[UPDATE 2 - 3 CHP PERHARI]
"Aku bukanlah siapa-siapa, aku hanyalah manusia biasa yang menginginkan kebebasan, tapi...
Ketika keluarga dan orang-orang yang aku sayangi di sakiti, maka aku akan menjelma menjadi dewa kematian!"
"Kau berani menghina ku? Mungkin aku akan diam....
Tapi jika kau berani menghina keluargaku, maka kau akan berakhir di lautan darah!"
Season 1 =
TOWARDS THE PEAK OF MARTIAL ARTS
Season 2 =
TOWARDS THE PEAK OF MARTIAL ARTS 2
Jangan lupa dukungannya ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Y. Septra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch- 01. Firasat Seorang Ibu.
Ch- 01. Firasat Seorang Ibu.
Waktu terus bergulir dengan cepat, dua bulan telah berlalu sejak Ming Xuan berhasil mengalahkan Yama dalam perang besar di dunia kegelapan, sejak memenangkan peperangan, Ming Xuan tidak pernah lagi melakukan perjalanan ataupun kembali ke dunia bawah, dia hanya fokus meningkatkan kekuatannya karena ingin segera pergi ke daratan suci untuk menjemput Qiao Ning.
Saat ini, Ming Xuan sedang duduk bermeditasi di dalam kamarnya, ia sedang fokus untuk meningkatkan kultivasinya yang sebentar lagi akan naik ke tingkat tiga. Namun dalam proses peningkatan kultivasinya kali ini benar-benar berbeda dari sebelumnya, selama ini, setiap kali ia meningkatkan kultivasinya, ia hanya akan ditunggu oleh Yufei ataupun bawahannya yang lain, tapi kali ini, seluruh keluarga Ming sedang menanti kabar bahagia darinya.
"Kenapa lama sekali? Padahal ini sudah hari ke tujuh sejak tuan muda berkultivasi" ucap salah seorang pemuda.
"Sabarlah, kita semua sedang menunggu kabar baik dari tuan muda dan semoga saja tuan muda berhasil meningkatkan kultivasinya" ujar pemuda lainnya.
"Kau ini bicara apa?! Sudah pasti tuan muda akan berhasil meningkatkan kultivasinya, karena tuan muda adalah jenius kultivasi yang sesungguhnya!" sahut pemuda lainnya menimpali.
"Hei! Tidak bisakah kalian diam saja, jangan membuat keributan atau kalian akan aku hukum!" ujar salah seorang tetua klan.
"Ma-maafkan kami tetua" jawab ketiga pemuda tersebut serempak.
Beberapa jam kemudian.
Wushh...
Aura yang sangat besar dan sangat mengintimidasi, tiba-tiba saja menerpa semua orang yang sedang menunggu di depan kediaman Ming Xuan, aura tersebut berhasil membuat semua orang yang ada di sana merasakan tekanan intimidasi luar biasa ditubuhnya, bahkan kediaman Ming Xuan sampai bergetar karena aura yang sangat dahsyat tersebut, meski merasakan tekanan intimidasi, tapi anggota klan yang berkumpul di depan kediaman Ming Xuan malah nampak senang, karena mereka mengetahui jika Ming Xuan berhasil naik ke tingkatan selanjutnya.
Sementara itu, Ming Xuan yang sebelumnya sedang fokus berkultivasi, akhirnya membuka matanya dan mengakhiri kultivasinya, senyuman indah nampak terukir di bibir Ming Xuan, ia benar-benar sangat senang karena telah berhasil meningkatkan kultivasinya lagi, meski tidak meningkat terlalu banyak, tapi setidaknya, usahanya selama dua bulan terakhir tidaklah sia-sia, bahkan bisa dikatakan sudah lumayan bagus, karena selama dua bulan itu, Ming Xuan berhasil meningkatkan kultivasinya sebanyak dua tingkatan.
"Qiao Ning, bersabarlah sebentar lagi, karena dua hari lagi aku akan pergi ke daratan suci" gumam Ming Xuan, kemudian keluar dari kamarnya.
Awalnya, Ming Xuan masih ingin beristirahat di kediamannya, namun karena mendengar suara ribut di luar kediamannya, Ming Xuan akhirnya mengurungkan niatnya untuk beristirahat dan pergi menemui anggota keluarga Ming yang sudah menunggunya, karena bagaimanapun juga, mereka semua telah menunggunya sejak lama dan Ming Xuan tidak ingin membuat mereka semua kecewa, jadi dia memutuskan untuk menemui mereka semua, meskipun ia merasa agak sedikit terpaksa.
Ketika Ming Xuan membuka pintu rumahnya, seluruh anggota keluarga Ming yang ada di sana langsung menundukkan kepalanya untuk memberikan hormat kepada Ming Xuan, seraya berkata, "salam hormat, tuan muda!..."
Ming Xuan kemudian menganggukkan kepalanya, lalu berkata. "Terimakasih karena kalian sudah menungguku di sini, jadi sebagai gantinya aku akan memberikan hadiah untuk kalian semua"
Mereka semua kaget mendengar perkataan Ming Xuan, karena tidak ada seorangpun dari mereka yang melakukan hal itu untuk mendapatkan hadiah dari tuan muda mereka, selain itu, peningkatan kultivasi Ming Xuan adalah hadiah terbesar bagi mereka semua, karena merasa tidak enak hati, salah seorang tetua kemudian maju dan berbicara kepada Ming Xuan.
"Tuan muda, apa yang anda katakan? Kami melakukan semua ini bukan karena hadiah, justru keberhasilan tuan muda adalah hadiah tersebar untuk kami semua" ucap tetua tersebut.
"Jangan sungkan seperti itu, tetua ketiga. Lagipula, kalian pasti sudah lelah menungguku di sini, jadi aku tidak akan tenang jika aku tidak memberikan kalian hadiah, jadi jangan menolaknya" jawab Ming Xuan.
"Tapi..."
"Tetua ketiga, jika tuan muda ingin memberikan kalian hadiah, maka janganlah menolaknya!" ujar Ming Xingsheng yang baru saja datang bersama ketiga anaknya.
"Hormat kami, patriark, tuan muda dan tuan putri!" ucap mereka semua serempak.
Ming Xingsheng dan ketiga anaknya menganggukkan kepala mereka, lalu mereka berempat menghampiri Ming Xuan dan memberikan selamat atas pencapaiannya, yang telah berhasil meningkatkan kultivasinya.
"Terimakasih kakek, ibu dan kedua paman, maaf karena aku tidak langsung menemui kalian" ucap Ming Xuan.
"Hahahaha! Sudahlah, jangan kau pikirkan masalah itu, yang penting kau telah berhasil meningkatkan kekuatanmu" jawab Ming Xingsheng.
"Kakek mu benar, sekarang berilah hadiah kepada mereka semua" ujar Ming Mei.
"Baik, Bu" jawab Ming Xuan.
Setelah itu, Ming Xuan mengeluarkan puluhan kristal jiwa dari cincin penyimpanannya, lalu memberikannya kepada tetua ketiga keluarga Ming dan memintanya untuk membagikan kepada mereka semua yang ada di sana. Namun tetua ketiga malah kaget ketika melihat semua kristal jiwa tersebut, bahkan tangannya tidak henti-hentinya bergetar ketika memegang dan membagikan kristal jiwa tersebut, karena semua kristal jiwa yang diberikan oleh Ming Xuan adalah kristal jiwa tingkat tinggi, yang pastinya berasal dari Beast Spirit ataupun Beast Monster yang sangat kuat.
"Terimakasih, tuan muda!" ucap mereka semua serempak.
"Sama-sama, sekarang kalian kembalilah ke rumah masing-masing dan teruslah berlatih agar menjadi semakin kuat" jawab Ming Xuan.
"Baik, tuan muda!" jawab mereka semua, kemudian pergi meninggalkan halaman kediaman Ming Xuan.
"Karena semuanya telah pergi, bagaimana kalau sekarang kita masuk ke dalam?" ucap Ming Mei.
"Ibu benar, karena aku juga ingin membahas sesuatu dengan kalian" jawab Ming Xuan.
Mereka berlima kemudian masuk kedalam kediaman Ming Xuan, setelah itu, Ming Xuan langsung menyampaikan keinginannya yang ingin menjemput Qiao Ning, namun Ming Xuan masih belum mengatakan jika Qiao Ning berada di daratan suci, ia bahkan berbicara dengan sangat hati-hati agar tidak mengatakan kebenaran yang selama ini ia simpan dari keluarganya, meski begitu, Ming Mei tetap bisa merasakan ada sesuatu yang aneh dengan cara bicara putranya itu.
"Ming Xuan, apa yang kau sembunyikan?" tanya Ming Mei.
"A-apa maksud ibu?" jawab Ming Xuan gugup.
"Ming Xuan, aku ini ibumu! Yang telah mengandung dan melahirkan mu, ibu juga sudah merawat mu sejak kecil, jadi ibu bisa langsung mengetahui jika ada sesuatu yang salah denganmu dan jangan pernah berpikir untuk berbohong pada ibu!" ucap Ming Mei, tentunya dengan tatapan tajam yang tidak pernah dia tunjukkan pada Ming Xuan selama ini.
Ming Xuan langsung tertunduk dan tidak berani memandangi wajah ibunya, ia juga tidak menyangka jika ibunya bisa mengetahui kalau ia sedang berbohong. Dan saat ini, Ming Xuan merasa seperti sedang di interogasi oleh seorang Dewi yang jauh lebih kuat dari Xing Xiuhuan, bahkan ia tidak punya keberanian untuk memandang wajahnya sedikitpun.
"Ming Xuan, katakan yang sejujurnya!" ujar Ming Mei.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
😂😂😂😂