Mafia adalah dunia nya, separuh hidupnya ia habiskan dalam kegelapan dan separuh lainnya dalam bayang-bayang kematian yang selalu mengintai nya. Hingga seorang wanita cantik yang membawa cahaya muncul dan mengubah arah hidup nya, membuatnya mempertanyakan hal-hal apa yang berharga dalam hidupnya.
Mampukah dia mengubah dirinya sendiri, ataukah bayang-bayang masa lalunya akan terus menghantuinya dan membuat wanita cantik itu memilih untuk menjauh darinya?
~ Klan Keluarga Morrigan S2~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps satu
Siapa yang tidak mengenal Rakhes Morrigan, CEO Cybers Tech yang sukses dan juga pemimpin mafia Black Costra yang berkuasa di Italia. Dia adalah sosok yang sangat berkuasa dan dihormati didunia kejahatan, dengan kemampuannya untuk mengendalikan dan memanipulasi orang-orang disekitarnya.
Dengan wajah tampan dan penampilan yang atletis, Rakhes memiliki tinggi badan sekitar 190 cm, dengan rambut hitam yang selalu tersisir rapi. Matanya yang unik, dengan bola mata kiri berwarna hitam pekat dan bola mata kanan berwarna biru cerah, memberinya kesan penampilan yang misterius dan menarik. Namun, bekas luka goresan disekitar mata kanannya menambahkan kesan yang lebih kasar dan berani pada penampilannya.
Dia dijuluki sebagai "Iblis Berdarah Dingin", karena kemampuannya dan keteguhan hatinya dalam menjalankan keinginannya tanpa pernah terpengaruh oleh emosi atau pun rasa belas kasihan. Aura yang melekat dalam diri Rakhes sangatlah mendominasi hingga membuatnya disegani sekaligus ditakuti oleh orang-orang disekitarnya.
Tapi, dibalik kesuksesan dan kekuasaannya, Rakhes memiliki obsesi yang kuat pada seseorang. Seorang wanita muslimah yang amat sangat berparas cantik, ia berprofesi sebagai dokter. Kehadiran wanita itu telah berhasil mencuri perhatian Rakhes serta berhasil menobrak hati yang sudah lama ia tutup rapat-rapat.
Sialnya, Rakhes kini tak tau dimana wanita itu berada. Dia seperti hilang bak ditelan bumi, meninggalkan Rakhes dengan rasa frustasi dan penasaran yang semakin bertambah. Sudah 7 tahun lamanya Rakhes mencari wanita itu, tapi tidak ada tanda-tanda keberadaannya. Semua sumber dan tenaga yang ia miliki, serta semua jaringan yang dia bangun tak ada yang bisa memberikannya informasi tentang keberadaan wanita itu.
Saat ini Rakhes tengah berdiri didepan jendela besar yang ada diruang kerjanya, mata nya yang tajam memandang ke arah luar pusat kota Italia yang dipenuhi hiruk pikuk aktivitas para manusia. Sinar matahari siang itu menerangi kota, membuat gedung-gedung tinggi dan jalanan nampak terlihat jelas.
"Jelita.. " bibir nya menggumam kan nama wanita yang telah menghilang selama 7 tahun ini.
Tiba-tiba, terdengar suara pintu ruang kerja nya diketuk dari luar.
Tok..
Tok..
Tok..
"Masuk!" teriaknya mempersilahkan orang yang mengetuk pintu itu untuk masuk.
Ceklek..
"Tuan". Han - Asisten sekaligus tangan kanannya itu masuk kedalam ruang kerja nya dan menyapa nya.
"Tuan, saya telah mengatur jadwal meeting dengan CEO dari perusahaan Landscape untuk lusa di Turki. Apa anda yang akan menghadiri nya langsung tuan ? ", ujar Han bertanya dengan suara yang rendah.
"Hm.. Aku serahkan padamu Han, kau atur saja semuanya ". Titah Rakhes tanpa membalikkan badannya. Ia seolah tak tertarik dengan informasi yang baru saja Han sampaikan.
Han mengangguk, "Baik tuan".
Kemudian, Rakhes berbalik badan berjalan kembali ke meja kerja nya. Ia duduk lalu menyandarkan punggung lebarnya disandaran kursi kebesaran miliknya.
"Han, bagaimana perkembangan pencarian tentang Jelita?"ujar nya bertanya dengan suara yang terdengar tegas.
Han memandang Rakhes dengan serius,"Belum ada perkembangan yang signifikan tuan, seluruh jaringan yang kita miliki juga tidak menunjukkan tanda-tanda keberadaan nona Jelita". Jawab Han
Rakhes menghela nafas panjang dan mengangguk.
"Terus cari keberadaan wanita itu sampai dapat". Perintah Rakhes dengan penuh ketegasan dan tak terbantahkan
Han mengangguk. "Baik tuan, kami akan terus mencarinya". Setelah itu, Han pamit undur diri dan melangkahkan kakinya keluar dari ruang kerja Rakhes.
.
Sepeninggalan Han, Rakhes segera berdiri dari duduknya lalu menyambar jas yang ia tanggalkan disandaran kursi kebesarannya. Kemudian, ia melangkahkan kakinya dengan tegap keluar dari ruang kerja nya.
"Tuan.." sapa para karyawan yang berpapasan dengan Rakhes sambil menundukkan kepalanya sekilas.
"Hmmm". Sahut Rakhes berdehem tanpa mengalihkan pandangannya menatap lurus kedepan.
"Han.. " Rakhes berseru memanggil Han yang sedang berbicara dengan manager perusahaan.
Han menoleh menatap Rakhes, begitu juga dengan manager tersebut. Ia langsung menundukkan kepalanya dan pamit undur diri, setelah itu Han bergegas melangkahkan kakinya menghampiri Rakhes.
"Ya tuan?"
"Kau sementara handle pekerjaan, aku ingin pulang ke mansion sebentar". Perintah nya
"Anda sedang tidak enak badan tuan ?", ujar Han bertanya
"Tidak". Jawab Rakhes cepat
"Baik tuan, saya akan handle semua pekerjaan". Sahut Han tanpa banyak bertanya ataupun membantah.
"Apa anda ingin saya antarkan pulang dahulu?" sambung nya menawarkan diri
"Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri. Berikan saja kunci mobilnya". Ujar Rakhes
Han mengangguk, ia langsung merogoh saku celana mengambil kunci mobil lalu menyerahkannya pada Rakhes. Setelah itu, Rakhes bergegas melangkahkan kakinya keluar dari gedung perusahaan.
.
.
Mobil sport keluaran terbaru berwarna hitam mengkilap itu melaju kencang membelah jalanan kota Italia disiang itu. Rakhes menghentikan mobilnya saat lampu lalu lintas berubah menjadi berwarna merah. Sembari menunggu lampu berubah hijau, Rakhes menatap keluar melihat sekeliling. Saat itu, matanya tak sengaja melihat ada orang-orang yang berkerumun, ia tak terlalu memperdulikannya. Rakhes pikir mungkin itu hanyalah insiden kecelakaan, hingga sebuah mobil ambulans berhenti tepat ditempat kecelakaan itu terjadi.
Dua orang dokter langsung turun dari dalam mobil ambulans dengan di bantu oleh beberapa perawat yang juga turut menurunkan brankar untuk mengangkat pasien. Mata Rakhes sontak memicing dengan tajam menatap salah satu dokter yang mencuri perhatiannya. Tak ingin mengira semua hanyalah halusinasi, Rakhes bergegas turun dari mobil dan hendak melangkahkan kakinya menghampiri dokter itu demi memastikan jika ia tidak salah lihat.
Tapi, sial nya lampu lalu lintas berubah hijau. Para pengguna jalan langsung menyembunyikan klakson mobil mereka karena mobil Rakhes menghalangi jalan, bertepatan dengan itu mobil ambulans yang membawa korban kecelakaan juga melaju pergi dengan cepat menuju rumah sakit.
Tin!
Tin!
"Aarghhh.. Sial!" umpat Rakhes, ia segera kembali masuk dalam mobilnya dan bergegas menjalankan mobilnya.
"Aku tidak mungkin salah melihat nya. Aku masih mengingat betul bagaimana postur tubuhnya.. Aaarrghhh", Rakhes menggeram frustasi seraya memukuli kuat stir kemudi nya.
Setelah itu, Rakhes segera melajukan mobilnya pulang ke mansion. Ia akan menyelidikinya sendiri, wanita yang selama hampir 7 tahun ini ia cari keberadaannya. Seorang wanita muslimah berparas cantik yang berprofesi sebagai dokter. Seorang wanita yang berhasil mengobrak-abrik kehidupannya.
7 tahun ini Rakhes tak pernah berhenti mencari keberadaannya, bahkan dokter Harvey yang merupakan paman dari wanita yang ia cari itu juga mengundurkan diri sebagai dokter pribadinya. Jangan ditanya bagaimana frustasinya Rakhes saat mencari keberadaan wanita itu, karena semua akses tentang nya ditutup total. Seperti ada yang melindungi dia.
Setiba nya dimansion, Rakhes bergegas turun dari mobil lalu berjalan dengan tegap masuk kedalam mansionnya. Begitu ia membuka pintu nya, ia dikejutkan dengan kedatangan kelima ponakannya.
"Uncle Akesss... " teriak Jesselyn, putri bungsu Rayner itu langsung melompat dari kursi sofa dan langsung berlari mendekati Rakhes.
Mendengar suara teriakan Jesselyn, keempat suadara kembar nya Jacob, Jordan dan Jayden sontak langsung mengalihkan atensi mereka dari layar monitor gaming lalu menatap kedatangan sang paman.
Hap!
Rakhes dengan sigap langsung menangkap Jesselyn saat keponakannya yang cantik itu merentangkan tangannya meminta digendong. Arsen - kakak sulung dari keempat saudara kembar itu yang baru saja keluar dari kamar mandi seketika langsung menatap tajam kearah Jesselyn.
"Jessy jaga sikap mu!".
.
.
.
( Haii, Klan keluarga Morrigan series 2 udah rilis nih.. Jangan lupa kasih dukungan yaa like, vote dan komen. Terus jangan lupa subscribe biar gak ketinggalan updateannya 🤗)
ini pasti ada kaitanya dgn jerry
dobel up
bagaimana nantinya tentang Rainer semua dia tau
keluarga adalah kelemahanya
Kan harus di jadikan saksi
yg dgn sengaja membuat rem blong tersebut