NovelToon NovelToon
Bosku Buaya Darat

Bosku Buaya Darat

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Nikah Kontrak / Fantasi Wanita
Popularitas:19.5k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

DICARI DENGAN SEGERA

Asisten pribadi.

• Perempuan usia max 27 tahun.

• Pendidikan terakhir min S1.

• Mampu berkomunikasi dengan baik dan bernegosiasi.

• Penampilan tidak diutamakan yang penting bersih dan rapi. (Lebih bagus jika berkaca mata, tidak banyak senyum, dan tidak cerewet.)

Kejadian itu satu setengah tahun lalu, saat dia benar-benar membutuhkan uang, jadi dia melamar pekerjaan tersebut. Namun setelah dia di terima itu adalah penyesalan untuknya, sebab pekerjaanya sebagai asisten pribadi benar-benar di luar nalar.

Bosnya yang tampan dan sangat di gemari banyak wanita itu selalu menyusahkannya dalam hal pekerjaan.

Dan pekerjaannya selain menyiapkan segala kebutuhan pribadi bosnya, Jessy juga bertugas menyingkirkan wanita yang sudah bosan dia kencaninya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal Mula

Dicari dengan segera.

Asisten Pribadi.

*Perempuan.

*Usia Max 27 tahun.

*Pendidikan akhir Min S1.

*Mampu berkomunikasi dengan baik dan melakukan negosiasi.

*Penampilan tidak diutamakan. (Akan lebih bagus, berkacamata, jarang tersenyum, dan tidak cerewet)

Jessica yang biasa di panggil Jessy membaca sekali lagi lowongan pekerjaan di depannya. Persyaratan terakhir membuatnya mengeryit.

Jika biasanya orang-orang seperti Asisten, atau bahkan sekretaris hal yang paling di perhatikan adalah penampilan. Namun dia justru melihat penampilan menjadi syarat yang paling terakhir atau bahkan yang di butuhkan lebih ke perempuan culun?

Dia memiliki semuanya, kecuali yang terakhir. Jessica bukan gadis pendiam, atau culun. Haruskah dia mengenakan kaca mata demi mendapat pekerjaan ini? Jessy meraih kaca mata baca di laci lalu mengenakannya.

"Ya ampun," keluhnya.

Tapi penampilan bukan hal penting untuknya mengingat dia sedang membutuhkan uang, dan kebetulan gaji yang di tawarkan sangat besar. Belum lagi perusahaan ini sangat terkenal di Amerika.

Ya, Amerika. Jessica sedang menempuh pendidikan S2 nya di Amerika, namun karena satu hal orang tuanya berhenti mengiriminya uang pendidikan. Hingga mau tak mau Jessica harus mau bekerja. Jadi Jessica mengirimkan berkas lamarannya lewat email yang tertera. Tak apa, setidaknya dia sudah mencoba. Lalu sebuah email masuk lagi setelah dia mengirimkan cv beserta foto dia yang mengenakan kaca mata.

"Jadwal interview." Jessica tersenyum lebar. Sekarang tinggal bagaimana dia bisa di terima dalam interview tersebut.

Haruskah dia mengenakan kaca mata yang lebih tebal?

....

Kejadian itu satu setengah tahun lalu, saat dia benar-benar membutuhkan uang, jadi dia melamar pekerjaan tersebut. Namun setelah dia di terima itu adalah penyesalan untuknya, sebab pekerjaanya sebagai asisten pribadi benar-benar di luar nalar.

Bosnya yang tampan dan sangat di gemari banyak wanita itu selalu menyusahkannya dalam hal pekerjaan.

Dan pekerjaannya selain menyiapkan segala kebutuhan pribadi bosnya, Jessy juga bertugas menyingkirkan wanita yang sudah bosan dia kencaninya.

Pantas saja persyaratan utamanya adalah mampu berkomunikasi dan bernegosiasi dengan baik, karena itulah yang dia lakukan jika para wanita itu sudah mengejar- ngejar bosnya.

Memberikan penawaran, lalu menendang mereka.

Brengsek memang. Andai dia tahu ini pekerjaannya, dia tidak akan menerimanya. Namun saat itu karena tergiur uang yang tak sedikit, Jessy langsung menanda tangani kontrak kerja selama dua tahun.

Lalu akibatnya Jessy tak bisa mengundurkan diri sebelum kontraknya benar-benar berakhir.

Dan juga akibat dia menjadi asisten pribadi dari Bosnya itu Jessy harus menerima cacian atau bahkan tamparan dari mereka yang marah pada bosnya.

"Dimana, Chris?" Jessy menghela nafasnya saat satu wanita masuk dengan menerobos security yang bertugas.

"Maaf, anda sudah membuat janji?" tanya Jessy dengan formal.

"Aku kekasihnya. Berani sekali kamu mempertanyakan itu!" Jessy menaikan kaca mata tebalnya.

"Jangankan, kekasih. Ibu beliau saja harus membuat janji dahulu untuk bertemu Tuan Chris." Wanita itu mengeryit.

"Benarkah?"

Jessy mengangguk. "Anda bisa menghubungi Tuan Chris dahulu lalu katakan, jika anda menunggunya. Saya akan siapkan cemilan jika anda mau menunggu di ruangan yang kami sediakan." Jessy menunjuk ke arah lorong dimana ruangan itu berada.

"Kamu membohongiku. Jelas Chris tidak menerima panggilanku sejak kemarin."

"Itu berarti dia sudah bosan sama kamu, bodoh!"

"Apa?" jelas saja wanita itu tak mengerti sebab Jessy menggunakan bahasa Indonesia, bahasa kebanggaannya sejak menjadi asisten bos buaya daratnya, karena dengan menggunakan bahasa itu dia bisa memaki orang sesukanya, tanpa takut di marahi sebab mereka tak mengerti.

"Tidak, apa saya mengatakan sesuatu?" Jessy mengerjapkan matanya pura-pura bodoh.

Wanita itu mengeryit lalu meneliti Jessy dari atas ke bawah. Dia mengibaskan tangannya dengan sombong mungkin merasa dia lebih cantik.

"Bagaimana bisa orang sepertimu menjadi asisten Chris?" ejeknya.

Jessy tak peduli dia kembali tersenyum formal, meski tak ada keikhlasan disana.

"Jadi, bagaimana, Nona?" tawarnya lagi.

"Tidak, katakan padanya aku akan datang besok. Anggap aku membuat janji. Jadi jangan harap kamu menghalangiku." tunjuknya pada wajah Jessy.

"Baik Nona," Jessy bahkan membungkuk rendah hingga dia bisa melihat sepatu wanita itu saja.

Jessy menaikan kacamatanya lalu merapikan jasnya. Saat dia akan kembali ke ruangannya dia melihat bosnya mengintip dari celah pintu.

Jessy berdecih dalam hati. "Pengecut."

"Apa wanita itu sudah pergi?" tanyanya dengan wajah penasaran.

"Sudah, Tuan. Hanya saja dia berkata akan datang besok."

Pria itu berdecak. "Kenapa tidak langsung beri kompensasi saja. Merepotkan," ucapnya dengan acuh.

"Merepotkan kepalamu," maki Jessy.

"Apa?"

"Tidak, Tuan."

"Jangan bicara dengan bahasa yang tidak aku mengerti, Jess. Aku tahu kamu mengumpatku."

"Baik, Tuan." Jessica menghela nafasnya.

"Setelah ini siapkan dinner untukku, aku akan pergi dengan pacarku."

"Pacar lagi, Tuan?"

"Ya, kami akan makan malam. Pastikan harus romantis."

"Baik." Jessica menunduk sopan lalu memasuki ruangannya dengan wajah yang sedikit di tekuk. Bukan apa- apa setiap saat bosnya mendekati wanita lain akan ada drama di dalamnya, seperti datangnya pacar sebelumnya ke acara tersebut hingga mau tak mau Jessy harus bersiap dengan segala situasi.

Satu tahun bekerja bersama Chris membuat Jessy memahami sifat, karakter, bahkan kesehariannya. Dan satu bulan sekali pria itu akan berganti pacar seperti berganti pakaian. Tinggal buang dan ganti. Pakaian saja bisa di simpan, tapi dia lansung membuangnya seperti para wanita itu tak ada artinya.

Dalam satu bulan, mereka akan di kencani dua sampai tiga kali lalu selesai.

Jessy sampai bingung untuk apa Chris melakukan itu. Apa dia ingin membuktikan jika dia di gemari banyak wanita dan bisa menggaet siapa saja lalu mencampakkan siapa saja?

Dulu saat awal- awal bekerja dia bahkan kewalahan menghadapi terjangan para wanita yang datang ke kantornya dan mencari Chris.

Dia sampai kena jambak, di tampar bahkan di siram air jus, kopi dan sebagainya, demi menghadang Chris. Hingga dia mulai terbiasa, dia belajar bagaimana berkelit dan bersilat lidah agar selamat dari para wanita arogan dan sombong itu.

Menangani dengan elegan dan cantik hingga tak membuat keributan. Dan kini masa kerjanya tinggal 6 bulan, dia akan segera menyelesaikan masa tugasnya lalu pergi dengan wajah terangkat.

Masa yang terasa lama itu akan segera berakhir, dan dia akan menjalani kebebasan. Jessy juga berencana setelah masa kerjanya selesai dia akan pulang ke Indonesia. Apalagi masa kuliah S2nya juga akan segera selesai, dan bulan depan dia akan mendapatkan gelarnya tepat di usianya yang ke 25. Ah, senangnya! Setelah ini dia akan menjalani hidup sempurna. Pendidikan, uang, dan jenjang karir yang terjamin.

Baru saja membayangkan hidup bahagia, Jessy mendengar seseorang menggetuk pintu.

Sialan memang tidak bisa ya dia duduk tenang sebentar?

Jessy berdiri lalu membuka pintu. "Ya, Mike?" Mike sekretaris bosnya.

"Kamu tidak makan siang?" Jessy melihat jam di pergelangan tangannya, ternyata sudah waktunya istirahat.

"Oh, iya."

"Kebetulan Tuan Chris ingin makan siang diluar bisakah kamu temani dia?"

"Bukankah hari ini jadwal kamu?"

"Aku lupa, aku belum menyelesaikan laporan minggu ini. Dan kalau bisa tahan Tuan Chris hingga pukul tiga, ya," pintanya dengan memelas.

"Baiklah." Jessy juga tak sampai hati membiarkan Mike dimarahi. Meski Chris suka bermain dan mempermainkan wanita, tapi pria itu tak pernah main- main saat bekerja. Dia tidak akan menolerir kesalahan sekecil apa pun.

1
Riri DH
mungkin Chris berharap reaksi Jessy seperti Kim seon Ho smile sambil senyum sambil pegang dada dan kedipin mata..😉
yuning
tunjukkan kalau kamu serius
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Bunda Hilal
😜😜😜😜
yuning
permainan classic menarik
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
uluuu .... manisnya sang Casanova 😜
mbu ne
yaiyyalahhh Chris.....
sakit fisik ngga sepadan sama sakit psikis...
ayoo...tanggung jawab kamu sama Jessy...
Anonymous
eeaaaaaa.....
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
azalea_lea
buat crist bucin thor 🤭🙏👍❤🌹
Noveni Lawasti Munte
jangan baper ya Jess...tetap dengan logikamu
yuning
kenapa kamu jadi sweet begini sih Chris 😅
3sna
mempermainkan kali thor
yuning
buaya darat sialan
Saadah Rangkuti
masih mau masuk thor...
Erna Wati
sudah mampir Thor👍
Arw
sudah kak...bagus ceritanya menarik dan penuh misteri
biby
baru tau kamu christ kl kmu sdh menyiksa jessy secara tdk langsung
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
mau dibawa kemane pak si Jessy nya 🤭
yuning
penasaran juga , kenapa bos kamu suka banget main perempuan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!