NovelToon NovelToon
ALIKA THE HACKER

ALIKA THE HACKER

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: deameriawan

PLEASE FOLLOW DEAMERIAWAN UNTUK MENDAPATKAN NOTIFIKASI UPDATE NOVEL TERBARU


Sudah lebih dari 8 tahun Alika menunggu kesempatan untuk membalas kematian kedua orangtuanya yang dibunuh secara keji oleh Klan mafia Camorra dari Sisilia. Saat itu Alika masih berusia 12 tahun dan baru saja beberapa jam sebelumnya ia berulang tahun dan membuka hadiah dari kedua orangtuanya. Tiba-tiba rumah yang mereka tempati didatangi tamu yang tak diundang. Ayahnya ditembak di tempat dan ibunya pun tak luput dari tembakan. Sedangkan Alika saat itu pingsan setelah tertembak dibagian perut. Untung ia bisa diselamatkan oleh tetangganya seorang mantan agent CIA yaitu Mr. Hamilton yang tanpa sengaja melihat gerombolan Camorra mendatangi rumahnya. Dan Mr. Hamilton pun mengadopsi Alika karena ia dan istrinya tidak memiliki anak.

Sungguh tragis ... diusianya yang masih muda Alika harus menjadi yatim piatu. Dan ia sendiri hampir meregang nyawa. Sejak saat itu Alika dilatih oleh ayah angkatnya men

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deameriawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BIRTHDAY GIFTS

Happy birthday to you ...

Happy birthday to you ...

Happy birthday ... Happy birthday ...

Happy birthday to you ...

Tiup lilin yang dilakukan pada jam 1 dini hari ini terasa membahagiakan. Ya hari ini usia Alika sudah 12 tahun. "Happy birthday Pumpkins" ujar Daddy Alvin sambil memeluk Alika dan tidak lupa mencium kedua pipinya. "Selamat Ulang Tahun Sayangnya Mommy " ucap Mommy Vana dalam bahasa Indonesia kepada Alika sambil beliau memeluk dan mencium kening putrinya. "Wah ... Daddy Mommy makasih udah ngasih kado ke Alika" Alika menjawab dengan sangat senang karena selain ucapan uang tahun, ia juga menerima kado yang luar biasa dari kedua orangtuanya. Hadiah dari Mommy Vana berupa kalung emas putih dengan bandul liontin berbentuk LOVE yang mengapit kedua rantainya. Dimana didalam liontin tersebut terdapat foto mini mereka sekeluarga yaitu Daddy, Mommy dan Alika. Sedangkan Daddy Alvin memberikan hadiah berupa jam tangan Smartwatch berwarna putih yang memiliki fitur canggih seperti alarm, kalender, cuaca, pemantauan detak jantung, suhu tubuh dan kadar kalori, kemudian bisa menerima panggilan, pesan, email, music, memiliki pelacakan aktifitas GPS, aktifitas lari, bersepeda serta berenang. Dan yang paling canggih adalah fitur keamanan yang dimiliki enkripsi data, pemindai sidik jari dan dokumen, peringatan risiko, pengendali kamera jarak jauh. Dan ada tombol yang memiliki fitur khusus seperti melakukan ketahanan air, daya tahan baterai yang panjang, pengisian daya bisa melalui matahari, navigasi serta sensor untuk aktivitas luar ruangan dan yang paling menakjubkan adalah bisa mengendalikan senjata / roket melalui satelit dan infra red. Luar biasa secanggih itu.

Daddy Alika bernama ALVIN CHAIDEN BRUNE adalah seorang ilmuwan yang bekerja sebagai profesor di MIT dan terkadang membantu Pentagon dalam merakit senjata kimia hampir 15 tahun lamanya, sedangkan Mommy nya bernama SAVANA AINA BRUNE adalah seorang ibu rumah tangga yang hobi memasak dan memelihara bunga anggrek. Entahlah mengapa Daddy dan Mommy nya memberikan hadiah yang luar biasa tahun ini. Biasanya di tahun-tahun sebelumnya hadiah yang ia terima hanya berupa tas, boneka atau berlibur ke Indonesia dimana Opa Oma dari pihak Mommy nya berada. Namun di ulang tahunnya yang ke 12 ini, Daddy banyak mempersiapkan kejutan untuknya.

Tiga bulan yang lalu Alika diajak Daddy Alvin dan Mommy Vana berkunjung ke Swiss. Hampir 1 bulan lamanya mereka berada disana karena pekerjaan Daddy Alvin. "Mumpung ada waktu kosong ... Kita mampir ke Pictet Wealth Management dulu ya Mom" ujar Daddy Alvin kepada Mommy Vana saat mereka bertiga berencana untuk jalan-jalan menikmati indahnya kota Swiss. "Oh oke sayang ... Sepertinya itu perlu banget Daddy' kata Mommy Vana menimpali sambil menatap mata Daddy Alvin seperti memberi kode bahwa ini sudah waktunya. Kemudian Alika pun diajak oleh kedua orangtuanya ke sebuah bank di Swiss yang bernama Pictet Wealth Management. Disana Daddy Alvin mengurus sebuah Save Deposit Box (SDB) atas nama Alika. Disitu pihak bank memberinya sebuah kunci loker yang disebut kunci SDB atas nama ALIKA MOANA BRUNE. Didalam box tersebut Daddy Alvin menyimpan berbagai berkas pribadi dan pekerjaannya. Mommy Vana juga tidak lupa menitipkan perhiasannya didalam SDB tersebut. Kata Mommy Vana kalau disimpan dirumah takut hilang karena banyak pencuri yang berkeliaran sehingga lebih aman jika disimpan di bank. Bahkan saat itu Daddy Alvin juga memberikan sebuah buku tabungan beserta debit card atas nama Alika yang didalamnya berisi uang sejumlah USD 5.976.390 atau setara 100 Milyar Rupiah dari Bank yang sama. Uang tersebut merupakan tabungan pendidikan untuk Alika agar nanti bisa mencukupi biaya sekolah Alika sampai menjadi profesor. Karena cita-cita Alika adalah menjadi peneliti seperti Daddy nya. Dan info dari pihak Bank, hanya Alika atau kedua orangtuanya saja yang bisa mengambil semua dokumen beserta barang-barang yang ada di SDB tersebut. Karena itu semua sidik jari dan retina mata Alika, Daddy Alvin dan Mommy Vana sudah terpindai. Jadi seandainya pun kunci itu hilang, salah satu dari mereka tetap bisa mengambilnya. Sejak itu kunci SDB selalu Alika simpan dengan baik, bahkan Daddy Alvin membuatkan tempat penyimpanan khusus berupa box yang tersembunyi dan tertanam di lantai kamar Alika. Bukan hanya kunci yang ada di box itu, tapi juga semua dokumen keluarga, pasport, uang, perhiasan dan kunci SDB tentunya. "Daddy ... Mommy ... Alika akan mengikuti apa yang sudah kalian sampaikan ke Alika yaitu jangan menginformasikan kepada siapapun bahwa kita buka rekening di bank Swiss dan untuk mengambil barang yang ada di SDB hanya Alika sendiri dan tidak boleh ada orang lain" ujar Alika mengulang instruksi yang diberikan oleh orangtuanya. "Daddy percaya bahwa Alika nanti akan paham setelah dewasa. Tapi Daddy hanya minta apa yang ada di dalam SDB tersebut semua adalah milik Alika dan bukan milik orang lain" ucap Daddy Alvin kembali pada Alika. Mommy Vana pun membelai rambut putrinya dan menggenggam tangan suaminya.

Jam menunjukkan waktu 10 pagi sebentar lagi Alika akan mengundang beberapa sahabatnya untuk datang kerumah. Mommy Vana tentunya dengan senang hati memasak dan membuatkan beberapa cake lucu untuk pesta sederhana itu. Suasana taman dibelakang rumah mereka pun sudah tertata dengan baik, bahkan balon-balon sudah ditiup dan dipasang oleh Daddy Alvin. Ya ... Hari ini Alika akan bersenang-senang dengan makan cookies coklat kesenangan nya. Apalagi ia mempunyai teman baru disebelah rumah yang namanya JODIE EDWARD HAMILTON. Ia berusia 15 tahun adalah keponakan dari Uncle JAMES BRIAN HAMILTON dan Aunty JULIA CAREN HAMILTON. Kebetulan Uncle Hamilton dan Aunty Julia belum diberi keturunan anak, sehingga Jodie anak dari kakak kandung Uncle Hamilton diasuh oleh mereka. Orang tua Jodie sendiri sudah meninggal dunia lama karena kecelakaan pesawat terbang dan mereka pindah dari Miami, Florida ke Cambridge, Massachusetts sejak 6 bulan yang lalu.

"Alika ... Happy birthday ya"

"Honey selamat ulang tahun"

"Lika ... Met Ultah"

"Yeiy ... Alika ulang tahun"

Tepat jam 11 menjelang siang ucapan selamat ulang tahun mulai disampaikan oleh sahabat Alika yang datang bersama orangtuanya. Begitu juga dengan tetangga baru Alika yaitu Jodie, Uncle Hamilton dan Aunty Julia. Banyak sekali hadiah yang di dapat oleh Alika mulai topi, jacket, dompet, tas ransel dan lain-lain. Pesta sederhana berlangsung hampir 3 jam lamanya. Mulai dari makan ringan hingga main course sudah dinikmati para tamu yang datang. Anak-anak yang tadinya berkumpul di ruang keluarga dengan bermain Playstation satu demi satu sudah pulang. Begitu juga dengan para orang tua yang tadinya bersenda gurau di taman belakang rumah juga satu demi satu pamit pulang. Akhirnya rumah Alika kembali sepi, namun Jodie membantu Alika untuk membersihkan sampah yang tersisa di taman belakang. "Jodie terima kasih sudah membantuku ya" Alika tersenyum dan memberikan sekantung cup cake kepada Jodie. "Wah Alika ... tadi aku sudah banyak makan cake jadi kamu gak perlu kasih aku lagi" ujar Jodie menolak kue yang disodorkan Alika. "Ih Jodie kamu gak boleh menolak kue ini. Kan ini ucapan terima kasihku dan kue ini sangat enak karena Mommy ku yang membuatnya" jawab Alika yang sedikit ngambek karena Jodie tidak mau menerima bingkisannya. "Baik tuan putri tapi jangan ngambek dong. Kan lagi ulang tahun" goda Jodie sambil menerima kue dari Alika. Percakapan keduanya didengar oleh kedua orangtua Alika dan keduanya tertawa bahwa Jodie bisa selembut itu menghadapi Alika. "Terima kasih Alika ... Aku pulang dulu ya" ucap Jodie sambil melambaikan tangan. "Sama-sama Jodie ... Dimakan kuenya ya" jawab Alika juga dengan melambaikan tangan. Akhirnya seluruh keluarga Hamilton sudah pulang. Dan rumah Alika pun sudah bersih. Daddy dan Mommy Alika sudah beristirahat di kamar. Sedangkan Alika beranjak menuju meja belajarnya untuk menyalakan komputer yang ada disana.

Alika sejak kecil sangat pandai secara akademis. Khusus dibidang olahraga dan komputer. Sejak umur 8 tahun Alika sudah ikut belajar Taekwondo hingga sekarang. Dan untuk di bidang komputer, Alika pernah beberapa kali menyampaikan keinginannya untuk menjadi seorang hacker kepada Daddy Alvin. Karena dulu Alika pernah menonton sebuah film yang menceritakan tentang anak gadis yang bekerja sebagai hacker tapi menyelamatkan satelit ruang angkasa yang akan ditembak roket oleh teroris. Film itu yang menginspirasi Alika bahwa tidak selalu seorang hacker itu melakukan hal buruk, tapi ada juga hacker yang melakukan white crime dan menurutnya sangat keren dan hebat. Tapi Daddy Alvin selalu mengarahkan agar Alika bisa memilih profesi apa saja yang diinginkan nya asal serius dan focus. Yang penting pekerjaan itu bermanfaat untuk diri Alika dan tidak merugikan orang lain. Ketertarikan Alika dengan komputer sebenarnya dilakukan secara otodidak. Namun Daddy Alvin melihat potensi anaknya sehingga beliau memfasilitasi seperangkat komputer dengan spek yang cukup canggih agar Alika semakin tertantang untuk belajar. Bersyukur sekali Alika memiliki orang tua yang sangat mensupport dirinya. Tapi Alika tetaplah anak usia 12 tahun yang masih banyak malasnya dari pada rajinnya.

***

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!