Warisan Gatotkaca

Warisan Gatotkaca

Bayu

Dengan badan penuh keringat pemuda itu mengangkat karung kotor yang penuh dengan gelas plastik yang sudah tersusun rapi , ia melangkah menuju pengepul tempat biasa ia menyetorkan hasil mengumpulkan barang beras.

Ia terbiasa membersihkan dulu bekas gelas plastik itu agar bisa tersusun rapi dan memuat banyak dalam karungnya .

" Semuanya 15 kilo Bayu " ucap pak Pandu pemilik pengepul tempat Bayu .

" Iya pak terima kasih, " ucap Bayu mengambil kertas nota setoran rongsokannya, ia akan ke istrinya pak pandu bagian keuangan

" Ini ibu, " Bayu menyerahkan notanya .

" 15 × 6000 jadi sembilan puluh ribu kamu dapat Bayu" ucap Bu Lasmi istri pak pandu.

" Iya ibu, maaf saya ga ada kembalian ibu" ucap Bayu melihat ibu Lasmi memberinya selembar uang seratus ribu.

" Ambil aja, ga perlu di kembalian" ucap Bu Lasmi sambil tersenyum.

Bu Lasmi ga merasa rugi memberikan lebih pada bayu, karena Bayu selalu membersihkan barangnya dulu hingga tak melelahkan pak pandu karena punya Bayu sudah di sortir sendiri..

" Beneran Bu, terima kasih, semoga amal ibu di terima oleh yang maha kuasa dan di ganti dengan berlipat ganda" ucap Bayu penuh syukur .

" Amiiin, kamu juga yah" ucap Bu Lasmi , Bu Lasmi sangat senang setiap Bayu mendoa'kan demi kebaikan nya, terkadang doa yang tulus cepat di kabulkan .

Saat ini Bayu berusia 21 tahun , awalnya dia bekerja sebagai karyawan pabrik ,hanya saja saat adiknya mendadak sakit panas hingga mengakibatkan lumpuh Bayu berhenti dan menjadi pemulung karena bisa dengan cepat pulang ke rumah bila ada kejadian yang menimpa adiknya.

Bayu hidup berdua dengan adiknya , kedua orang tua mereka telah lama meninggal karena tabrak lari saat akan pergi berjualan di pasar sembilan tahun yang lalu,saat ia duduk di kelas 2 SMP,  ia menjadi pemulung karena semenjak kedua orang tuanya meninggal ia mencari nafkah dengan memulung hingga tamat SMK,

Adiknya Retno ayu ,hanya selisih dua tahun lebih muda dari Bayu , Retno ayu juga lulusan SMK bidang multimedia . Ia sakit setelah bekerja lembur , kondisi fisiknya semakin menurun hingga tak lagi kuat menopang badannya , kini hanya bisa berbaring di ranjang , walau pulih sebagian tapi ia belum kuat melangkah jauh, hanya mampu melangkah dua puluh langkah itu pun di bantu dengan tongkat .

Wajah keduanya ganteng dan cantik, di sekolah Retno Ayu selalu menjadi primadona. Siswa lelaki banyak yang ingin menjadi kekasihnya hanya saja Retno ayu tak mau berpacaran dulu, ia ingin sukses dulu sebelum menjalin suatu hubungan. Bayu pun sangat tampan , ia menjadi idola lapangan karena jago dalam bermain bola voly , ia juga pernah menjuarai lari maraton 10 kilo meter yang di adakan di sekolahnya.

Sebelum pulang Bayu mampir di warung langganan nya

" His, jangan kesini, bau " seorang ibu muda merasa terusik dengan kehadiran bayu, padahal Bayu bersih, karena sebelum pulang ia mandi dan berganti pakaian . Tapi ia tak mau ribut , ia menjauh setelah meletakan kertas pesanan miliknya.

" Tunggu sebentar yah nak Bayu" ucap ibu Ani pemilik warung ,

" Iya Bu, " ucap Bayu sambil duduk di bangku yang agak jauh dari warung.

" Perasaan Bayu bersih kok bisa kamu bilang bau sih" ibu Ani menegur ibu muda yang menghina Bayu tadi, ibu tadi hanya melengos mengambil belanjaannya.

." Bau miskin!" Ucapnya ketus dan berlalu

" Hei bayar dulu mbak Tami !" Teriak Bu Ani saat sadar ibu muda itu belum membayar.

" Catet aja Bu" balas Bu Tami

" Huh , ngatain orang bau miskin sendirinya tiap belanja ngehutang " gerutu Bu Ani.

" Bayu ini pesanan belanjaan mu" Bu Ani berteriak memanggil bayu , Bayu dengan cepat mendekat

" Berapa Bu semuanya??" Tanya Bayu

" Lima puluh lima ribu ," jawab Bu Ani, Bima menyerahkan uang nya yang hanya selembar lembarnya hasil dari memulung ,

" Ini kembalian nya" Bu Ani menyerahkan belanjaan dan uang kembalian Bayu.

" Teriak kasih Bu, mari Bu?" Pamit Bayu , ia langsung pulang, karena hari hampir magrib , adiknya pasti khawatir bila ia tak lekas pulang.

" Assalamualaikum" Bima mengucap salam sebelum masuk ke rumahnya.

" Waalaikum salam, baru pulang mas" terdengar jawaban atas salam Bayu .

" Iya dek, kamu udah makan?" Tanya Bayu .

" Cuma siang tadi mas," ucap Retno ayu.

" Ya udah mas mau masak dulu, kamu mau telur apa tempe bacem?" Tanya Bayu .

" Tempe aja mas, telurnya buat besok." Ucap Retno ayu.

" Ya udah mas masak dulu " Bayu menyuruh adiknya beristirahat kembali sebelum ia ke dapur untuk memasak .

Karena kerasnya kehidupan Bima dan Retno ayu mampu berdikari, masakannya cukup enak karena dulu di sela senggangnya Bayu sering belajar masak pada seorang koki saat ia membantu pekerjaan di sebuah rumah makan .

Bayu dengan cepat memasak nasi,, dan tempe bacem sebagai lauknya .

" Dek makan dulu" Bayu memanggil Retno ayu setelah hidangannya matang.

" Iya mas," tak lama Retno ayu datang Bayu dengan cepat membantu adiknya .

" Wah masakan mas sekarang nambah enak aja " ucap Retno ayu memuji masakan Bayu.

" Udah makan dulu, nanti sebelum istirahat obatnya di minum" ucap Bayu , Retno ayu mengangguk. Ia bersyukur mempunyai seorang kakak yang sangat baik , ia berjanji tak akan mengecewakan kakaknya.

" Kak bela kok ga pernah kesini lagi mas?" Tanya Retno ayu, Bela seorang gadis cantik, teman sekolah Bayu dan menjadi kekasih Bayu selama hampir 4 tahun.

" Mungkin lagi sibuk dengan kuliahnya de, nanti juga kalau ga sibuk pasti kemari" ucap Bayu menghibur dirinya sendiri. Selama ia berhenti bekerja ia memang merasa hubungannya dengan Bela semakin jauh. Tapi ia menyadari kondisi dirinya dan kondisi Bela yang sedang kuliah.

" Maafin aku yang jadi beban mas" ucap Retno ayu, ia merasa menjadi beban kakaknya selama ini. Dan mungkin kekasih kakaknya menjauh karena Bayu memilih merawat dirinya dan meninggalkan pekerjaannya yang bergaji lumayan besar.

" Kamu mulai ngelantur, jodoh, rezeki dan maut itu ga ada yang tahu, kamu adikku satu satunya, bukan bebanku" ucap Bayu sambil mengusap air mata yang mengalir di pipi Retno ayu.

" Terima kasih mas" ucap Retno ayu memeluk kakaknya.

" Dah istirahat, kakak mau keluar dulu mau ngopi sambil ngerokok " ucap Bayu, Retno ayu mengangguk , itu memang kebiasaan Bayu tiap malam, ia tak mau merokok di dalam rumah karena takut asap rokok mempengaruhi kesehatan adiknya .

" Hei , santai amat udah beres kerjaannya?" Beni tetanggga sekaligus sahabatnya datang dengan segelas kopi di tangannya.

" Baru beres, gmana pada sehat??" Tanya Bayu, karena Beni hanya ada di rumah Sabtu Minggu saja, ia bekerja di luar kota .

" Kabar Retno gimana?" Tanya Beni, ia juga merasa kasihan melihat kondisi Retno ayu yang kini lumpuh karena kecapean lembur.

" Udah mendingan , hanya saja belum bisa berjalan jauh" jawab Bayu .

" Yang sabar nanti juga sembuh, " hibur Beni. Bima tersenyum dan mengangguk . Mereka bercanda dan mengobrol , membicarakan kejadian di saat mereka masih sekolah, terkadang mereka tertawa saat mengingat hal lucu dan konyol yang pernah mereka lakukan saat sekolah.

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

like plus subscribe 🥰 salam kenal 🙏

2025-07-22

3

Avalee

Avalee

Pilu bgt kisahmu dek 🥹🥲

2025-07-26

1

Osmond Silalahi

Osmond Silalahi

ini baru?

2025-07-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!