NovelToon NovelToon
Sistem Kekayaan Tak Terbatas

Sistem Kekayaan Tak Terbatas

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Kriminal dan Bidadari / Spiritual / Duniahiburan / Sistem / Mafia
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: Muhammad Faqih

Seorang anak mahasiswa yang sangat miskin mendapatkan kekayaan yang sangat mencengangkan. Kehidupannya menemui banyak rintangan dalam kehidupan sehari harinya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Faqih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1 Meninggalnya Naimah

Kota Makaris, di pagi hari yang tampak begitu ramai, penduduknya yang sudah terlihat begitu sibuk dengan aktivitasnya sehari hari. Walaupun hujan deras melanda kota tersebut. Akan tetapi tidak menyurutkan semangat masyarakatnya untuk menjalani kehidupannya masing masing. Jalan jalan poros utama sudah mulai ramai di lalui kendaraan roda 4 dan roda 2.

Di pinggiran kota Makaris, berdirilah sebuah rumah yang tak jauh dari landasan pacu pesawat Bandara Internasional Sultan Nural. Dinding rumah yang terbuat dari anyaman bambu, lantai yang tidak memiliki ubin, hanya beralaskan tanah. Isak tangis seorang pemuda tampan. Badan sedikit kurus dengan tinggi 172 cm.

Pemuda itu bernama Faqih, di sampingnya terbaring seorang wanita tua yang usianya lebih 70 tahunan yang sedang sakit keras bernama Naimah. Kanker yang tidak dapat di obati dan beberapa penyakit komplikasi lainnya membuat tubuh Naimah tidak dapat di obati lagi. Kondisinya sangat mengkhawatirkan.

Mata Naimah yang sayup, bibir yang kering akibat sakit yang kronis, membuatnya dehidrasi hebat. Walaupun sering di berikan minum air putih, akan tetapi rasa haus tetap membuatnya ingin selalu minum.

Perlahan Faqih memberikan minum kepada neneknya Naimah dengan menggunakan sendok. Di pipi Faqih bulir bulir air menetes, mata yang berkaca kaca memandang neneknya Naimah yang begitu lemah. Rasa takut kehilangan orang yang begitu di cintai. Naimah satu satunya keluarga yang di milikinya.

Tubuhnya yang tua, kulit keriput sudah tidak dapat menahan rasa sakit yang di deritanya.

Naimah berkata dengan suara yang serak dan lemah," Cucuku Faqih, setelah nenek tiada, pergilah ke Jakarta menemui Kakek dan Pamanmu.

Mereka pasti akan menerimamu, kamulah satu satunya cucu laki laki yang di miliki Andriano. Kakekmu pasti sangat menyayangimu.

Dengan mata yang sedikit berkaca kaca, dalam hati Naimah, ada rasa takut dan khawatir akan kehidupan cucunya Faqih yang akan mendatang.

Dalam hati Naimah, cucunya Faqih tidak memiliki keluarga lagi di Kota Makassar selain dirinya seorang. Naimah merasa, kehidupannya di dunia akan segera berakhir.

Faqih masih memiliki seorang kakek dan Pamannya yang bernama Diman dan Aryan, yang berada di Kota Pusat Jakarta.

Sedangkan Ibunya Faqih Liana telah lama meninggal sewaktu Faqih masih bayi. Mereka meninggal dalam sebuah musibah kecelakaan.

Kecelakaanlah yang merenggut kehidupan Ibunya beserta Ayahnya. Sehingga dari bayi Faqih yang berusia delapan bulan hanya di rawat oleh neneknya Naimah.

Untuk kehidupan sehari hari Naimah hanya dapat mengumpulkan barang barang bekas untuk kehidupan sehari-hari.

Pemerintah setempat pun berusaha memberikan bantuan sosial dari program program yang di siapkan pemerintah pusat.

Dari hasil mengumpulkan barang bekas dan bantuan pemerintah setempat, Faqih dapat bersekolah hingga duduk di bangku kuliah.

Kondisi Naimah sudah sangat lemah, hanya hitungan jam, kematian menjemputnya.

Hujan deras masih mengguyur Kota Makarin sudah beberapa hari, hujan lebih sering turun. Berselang beberapa saat kemudian Langit mulai cerah.

Waktu sudah menjelang sore. Faqih masih setia menemani neneknya yang terbaring sakit. Kini Naimah sudah tak sadarkan diri. Tapi tangannya masih hangat di genggaman Faqih. Tetangga Faqih sudah mulai berdatangan satu persatu untuk melihat kondisi Naimah. Mereka dapat memahami pahit kehidupan yang di alami Faqih.

Pukul 01.00 malam terdengar Isak tangis Faqih yang kehilangan neneknya selama lamanya. Naimah telah meninggal usia 76 tahun.

Mengetahui nenek Naimah meninggal. Masyarakat di sekitar sudah mulai berkumpul memberikan rasa impati kepada Faqih. Dan membantu mengurus jenazah nenek Naimah.

Sikap Faqih dan Naimah di kehidupan masyarakat, memiliki sifat yang baik. Mereka sangat di senangi masyarakat sekitarnya. Faqih dan Naimah sangat dekat dengan masyarakat. Sehingga pemakaman Naimah sangat di mudahkan.

Berselang seminggu, setelah kematian Naimah. Suasana hati faqih masih terasa sesak. Kematian neneknya sebuah hantaman keras bagi dirinya. Faqih tidak bersemangat menjalani kehidupannya, sosok neneknya selalu terlintas dalam fikirannya. Rasa rindu dan sedih sering di rasakannya.

Faqih berjalan di pinggir trotoar mencari barang barang bekas mengganti neneknya. Semua dilakukan untuk mencukupi kehidupannya sehari hari.

Terasa waktu sudah menjelang pukul dua siang. perut Faqih terasa melilit akibat menahan rasa lapar. Mata berkunang kunang di sebabkan cuaca panas hari itu.

1
ラマSkuy
agak monoton ya seperti novel sistem lainnya selalu diremehkan, dan dihina. kenapa gak merubah penampilannya dulu sih kan udah punya uang banyak 😄😄
Nathalie soraya
perkataan nya kurang tanda baca terus kebanyakan penjelasan nya kagak ada percakapan mohon di revisi lagi thor tapi sejauh ini novel mu bagus
Bagonk
Jangan up sehari satu thor, soalnya bisa bikin pembaca kehilangan moment penasarannya. Tetap semangat💪💪💪
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
jangab ngantuk thor nih kopi ☕ biar👁 dan tambah 💪💪💪
sand
bisa di perbaiki sedikit tanda baca nya thor ,biar agak enakan dibacanya 🙏🙏
sand
ganti dlu bajunya , kan sudah dibeli tadi...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!