Ashella Zyla Aurora, gadis yang sangat suka membaca komik. Ia sangat suka membaca novel online atau komik, tapi yang paling Ashel suka adalah membaca komik karena ia bisa melihat langsung karakter tokoh yang sangat tampan dengan gambar yang di buat oleh sang penulis.
Namun sesuatu terjadi, ini sangat diluar akal sehat. Bagaimana bisa saat ia sedang membaca komik, ia malah masuk ke dalam komik tersebut. Dan yang paling parah ia memasuki tokoh antagonis yang sering membully, bahkan saat ia memasuki komik tersebut ia sedang membully seorang cowok culun yang memakai kacamata.
"Udahlah Sha, kasian tuh cowok culun udah babak belur."
"Lo ngomong sama gue? "
"Iya Aleesha."
"Aleesha? gue? " tunjuk Ashella pada dirinya sendiri.
"Ya lo lah, yang namanya Aleesha iris Zephyrine kan cuman lo."
Nama yang sangat familiar, Ashel sangat tahu siapa pemilik nama tersebut. Itu adalah nama antagonis perempuan di komik Charm Obsession.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Echaalov, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2 - Pirang
"Kenapa liatin gue selekat itu? Gamon hm? "
Suara berat itu mengalun dipikiran Aleesha.
Omaygat suaranya ngajak berumah tangga, sadar Aleesha dia psikopat! lo gak boleh jatuh cinta sama dia, semua pemeran cowok di komik ini gila, lo gak boleh tertipu dengan wajah tampannya, tapi dia tipe gue
Dengan cepat Aleesha menggelengkan kepalanya memikirkan hal absurd. Grey menatap gemas tingkah Aleesha.
"Gue gamon sama lo? Jangan harap," sinis Aleesha. Ia tidak boleh kelihatan terpesona dengan psikopat ini.
Grey mensejajarkan wajahnya di depan Aleesha. Hal itu membuat Aleesha tertegun dengan jarak mereka yang sangat dekat.
"Kalau gue yang gamon gimana? " suara beratnya terdengar jelas.
"Gimana apanya? " gugup Aleesha.
"Gimana kalau kita balikan? " Aleesha terkejut mendengar itu. Ia mendorong wajah Grey menjauh.
Bisa-bisanya dia ngucapin itu dengan wajah tampannya. Mana kuat adek bang, Aleesha menggelengkan kepalanya lagi, tuhkan pikiran absurdnya muncul lagi.
"Gak bisa," tolak Aleesha dengan tegas.
"Kenapa? Lo nolak gue karena si pirang? " terdengar ada nada kesal dalam ucapannya.
"Si pirang? Siapa? Duda pirang? " bingung Aleesha.
Suara tawa mengalihkan perhatian mereka. Di sana terlihat Sheryn tertawa dengan lepas, tapi begitu dua orang yang berstatus mantan ini menatapnya. Sheryn menghentikan tawanya.
"Sorry lanjutin aja pembicaraan kalian, anggap gue nyamuk," ucapnya.
"Jadi siapa pirang yang lo maksud? " tanya Aleesha yang masih penasaran.
"Siapa lagi kalau bukan Ethan," ujar Grey.
"Oh Ethan, gue udah gak suka sama dia," ucap Aleesha santai.
"Kalau bukan karena dia kenapa lo nolak balikan sama gue? "
"Lo lupa apa gimana, kan lo suka sama Grace kenapa ngajak gue balikan? " tanya Aleesha. Bingung dengan sikap Grey.
Grey mendekatkan wajahnya ke telinga Aleesha."Gue emang pernah tertarik sama dia, tapi nama lo yang tertulis di jantung gue," ucap Grey menyeringai. Setelah itu ia pergi begitu saja.
Aleesha merasakan bulu kuduknya berdiri, ia merinding mendengar ucapan Grey.
"Gila, dimana-mana orang tuh bilangnya hati bukan jantung, emang agak lain tuh psikopat," gumam Aleesha.
"Dekat banget lo sama Grey, barusan dia bisikin apa? " tanya Sheryn, pasalnya setelah Grey membisikkan sesuatu, wajah Aleesha terlihat sedikit pucat.
"Bukan apa-apa," ucapnya.
Sheryn curiga tapi apa boleh buat kalau Aleesha tidak mau bicara, ia tidak akan memaksa.
"Bentar lagi masuk, ayo ke kelas," ajak Sheryn.
Mereka pun berjalan menuju kelas, kelas mereka terletak di gedung A, karena terletak di lantai dua mereka pun memutuskan untuk naik lift agar tidak cape berjalan di tangga.
Sesampainya di kelas, kelas sangat hening, Aleesha memasuki kelas dengan penuh tanda tanya di benaknya.
Kok hening beda banget sama kelas gue dulu kalau gak ada guru ya berisik
Aleesha dan Sheryn duduk di bangku mereka. Aleesha menatap sekitar, ternyata benar semua karakter di komik berada di kelas yang sama. Tapi Aleesha tidak melihat keberadaannya Grey, mungkin pemuda itu membolos.
Di sini Aleesha bisa melihat langsung para tokoh protagonis. Ia melihat Grace, gadis itu emang cantik. Tapi Aleesha merasa cantikan dirinya sendiri.
Pantesan Aleesha suka sama Ethan orangnya tampan banget, mau protagonis atau antagonis mereka sama-sama tampan, tapi bedanya kalau Ethan lebih ke softboy sedangkan Grey lebih ke badboy. Ini juga wajah Grace sama Aleesha juga gitu, Grace lebih ke softgirl sedangkan Aleesha lebih ke badgirl. Mungkin ini menegaskan bahwa kalau protagonis wajahnya terlihat lembut dan baik sedangkan antagonis berwajah sangar
Saat Aleesha sedang menatap Ethan tanpa di duga Ethan juga menatapnya tapi beberapa detik setelah itu ia mengalihkan pandangannya.
Aleesha yang terus menatap Ethan membuat Sheryn salah paham.
"Katanya udah gak tertarik," ejek Sheryn. Aleesha yang merasa bahwa ejekan itu tertuju kepadanya pun mengalihkan tatapannya.
"Bukan gitu gue cuman," Aleesha bingung harus menjelaskan apa. Masa dia bilang penasaran sama wajah Ethan versi real.
"Udah gak usah malu gue dukung kok, selama Ethan belum pacaran sama Grace," ucapnya.
"Is bukan gitu Sher-"
Brak
Ucapan Aleesha terpotong ketika ada seorang cowok culun jatuh terpental karena di dorong oleh seseorang. Semua murid menatap cowok culun itu prihatin tapi tidak ada yang berani membantunya, begitu melihat siapa yang sudah memukul cowok culun itu.
Pemuda bersurai abu-abu itu memasuki kelas dengan aura dinginnya, ia menatap tajam cowok culun yang terbaring mengenaskan di lantai.
Aleesha mengenali cowok culun ber hoodie kebesaran itu. Dia adalah cowok culun yang di bully Aleesha. Ia beranjak untuk menghampiri cowok culun itu namun sebelum itu seorang gadis berdiri di depan cowok culun itu. Gadis itu merentangkan tangannya di depan Pemuda bersurai abu-abu. Menghalanginya untuk tidak memukuli cowok culun itu.
"Jangan sakiti dia," gadis itu menatap tajam pemuda bersurai abu-abu.
"Minggir," ucap pemuda bersurai abu-abu itu.
"Gue udah bilang jangan sakiti dia," bentak gadis itu. Hal itu membuat semua murid menegang. Selama ini tidak ada yang berani membentak Grey kecuali Aleesha sang mantan.
"Tuh cewek berani banget bentak Grey," ucap Sheryn.
"Sikap Grey emang keterlaluan dia pantas di bentak kayak gitu," ujar Aleesha yang emang kesal melihat pemuda itu membully cowok culun itu padahal kan ia sudah berniat untuk menjadi orang baik dengan meminta maaf kepada cowok culun itu.
Sheryn menatap Aleesha heran. Padahal selama dia pacaran dengan Grey gadis itu paling suka membully bersama Grey. Tapi sekarang malah Aleesha seperti tidak suka ada orang yang membully.
"Gue emang pernah tertarik sama lo, tapi gue gak suka sikap lo yang berani meninggikan suara di hadapan gue, minggir sebelum gue berbuat kasar sama lo," ucapnya tegas, tidak ingin dibantah.
"Gue tetap gak akan biarin lo ngebully dia," ucap gadis itu teguh pada pendiriannya.
Melihat Grey yang sepertinya tidak main-main dengan ucapannya. Ethan pun angkat bicara.
"Grace lebih baik lo minggir," ucap Ethan. Grace menatap kecewa Ethan. Ternyata sikap ramahnya tidak menjamin bahwa orang itu baik.
"Ethan lo akan biarin cowok itu dibully," ucap Grace masih menatap Ethan kecewa.
"Itu bukan urusan gue," ucapnya santai lalu kembali membaca bukunya.
Aleesha merasa speechless. Ethan tidak membela Grace dan hanya menyuruhnya minggir.
Emang sih di komik dijelasin bahwa Ethan itu selalu bersikap cuek dan tidak peduli kepada sesuatu yang menurutnya tidak penting. Tapi kan ini menyangkut Grace kenapa pemuda itu bersikap biasa saja? Oh atau karena ini masih chapter awal jadi rasa suka Ethan belum sebesar itu sampai ditahap obsesi dan akan melakukan hal apapun demi Grace. Kalau gini gak ada yang bantu Grace dari amukan Grey
"Gue udah peringatin lo," dengan tidak berperikemanusiaan Grey mendorong Grace supaya tidak menghalanginya.
Grace yang belum siap pun terjatuh, namun segera di tahan oleh seorang gadis, namun karena tubuh gadis itu lebih mungil dari Grace dan tidak bisa menahan tubuh Grace, akhirnya mereka jatuh bersama.
"Aleesha."