NovelToon NovelToon
Menikahi Mafia Kejam

Menikahi Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: Novi Zoviza

Cerita ini lanjutan dari Terjebak cinta CEO Dingin.


Bagaimana jadinya seorang Kafka Arsalan Iskandar yang merupakan pimpinan Black Serpent yang terkenal kejam dan tidak pernah jatuh cinta dalam hidupnya begitu terobsesi pada seorang gadis yatim piatu yang bernama Mahira Salim yang di buang oleh keluarganya setelah kematian Ayahnya.

Bagaimana kelanjutan ceritanya.Yuk simak!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan

Dor

Dor

Dor

Seorang pria berpakaian hitam dengan topeng yang menyembunyikan wajah aslinya berdiri ditengah-tengah mayat-mayat musuh yang baru saja ia habisi dengan brutal. Ia menatap tajam pimpinan musuhnya yang berdiri seratus meter darinya mengacungkan senjata api padanya. Ia sama sekali tidak merasa takut akan senjata api yang diacungkan musuhnya itu.

"Mati kau Arsa," teriak pria yang kini mengacungkan senjata api pada pria yang bernama Arsa itu. Ia yakin kemenangan ada ditangannya malam ini karena musuhnya kehabisan anak peluru.

Dor

Dor

Dor

Bruk

"Kau tidak akan bisa menyentuh saudaraku, Franco," ucap seseorang yang keluar dari kegelapan malam menyandang senjata api laras panjangnya menyunggingkan senyumannya dengan tatapan tajamnya.

"Deva...no," lirih pria bernama Franco itu yang kini jatuh tersungkur diatas tanah. Ia kira kemenangan adalah miliknya malam ini ternyata dugaannya salah. Ia melupakan para saudara Arsa yang pastinya akan ikut dalam peperangan malam ini.

"Kita pergi dari sini!," ucap pria yang memakai topeng itu pada Devano. Ia langsung balik badan diikuti Devano dari belakang.

Dor

Devano kembali menoleh ke belakang dan tersenyum kecil lalu mengacungkan jempolnya pada seorang pria yang baru saja kembali menembak Franco yang hendak kembali berusaha untuk membidik Devano dan pria bertopeng itu.

"Kau pergilah kearah timur, Devano," ucap pria bertopeng itu meminta Devano untuk pergi ke arah timur dimana di sana masih terjadi pertumpahan darah antara anak buahnya dan musuhnya.

"Tapi Kak, bagaimana kalau--

Pria bertopeng itu melayangkan tatapan tajam pada Devano. Ia paling tidak suka jika dibantah, setiap ucapannya adalah perintah yang harus dipatuhi.

"Baiklah Kak," angguk Devano segara berjalan ke arah timur. Tatapan Arsa begitu mengerikan baginya meski mereka sudah tumbuh bersama namun sifat dingin dan kejam Arsa adalah perpaduan dari Zaki dan Eyangnya yang dulunya juga pimpinan mafia.

Pria bertopeng itu melanjutkan langkahnya dimana tidak jauh dari hadapannya anak buahnya terlibat peperangan dengan musuhnya. Ia mengeluarkan senjata api yang tersimpan dibalik jubah panjang yang ia kenakan lalu melumpuhkan satu persatu musuhnya.

Kafka Arsalan Iskandar, pria berusia 30 tahun adalah pimpinan dari Black Serpent yang merupakan kelompok mafia yang paling ditakuti. Dan malam ini ia menurunkan beberapa anak buahnya untuk menghabisi musuhnya yang mencoba mencari lawan dengannya. Franco dua hari yang lalu mengganggu saudari kembarnya membuatnya meradang dan tidak terima kalau adik kesayangannya berusaha untuk dilenyapkan. Dengan membabi buta ia menghabisi siapa saja yang ada dihadapannya hingga kehadiran seseorang membuatnya menghentikan serangannya.

Tiba-tiba saja sebuah peluru mengenai lengan Arsa, pria itu memejamkan matanya bukan karena sakit akan peluru yang menembus kulitnya. Tapi kesialannya kali ini, ia menoleh kesamping menatap pria yang sudah menghadiahkannya timah panas itu. Ia mengetatkan rahangnya saat pria itu tersenyum puas karena berhasil melukainya.

Dor

Arsa yang baru akan mengangkat senjatanya tiba-tiba sebuah peluru kembali melesat kearahnya namun mengenai anak buahnya yang rela memasang badan untuk melindunginya.

Arsa tanpa belas kasihan menembaki pria itu hingga meregang nyawa ditangannya. Ia meringis pelan saat rasa sakit menjalar di lengan kiri nya. Sepertinya anak peluru yang bersarang di lengannya memiliki racun.

Arsa berjalan sembarangan arah karena anak buahnya juga sudah terlihat kelelahan. Ia mengabaikan teriakan anak buahnya yang menyerukan namanya. Musuh-musuh yang ada di sana sudah dilumpuhkan. Ia berjalan menuju mobilnya untuk mengobati lukanya dan setelahnya ia akan menyusul Ibra yang ada di arah selatan.

Saat akan hampir sampai didekat mobilnya, Ia hampir saja terjatuh karena luka di lengannya membuatnya lemah. Ia menabrak seseorang yang berjongkok dipinggir jalan.

"Argh...," erang Arsa saat tubuhnya terjatuh keatas aspal dan hampir menghimpit tubuh kecil orang yang tengah berjongkok itu.

"Tuan..."

"Jangan menyentuhku!," sentak Arsa menepis dengan kasar tangan orang itu. Ia berusaha untuk bangkit namun ia kembali terjatuh dan mengerang keras.

Orang itu mengusap sisa air mata di pipinya lalu berdiri dan berusaha membantu Arsa. Ia menatap sekeliling, tidak ada satupun orang disini kecuali mereka berdua. Tempat ini memang sangat sepi dan sekelilingnya hutan belantara. Ia tadinya di turunkan oleh keluarganya disini yang membuangnya.

"Tuan, anda terluka. Mari saya bantu!," ucap orang itu mengulurkan tangannya pada Arsa. Ia tidak tega melihat pria yang tidak ia kenali ini tampak kesakitan.

"Jangan menyentuhku!," ucap Arsa tanpa menoleh pada orang itu. Ia tidak akan memandangi perempuan kecuali Mommy dan adik kembarnya.

Orang itu tanpa memperdulikan penolakan Arsa membantu Arsa untuk berdiri. Tubuhnya yang jauh lebih kecil dari Arsa membuatnya cukup kesulitan untuk memapah Arsa. Ia mendudukkan Arsa dipinggir jalan lalu mengeluarkan sesuatu dari tas ranselnya. Ia mengeluarkan beberapa peralatan medisnya lalu meminta Arsa untuk membuka pakaiannya agar ia bisa mengobati lukanya.

"Tidak perlu," jawab Arsa.

Orang itu benar benar geram dengan sikap arogan Arsa. Ia kembali meminta Arsa untuk membuka pakaiannya, demi keselamatan pria itu sendiri agar darah yang mengalir di lengannya bisa dihentikan.

Arsa akhirnya menurut membuka jubah hitamnya dan juga kemeja hitam yang ia kenakan. Tangannya terasa begitu sakit sehingga pergerakan tangannya sedikit lambat.

Melihat Arsa yang begitu lambat membuka kancing bajunya, membuat orang itu akhirnya berinisiatif membantu Arsa membuka kancing bajunya. Ia melihat luka tembak Arsa yang sudah membiru.

"Racun," gumam orang itu. Ia langsung mengambil obat bius untuk ia suntikan pada Arsa agar ia bisa mengeluarkan peluru yang ia yakini mengandung racun itu.

"Keluarkan saja langsung. Aku tidak butuh obat bius itu!," ucap Arsa tanpa menoleh pada orang itu.

"Tapi ini akan sangat sa--

"Lakukan saja!," ucap Arsa. Tubuhnya rasanya semakin lemah. Ia bisa saja melakukannya sendiri tapi tubuhnya benar-benar lemah saat ini.

Dengan berat hati orang itu langsung mengiris luka tembak Arsa untuk mengeluarkan peluru itu. Ia melirik pada Arsa yang tampak diam saja tanpa ekspresi. Ia fokus pada luka Arsa dan akhirnya ia berhasil mengeluarkan peluru itu. Ia mengoleskan antibiotik pada luka Arsa. Ia yang tidak memiliki obat penawar racun, lalu merobek syalnya dan melilitkannya pada lengan Arsa agar racun itu tidak menyebar.

Arsa menoleh pada orang itu, saat mendengar robekan dari syal orang itu. Untuk pertama kalinya ia memandangi seorang perempuan. Ia menatap orang itu tanpa berkedip.

"Tuan..."

Arsa menoleh kepada asal suara, terlihat beberapa anak buahnya mengelilinginya. Arsa memberikan kode pada anak buahnya untuk pergi namun suara orang itu mengalihkan perhatiannya.

"Bawalah Tuan kalian ke rumah sakit, jika tidak racun yang ada di lengannya bisa menyebar ke jantung," ucap orang itu sembari merapikan peralatan medisnya.

"Baik Nona, terimakasih sudah menolong Tuan kami," jawab salah satunya.

"Ini untukmu!," ucap Arsa memberikan sebuah gelang pada orang itu sebelum ia pergi.

"Tuan, saya tidak pantas--

"Terima saja Nona," ucap salah satu anak buah Arsa lalu pergi menyusul Arsa yang lebih dulu berjalan menuju mobil.

...****************...

Hai pembacaku semua. Sudah lama author tidak menulis tema Mafia. Nah ini Author hadirkan lagi karya baru Author dengan tema Mafia. Untuk yang sudah membaca Karya Author yang judulnya Terjebak cinta CEO Arogan dan Pengantin untuk mafia kejam. Ini kelanjutan cerita mereka ya.

1
partini
kalau hamil dia ga mau ya urus sendiri aja, ku rasa dia dah ga bisa jauh darimu cuma gengsi orang nya
partini
terus ngapain aja selama itu
partini
masa di ikutin curut Arsa ga tau ga lucu secara dia tuh wow Banggt ,, ini Kunti minta di rajam
partini
👍👍👍👍👍
partini
biarpun mereka berdua saling sepakat,,tapi Terasa bukan suami istri macam cari pelampiasan sex
🍒🍒 Aisyah 🍒🍒
jangan lama" Thor kaya gini,biar rasanya cepat bucin pingin lihat mafia dingin bucin
Novi Zoviza: insyaallah dua bab kak hari ini. ditunggu saja
total 1 replies
partini
satu Minggu ,eheleh mana tahan dia
Umiie'ne Naza
blm mengerti, bukane arsa mencintai Mahira knp tiba " blm mencintai
Umiie'ne Naza
tor, novel orang tua nya arsa apa ya, kaya nya pernah baca tp lupa
partini
good 👍👍👍
Novi Zoviza: terimakasih kk sudah mampir
total 1 replies
wo te
tdi pagi hrus nya kak🤭🤭
partini
maraton baca
Retno Harningsih
up
🍒🍒 Aisyah 🍒🍒
apa davino suka sama Queen ya,,tapi engga apa" si
🍒🍒 Aisyah 🍒🍒
lucky anaknya mars sama ana kan Thor,,?

klau Ibra aku tau anknya Teo , klau si kembar anaknya daveena sama Adi
Novi Zoviza: iya kak
total 1 replies
wo te
tatapan apa tangan kak ??
wo te
posisi ko jadi polisi kak 😁😁🙏🙏
🍒🍒 Aisyah 🍒🍒
asyik pling suka tentang mafia
Novi Zoviza: terimakasih kk sudah setia menantikan
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!