NovelToon NovelToon
Lanjut Atau Usai Disini

Lanjut Atau Usai Disini

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Wanita Karir / Percintaan Konglomerat / Selingkuh / Romansa / Cinta Murni
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: dyawrite99

"Jika aku bisa memiliki keduanya kenapa aku harus memilih salah satu saja." Alkama Basri Widjaya.

"Cinta bukanlah yang kamu butuhkan, pilih saja ambisimu yang kamu perjuangkan mati-matian." Nirmala Janeeta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dyawrite99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

Kamar itu gelap, dengan tirai yang tertutup rapat sehingga hanya sedikit cahaya yang bisa masuk. Udara di dalamnya dingin dan tenang, dengan aroma kayu yang kuat dari lemari besar di sudut ruangan. Lantai kayu yang gelap dan dipoles dengan sempurna memantulkan cahaya lembut dari lampu meja di sebelah tempat tidur.

Kamar itu memiliki aura misterius, seperti ada sesuatu yang disembunyikan di balik fasad yang tenang dan rapi. Ada kesan bahwa orang yang tinggal di kamar ini memiliki kehidupan yang kompleks dan penuh rahasia, dan bahwa tidak semua hal dapat dilihat dengan mata telanjang.

Tempat tidur itu besar dan rapi, dengan seprai putih yang bersih namun kini semua itu terlihat berantakan ulah dua insan yang dengan menggebu-gebu saling memuaskan.

Suara hela napas saling bersautan akibat perbuatan mereka. Penyatuan dua insan itu membuat tubuh mereka  seperti terkena sihir. Sakit namun nikmat. Lelah namun enggan berhenti. Rasa adiktif itu membuat mereka terus melaju kian cepat mengejar kepuasan.

"Nggg, sayang.." rintihan terdengar dari mulut si perempuan.

"Hmm."

Sang pria di atasnya kian bergerak cepat. Tujuannya hendak sampai, ada hasratnya yang hendak tumpah.

Saat hentakan dua penyatuan pasangan tersebut semakin dahsyat, tubuh si perempuan terombang-ambing. Setelah perjuangan nan panjang sampailah mereka pada nikmat itu. Rasa hangat terasa dalam tubuh si perempuan.

"Love you sayang," sebuah kecupan tanda cinta di sematkan pada kening si perempuan.

"Love you too."

Sang wanita terlihat lemah. Tadi bukanlah pelepasan pertama mereka namun pelepasan yang kesekian kalinya.

Rasa lelah dirasakan oleh keduanya setelah saling melepaskan diri dari penyatuan. Kedua sejoli tersebut saling mendekap, sang laki-laki menciumi pelipis perempuan miliknya dengan begitu sayang.

"Your mine, always mine."

Sang perempuan menggeliat mencari kenyamanan dari kekasihnya. Rasa lelah dan kantuk membuatnya langsung terlelap.

****

Alkama Basri Widjaya seorang lelaki tampan dan juga mapan. Ia memiliki segalanya, harta tahta dan wanita.

Harta yang melimpah ia miliki. Tahta di keluarga yang ia perjuangkan telah ia dapatkan. Terbukti sekarang ia menjadi seorang CEO di sebuah perusahaan milik keluarganya.

Wanita yang ia inginkan dan ia cintai juga sudah ia miliki.

Kama panggilan di kesehariannya.

Dalam perjalanan hidupnya setelah apa yang ia perjuangkan selama ini. Bertahun-tahun ia berjuang untuk merebut posisi yang selama ini ia dapatkan dan mempertahankan kepemilikan atas segala hal yang ada di genggamannya.

Harta tahta dan wanita. Mampukah Ia tetap bisa menggenggam dan memiliki kepemilikan dari ketiga hal tersebut secara bersamaan.

Kadang mempertahankan sesuatu yang sudah menjadi milik kita adalah hal yang paling berat.

Kama terlahir dari keluarga kaya raya. Ayahnya seorang pengusaha berdarah dingin dan ibunya yang juga keturunan keluarga kaya raya sedari dulu.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, harta tahta dan wanita juga didapatkan oleh ayahnya.

Memiliki harta yang melimpah membuat ayahnya memiliki banyak wanita.

Bahkan wanita-wanita tersebut memiliki keturunan dari ayahnya.

Kama enggan berbagi pada orang-orang yang tidak sepantasnya memiliki apa yang seharusnya ia miliki seutuhnya.

Kama memiliki sifat yang egois dan posesif. Apa yang seharusnya menjadi miliknya akan selalu menjadi miliknya seorang.

Berbagi bukanlah sifat seorang Kama.

Bagaimanapun cara dapat ia lakukan untuk mempertahankan apa yang menjadi miliknya.

***

"Sayang, aku ada flight pagi ini. Kamu jangan lupa sarapan. Sarapan sudah ada di meja, okey."

Nirmala hanya menggumam tanpa membuka matanya yang masih sangat mengantuk.

Melihat sang kekasih yang tidak merespon, Kama hanya menciumi punggung terbuka sang kekasih lalu berpindah ke pipi dan pelipis sang kekasih yang tetap tertidur dengan posisi telungkup.

Kama dapat bersikap semaunya pada semua orang namun untuk Nirmala adalah pengecualian.

Nirmala bagi Kama adalah jantung baginya. Setiap detakannya menandakan kehidupan.

Jika Kama bisa bersikap egois dan semena-mena pada orang lain maka tidak bagi Nirmala.

Nirmala adalah perempuan yang mandiri, tangguh dan pemberani. Perempuan itu tidak akan mudah dijinakkan oleh Kama.

Nirmala adalah perempuan yang telah hadir dan bersama Kama dari mereka duduk di bangku sekolah menengah pertama.

Dulu Kama hanyalah seorang anak laki-laki yang pendiam dan menyimpan banyak luka.

Kedua orang tuanya telah berpisah sejak Kama di sekolah dasar.

Ibunya adalah seorang wanita single mother dan wanita karir. Di keseharian Kama, ia hanyalah anak yang dibesarkan oleh pengasuh. Namun ketika memasuki sekolah menengah pertama ia dipertemukan dengan Nirmala si siswi pindahan saat di tahun terakhir Kama bersekolah di SMP.

Nirmala adalah siswi yang pintar dan ceria. Sifat Nirmala yang mudah bergaul dan mempunyai empati yang tinggi seringkali mendekati Kama yang dulunya sering menyendiri.

Hal pertama yang membuat Kama menyukai Nirmala adalah ketika di tahun terakhir mereka bersekolah di SMP.

Waktu itu Kama terlibat perkelahian dengan siswa dari sekolah lain. Kama sudah babak belur menghadapi empat orang siswa yang mengeroyok Kama, namun tanpa rasa takut Nirmala menjerit di hadapan ke-4 siswa itu sehingga mereka kabur saat mengetahui ada Nirmala yang datang.

Dalam kesakitannya Kama melihat sosok Nirmala yang begitu kuat dan tangguh membantu Kama dengan begitu baiknya.

Bagi Kama, Nirmala adalah segalanya.

Harta tahta dan Nirmala adalah hal yang akan selalu Kama genggam sebagai kepemilikan bagaimanapun caranya.

Setelah berpamitan dari sang kekasih Kama turun dari apartemen milik sang kekasih. Ia memasuki mobil yang sudah menunggunya sedari tadi.

"Tuan, pilot sudah menunggu Anda. Sekretaris anda sudah berkali kali menghubungi saya memastikan bahwa anda akan berangkat malam ini ke Singapura untuk makan malam dengan Mr. Zahid dan anaknya yang baru pulang dari Amerika."

Kama berdecak sebal. "Sampaikan pada Dirga. jika ia masih mengatur dan berbicara seperti mulut perempuan, aku akan mengirimnya ke wilayah bagian paling timur negara ini."

"Baik tuan."

"Cepat jalan. Hari ini pasti akan sangat melelahkan."

Ting

Kama mendapat pesan dari kekasihnya. Kama tahu pasti Nirmala pasti sedang marah.

Nirmalaku

Hasil karya yang bagus, tapi aku tidak suka. Kenapa harus ditempat ini.

Nirmala mengirim foto lebam ungu didekat belahan dadanya.

Alkama

Aku sudah menyiapkan gaun yang bisa menutupi mahakaryaku.

Nirmalaku

ALLL!! Lain kali aku tidak akan membukakan pintu untukmu.

Kama dapat membayangkan ekspresi marah Nirmala.

Bekas kecupan itu sengaja Kama buat setelah ia melihat gaun yang akan dikenakan oleh Nirmala di acara pernikahan klien yang tengah ditangani oleh Nirmala.

Nirmala memiliki wedding organizer yang telah kelolanya selama 3 tahun terakhir.

Kama enggan membiarkan Nirmala memakai gaun V neck yang akan memperlihatkan dada milik Mala. Ia tidak suka berbagi miliknya untuk dilihat orang lain.

****

Siang itu Kama telah berangkat ke Singapura dengan jet pribadi miliknya. Kama memiliki janji temu dengan klien sekaligus partner bisnis Kama.

Kama memiliki kesibukan yang sangat padat. Semalam ia mampir menemui kekasihnya yang sudah dua hari tidak ia temui karena kesibukan pekerjaannya yang sangat padat.

Seharusnya Kama tidak dulu berada di negaranya namun karena rasa rindunya yang begitu besar Kama menyempatkan untuk bisa bertemu dengan Nirmala.

****

Acara pernikahan klien yang ditangani oleh Nirmala berjalan dengan lancar dan meriah. Nirmala mengenakan dress Warna navy yang telah disiapkan oleh Kama.

"Selamat ya pengantin baru. Semoga langgeng dan bahagia terus untuk kalian."

"Terimakasih, Bu Mala. Semoga Bu Mala cepat menyusul dengan pacarnya."

"Aamiin." Nirmala balas tersenyum.

Entahlah, kata menikah bagi Nirmala adalah hal yang tabu. Ia memang memiliki kekasih namun Nirmala merasa pernikahan masih jauh dari harapan mereka. Terutama dari seorang  Kama, kekasihnya.

Nirmala tidak pernah menyinggung ataupun memberi kode yang mengarah kepernikahan.

Sejujurnya ia cukup menantikan ajakan menikah dari Kama. Namun tidak sekalipun Kama membahas atau bertanya sekedarnya masalah pernikahan.

Kama selalu mengatakan ia bahagia bisa selalu bersama Mala. Namun kebersamaan yang mereka jalani sudah terlalu lama.

9 tahun masa pacaran mereka sejak kelulusan sekolah menengah akhir dan pertemanan yang terjalin selama 4 tahun dari mereka sekolah menengah pertama.

Tiga belas tahun jika ditotal. Kama selalu mengklaim Nirmala sebagai miliknya. Apakah Kama tidak ingin mengikat Nirmala dalam pernikahan.

Seringkali Nirmala bertanya tanya. Kapan sekiranya Kama akan mengajaknya untuk menikah.

Nirmala sebenarnya sudah berkeinginan menikah dan mengarungi bahtera rumah tangga. Nirmala tidak mau terbelenggu status pacaran. Apalagi gaya pacaran mereka yang sudah begitu bebas semenjak mereka kuliah di semester semester akhir.

Nirmala ingin dimiliki secara utuh. Sah di mata agama dan hukum.

Namun sepertinya keinginan Nirmala itu belum juga terlaksana. Nirmala mulai lelah menunggu ketidakpastian hubungannya dengan Kama.

Apalagi status sosial mereka yang cukup jauh.

Ingin sekali Nirmala mengakhiri saja namun Nirmala tahu sifat dan watak Kama yang tidak akan mudah melepasnya begitu saja.

Harapan Nirmala dalam waktu dekat ini Kama dapat memberinya titik terang dari hubungan mereka yang sudah terlalu lama berpacaran ini.

Dilain tempat Kama bertemu Mr. Zahid dan keluarganya disebuah restoran ternama di Singapura.

"Selamat malam Mr. Zahid senang bisa berjumpa kembali dengan Anda."

"Tidak perlu terlalu formal Kama. Tujuan kita bertemu disini tentunya bukan untuk masalah pekerjaan bukan."

"Tentu."

"Perkenalkan ini putri saya. Dia adalah kebanggaan dalam keluarga kami."

"Selamat malam nona Juwita Zahid."

"Selamat malam Mr. Widjaya."

"Kama, panggil saja saya begitu."

"Oh tentu."

"Mari kita saling mengakrabkan diri. Semoga kedepannya kita dapat menjalin hubungan keluarga." Tutur Mr. Zahid.

Kama tersenyum sembari menatap perempuan bernama Juwita tersebut.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!