SCRIPT SWEET
Barakallah fii umrik Mbak Aluna Sayang 🎂🎂. Duh anak mama sudah 20 tahun saja, padahal mama merasa baru kemarin melahirkan dan menggendong Mbak Aluna, eh sekarang sudah mau lulus kuliah saja. Sehat selalu ya Mbak, lancar usahanya, mama siap diajak jalan-jalan dan ditraktir Mbak Aluna nih. Love you Sayang 😍.
Bangun tidur, buka ponsel pertama kali, ternyata chat mama, papa, dan sang adik masuk secara berurutan.
Kado ulang tahun buat aku jangan lupa ya mama Mbi-ku yang paling cantik dan cetar membahana.
Setelah membalas pesan dari sang mama, Aluna bergeser ke pesan sang papa. Aluna tersenyum saja melihat pesan yang dikirim sang papa, singkat, padat dan jelas. Selamat ulang tahun putri papa.
Berbeda dengan mama yang penuh kalimat plus emoticon, sang papa cukup satu kalimat saja dan Aluna tetap merasa bahagia, karena perhatian dari papa inilah Aluna sampai sekarang jomblo. Belum ada laki-laki yang effort sang papa, kebanyakan modusnya.
Terima kasih papaku Sayang, kalau Aluna pulang papa dan mama aku traktir. Tapi Aluna mohon gak usah bucin sama mama, jiwa jomblo Aluna meronta nih.
Aluna tersenyum saat mengetik pesan balasan untuk sang papa. Teringat saat papa dan mamanya sok asyik saling jahil ala anak SMA, berujung papa yang memeluk mama manja begitu, tentu Aluna paham sebagai gadis remaja yang pernah tertarik pada lawan jenis. Kadang Aluna sampai kesal dan aura dih nya kuat sekali saat mama bermanja dengan sang papa.
Lanjut pesan ketiga dari sang adik, ah sebenarnya Aluna malas baca chat dari Bintang, palingan tuh anak minta duit. Padahal uang Bintang lebih banyak dari Aluna.
Weker. Met ultah, traktiran gak usah banyak-banyak ya. Usia lo plus juta deh, gue ikhlas banget.
Aluna mendengus saja setelah membaca pesan dari sang adik, benar kan gak jauh dari uang, mana panggil weker lagi. Maklum, Aluna lebih galak dari Arimbi sehingga Bintang menyebut Aluna seperti jam weker, berisik.
🤛🤛🤛🤛, hanya emoticon tonjok sebagai balasan untuk Bintang. Over all Aluna bahagia, orang terdekatnya sudah mengucapkan selamat ulang tahun untuk dirinya, sangat perhatian dan Aluna bersyukur sekali mendapat keluarga seperti ini.
Ia pun segera mandi, dan menunaikan sholat shubuh, ada kuliah pagi kali ini, sekaligus nanti siang ada bimbingan proposal skripsi. Sudah masuk semester 6 akhir, kegiatan Aluna semakin padat, minggu depan sudah pembekalan KKN, lanjut bulan depan sudah pembagian lokasi PKL plus pembekalan. Aluna berniat, saat PKL sekaligus ambil data untuk skripsi, sehingga dia kebut menyelesaikan proposal skripsi plus segera seminar proposal.
"Mbak Lun, ada paket, dari kemarin!" ucap adik kos Aluna saat berpapasan di depan jemuran. Aluna penasaran, ia langsung menuju pos penerimaan paket. Kos Aluna termasuk kos elit, kamar sendiri dan kamar mandi dalam plus AC, soal keamanan kos pus terjamin, ada satpam khusus dan juga ruang tamu kos yang lebar sekaligus parkir. Di kos Aluna juga dilarang membawa tamu ke dalam kamar kos, meski teman atau pun keluarga. Benar-benar steril dari orang luar.
Aluna bergegas mengambil paket yang diberi tahu adik kosnya, senyumnya sumringah setelah mengetahui pengirimnya. "Om Dewa!" sebut Aluna, meski sudah menjadi gadis remaja, Om Dewa selalu mengingat hari ulang tahun Aluna. Maklum ponakan pertama begitu loh, pastinya menjadi tahta tertinggi di keluarga.
"Om, makasih. Aku suka," Aluna mengirim pesan pada Sadewa sembari memotret paketan yang merupakan kado ulang tahunnya. Sebuah sepatu sneakers berwarna putih dengan logo singa gunung. Langsung dipakai Aluna kuliah pagi itu, tak lupa ia memotret sepatu tersebut dan dikirim ke sang paman.
"Langsung dipakai cuy," balas Dewa pada sang ponakan.
"Harus dong. Hari istimewa semua outfit new!" jawab Aluna sesuai kebiasaan kalau ulang tahun pasti dari mulai atas hingga pakaian dalamnya semua pakai yang baru. Menurutnya hari ulang tahun akan menjadi hari permulaan untuk melewati sepanjang tahun berikutnya, sehingga dibutuhkan vibes positif untuk menyambutnya termasuk dengan outfitnya.
"Dasar anaknya Arimbi, sok kecakepan!" ledek Dewa. Aluna tertawa, omnya ini masih saja sering berdebat kecil dengan sang mama, mirip dirinya dengan Bintang begitulah.
"Turunannya Mama Arimbi jelas cakep dong," balas Aluna sebelum naik motor menuju kampus. Selama perjalanan menuju kampus, Aluna tersenyum bahagia, tak menyangka usianya sudah menginjak angka 2. Banyak hal yang sudah ia dapatkan selama ini. Meski tidak menjadi putri kampus, Aluna juga banyak dikenal mahasiswa maupun dosen lantaran prestasinya menjadi enterprenuer muda, sampai menjadi nominasi seller tiktk tahun lalu berkat jualan aksesorisnya.
Yah, sejak kecil Aluna sudah familiar dengan dunia konten. Bahkan ia dan sang mama memiliki konten tentang mainan yang diteruskan olehnya dengan berganti niche menjadi tutorial membuat aksesoris. Sampai sekarang akun itu masih menghasilkan dan masuk langsung ke rekening Aluna. Sedangkan aksesorisnya dijual di marketplace dan juga tiktk, yang menjadikan dia masuk ke dalam nominasi seller of the year.
Jiwa bisnisnya menurun dari kedua orang tuanya. Bahkan Aluna kuliah dan bayar kos juga hasil dari kerja kerasnya, ia ingat betul pesan sang mama dulu jadi anak cewek kudu giat semuanya. Pekerjaan rumah, dan cari uang, biar gak diinjak laki-laki. Pesan itu sudah menancap betul dalam benak Aluna, dan membentuknya menjadi gadis tangguh no menye-menye club. Meski jualan dan kontennya menghasilkan, dia tetap diajarkan untuk hidup sederhana, dan down to earth karena belum tentu teman suka dengan pencapaian Aluna.
"Selamat ulang tahun, baby!" ucap Nyimas, teman dekatnya satu kelas. Begitu Aluna masuk kelas, langsung disambut pelukan oleh gadis cantik itu.
"Makasih," balas Aluna menyambut pelukan sang sahabat.
"Traktirannya ya Bu Bos," bisik Nyimas jahil, Aluna langsung melepas pelukan itu dan mendengus kesal.
"Boleh deh, habis kelas langsung meluncur ke Bakso Mang Mamad depan Gedung Sasana," ujar Aluna merasa sangat baik dengan mentraktir sahabatnya itu.
"Dih apaan, bakso Mang Mamad, receh cuy!" omel Nyimas tak terima. "Uang loh tiga digit, ya kali traktir cuma ceban!"
"Eits, rezeki itu. Meski kecil," dasar Aluna sembari tertawa, lalu menggeret sang sahabat untuk segera duduk karena Pak Yos sebentar lagi akan datang, dosen ter-on time di jurusan mereka. Aluna dan Nyimas seperti biasa akan duduk di depan, sebagai tumbal oleh mahasiswa lain karena mereka tak mau duduk di depan pada mata kuliah Pak Yos.
"Met ultah," bisik Abimanyu di tengah-tengah presentasi Pak Yos. Sontak saja Aluna menoleh dan mendelik pada teman kelasnya itu, berani-beraninya ngobrol di kelas Pak Yos, cari mati tuh anak. Hanya saja Aluna tak menanggapi dan kembali fokus pada penjelasan beliau.
Abimanyu tak kekurangan cara untuk menjahili Aluna, ia menyobek kertas, lalu menepuk pundak Aluna dan memberikan kertas itu pada Aluna. Sungguh, putri sulung Pak Sabda itu mendengus kesal, diganggu mulu.
Traktir gue dong! begitu kalimat yang ditulis Abimanyu untuk Aluna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
papa sabda sudah pnya anak gadis 😍 kl laki2 mmng no basa basi lgsg intinya g bs lebay2 dikit🤭 beda bgt sm chat perempuan
2025-09-20
1
kalea rizuky
aduhh Aluna si. gemoy uda gede
2025-09-26
0
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
kuliah nya Luna dimana?? luar kota apa luar negeri..udh ada yg naksir aja tuh
2025-09-20
0