Bab 4 – Sayap Api dan Dimensi Rahasia

Malam itu, Li Yuanxin mencoba berbagai hal dengan kekuatannya dari menyalakan api tanpa batu, mengeringkan pakaian dengan cahaya, sampai mengangkat batu besar satu tangan. Tapi seperti biasa, ia juga berhasil membuat kekacauan kecil.

“Ups, kebakar dikit,” katanya saat sebagian rumput di depan gubuk gosong total.

Qiu Long hanya menatapnya datar. “Kau benar-benar Dewi yang paling… tidak konvensional.”

“Makanya seru, kan?” Li Yuanxin menyeringai lebar.

Namun jauh di balik candanya, Qiu Long tahu, dunia kini mulai berubah. Ia bisa merasakan kekuatan langit yang terbangun, dan banyak makhluk akan tertarik pada cahaya itu termasuk mereka yang berbahaya.

Beberapa hari kemudian, Li Yuanxin mulai berlatih bela diri. Tubuh barunya ternyata memiliki kekuatan fisik luar biasa, jauh di atas manusia biasa. Gerakannya cepat, presisi, meski gayanya tetap… khas Nadra.

“Hyaah!” Ia menendang batu besar dan batu itu pecah menjadi dua.

“Wow, aku kayak superhero Marvel versi Hanfu!” serunya.

Qiu Long menatapnya sambil mengibaskan ekornya. “Kau semakin kuat, tapi jangan ceroboh. Dunia ini tidak seperti dunia asalmu. Ada kekuatan spiritual, klan suci, dan makhluk abadi.”

“Makanya aku punya kamu, Longy. Bodyguard naga edisi terbatas.” jawab Li Yuanxin seenaknya

Qiu Long mendengus. “Bodyguard yang disuruh angkat ember.”

“Detail kecil,” jawab Li Yuanxin sambil tertawa.

Hari-hari berikutnya, Li Yuanxin makin terbiasa dengan dunia barunya. Ia mulai menjual obat buatannya ke desa terdekat dengan menyamar sebagai tabib keliling. Banyak orang datang mencari bantuannya, dan tanpa sadar, nama Li Yuanxin sang tabib ajaib dari hutan mulai tersebar.

Suatu sore, seorang bocah kecil datang tergopoh-gopoh. “Kak tabib! Kak tabib! Ayahku digigit ular roh!”

Li Yuanxin langsung bangkit. “Tunjukkan jalannya!”

Qiu Long mengikuti diam-diam dalam wujud kecil. Mereka menemukan pria paruh baya tergeletak di tepi sawah, tubuhnya membiru. Li Yuanxin berlutut, menatap luka gigitannya, lalu mengeluarkan jarum emas kecil dari lengan bajunya.

“Jangan panik,” katanya pada anak itu. “Ayahmu akan baik-baik saja.”

Dalam waktu singkat, Li Yuanxin berhasil menetralkan racun dan menyalurkan energi spiritual melalui jarum emas itu. Pria itu tersadar dan menangis berterima kasih.

Namun dari balik bayangan, seseorang memperhatikan mereka seorang pria berpakai hitam dengan simbol naga hitam di dada. Matanya berkilat dingin.“Gadis itu… punya aura Dewi…” bisiknya.

Malamnya, Li Yuanxin duduk di depan api, menatap langit berbintang.

“Longy… kamu percaya nggak, kalau kadang aku rindu dunia lamaku?” ujar Li Yuanxin

Naga kecil itu menatapnya lembut. “Rasa rindu adalah bagian dari jiwa manusia. Tapi mungkin ada alasan mengapa kau dikirim ke sini.”

Li Yuanxin tersenyum. “Iya, mungkin Dewi itu aku versi kuno punya misi besar. Tapi sekarang… aku cuma pengen hidup tenang.”

Qiu Long menatap api, lalu berkata pelan, “Tenang tidak akan lama, Li Yuanxin. Langit mulai bergerak.”

Dari kejauhan, awan gelap perlahan menutupi bintang-bintang.

Hutan kembali bergetar tanda bahwa takdir yang lebih besar akan segera datang.

...----------------...

Udara pagi di hutan terasa hangat luar biasa. Padahal biasanya kabut masih menggantung. Li Yuanxin menatap langit dengan mata menyipit. “Longy, kamu ngerasa panas banget nggak sih? Ini kayak lagi dipanggang di oven kosan!”

Qiu Long yang melingkar di atas batu membuka sebelah mata. “Kau dan perbandinganmu yang aneh. Tapi benar, energi panas ini… tidak wajar.”

“Wah, jangan-jangan global warming sampai ke dunia kuno juga,” gumam Li Yuanxin.

Sebelum Qiu Long sempat membalas, suara ledakan kecil terdengar dari arah lembah barat. Burung-burung beterbangan panik. Tanah bergetar, dan dari kejauhan tampak nyala merah oranye membumbung ke langit.

Li Yuanxin langsung berdiri. “Wah, itu pasti bukan barbeku biasa. Ayo Longy, investigasi dulu sebelum gosipnya viral!”

Qiu Long memutar matanya, tapi tetap mengikuti Li Yuanxin yang sudah berlari menembus pepohonan.

Beberapa menit kemudian, mereka tiba di sebuah celah gunung yang dikelilingi batu merah membara. Udara panas menyeruak begitu kuat sampai membuat rambut Li Yuanxin beterbangan.

Dan di tengah kobaran api…

seekor burung raksasa berwarna merah keemasan sedang meronta, sayapnya terbakar separuh, tapi di matanya menyala amarah dan kesakitan.

“Longy, itu—”

“Phoenix Api,” sahut Qiu Long cepat. “Makhluk langit tingkat tinggi… tapi kenapa dia di dunia fana?”

Phoenix itu menjerit keras, suaranya membuat pepohonan bergoyang. Sekelilingnya tampak lingkaran sihir hitam perangkap spiritual.

“Dia disegel,” ujar Li Yuanxin tegas. “Dan kalau dibiarkan, dia bisa terbakar dari dalam.”

Qiu Long menatapnya tajam. “Kau tidak bisa mendekat, panasnya akan membakar tubuhmu!”

Li Yuanxin hanya tersenyum tipis. “Aku Nadra. Bukan gampang gosong begitu aja.”

Ia menggulung lengan bajunya, lalu melangkah maju. Semakin dekat, udara di sekitarnya bergetar, membuat kulitnya terasa perih. Tapi di dadanya, simbol cahaya Dewi Semesta yang baru muncul berpendar lembut, menahan panas itu.

Phoenix yang tadi meronta kini menatapnya, tajam namun penuh kebingungan.

“Diam dulu ya, burung cantik. Aku bantu kamu keluar,” ujar Li Yuanxin sambil menunduk meneliti segel di tanah.

Ia menatap Qiu Long. “Longy, lihat pola rune-nya. Ini bukan segel biasa.”

Qiu Long mengangguk. “Sihir dari Sekte Api Hitam. Mereka menggunakan energi jiwa untuk menjebak makhluk ilahi.”

“Dan yang mereka tangkap ini Phoenix? Gila!” Li Yuanxin menggertakkan gigi. “Berarti Phoenix ini diburu. Kalau aku kabur sekarang, aku pengecut.”

Qiu Long mendesah berat. “Kau memang tidak bisa diam.”

Li Yuanxin mengeluarkan jarum emasnya dan menancapkannya ke titik-titik tertentu di tanah. “Oke, Li Yuanxin mode hack rune aktif!”

“Mode apa?” tanyanya Qiu Long

“Rahasia,” jawabnya singkat sambil memutar tangan.

Cahaya keemasan mengalir dari jarum itu, menyatu dengan energi spiritual di tubuhnya. Ia menutup mata, menyalurkan kekuatannya untuk menembus lingkaran segel.

Namun panas dari Phoenix kian kuat. Kulit tangannya mulai terbakar ringan, tapi Li Yuanxin tetap fokus. “Ayo sedikit lagi…”

Dengan satu hentakan, ia menekan jarinya ke tanah.

“Pecah!”

Bersambung

Terpopuler

Comments

Tiara Bella

Tiara Bella

wow makin seru aja nh ceritanya

2025-10-10

3

kaylla salsabella

kaylla salsabella

kemaren naga... sekarang Phoniex... besok mungkin rubah, srigala dan singa🤭🤭

2025-10-11

0

Wiwin Ma Vinha

Wiwin Ma Vinha

lanjut thor,gk sabar nunggu keelanjutannya😄

2025-10-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!