NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Naurah

Takdir Cinta Naurah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Aliyah Ramahdani

Naurah harus terpaksa ikut pindah ke rumah neneknya karena sang ayah menjual rumah mereka untuk pengobatan nenek dan juga biaya kuliah tantenya, Kehidupannya yang dulu sangat bahagia kini perlahan menyisahkan kesedihan apalagi setelah di tinggal oleh ayahnya menghadap Ilahi, namun kehidupannya kembali membaik setelah naurah dan ibunya serta adiknya Hasan di minta pergi dari rumah oleh nenek dan tantenya, apalagi sang nenek tidak menyukai Hasan yang merupakan anak angkat

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1.

" Harusnya jadi suami tuh kayak gini, bisa menyenangkan istri dan anaknya" tutur bu Wardah tersenyum begitu menonton video yang di kirimkan oleh ningsih anaknya yang sedang berlibur sekeluarga di pulau bali

" Lalu mengapa kamu marah dan tak terima jika Usman mengajak istri dan anak nya liburan?" tanya pak azis sang suami yang hanya duduk menghisap sepuntung rokok

" Kalo itu sih beda pak, kan sayang uang hasil jerih payah anakku terbuang sia sia hanya untuk mereka liburan" jawab bu wardah tak mau kalah

" Ya kan mereka istri dan anak Usman bu, jadi gak ada salahnya" ucap azis lagi

" Tetap aja salah, emang kalo mereka pergi liburan siapa yang akan mengurus rumah ini? Siapa yang akan memasak untuk kita? Bapak mau menggantikan mereka? "

" Kan ibu bisa mengerjakan semuanya sendiri, lagian ibu kan dulu juga mengerjakan sendiri tanpa bantuan orang lain" ucap suaminya

" Atau gak minta bantuan pada ningsih bu, jangan selalu mengharapkan tari, dia itu anak menantu di rumah ini bu, bukan pembantu " ucap azis sedikit keras

" Alaaahhh... Capek aku ngomong sama bapak, asal bapak tau itu semua kewajiban tari sebab dia juga tinggal di rumah ini gratis kok, jadi anggap saja tenaga nya itu sebagai ganti untuk membayar biaya tinggal dan makannya di sini, lagian ningsih kan punya rumah sendiri jadi untuk apa dia kesini mengerjakan semuanya" jawab bu wardah kesal

" Astagfirullahaladzim bu" ucap pak azis

" Sudahlah pak, gak ada gunanya ngomong sama bapak, sampai mulut berbusa juga bapak gak akan ngerti" ucapnya lagi kemudian meninggalkan sang suami yang masih duduk terdiam

Tak terasa airmata naurah menetes mendengar ucapan neneknya di balik pintu, dia tak menyangka jika selama ini neneknya hanya menganggap mereka seperti itu

" Naurah, kamu kenapa nak? Tanya tari yang menatap heran pada sang anak yang kini menghapus airmatanya

" Aku gak apa-apa kok bu" jawabnya berbohong

" Gak usah di masukin dalam hati ucapan nenek barusan" ucap tari tersenyum

" Ibu juga dengar ucapan nenek tadi? " tanyanya

" Iya, ibu juga dengar kok"

" Ibu gak apa apa? Ibu gak sedih? "

" Mana ada ibu gak sedih, hanya saja ibu sudah terbiasa mendengar ucapan seperti itu" jawab tari tersenyum simpul

" Apakah ayah tau jika nenek seperti itu bu? "

" Tidak, kamu bisa melihat sendiri sikap nenek jika ada ayah seolah olah dia sangat menyayangi kita"

" Aku tak menyangka nenek ternyata sangat tidak menyukai kita bu"

" Sudahlah nak sabar saja, kita doakan nenek sadar dan bisa benar benar menyayangi kita, jadi sekarang ayo sana ganti pakaian sekolah mu dulu "

" Iya bu" jawab naurah dengan tatapan rasa iba pada ibunya, bagaimana bisa ibunya menahan rasa itu selama ini pikirnya

********

" Mas, aku mau minta tolong boleh? " ucap tari pada usman suaminya

" Mau minta tolong apa dek? " jawab usman lembut

" Ibuku sedang sakit di kampung mas, kalo bisa aku mau pinjam uang mas buat berobat ibu" jawabnya

" Gak usah di pinjam dek, uang aku kan uang kamu juga, sebentar mas akan kirim buat ibu" ucapnya

" Terima kasih ya mas" ucap tari dengan mata yang berbinar

Mereka berdua tak tau jika percakapan mereka telah di dengar oleh bu Wardah sang ibu mertua

" Cih.. Enak aja mau minta duit anakku untuk berobat ibunya, tidak akan ku biarkan" ucap bu wardah dengan raut wajah kesal dan berlalu ke kamarnya

Bruuuk...

" Aduh... Usman... Tolong ibu " teriak bu wardah

Dengan tergopoh gopoh usman dan tari segera berlari menghampiri ibunya di dalam kamar

" Ibu, ibu kenapa? Tanya usman membantu ibunya untuk berdiri yang tengah terduduk di lantai kamarnya

" Kepala ibu pusing usman, sepertinya tekanan darah tinggi ibu kumat " jawabnya berbohong yang memang sengaja menjatuhkan dirinya sendiri

" Astaga bu, sebaiknya ibu istirahat aja dulu"

" Usman, ibu mau ngomong sama kamu empat mata" ucap bu wardah begitu duduk di atas kasur nya

Usman melirik ke arah istrinya dan tari pun mengerti lalu segera keluar dari kamar ibu mertua nya

" Ibu mau ngomong apa? " tanya usman

" Kamu ada uang kan? Ibu minta ya ada perlu soalnya"

" Emang ibu perlu buat apa? Darurat gak bu?"

" Ada gak? " tanya nya dengan nada sedikit tinggi

" Bu, aku ada uang tapi maaf uang nya mau aku kirim buat mertuaku bu, beliau sedang sakit bu" ucap usman lembut

" Buat mertua kamu? Untuk apa usman? Dia itu bukan tanggung jawab kamu, jadi kamu gak udah mikirin soal pengobatannya, lagian dia itu bukan ibu kamu, aku yang ibu kandung kamu usman " ucap bu wardah

" Bu, ibu gak boleh ngomong kayak gitu, ibu nya tari itu ibuku juga bu, dan aku pun berkewajiban untuk membantunya, sebab ibu tau sendiri setelah aku menjual rumah kami, istri aku udah gak kerja lagi selama ikut aku pindah ke sini, itu karena dia ingin membantu untuk merawat ibu atas permintaanku bu, dan dia juga senang hati kan melakukannya " ucap usman

" Jadi menurutmu karena ibu sehingga dia berhenti dari pekerjaan nya? Dan karena ibu juga hingga kamu menjual rumah kalian di sana? "

" Gak bu, bukan gitu maksud aku, soal rumah itu aku dan tari sama sekali tak pernah mempermasalahkan nya"

" Ya karena itu memang rumah kamu bukan rumah tari, jadi wajar dong kalo dia gak mempermasalahkan soal rumah itu"

" Ibu salah, rumah itu hasil tabungan kami berdua" jawab usman

" Tapi kan uang kamu lebih banyak di rumah itu, memangnya dia bisa punya uang banyak sementara kerjanya aja hanya seorang koki resto kecil"

" Sudahlah bu, aku minta maaf kali ini karena tak bisa memberi ibu uang, coba ibu minta sama ningsih aja bu" ucap usman berlalu tak ingin membuat keributan dengan ibunya

" Dasar bodoh..!!! Mau saja kamu di manfaatkan oleh keluarga wanita itu" ucap bu wardah kesal

*******

Tiga hari pun berlalu, namun bu wardah masih merasa kesal pada usman dan tak pernah menyapa nya atau pun mengajak usman ngobrol seperti biasanya

" Usman, kenapa dengan ibumu? " tanya azis sedikit heran melihat istrinya jadi pendiam

" Ibu sepertinya masih marah padaku pak"

" Memang nya ada apa lagi? "

Usman menceritakan apa yang terjadi pada ibunya malam itu

" Astagfirullahaladzim, kenapa ibumu jahat seperti itu usman "

" Tak tau lah pak, aku juga bingung"

" Sebaiknya kamu ajak ibumu ngomong dan tanyakan apa maunya?" ucap pak azis

" Baiklah pak" jawab usman segera menghampiri ibunya di kamar

Usman mendekati ibunya dan menggenggam tangan ibunya

" Bu, ibu masih marah padaku soal uang itu? " tanya usman namun bu wardah masih membuang muka

" Baiklah, aku akan memberi ibu uang tapi aku mohon ibu jangan marah lagi ya? " bujuk usman

" Ibu mau tanya, berapa banyak yang kamu kirimkan pada mertuamu? " ucap bu wardah

" Tiga juta bu"

" Apa? Itu uang yang banyak usman "

" Itu gak seberapa kalo di pakai buat berobat bu"

" Lalu berapa yang akan kamu berikan pada ibu? "

" Aku hanya ada sejuta bu"

" Sejuta? Gak, ibu gak mau"

" Lalu berapa yang ibu perlukan? "

" Ibu mau kamu kasi ibu tiga kali lipat dari uang yang kamu kirimkan pada mertuamu"

" Tapi bu-"

" Ibu gak mau tau, pokoknya kamu harus memberi ibu uang seperti yang ibu mau atau jangan pernah lagi bicara pada ibu" ancam bu wardah

Tanpa berkata apa apa usman keluar dari kamar ibunya dengan wajah yang sedikit frustasi

*****

Malam pun tiba

Tok... Tok... Tok...

" Naurah, apa ayah boleh masuk? " tanya usman di depan pintu kamar putrinya

" Iya ayah, masuk saja"

" Kamu lagi ngapain nak? "

" Aku sedang mengerjakan tugas sekolah "

" Naurah, ayah minta maaf ya, karena ayah telah membawa mu kesini dan tinggal bersama nenek, ayah tau kalo selama ini nenek tak pernah peduli padamu dan juga hasan" ucap usman

" Iya ayah, gak apa apa selagi aku masih bisa tinggal bersama ayah dan ibu"

" Kamu tau kan ayah selalu mengandalkanmu, jadi ayah minta kamu harus jadi anak yang kuat agar bisa menjaga ibu dan adikmu"

" Iya ayah aku tau, tapi apa maksud ayah aku harus menjaga ibu dan hasan? "

" Bukan apa apa, ayah hanya ingin kamu menjadi gadis baik dan kuat dalam menghadapi semua cobaan hidup"

" Baik ayah, oiya apa besok ayah bisa menjemputku sepulang sekolah? Sudah lama aku gak pulang bareng ayah"

" Iya sayang, besok ayah akan menjemputmu" ucap usman membelai rambut putrinya

" Terima kasih ayah"

" Sayang, Ini ada sedikit uang jajan untukmu nak" ucapnya memberi naurah uang merah sebanyak lima lembar

" Banyak sekali ayah"

" Tidak apa apa, ayah juga jarang memberimu dan hasan uang jajan, hehehe" ucapnya tertawa

" Gak apa apa ayah, tapi makasih ya ayah" ucap naurah memeluk ayahnya

********

Pagi sekali tari telah menyelesaikan semua pekerjaan rumah bahkan sarapan pun telah dia siapkan untuk anak anaknya, suami dan kedua mertuanya

" Mas, aku anterin anak anak sekolah dulu ya" ucap tari

" Iya dek hati hati, gak usah ngebut " jawabnya masih duduk dan menikmati secangkir kopi karena sedang libur kerja

Tak lama bu wardah pun menghampiri usman sambil menengadahkan satu tangannya

" Mana duit yang ibu minta? "

" Sabar ya bu, aku belum punya uang sebanyak itu bu"

" Ibu mau hari ini juga"

" Iya nanti aku usahain ya bu"

" Ibu gak mau tau, pokoknya sekarang kamu berangkat cari uang dimana kek terserah kamu, dan jangan pulang jika tidak membawa uangnya" ucap bu wardah

Hhhhhmmmmm....

Usman membuang nafas kasar dan segera pergi dengan sepeda motor maticnya

Usman segera melajukan sepeda motornya ke rumah seorang kenalan nya yang merupakan seorang karyawan koperasi simpan pinjam

Dengan membawa uang sepuluh juta dalam tas, usman segera melajukan motornya untuk kembali ke rumah namun naas sebuah truk oleng menabrak motor usman

Braaaak....

1
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Dewi kunti
typo lg
Dewi kunti
Jihan siapa ini
Aliyah Ramahdani: maaf kak typo..
harusnya naurah 😫
total 1 replies
Dewi kunti
typo kakak, setelah Rangga setelah maksudnya gmn
Aliyah Ramahdani: Iya kak maaf typo 🤭
makasih 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!