NovelToon NovelToon
Lampu Kuning Kawah Sikidang

Lampu Kuning Kawah Sikidang

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Ketos / Perjodohan / Cintamanis / Reinkarnasi
Popularitas:774
Nilai: 5
Nama Author: Ys Simarmata

Tak ku sangka kawah gunung itu menyatu kan garam lautan dan asam pegunungan,lampu kuning penanda kehidupan ternyata jalan ku menemui dia sebagai teman sehidup semati ku

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ys Simarmata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dramaa bangettt

Aroma sabun lavender membangunkan pandangan, langkah sayu namun penuh penasaran menatap tas ransel hitam milik Sagam dalam hati berkata 'Masa punya suami masinis gak tau apa sih yang dibawa masinis kalau bekerja.'

Ku tatap dengan pasti ada apa dibalik tas ransel hitam kepunyaan Sagam,dan bammm... Harusnya aku tidak membuka tas ini, sebuah penyesalan teramat dalam kala menemukan tiket canoying beserta bukti cek in yang dilakukan Sagam beberapa hari lalu,ada struk makan dan pembayaran Tamiya, untuk apa Sagam membeli Tamiya? Perasaan disekitar ini tidak terlihat Tamiya. Keliling mencari apa yang tersembunyi dibalik kehidupan Sagam, dan ya kau tau Sagam membeli banyak mainan,dimana adanya ini transaksi kemarin.

Tubuh kekar, tinggi mengalahkan ku memakai celana short handuk menyapu kering rambut basah itu,Sagam santai menghadapi ku dengan keberanian nya dia berdiri menangkap kertas-kertas transaksi itu dari tangan ku.

Langkah nya mendekat tong sampah, menatapku dingin namun menakutkan

aku tetap berdiri tegak menatap nya dengan serius, tatapan yang tidak pernah ku perlihatkan kepada siapa pun di dunia ini, berlinang air mata tapi tak kunjung menetes.Ternyata dihadapan laki-laki ini lah Adriana menjadi pengemis sebuah identitas.

Aku tarik lagi air mata tak sudi jatuh untuk pengkhianatan ini,ku pegang erat dalam perut ku.Dan tanpa ada dosa karma ku tarik tangan Sagam untuk menyentuh nya.

Adriana:"Sagam ! Kalau memang kami bukan teman hidup ku dan kehadiran bayi ini menganggu segala aktivitas hidup mu, bayi ini enggak akan lahir ke dunia ini ! Dan kamu harus pahami, aku bukan wanita kuat ! Sekuat mama yang menyaksikan anak tumbuh tanpa kehadiran bapaknya."

Tolehan wajah Sagam mengisyaratkan sesuatu tapi aku tidak tau apa sebenarnya perasaan terpendam itu, ia juga tidak banyak cerita.

Adriana:" Sampai titik dimana kamu masih menganggap bayi ini adalah beban kamu,aku sebagai ibunya yang pastikan.Kamu enggak bakal bisa menyentuhnya, jadi tetaplah bahagiakan wanita, tetaplah panjang umur supaya anak ini bisa melihat ' oh ini Lo papa ku,' aku sudah muak Sagam! "

Genggaman tangan ku di akhiri dengan tangisan yang pecah, kembali ke ranjang memikirkan sembari berharap ini mimpi'

tapi nyatanya rasa sakit ini tak kunjung membangunkan ku dari tidur.

Semua tersusun rapi, Sagam berangkat kerja dan ya aku kembali merana. Malah gak bekerja, mau pergi kaki masih sakit.

Delima mengnyempitkan akal ,sembuh lah kaki gak usah manja. Pasti malam ini Sagam gak bakal pulang, kebiasaan buruk Sagam kalau ada masalah bukannya diselesaikan malah sembunyi dalam diam terus gak ada usaha buat jelasin sesuatunya.

Adriana:[mengirimkan pesan ancaman ke Sagam] "Sore,atau malam ini kalau kamu enggak Pulang jangan harap kamu bisa lihat kita ya Sagam.Please jangan jadi pecundang."

Emosi ku benar-benar memuncak dengan adanya bukti pembayaran yang hampir memakan setengah gajinya Sagam, kenapa dengan ku Sagam tidak pernah menghabiskan waktu saja aku enggak minta lebih kok.

Dan benar-benar dibalik amarah dan ancaman ku tadi itu bakal jadi nyata,

jadi dia jangan terlalu mempermainkan

perasaan serta waktu ku,cukup aku gak

butuh kalau tujuan dan sikap Sagam seperti

itu.

Apasih yang ada dibalik ini, koper Sagam aku harus cari detail tentang wanita itu. Aku enggak mau kejadian seperti mama terulang, tapi kalau memang aku wanita pertama yang di nikahi serta memberikan keturunan pada sagam whay not aku ngerasa Sagam adalah hak milik ku. Sejenak setelah emosi mereda aku menangis memegang kehadiran nya, kasihan banget ia tidak diterima oleh ku dan

ayah nya,kalau aku saja menjadikan ayahnya sebagai patokan bahagia semu, lalu bahagia dia dimana?

'Mami enggak boleh egois kan baby, kamu tetap jadi dunia Mama ya sayang. Keep growing mami ya nak.Nanti kalau hadir kamu udah diketahui semua orang kita belanja sama Tante Dina ya nak.'

Harus berpikir ulang Adri,sebab kehidupan mu bukanlah satu lagi, pertanggung jawaban atas anak itu besar,dan kamu harus siap jadi ibu sekaligus bapak disini.Jangan karena kamu tidak mendapatkan cinta, anak mu yang menderita. Kalau pun Sagam meninggalkan mu ya itu resiko cinta satu malam.

[Adriana kembali mengetik pesan kepada Sagam]

'Gini deh, kalau malam ini kamu enggak pulang artinya kamu enggak mau pernikahan ini terjadi, dan kalau memang kamu pulang ayo kita selesaikan baik-baik,kamu deh yang ngomong aku diam.'

Sagam hanya membaca pesan ku, jadi seolah percakapan satu orang ini. Lama-lama stress aku kalau mengingat masalah ini terus,mau pergi juga mobil di bawa Sagam. Sultan banget kalau langsung beli mobil kek enggak ada kebutuhan lain aja , Humm apa minta jemput supir . Ya udah aku mandi dulu kalau begitu.

Teringat kalau dulu rumah bukan tempat ternyaman ku, mengambil waktu menghilang dari dunia beberapa hari benar-benar tanpa di hubungi sama sekali, dan aku akan melakukan itu lagi.

Bawa baju beberapa pasang rencananya aku akan melarikan diri dari sini supaya tidak malu kalau Sagam benar tidak pulang, kita ambil paket pijat ya baby.Lupakan semua ini sementara kamu dan mami me time, kalau memang papi mu itu bertanggung jawab,yakinlah dia pasti cari kita.

Adriana:" Bi, tolong siapin keperluan 1 Minggu dong, sama bawain baju overal 1 ."

Bibi langsung paham apa perintah ku,

karena kalau ada kegiatan ku keluar kota

atau kemana aja, mereka yang andil dalam urusan packing-packing barang ku, semua sesuai keinginan dan kebutuhan ku. Yaitu tadi terbiasa kerja dibawah tekanan sama aku,jadi fleksibel sistem kerjanya.

Bibi 1:" Mau pergi kemana Dri? Kalau lagi bertengkar jangan pada kabur-kaburan kenapa. Mas Sagam juga tadi berangkat muka nya mana kesut banget."

Adriana:" Intinya aku menenangkan diri Bi,kalau Sagam tanya bilang aja aku ditempat yang aman,bukan bunuh diri !"

Mereka menutup mulut nya, membantu ku berkemas sembari itu bibi2 penuh perhatian memijat lembut kaki ku, panggilan telepon berbunyi artinya supir sudah datang,dan benar saja.

Aku pergi tanpa pesan apa-apa ke Sagam,hanya kepada para Bibi

kalau Sagam pulang nantinya

harap hubungi aku, karena

kemungkinan Sagam gak bakal

hubungi aku.

Perjalanan menuju kota dingin Jawa Barat, aku berlibur pada hotel biasanya menjadi tempat meeting antar kepala cabang Bank. Menikmati keindahan alam pasti menenangkan batin, sudah pesan jauh-jauh waktu kalau aku sampai harap disiapkan pijat khusus ibu hamil supaya lebih fresh kelihatan nya. Suasana macet perkiraan sampai di jam 3 sore malah ke jam 5, padahal week day kok pada macet kota Bandung ini.

Membelikan oleh-oleh untuk dibawa pak supir dan tip untuk terimakasih nya, air mata masih menetes sampai disini, bahkan ketika ahli pijat datang aku masih juga menetes kan air mata.

Tatapan wanita paruh baya namun terlalu muda untuk usia nya yang menginjak kepala lima, kulit putihnya seperti keturunan China,minyak yang digunakan juga unik.

Harum bunga namun hangat untuk bagian paha seperti bau-bau herbal gitu bahkan kepala dan kaki di urut manja oleh nya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!