NovelToon NovelToon
Pasukan Kharisma Jagat 2

Pasukan Kharisma Jagat 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Mafia / Matabatin / Iblis
Popularitas:25.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Muka Kanvas

Seira Adam Hanida adalah Ayi Mahogra atau Ratunya Kharisma Jagat yang harus memimpin pasukan kharisma jagat di zaman modern untuk melawan Bagaskara yang menggunakan makhluk ghaib untuk mengendalikan manusia agar menyembah iblis yang dia sembah.

Untuk melawan balik, Bagaskara hendak menculik anak kedua Ayi dan menggunakannya agar bisa mewujudkan kutukan kuno, kutukan itu adalah, setiap Ayi Mahogra atau ratunya kharisma jagat, kerajaannya akan runtuh digulingkan oleh anak perempuannya sendiri. Karena itu Ayi Mahogra meminta suaminya Malik Rainan dan juga pasukan kharisma jagat membawa kabur anaknya agar selamat dari penculikan dan dia bisa menjaga umat manusia dan kerajaannya dari serangan Bagaskara.

Selama proses pelarian ini, Malik dan pasukan kharisma jagat menemui banyak kesulitan karena serangan dari Bagaskara dan pasukannya, lalu apakah mereka berhasil melindungi anak perempuan Ayi Mahogra atau dia akan menjadi anak yang terkutuk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muka Kanvas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 1 : Penyelamatan Fani

Sebelumnya (Baca kembali Bab Abadi pada Novel AJP)

“Seharusnya bawa mereka berdua, karena, justru aku takut kalau ... masalah utamanya ada pada tubuh suaminya, Fani bukan kharisma jagat dan benar anaknya Kharisma Jagat Agung, aku merasakan energi yang sama seperti energi Pram.” Ayi memegang perut Fani.

“Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah bisa kharisma jagat agung lahir dari seorang wanita biasa yang menikah dengan kharisma jagat biasa?”  Hanif bertanya, Aam hanya memperhatikan saja.

“Pramudya Aksara, lahir dari seorang ibu dan ayah yang bukan kharisma jagat agung, Kakek dan neneknya keturunan langsung Ayi Mahogra sebelum aku, mereka masih kerabat jauh dengan Pak Mulyana. Maka mungkin bayi ini adalah keturunan dari Ayi Mahogra sebelumku, kau sudah selidiki asal usulnya?” Ayi bertanya.

“Belum, kami langsung membawanya ke sini dan bertemu dengan Ayi.” Aam menjawab, karena dia adalah bank datanya jika di tim Ayi.

“Carikan dulu, aku akan berbicara dengan para karuhunku untuk masuk ke dunia gendam, malam ini persiapkan semuanya, kumpulkan para senior cantrik untuk menjadi mata pelajaran dunia gendam akan menjadi hal baru bagi kita bukan?” Ayi lalu masuk ke kamar dan berbicara pada Raden serta tak lupa Panglima.

“Bagaimana menurut kalian? Apakah aku bisa masuk ke dunia itu? Seberapa besar bahayanya?” Ayi bertanya.

“Sangat besar, tapi aku tetap tak bisa mencegahmu masuk kan?” Panglima dengan kalimat sarkasnya.

“Tidak bisa, tapi aku butuh tahu, seberapa besar resikonya.”

“Mungkin sekitar 60 persen Bagaskara akan menemukanmu.” Raden yang menjawab, karena dia tahu, rekan karuhunnya tak setuju Ayi Masuk, makin tua makhluk, memang makin banyak takutnya, sama seperti karuhun tua itu.

“Apakah sudah pasti dia pelakunya?” Ayi bertanya lagi.

“Siapa lagi yang berusaha mengumpulkan kharisma jagat agung untuk mewujudkan kutukan Ayi Mahogra itu? Setelah berhasil menciptakan budaya pernikahan adat dengan para tetua dan membuat nasib pernikahan para kharisma jagat ada di tangannya, maka tak heran sekarang dia sangat ingin menjadikan kutukan itu terwujud, kau tahu, dia itu adalah budak iblis paling setia sedang kau, berusaha menjaga tatanan dunia tetap terkendali, bahwa iblis tetap berada di dunianya, belum saatnya mereka keluar. Maka apa lagi yang perlu kau ragukan? Sudah pasti dialah yang paling mungkin menjadi dalang dari semua ini.” Panglima memberikan alasan yang masuk akal bagi tuannya.

“Aku akan masuk ke sana.”

“Sudah kubilang, dia ini keras kepala, heran sekali, sudah berumur masih saja keras kepala!” Panglima kesal, karena baginya menjadi ratu di kerajaan AKJ jauh lebih baik, bukan memulai kasus lagi, dua anak membuat ibu satu ini tidak juga terhalang langkahnya untuk melaksanakan tugas dengan sebaiknya.

Maka Ayi Mahogra merencanakan untuk masuk ke alam gendam yang entah diciptakan oleh siapa, dia akan mendobrak pintu masuknya seperti biasa, dia akan melihat dulu keadaan, karena tidak akan mudah bagi Ayi Mahogra menyembunyikan energinya, dia harus benar-benar hati-hati.

Semua cantrik senior berkumpul, mereka duduk mengitari Fani yang ditidurkan di tengah aula, Ayi keluar bersama 2 karuhunnya yang terlihat jelas, karena ini di AKJ semua Karuhun dapat terlihat, yang bersembunyi di dalam tubuh tuannya juga terlihat secara transparan oleh para penduduk AKJ yang memang pengetahuan dasarnya adalah melihat makhluk ghaib.

“Baiklah, terima kasih karena meski sudah malam, kalian tetap mau datang ke aula, aku hanya ingin kalian semua bersiap, jika kelak mendapatkan kasus di luar sana, karena begitu lulus, semua akan langsung menangani kasus di luar, semakin banyak lulusan AKJ, akan semakin baik, karena kita bisa melawan antek-antek Bagaskara dimulai dari yang paling bawah seperti dukun-dukun ilmu hitam dan bengis itu.

Tapi, sebelum kalian keluar, kalian harus banyak belajar, karena AKJ selalu memberikan pendampingan, tapi di luar sana, kalian benar-benar akan menghadapi kasus sendiri.

Kalau begitu, kalian semua siapkan mata dan pikiran kalian, selama aku masuk ke dunia gendam mungkin aku akan putus koneksi dengan kalian, tapi aku akan tetap bisa dipantau oleh Guru Hanif karena aku akan membawa karuhunnya, dengan begitu, guru Hanif akan bisa melihatku melalui mata Karuhunnya, maka yang harus kalian lakukan hanyalah perhatikan dan jika dari kalian ada yang mampu membantuku, kalian harus berani memberitahu guru Aam atau guru Hanif, ingat, siapa pun kalian di luar sana, di sini kalian adala cantrik, orang-orang istimewa yang punya pengetahuan dalam soal dunia ghaib, maka dari itu, fokus dan bantu jika memang bisa.”

Ayi memberikan wejangan sebelum dia masuk ke dunia gendam.

“Ayi, hati-hati ya.” Hanif mengeluarkan karuhun yang sesosok macan dengan tinggi dan besar yang sama seperti macan mirip Ayi, dulu karuhun itu milik Malik, tapi berpinda pada Aam karena siasat ayahnya.

“Tenang saja kakak ipar, aku akan menjaga diri, anak dan suamiku ada di luar sana, aku masih sangat ingin menemui mereka lagi kelak.” Ayi tersenyum lalu mendekati tubuh Fani, dia memegang kepala Fani untuk menentukan titik koordinat dari dunia gendam, setelah sudah yakin, Ayi membuka portalnya dan masuk. Dia masuk dengan tubuh manusianya, dia tak perlu lepas raga karena dia memang manusia istimewa yang berdiri di dua alam.

Gelap, Ayi berjalan maju, dia tidak lagi mengenakan jubah hijau, dia telah berganti pakaian menjadi pakaian lebih kasual, karena dia tak ingin menarik perhatian.

Saat Ayi semakin maju, dia melihat sekitar karena keadaan sudah berubah, bukan ruang gelap dan kosong lagi, menjadi sebuah komplek perumahan yang Ayi melihat banyak orang terkunci di dalam ruma yang terus berputar.

“Mereka mengurungnya di sini, tapi kenapa ada beberapa, bukan hanya Fani dan Sandi saja, lihat itu.” Ayi menunjuk pada setiap rumah yang satu orang di dalamnya terlihat dari jendela sedang begitu ketakutan mencari jalan keluar.

“Rumah yang mana dulu?” Panglima bertanya, Raden hanya memperhatikan.

“Akan kurasakan energi yang mirip energi anak Fani, karena itu pasti Sandi.” Ayi memang belum pernah melihat wajah Sandi, tapi dia bisa memperkirakannya.

Ayi berjalan perlahan ke satu rumah, dia mencoba masuk ke rumah itu, tapi saat berjalan dia berhenti dan meminta karuhun berhenti juga.

“Ada medan energi yang jika kita lewati bisa kita lewati, biarkan aku memeriksanya dulu.” Ayi lalu berjalan berkeliling rumah yang ada di dunia gendam ciptaan para kharisma jagat milik Bagaskara itu, pasukan para tetua tentunya.

Setelah memeriksa cukup intens selama beberapa menit, Ayi akhirnya yakin, “Aku akan masuk, tapi mungkin energiku akan segera terdeteksi, aku mungkin tidak punya waktu banyak, Panglima berjagalah, Raden dan maung karuhun milik Hanif berjaga di luar, tidak ada satu pun dunia ghaib yang tidak bisa dimasuki oleh Ayi Mahogra, tapi sebagai gantinya, energi Ayi akan langsung terdeteksi, tapi langkah berat ini harus dia ambil, karena ruh Fani harus dikeluarkan dari dunia itu, ruh dan sukmanya mungkin menyatu terjebak di alam ini.

Ayi masuk ke dalam, terasa medan magnet yang berat sekali di sekitaran sana, Panglima melihat langit dia alam itu, Panglima bersiap, Maung Janif juga karena setelah ini pasti akan banyak serangan.

Ayi masuk ke dalam, gelap, sepi pengap dan terasa dingin.

“Fani! Sandi! Ayi berteriak.” Dia terus berjalan karena energi yang mirip bayi di dalam perut Fani ada di dalam rumah ini, gelap, hanya terlihat bangunan rumah yang terbengkalai, Ayi tetap berjalan ke depan mencari sumber energi.

“Kau siapa?” Sesosok Jin dengan seluruh tubuh bersisik hingga tak ada satu pun kulit atau pun bulu yang terlihat keluar dari bertanya pada Ayi Mahogra, mulutnya mendesis.

“Apa kau karuhunnya Sandi? Di mana dia?” Ayi tahu karena energi Gagra sungguh mirip dengan energi anak yang dikandung Fani.

“Ya, namaku Gagra, kau siapa?” Gagra tidak dapat memprediksi siapa wanita ini karena energi besar yang tidak bisa diindentifikasi.

“Mana Sandi dan istrinya?” Ayi berjalan mendekati dia.

“Kau siapa?” Gagra bertanya lagi setelah Ayi mendekat, energi semakin kuat, nyali Gagra ciut, meski Ayi tak menjawab, Gagra memberinya jalan, saat melewati Gagra, Ayi melihar rumah itu sudah lebih terang meski temaram, Sandi sedang duduk di lantai memegangi istrinya yang sudah bangun tapi hanya terdiam karena lemah sambil memegang perutnya.

“Sandi, aku Ayi Mahogra, sekarang kau ikut ya.” Ayi meminta Sandi berdiri untuk keluar dari rumah itu.

Sandi menatap Ayi lalu patuh, dia berdiri dan memapah istrinya untuk ikut bersama, Gagra ada di belakang mereka, saat menghampiri pintu, tiba-tiba rumah berguncang, Ayi mundur memegang Fani di sisi kiri karena di sisi kanan ada Sandi yang memapahnya.

Rumah itu kembali terkunci dengan tembok yang berputar, pintu sudah tertutup dinding.

“Kita takkan bisa keluar, sebelumnya bahkan tiga orang pemuda menjemput kami harus melubangi temboknya dengan susah payah.” Sandi terlihat lemas.

“Pegangi istrimu.” Ayi memerintah dan maju membuka pintu yang daun pintunya terbuka ke arah dalam rumah, dia melihat tembok tebal yang terbuat dari batu bata padat, tidak seperti Timo yang memukul tembok, Ayi memegang tembok itu dengan telapak tangannya, ada cahaya keluar dari telapak tangan itu, seketika tembok hancur, tidak hanya pada bagian yang Ayi pegang, tapi seluruh tembok yang menghuni rumah.

“Cepat keluar dari sini!” Ayi meminta Sandi yang memapah istrinya untuk keluar duluan, setelahnya baru Gagra dan terakhir Ayi. Dia melihar sekitar, Panglima, Raden dan Maung Hanif berlarian mengiringi Ayi Mahogra, mereka terlihat kelelahan, rupanya selama Ayi di dalam para maung itu bertarung dengan banyak pasukan bayangan, mereka menghilang begitu tembok putar yang memenjarakan rumah hancur oleh Ayi, ketakutan karena ratunya kharisma jagat telah keluar dari rumah itu.

“Lewat sini Ayi!” Gagra meminta Ayi mengikutinya, Ayi ikur memapa Fani yang sudah sangat lemah agar beralan lebih cepat, begitu juga maung yang mengitari Ayi agar ia terlindungi dari serangan mendadak.

Mereka berlarian terus mencari pintu keluar, Fani sangat lemah, hingga Ayi meminta Panglima untuk menggendongnya.

“Tidak jangan, akan bahaya untuk janinnya jika dia naik ke punggung Panglima.” Sandi berkata dengan khawatir.

“Bayimu akan selamat, karena kalian hanyalah berwujud ruh.” Ayi berkata dengan cepat karena dia tak mau membuang waktu, semakin lama di dunia gendam buatan kharisma jagat pasukan Bagaskara, maka akan semakin buruk untuknya, bisa saja Bagaskara mendatangkan pasukan ke sana, meski Ayi mampu melawan, tapi semakin lama semakin banyak bala tentara maka Ayi mungkin akan kelelahan melawan tanpa pasukan.

“Tapi Ayi, biarkan aku saja yang menggendongnya.” Sandi menolak, entah apa yang mengeraskannya.

“Kau ingin bayi dan anakmu selamat atau tidak?” Ayi bertanya.

“Ayi biarkan ….” Gagra tidak mampu menyelesaikan perkatannya karena Ayi mencekik lehernya, Ayi sudah muak dengan kelakukan karuhun pembelot ini.

Kawanan junior sudah memberitahu kalau karuhun Sandi kemungkinan pembelot pada Aam, Aam sudah memberitahu Ayi dan juga Hanif, tapi kemungkinan itu belum bisa dibuktikan karena tidak terlihat secara jelas, Atami dan yang lain saat terjebak di dunida gendam dan harus kembali menghancurkan tembok yang memenjarakan rumah itu tidak lagi melihat keberadaan Gagra dan Sandi, jadi semua itu hanya baru kesimpulan semata.

Karena Ayi adalah ratunya kharisma jagat, dia juga tak boleh asal menyimpulkan mengenai Gagra, maka dia sejak pertama bertemu mencoba mengamati dan memakai instingnya. Saat Gagra meminta Ayi mengikutinya, di titik itulah Ayi tahu faktanya.

“Kau menjauhkan kami dari pintu keluar, kau jelas tahu pintu gendam kurobek ke arah sana karena kau bisa merasakan energiku bukan, tapi kau memaksaku mengikutimu, kau pikir bisa dengan mudah menipuku, kau mencoba mengulur waktu kan?!” Ayi berkata dengan marah, Gagra menyatukan tangan seperti meminta ampun.

Dari kejauhan Ayi merasakan energi yang sangat besar, Ayi tahu kalau Bagaskara sudah tahu kalau Ayi sudah masuk dunia gendam itu, maka Ayi melepaskan Gagra yang lemas dan dia menarik Fani untuk naik ke punggung Panglima, sementara Sandi yang takut Fani kenapa-kenapa, dia akhirnya ikut naik ke punggung Panglima, Panglima memang mampu membawa mereka, tapi beban seharusnya dibagi.

“Kau pindah ke punggung maung Hanif , jangan di sana.” Ayi meminta Sandi pindah, Ayi sedang naik ke punggung raden, maung putih imut kesayangannya.

“Tidak, aku takut Fani akan jatuh, dia sangat lemas!” Sandi menolak.

“Ayi! Sudah tak ada waktu, kita harus cepat keluar sebelum mereka menyerang kita, akan sulit bagi kita melawan Bagaskara sementara ada 2 orang yang juga harus dijaga!” Panglima meminta Ayi untuk berhenti berdebat, Ayi melihat ke arah Sandi dan akhirnya setuju, Ayi mengikatkan karembo hejo pada pinggangnya, dia mengeluarkan kujang, hanya untuk berjaga.

Ayi lalu menunggangi Raden untuk merobek pintu keluar baru di dunia gendam ini, karena kalau kembali ke pintu dia masuk tadi untuk keluar, mereka harus menghadapi pasukan Bagaskara, mereka harus keluar tanpa pertarungan yang memakan waktu lagi, waktu yang bsia membuat Bagaskara mendatangkan lebih banyak pasukan.

Ayi turun dari punggung Raden saat  Raden masih berlarian, Ayi melihat celah gendam yang menipis pada satu sisi, Ayi memasang kuda-kuda dan merobek dinding dunia gendam yang terlihat seperti cahaya yang terobek hingga perbedaan terang dan gelap terlihat dengan jelas pada robekan.

Ayi sudah menggunakan energinya untuk merobek pintu masuk ke dunia gendam ini lalu sekarang Ayi harus kembali merobek pintu keluar yang seharusnya tidak perlu dilakukan jika tadi tidak ditipu Gagra karena bisa keluar dan masuk pada robekan pintu yang sama, hal itu membuat energinya jadi terkuras tapi informasi mengenai Gagra harus didapatkan meski harus mengorbankan energi dan waktunya, sekarang Ayi bahkan harus beberapa kali berhenti karena tidak mudah merobek di bagian ulang pintu dunia gendam buatan pasukan kharisma jagat milik Bagaskara, Ayi tahu, Bagaskara langsung menambah pemagaran pada dunia gendam ini agar Ayi tak mudah keluar.

“Cepat!” Panglima memperingatkan Ayi karena pasukan Bagaskara semakin dekat.

“Aku sedang mencobanya!” Ayi berteriak.

Saat terbuka dengan cukup luas, Ayi meminta Raden keluar duluan karena dia paling dekat, sembari memastikan tempat mendarat mereka di dunia nyata tidak berbahaya, setelah Raden memberi tanda aman, maka Ayi meminta Panglima untuk segera keluar, Sandi turun dari punggung Panglima agar memudahkan Panglima masuk ke dalam robekan itu karena kalau penunggangnya dua, maka akan sulit.

Fani dan Panglima keluar dari dunia gendam dengan selamat, Panglima menjaga Fani dengan baik.

“Ayo, sekarang kau yang keluar, cepat!” Ayi meminta Sandi keluar, Sandi menatap Ayi dengan sedih, lalu menggeleng.

“Apa maksudmu! Cepat!” Ayi berteriak karena kesal, Sandi menolak ke luar dari sana.

“Gagra bilang, kalau aku tinggal bersama Bagaskara, mereka akan melepaskanku, bawalah istri dan anakku, jaga mereka, biarkan aku bersama mereka, aku tidak ingin anak dan istriku celaka, maaf Ayi, tolong jaga istriku.” Sandi lalu berlari ke arah pasukan Bagaskara yang sudah semakin dekat dan terlihat.

“Sandi!!!” Ayi berteriak dan hendak mengejarnya, tapi maung Hanif segera menubruk tubuh Ayi agar keluar dari dunia gendam melalui pintu yang dia robek dengan kujangnya.

Mereka berhasil keluar, pintu tertutup dengan sempurna, ternyata mereka keluar di hutan sebrang AKJ. Gelap, yang terdengar hanyalah suara jangkrik dan dingin angin malam.

Ayi melihat ke arah Fani, ruhnya terlihat sangat lemah.

“Bawa kita kembali ke AKJ.” Ayi memerintah semua karuhun untuk memindahkan mereka melalui kemampuan teleportasi yang dimiliki jin asal titik koordinat telah dihapal, tentu saja para karuhun hapal betul di mana koordinat AKJ yang tersembunyi itu.

Ayi sampai di sana membawa ruh Fani yang segera dibantu Hanif kembali ke tubuhnya, Aam segera mendekati Ayi yang terlihat murung.

“Mereka menipunya, dia percaya kalau dia bertahan di sana Bagaskara akan melepaskan istri dan anaknya, pasti mereka mengincar sesuatu pada Sandi, makanya mereka meminta Sandi untuk bertahan di sana.”

“Ini bukan salahmu, itu pilihan dia.” Aam menenangkan kakaknya.

“Ayi melihat ke arah Fani yang sudah mulai sadar setelah ruhnya masuk ke dalam raga.

“Semua orang punya pilihan, tapi berpisah dengan orang yang kau cintai, itu tidak mudah!” Ayi lalu meninggalkan aula tanpa penjelasan, Panglima dan Raden masuk ke tubuh Ayi, mereka perlu istirahat, meski bukan peperangan, tapi ini hal yang menyesakkan bagi Ayi.

1
Marsiyah Minardi
Peluk jauh Othor semoga sehat selalu dan bahagia
Sulis Wati
terimakasih kash ya authoorrrr
selalu jadi moodbooster buat aku, emak2
yg tiap hari berjibaku di rumah
hehee
Ichsan Abdillah
pertamax
Shidqia Rahma
klu aku bs kembali ke masa lalu, aku takan memilih suamiku meski ada jln, aku pst mencari jln lain agar aku tak bs bertemu dgn nya......
Shidqia Rahma
apakah ini clue..?
Zuhril Witanto
fani dan anaknya sudah meninggal
Elmi yulia Pratama
siap untuk d gantung ntar malam
Sulis Wati
yeeee serruu
Mumtaz Zaky
rumit thor... tapi seru
hanung wahyuningsih
jam 7 mlm msh lama lho kak ...bisa update skrg aja ga kak😁😂
Yutaka Kansaki
next kak...iiiihhhhh... penasaran kan....kak author suka bang bikin followers nya penasaran n dag Dig dug....aq udh siap membaca n mendengarkan semuanya kak...
semngat 💪💪
Imran Kalimanjaro
senangnya bisa update tiap hari, makasih thor... semoga sehat selalu
Elmi yulia Pratama
kupikir tadi ayi sarika langsung percaya, tapi tak mungkin kakak othor kasih sesuatu yg mudah tanpa d perjuangkan
Elmi yulia Pratama
kupikir tadi ayi sarika langsung percaya, tapi tak mungkin kakak othor kasih sesuatu yg mudah tanpa d perjuangkan
Elmi yulia Pratama
hehehe pembacanya banyak yg lupq, sama kakak othornya d bocorin nama negrinya
Elmi yulia Pratama
alhamdulillah kak ortuku masih ada dua duanya, kalo busa melontar waktu aku mau temenin bumer pas udah gak sadar.aku ada d sekitar beliau saat udah gak sadar tapi aku belum paham, jadi gak bisa nuntun beliau.
Ellaa Nurell
kalo aku ingin kembali kezaman lulus sekolah dan ngikutin mau ortu unt kuliah dan bisa banggain ortu....ga kaya skrg cuma bisa JD irt ajja...dan belom bisa bantu ortu 🥺
Mumtaz Zaky
aq salah satu penggemar mu thor,, meskipun baca nya paling belakang,, tapi tetep selalu menanti mu
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
aaa tidakk aku terhipnotis /Gosh//Gosh//Gosh/
Sophia
gooood
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!