NovelToon NovelToon
Marcelline Hart

Marcelline Hart

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Keluarga / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Putri asli/palsu
Popularitas:595
Nilai: 5
Nama Author: S.Lintang

Dia.. anak, Kakak, saudara dan kekasih yang keras, tegas dengan tatapannya yang menusuk. Perubahan ekspresi dapat ia mainkan dengan lihai. Marcelline.. pengendali segalanya!

Dan.. terlalu banyak benang merah yang saling menyatu di sini.
Happy reading 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S.Lintang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

01. -

"Ingat, hari ini jangan membuat masalah yang bisa memicu kemarahan Kakak, ya," ucap sang Ibu memberi peringatan pada anaknya.

Anggi Mauren Hart. Sosok Ibu yang lembut dan penuh kasih sayang.

Anak yang ia ajak bicara adalah, Azri Dylan (Hart) sosok yang lembut di dalam tapi kasar diluar. Azri adalah adik yang penurut bagi Kakaknya, namun tetap nakal.

"Mengerti nak?" tanya Anggi sambil merapikan dasi putranya.

"Ngerti Bunda, Kakak juga nggak akan tau kok kalau emang Azri ada buat kenakalan sedikit," ucapnya sambil menampilkan cengiran.

"Yakin?" Suara dingin dan tegas milik Ayahnya terdengar bertanya.

Afandi Farhan Hart. Sosok Ayah yang tegas dan beribawa tetapi sangat menyayangi keluarganya.

"Enggak," jawab Azri membalas.

"Sudah, sana berangkat," titah Anggi lembut mencium sebentar pipi sang putra.

Azri mengangguk, ia berpamitan lebih dulu sebelum melangkah keluar dari mansion yang sudah seperti istana ini menuju ke sekolah.

Mansion yang tidak bisa dimasuki oleh sembarang orang. Jika ingin masuk maka harus punya tanda pengenal, dan pastikan kalau kalian sudah memiliki janji atau kalian tidak akan pernah bisa masuk.

Penjagaannya ketat, mata bodyguard harus selalu waspada. Terutama pada Nyonya Hart, yaitu Anggi. Harus ada, minimal satu pengawal yang selalu ikut ke mana pun Anggi akan keluar.

Membuat satu kesalahan akan beresiko pada pekerjaan atau bahkan nyawa. Bukan hanya Afandi yang kejam, tetapi putri pertamanya juga. Jika membuat kesalahan, jangan sampai terdengar di telinga Marcelline, karena jelas dia lebih kejam dari Afandi itu sendiri.

Eropa, Swiss

"Halo, Bang, Aza butuh bantuan," katanya berbicara dengan ponsel yang berada di dekat telinganya.

Azalea Andersn. Sosok gadis yang mungil, kecil dan menggemaskan dengan pipi bulat gembul dan mata bulat yang selalu berbinar. Terlihat polos, tapi sangat pintar dan cerdik.

"Bantuan apa cantik, Abang baru bisa pulang 2 hari lagi, di sini masih banyak tugas-tugas yang harus diselesaikan," ujar seseorang yang berada di balik ponsel itu.

Delano Barack. Sosok pria yang tegas, lembut yang diberi kepercayaan penuh oleh Marcelline sendiri. Pria yang patuh dan tidak pernah membantah perintah dari Nona-nya.

"Persiapkan kepulangan Aza malam ini juga, Bang," ungkap Azalea yang menginginkan kepulangan.

Delano di sana jelas langsung berdiri mendengar permintaan dari gadis kecil itu.

"No Aza!" tolak Delano tegas tidak terbantahkan.

"Bang_ please," mohon Azalea dengan suaranya yang memelas.

"Kamu tau apa risikonya kalau kamu nekat kan, Za?" tanya Delano terdengar khawatir dan panik.

"Aza tau, semua udah Aza pikirkan untuk konsekuensinya. Abang cuma bantu kepulangan Aza secara diam-diam tanpa diketahui, siapkan tempat tinggal Aza. Kost aja yang sederhana, biar nggak terlalu mencolok," ucap Azalea sedikit memberi rinci.

"Za, tapi...."

"Bang Delan ini pintar loh, pasti bisa ngelakuin itu. Aza udah bosan di sini, Aza mau pulang lagi ke negara asli Aza. Aza udah nggak mau lagi tinggal di sini," kata Azalea menyela lebih dulu.

"Dan dia nggak akan tau kalau kita ngelakuinnya dengan rapi kan, Bang?" tanya Azalea pula lagi, senyumnya mengembang indah.

Terdengar Delano yang menghela napas di sana. "Bakal Abang atur, tapi nggak malam ini, kamu harus istirahat dan besok bisa mulai perjalanannya," ucapnya pasrah, menuruti permintaan Azalea yang menginginkan pulang.

"Yeay, makasih Abang Delan sayang. Aza sayang Abang, love you!"

Azalea memutuskan sambungan dan dia melompat kegirangan, setelah itu menatap keluar balkon.

"Indonesia.. I'm comeback," lirihnya bergumam dengan senyum dan mata yang berbinar haru.

1
Carlos Vazquez Hernandez
Cocok di hati nih.
Anrai Dela Cruz
Keren deh ceritanya, thor mesti terus bikin cerita seru kayak gini!
Asher_Sanou3u
Duh, hati jadi bahagia setelah selesai baca karya ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!