Paman Jason dan bibi Anna sudah kembali dari pertemuan,Alia dan Nerina segera ikut duduk di ruang tamu setelah kembalinya paman Jason dan bibi Anna.
"Paman,bibi bagaimana?"tanya Nerina.
"Paman dan bibi sudah bertemu dengan dua penjaga yang lain,sepertinya benar beberapa mermaid muda menghilang"jelas paman Jason.
"Terus kita harus bagaimana?"tanya Alia bingung.
"Kami berempat sudah menyusun rencana untuk melihat beberapa kapal besar yang kelaut sepertinya salah satu kapal besar itu yang mengincar para mermaid yang mau ke daratan"jelas bibi Anna.
"Astaga,itu sangat mengerikan"Alia menutup mulutnya ketakutan.
"Nerina,aku sudah berbicara dengan ibumu"Bibi Anna mengenggam tangan Nerina.
"Kamu akan disini,ibumu juga sudah bilang ke bibi kalau kamu besok bisa ikut bersekolah dengan Alia agar tidak bosan. Masalah misi ini biar kami berempat yang urus"kata bibi Anna.
"Sekolah itu apa?"tanya Nerina bingung.
"Astaga,sekolah itu tempat dimana para manusia menuntut ilmu. Kita juga nanti bertemu dengan para manusia ada yang baik dan ada yang jahat juga" Alia memberi penjelasan.
Nerina hanya tersenyum dan mengangguk seolah ia paham,sebenarnya ia juga belum tahu apa itu sekolah.
"Tapi aku senang sekarang aku bisa terus bersamamu di sekolah maupun dirumah" Alia bersemangat dan segera memeluk Nerina.
"Alia besok pinjamkan seragammu untuk Nerina"pinta sang ayah.
Alia mengangguk senang. "Terus untuk keperluan sekolah yang lain,ditambah pendaftaran sekolah. Bagaimana yah?"tanya Alia bingung.
"Masalah itu sudah ayah selesaikan,Alia tinggal berangkat ke sekolah saja dan barang barang keperluan sekolah sudah ayah belikan" Paman Jason menunjuk satu besar kantong plastik yang berisi keperluan sekolah.
Alia segera mengambil kantong besar itu dan membawanya ke hadapan Nerina.
"Ini untukmu besok kita bisa berangkat bersama"ucap Alia sambil tersenyum.
"Yasudah kalian berdua segeralah tidur biar besok tidak terlambat"ucap Bibi Anna.
"Ayo tidur bersamaku Ner"Alia menarik tangan Nerina.
.
.
Nerina dan Alia sudah bersiap untuk berangkat sekolah. Seragam yang diberikan untuk Nerina untungnya cukup di tubuhnya. Alia segera memberikan jepit di rambut Nerina yang membuatnya tampak cantik.
"Ayo kita turun"ajak Alia.
Alia dan Nerina segera menuruni tangga dan bertemu dengan paman Jason dan Bibi Anna yang sedang menyiapkan makanan.
"Sarapan dulu sayang"kata Bibi Anna lembut.
Setelah sarapan mereka segera bergegas pergi menuju ke sekolah,diantar oleh paman Jason. Hingga sampailah mereka di depan sekolah. Nerina dan Alia segera menyalami Jason dan berjalan menuju ke arah masuk sekolah.
"Ini yang namanya sekolah"ucap Alia dengan semangat.
Begitu memasuki halaman sekolah, Alia dan Nerina melihat tiga sosok yang sudah menunggu di dekat gerbang. Ethan berdiri tegap di sisi kiri, matanya langsung menatap Nerina begitu mereka terlihat, sementara Haidar dan Jacob berada di dekatnya. Jacob segera menatap Alia dan senyumnya melebar.
"Wah, selamat pagi, Alia. Cantik seperti biasanya, ya?' godanya sambil mengedipkan mata.
Alia mengerutkan kening lalu menyilangkan tangan di dada.
"Jacob, jangan sok ganteng di depan semua orang. Pergi jauh kalau nggak mau aku tampar" ucapnya dengan nada setengah kesal.
Haidar yang mendengar itu tertawa,tetapi tertawanya langsung diberikan tatapan tajam dari sorot mata Alia.
"Ga usah ketawa lo"ucap Alia kesal.
"Eh ampun nyonya"Haidar ketakutan dan bersembunyi di belakang Ethan.
Sementara itu, Nerina menatap Ethan dengan rasa penasaran yang samar. Matanya seolah mengenali sesuatu dari sorot mata pria itu. Ethan berjalan mendekat, tapi tetap menjaga jarak sopan.
"Selamat pagi" sapanya lembut, suaranya menenangkan.
"Nama kamu siapa?"tanya Ethan pelan.
"Ethan udah gue bilang ga usa ganggu saudara gue"kesal Alia.
"Ealah al,gue cuman mau kenalan aja loh. Sewot amat" ucap Ethan malas.
"Ayo Ner,gausah pedulikan tiga curut ini"Alia segera menarik tangan Nerina.
Jacob masih menatap Alia dari jauh sambil tersenyum nakal, sedangkan Haidar hanya menggeleng-geleng kepala, menahan rasa takut jika harus berurusan dengan amukan Alia. Ethan masi penasaran dengan gadis berkalung kerang itu.
Alia dan Nerina sudah sampai di dalam kelas,murid murid disana pada berbisik saat melihat kedatangan Alia dan sosok yang mereka belum pernah lihat.
"Apa dia murid baru?"kata salah satu siswa.
"Cantik sekali"kata salah satu siswa.
Alia segera menarik tangan Nerina dan mengajaknya untuk duduk bareng. Alia menarik kursi di sampingnya, lalu menepuk-nepuk kursi satunya.
"Duduk sini, Ner. Biar aku bisa jagain kamu dari manusia manusia jahat"
Nerina tersenyum malu, lalu duduk pelan. Matanya menatap sekeliling kelas, kagum sekaligus gugup karena banyak yang memperhatikannya. Bisik-bisik masih terdengar, membuat pipinya sedikit merona.
Tak lama kemudian, pintu kelas terbuka. Ethan, Jacob, dan Haidar masuk dengan langkah santai. Seisi kelas langsung hening sejenak, lalu suasana riuh kembali terdengar. Jacob berjalan duluan dengan senyum lebar. Begitu melihat ada beberapa murid duduk di depan dan belakang bangku Alia dan Nerina, ia menepuk meja mereka keras-keras.
"Eh, sorry ya bro kursi ini udah jadi milik gue. Pindah deh kalian"
Anak-anak yang duduk di sana saling pandang kebingungan.
"Hah?Sejak kapan ini jadi milik lo" salah satu protes.
"Ini kursi gue dari lama,lo aja dateng dateng ngaku ngaku"ucap salah satu anak yang duduk di bangku belakang.
"Udah, jangan banyak tanya. Cepetan pindah. Atau mau gue geret keluar?" ucap Haidar.
Akhirnya murid-murid itu menghela napas kesal dan memilih pindah. Bangku depan dan belakang Alia pun kosong. Jacob dan Haidar langsung menjatuhkan tubuh mereka di kursi itu, seolah-olah memang milik mereka.
Ethan, berbeda dengan dua temannya, hanya berjalan tenang lalu duduk di bangku belakang Nerina. Pandangannya jatuh ke kalung kerang yang menggantung di leher gadis itu. Sorot matanya menajam, penuh rasa penasaran.
Alia menoleh ke arah tiga curut itu wajahnya kelihatan jengkel.
"Astaga, bisa nggak sih kalian jangan kayak preman? Nyuruh-nyuruh orang pindah seenaknya gitu"
Jacob menyenderkan badan di kursinya sambil tersenyum santai.
"Kan biar kita bisa duduk deket kamu, Al. Masa sih kamu nggak seneng?" ucap Jacob sambil tertawa.
Alia mendengus, memutar bola matanya malas. "Seneng apanya?Yang ada buat muak"
Haidar ketawa cekikikan , tapi buru-buru menutup mulutnya ketika Alia menatap tajam. Ethan hanya diam, tak peduli dengan keributan itu, karena fokusnya tetap pada Nerina yang duduk di depannya.
Selang beberapa murid guru mereka tiba,Guru tersebut segera mempersilahkan Nerina untuk maju dan memperkenalkan diri.
"Halo semuanya aku Nerina Oceana. Salam kenal semuanya"ujar Nerina dengan lembut.
Semua orang bertepuk tangan,Ethan yang melihat itu merasa bahwa Nerina memang seperti gadis yang ia cari bertahun tahun ini.
"Baik semuanya kali ini kita akan mengadakan kerja kelompok,jadi ibu akan tentukan kalian ada di kelompok siapa"
Mohon dukunganya jangan lupa like,vote dan komen sebanyak banyaknya❤️❤️❤️❤️ Terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments