NovelToon NovelToon
Bosku Buaya Darat

Bosku Buaya Darat

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Nikah Kontrak / Fantasi Wanita
Popularitas:19.6k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

DICARI DENGAN SEGERA

Asisten pribadi.

• Perempuan usia max 27 tahun.

• Pendidikan terakhir min S1.

• Mampu berkomunikasi dengan baik dan bernegosiasi.

• Penampilan tidak diutamakan yang penting bersih dan rapi. (Lebih bagus jika berkaca mata, tidak banyak senyum, dan tidak cerewet.)

Kejadian itu satu setengah tahun lalu, saat dia benar-benar membutuhkan uang, jadi dia melamar pekerjaan tersebut. Namun setelah dia di terima itu adalah penyesalan untuknya, sebab pekerjaanya sebagai asisten pribadi benar-benar di luar nalar.

Bosnya yang tampan dan sangat di gemari banyak wanita itu selalu menyusahkannya dalam hal pekerjaan.

Dan pekerjaannya selain menyiapkan segala kebutuhan pribadi bosnya, Jessy juga bertugas menyingkirkan wanita yang sudah bosan dia kencaninya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chris

Seorang pria berperawakan tinggi tegap dan berwajah rupawan bak malaikat, tengah duduk dengan menggenggam tangan perempuan di depannya. Wajahnya tersenyum namun tak menampakkan jika dia tulus, Meski begitu wajahnya nampak benar-benar mengagumi wanita di depannya. Cincin berlian dia tunjukkan membuat si perempuan semakin tersipu.

"Kamu tahu apa perbedaan kamu dengan berlian ini?" tanyanya dengan suara berat dan terdengar seksi.

"Apa?" wajah si perempuan semakin terpesona.

"Jika berlian ini hanya akan bersinar dalam kegelapan saja, kamu terus bersinar dihatiku. Tapi, ada persamaan antara kamu dan dia."

"Oh, ya?" Pria itu, Chris mengangguk.

"Kalian sama- sama indah dimataku."

"Oh, Chris." wanita itu meleleh mendengar rayuan dari Chris. Apalagi saat ini Chris membawa punggung tangannya untuk dia kecup.

Chris Leonard Zian, 27 tahun, CEO sebuah perusahaan terkemuka di salah satu Negara adidaya, Amerika.

Pria itu bukan hanya jenius tentang bisnis, tapi juga jenius dalam menggoda wanita. Tidak di goda saja wanita sudah banyak mendekat, apalagi di goda sudah pasti mereka menempel seperti Lem.

Jessy melihat pergelangan tangannya, tepat lima belas menit dia disana, dan sebentar lagi tugasnya selesai. Seperti biasa, dalam lima belas menit wanita itu akan takluk. Lalu dia boleh pulang. Dan saat ini dia melihat Bosnya menuntun si wanita pergi ke luar restoran, dan itu artinya tugasnya selesai.

Jangan di tanya kemana mereka akan pergi. Jessy tak peduli. Yang pasti pekerjaannya selesai. Yaitu memastikan Bosnya berkencan tanpa hambatan.

Baru saja bernafas lega seseorang muncul dengan tatapan tajam menuju ke arah Chris dan perempuan yang sudah menempelkan tubuhnya pada sang bos.

Wanita yang tadi pagi datang ke kantor.

"Chris, apa ini?" tanyanya dengan tangan terkepal erat.

"Memang apa yang kamu lihat?"

"Chris, kamu!"

"Sudahlah Bianca-"

"Namaku, Mini!" Belum selesai Chris berbicara wanita itu menyela. "Kamu bahkan lupa namaku?"

"Sorry, Minni. Hubungan kita sudah berakhir."

"Apa? Bagaimana bisa? Kita belum putus."

"Its okay, kita putus." Chris bahkan menekankan kata- katanya. Seolah dia memutuskannya saat itu juga.

Brengsek memang!

Wanita bernama Mini itu menangis, hingga suara Chris kembali terdengar. "Kamu bicarakan dengan asistenku. Jangan membuat drama berlebihan." Setah itu Chris kembali melenggang dengan wanita yang setia di rangkulannya.

Jessy menghela nafasnya saat wanita itu menoleh padanya. Sial, dia benci pekerjaannya.

Dan sekarang dia harus kembali lembur disaat beberapa menit lalu dia memimpikan akan segera pulang.

.....

"Kamu pikir aku hanya ingin uang Chris, Aku tidak butuh. Aku ingin Chris kembali padaku!" Jessy berdecak dalam hati, saat Bosnya pergi bersenang-senang dengan pacar barunya dia justru menghadapi mantan kekasih dari bosnya. Selalu begitu.

Jessy menghela nafasnya. "Begini, Nona. Tuan Chris memberi penawaran."

Wanita di depannya mengeryit.

"Bagian mana di posisiku yang harus jadi penawaran, jelas disini aku yang di rugikan." Jessy menggeleng.

"Mobil yang menjadi hadiah saat kalian jadian seharga 1 juta dolar. Lalu setiap pakaian yang anda beli semua dari brand ternama yang sangat mahal."

"Jadi, Tuan Chris menawarkan. Jika anda terus mengganggunya, anda harus mengembalikan semua hadiah bahkan apartemen yang anda tempati sekarang masih atas namanya."

"Apa?"

"Sampai disini, Nona mengerti bukan?"

"Brengsek!" desisnya.

Jessy mengejek dalam hati, 'Sudah tahu brengsek, kenapa masih mau di perdaya! Kau yang bodoh!'

"Baiklah, saya permisi." Jessy akan berdiri saat tiba-tiba wanita di depannya juga bangkit, dan memindahkan isi gelas ke wajahnya.

"Karena aku tak bisa menyiramnya. Kamu yang mewakili," ucapnya setelah meletakan gelas jusnya dengan kasar.

Jessy menjerit dalam hati. Tangannya meraih tisu di meja, lalu melepas kaca matanya untuk membersihkan wajahnya.

"Sial!"

Dia kena lagi. Padahal dia sudah berusaha bicara se-elegan mungkin agar wanita itu segan padanya. Mungkin karena dia terlalu sombong.

....

Tepat pukul satu malam, Jessy memasuki apartemennya. Dengan langkah gontai dia berjalan ke arah ranjang dimana dia akan segera berbaring dan menikmati kasur empuknya.

Jessy melempar sembarang sepatu hak tingginya, menjatuhkan tasnya lalu berbaring disana.

"Ah, nyamannya." Jessy memejamkan mata tanpa berniat membukanya lagi hingga esok hari. Tak peduli pakaian yang masih melekat di tubuhnya atau bahkan make up tipis yang selalu dia oleskan saat bekerja.

Dia hanya melepas kacamata tebalnya lalu terlelap.

Di pagi hari Jessy terbangun tepat pukul 6 pagi. Dengan tubuh yang lumayan segar dia bergegas ke kamar mandi untuk bersiap. Setelah rapi dengan stelan kerjanya, Jessy menyiapkan sarapan sebelum berangkat bekerja.

Dengan kopi di tangannya, Jessy tak melepas tatapannya dari benda pipih miliknya untuk melihat aplikasi vidio. Dia tertawa saat melihat hal lucu lalu mencebik saat melihat hal yang menyebalkan.

Waktu menunjukan tepat pukul 7 saat Jessy keluar apartemen untuk menuju rumah bosnya. Apalagi kalau bukan untuk menyiapkan segala kebutuhan pria buaya darat itu.

Jessy melihat dirinya di cermin memastikan wajahnya terlihat jelek, dengan kaca mata tebal dan pakaian tertutup, rambutnya masih setia dia gelung rapi agar dia terlihat sepuluh tahun lebih tua dari usianya.

Saat memasuki kediaman bosnya tersebut, Jessy melihat beberapa pelayan bekerja. Dia yang selama satu tahun lebih ini terbiasa keluar masuk rumah tersebut mengenal siapa saja yang bekerja disana. Hingga dia tak pernah melewatkan untuk menyapa mereka satu persatu.

"Pagi, Nona Jessy?"

"Pagi Nona Lee."

"Tuan sudah bangun, dan juga sedang mandi," ucapnya.

"Bagaimana kamu tahu? Kamu mengintip?" Wajah pelayan itu memerah.

"Mau bagaimana lagi, pemandangan tidak boleh di lewatkan," bisiknya.

Jessy mencebik lalu tersenyum. "Kalau begitu aku masuk dulu." Mereka yang mengagumi Chris tak peduli meski pria itu adalah pemain wanita, yang mereka lihat adalah paras tampan dan uang pria itu yang bukan main royal jika pada para wanita. Maka dari itu mereka mempercantik diri agar bisa dilihat oleh Chris, dan hal itu tak kalah juga di kalangan pelayan. Meski nyatanya Chris tidak sembarang memilih wanita.

Mereka yang terpilih oleh Chris adalah wanita dari kalangan menengah keatas, cantik, seksi dengan tubuh yang proposional dan di balut barang- barang branded.

Di saat mereka para wanita mempercantik diri demi dilirik bosnya. Jessy tetap dengan penampilannya saat dia melamar kerja pertama kali. Dan sekarang Jessy mengerti kenapa persyaratan itu di butuhkan. Kaca mata, tidak banyak bicara dan tersenyum. Jessy kira ini adalah penampilan yang tidak masuk dalam kriteria bosnya sebagai pacar.

Jadi pekerjaanya tidak akan tertanggu oleh otak kotor karena bisa jadi melihat penampilannya saja Chris akan malas. Jessy tak keberatan, lagi pula dia adalah gadis normal yang ingin di sukai pria setia, bukan buaya darat macam Chris.

Mungkin diantara setiap wanita di sekitar Chris, hanya dirinya yang tidak memiliki ketertarikan terhadap Chris.

"Kamu sudah datang?" Chris keluar dari kamar mandi dengan bathrobe membalut tubuh atletisnya dan menampilkan sedikit bagian dada yang basah, dan jangan lupakan rambut basah yang dia keringkan dengan handuk kecil, membuat otot-otot tangan terlihat sebab tangannya yang terangkat.

"Ya, Tuan." Jessy memalingkan wajahnya. Mohon maaf, tapi Jessy juga wanita normal, meski dia tak tertarik untuk menjadi pacar Chris, tapi pemandangan ini juga membuatnya panas dingin. Jadi Jessy dengan segera meraih kemeja, jas juga dasi yang akan Chris kenakan.

Setelah stelan kerja itu siap Jessy kembali mengangguk hormat dan membiarkan Chris berpakaian.

"Untuk acara tahunan, aku mau kamu yang siapkan." Baru saja menyentuh handle pintu Jessy mendengar suara Chris di telinganya.

Acara tahunan yang di maksud adalah ulang tahun perusahaan dimana mereka selalu menggelar acara mewah dan megah, hingga perlu mempersiapkan sejak beberapa bulan sebelumnya agar tak ada kesalahan.

Jessy mengerutkan keningnya. Jika di hitung lagi, saat itu kontrak kerjanya sudah selesai, jadi Jessy tak ingin karena pesta itu menahan pengunduran dirinya.

"Maafkan aku, Tuan." Jessy akan berbalik namun saat ini Chris menurunkan bathrobenya untuk berpakaian, hingga dengan cepat dia memalingkan wajahnya kembali.

Chris melihat dengan ujung matanya, bagaimana Jessy menghindarinya. Itu yang dia sukai dari Jessy, gadis itu tak pernah memanfaatkan situasi saat melihatnya. Dan yang membuatnya kagum adalah pekerjaan Jessy selalu bagus. Hanya satu saja yang membuatnya malas berlama-lama bersama gadis itu. Penampilannya sangat norak, apalagi pakaian tahun 90an yang dia kenakan. Entah darimana gadis itu mendapatkannya.

"Kenapa?"

"Seharusnya saat itu kontrak kerja saya sudah selesai, dan saya tidak berencana untuk memperpanjangnya."

"Apa?"

1
Laila Umroh
karya yg bagus, sangat menghibur
Riri DH
mungkin Chris berharap reaksi Jessy seperti Kim seon Ho smile sambil senyum sambil pegang dada dan kedipin mata..😉
yuning
tunjukkan kalau kamu serius
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Bunda Hilal
😜😜😜😜
yuning
permainan classic menarik
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
uluuu .... manisnya sang Casanova 😜
mbu ne
yaiyyalahhh Chris.....
sakit fisik ngga sepadan sama sakit psikis...
ayoo...tanggung jawab kamu sama Jessy...
Anonymous
eeaaaaaa.....
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
azalea_lea
buat crist bucin thor 🤭🙏👍❤🌹
Noveni Lawasti Munte
jangan baper ya Jess...tetap dengan logikamu
yuning
kenapa kamu jadi sweet begini sih Chris 😅
3sna
mempermainkan kali thor
yuning
buaya darat sialan
Saadah Rangkuti
masih mau masuk thor...
Erna Wati
sudah mampir Thor👍
Arw
sudah kak...bagus ceritanya menarik dan penuh misteri
biby
baru tau kamu christ kl kmu sdh menyiksa jessy secara tdk langsung
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
mau dibawa kemane pak si Jessy nya 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!