NovelToon NovelToon
Kebangkitan Dewa Pedang Abadi

Kebangkitan Dewa Pedang Abadi

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Kelahiran kembali menjadi kuat / Romantis / Epik Petualangan / Reinkarnasi / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nugraha

Cerita ini adalah kelanjutan dari Reinkarnasi Dewa Pedang Abadi.

Perjalanan seorang dewa pedang untuk mengembalikan kekuatannya yang telah mengguncang dua benua.

Di tengah upaya itu, Cang Yan juga memikul satu tujuan besar: menghentikan era kekacauan yang telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu, sebuah era gelap yang pada awalnya diciptakan oleh perang besar yang menghancurkan keseimbangan dunia. Demi menebus kesalahan masa lalu dan mengubah nasib umat manusia, ia kembali melangkah ke medan takdir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nugraha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 : Kecemasan Sekte Pedang Langit

Pagi yang cerah menyambut Cang Yan saat ia perlahan membuka matanya setelah semalaman berkultivasi. Merasa tubuhnya segar, ia berencana keluar untuk menghirup udara pagi di halaman rumah yang luas.

Saat membuka pintu, pandangannya langsung tertuju pada sosok yang sedang memperagakan permainan pedang. Tubuh ramping itu bergerak dengan anggun, setiap gerakannya terlihat begitu indah dan memukau.

Dari kejauhan, ia bisa melihat wajah yang begitu cantik dan menawan, kecantikan yang mampu membuat siapa pun terpesona hanya dengan sekali pandang.

Sosok itu adalah Xue Er.

Namun, yang membuat Cang Yan terkejut hingga melongo adalah kenyataan bahwa hari ini, Xue Er tidak menutupi wajahnya dengan cadarnya. Wajahnya yang alami terlihat lebih jelas memancarkan pesona yang begitu memikat.

Cang Yan tanpa sadar duduk di teras rumah, memperhatikan Xue Er dengan penuh ketertarikan.

Saat ini, Xue Er tengah berlatih menggunakan pedang yang ia berikan. Gerakannya mengalir seperti tarian, dan Cang Yan segera menyadari bahwa ia sedang memperagakan teknik pedang Tarian Empat Musim, tepatnya tahap pertama, "Musim Semi: Bunga Mekar."

"Cepat sekali dia mempelajari tahap pertama dari teknik pedang Tarian Empat Musim"

Ia tahu bahwa Xue Er belum lama berlatih teknik ini, tetapi gerakannya sudah begitu halus dan hampir sempurna. Ia hampir menguasai tahap pertama dalam waktu yang begitu singkat.

Cang Yan akhirnya tersenyum tipis, matanya mulai memancarkan ketertarikan yang lebih dalam. 

"Bakatnya dalam seni pedang sangat luar biasa…" gumamnya pelan.

Setelah beberapa jam berlatih, Xue Er akhirnya menghentikan gerakannya. Napasnya sedikit terengah-engah, sementara butiran keringat membasahi dahinya, tetapi matanya berbinar penuh semangat. Saat ia menoleh ke arah teras rumah, ia melihat Cang Yan sedang duduk di sana memperhatikannya dengan tenang.

Seketika, wajah Xue Er mendadak memanas. Pipinya merona merah saat ia melangkah mendekat.

"Senior… Apa senior sudah berada di sini sejak tadi?" tanyanya dengan suara agak ragu.

"Ya, aku sudah di sini sejak tadi."

Xue Er semakin salah tingkah. Pipinya semakin merah, dan ia menundukkan wajahnya sedikit berusaha menghindari tatapan Cang Yan.

"Kenapa pipimu jadi merah seperti itu?" tanya Cang Yan dengan nada menggoda.

"Aku malu senior… Gerakanku masih kaku, teknik pedang ini ternyata sangat sulit untuk dipelajari," jawab Xue Er dengan jujur.

"Tidak, gerakanmu sudah hampir sempurna. Jika terus berlatih aku yakin suatu hari nanti kamu bahkan bisa melampaui pencipta teknik pedang Tarian Empat Musim ini."

"Aku penasaran Senior… Siapa sebenarnya yang menciptakan teknik pedang luar biasa ini?"

Cang Yan terdiam. Matanya sedikit meredup seolah tenggelam dalam kenangan lama. Setelah beberapa saat ia akhirnya berkata, "Orang itu… adalah seorang jenius dalam seni pedang. Dia sangat berbakat, mirip sepertimu."

Namun, tiba-tiba Cang Yan menghentikan kata-katanya. Ekspresinya berubah dingin seolah menutupi diri.

Xue Er menyadari perubahan sikapnya dan memilih untuk tidak bertanya lebih lanjut. Namun, di dalam hatinya rasa penasaran semakin memuncak. "Siapa sebenarnya orang yang disebut Senior Li?"

Di tempat peristirahatan para anggota Sekte Pedang Langit, suasana dipenuhi ketegangan yang memuncak. Dua peserta kompetisi di tahap puncak Wu Feng dan Zhen Hao kini terbaring dengan luka dalam yang serius.

Ketua Sekte Tian Ling menatap para peserta yang lainnya dengan ekspresi tajam. Napasnya terdengar berat, seperti menahan kemarahan yang hampir meledak.

"Aku sudah memperingatkan kepada kalian semua, tujuan kita ke sini adalah untuk mengikuti kompetisi, bukan untuk bersantai atau berbuat ceroboh. Sekarang lihat akibatnya, kita kehilangan kesempatan bertarung di tahap puncak." katanya dengan suara dingin.

Tak ada yang berani menjawab. Semua orang hanya bisa menunduk diam menyadari kesalahan mereka.

"Kita disini memiliki musuh yang selalu mengintai kita, Jika kita tidak berhati-hati, kejadian seperti ini akan terus terulang." lanjut ketua sekte Tian Ling dengan suara lebih tenang namun tetap mengandung tekanan.

Ruangan itu diliputi dengan keheningan. Bahkan empat tetua tertinggi yang duduk di sudut ruangan pun tak bersuara.

Akhirnya Putri Tian Qing memecah kesunyian. "Ayah, apakah luka Wu Feng dan Zhen Hao benar-benar sangat parah? Dan apakah tidak ada cara lain untuk menyembuhkan mereka secara cepat, seperti pemberian pil penyembuh tingkat tinggi?"

"Ayah dan pera tetua sudah memberikan pil penyembuhan tingkat tinggi kepada mereka, tetapi mereka membutuhkan penyembuhan dan kultivasi pintu tertutup, setidaknya dua minggu atau bahkan mungkin hingga satu bulan penuh"

Putri Tian Qing menggertakkan giginya. "Kalau mereka tidak bisa ikut dalam kompetisi ini, apa yang akan terjadi pada sekte kita Ayah?"

"Kita akan kehilangan kesempatan untuk bertarung di tahap puncak," jawab Ketua Sekte Tian Ling dengan suara tegas.

"Dengan hilangnya dua peserta utama, kita bisa dianggap mengundurkan diri. Dan jika itu terjadi, maka Sekte Pedang Langit tidak akan lagi dipandang sebagai sekte terkuat di wilayah Bintang Timur."

Semua orang terdiam memahami betapa besarnya konsekuensi yang mereka hadapi.

Setelah beberapa saat, Putri Tian Qing kembali berbicara, kali ini dengan nada penuh tekad. "Apa tidak ada cara lain agar kita tetap bisa bertarung tanpa mereka berdua?"

"Ada, Tapi itu berarti mereka harus digantikan oleh seseorang yang memiliki kekuatan setara di tahap puncak."

"Kalau begitu, biarkan aku yang menggantikan mereka." Tian Qing mengepalkan tangannya dengan penuh keyakinan,

Kata-kata Putri Tian Qing membuat semua orang di ruangan itu terkejut. Bahkan Ketua Sekte Tian Ling pun tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

"Qing'er, Itu tidak mungkin, Melawan satu lawan saja sudah sangat sulit dalam kompetisi ini, apalagi lebih. Dan jika kau menang di pertarungan pertama lalu kalah di pertarungan kedua, itu sama saja dengan kekalahan total."

Tatapan semua orang tertuju pada Putri Tian Qing. Tiba-tiba dari belakangnya seorang wanita berdiri dengan sorot mata penuh tekad. Dia adalah Qian Ning, murid utama Tetua Lian Hua.

"Kalau begitu, aku juga bersedia menggantikan salah satu dari mereka," ujar Qian Ning dengan suara tegas.

Seisi ruangan langsung terdiam. Para tetua, Putri Tian Qing, dan bahkan Ketua Sekte Tian Ling menatap Qian Ning dengan penuh perhatian. Mereka bisa merasakan tekad kuat yang terpancar dari dirinya.

Mereka semua tahu betapa pentingnya pertarungan tahap puncak ini. Sekalipun mereka berhasil memenangkan tahap awal, menengah, dan akhir, semuanya akan sia-sia jika mereka tidak bisa bertarung di tahap puncak.

Kaisar menganggap tahap puncak sebagai yang paling menentukan, karena di situlah para kultivator berbakat tahap puncak Pembentukan Inti ini dipilih.

Ketua Sekte Tian Ling menghela napas panjang. Melihat kegigihan di mata putrinya dan juga Qian Ning, ia akhirnya berkata, "Jika kalian benar-benar ingin bertarung, aku tidak akan melarang kalian. Tapi ingat, kalo kalian merasa tidak sanggup, jangan memaksakan diri. Harga diri sekte memang penting, tapi keselamatan kalian jauh lebih berharga."

Akhirnya, mereka sepakat bahwa Wu Feng dan Zhen Hao akan digantikan oleh Putri Tian Qing dan Qian Ning.

1
Nanik S
bukankah Li Wei ada ditempat yang sama... kenapa tak ada yuh menyadari
Celestial Quill: harus di baca dulu bagian terakhir dari reinkarnasi dewa pedang abadi🤭
total 1 replies
Nanik S
Li Wei ternyata banyak gadis yang menunggu... gawat
Nanik S
lanjutkan Tor dan makin bagus
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Shiiiip
Nanik S
Dominan Pedang
Nanik S
Laaaanhut
Nanik S
Teman makan teman
Nanik S
Good Joob
Nanik S
Beri saja Teknik dari langit
Nanik S
Siapa suruh mau membantu
Nanik S
Shiiiip
Nanik S
Cuuuuuus
Nanik S
Teruskan Tor
Nanik S
Mcnya kenapa begitu saja mau
Nanik S
Lanjutkan Tor
Nanik S
Ceritanya menarik sekali
Nanik S
Lanjut terus
Nanik S
Ceritanya Bagus Tor
Green Boy
Seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!