Bab 4 Siapakah Gadis itu?

"Halah jangan kebanyakan alasan,kalian itu pria hidung belang jadi jangan ganggu Nerina" Alia menatap tajam ke arah Ethan lalu segera mengambil pesanan Es kelapanya dan mengajak Nerina untuk berjalan menjauh dari ketiga pria yang masi menatap mereka.

Alia segera menggenggam lengan Nerina dan menariknya menjauh dari situ.

"Ayo, Ner. Kita jalan-jalan ke pantai saja, jauh dari mereka yang bisa merusak suasana"

Ethan berdiri diam, matanya masih menatap Nerina dari jauh, kalung kerang itu terus menempel di ingatannya.

"Sepertinya dia" gumamnya pelan.

Nana hanya menatap Ethan,lalu mengeong dan berjalan pergi mengikuti Alia dan Nerina.

"Ih Alia tuh galak banget" Jacob menggeleng gelengkan kepalanya.

"Galak..galak juga lo uda nembak dia berkali kali" Sindir Haidar sambil ketawa tawa.

"Ya karena itu makanya gue makin suka" Jacob tersenyum melihat wanita yang sudah lama ia sukai.

Jacob dan Haidar pun segera menoleh ke arah Ethan yang masi menatap ke arah dua gadis itu.

"Hei bro,katanya ga mau sama dia sekarang ditatap mulu" Haidar menepuk bahu Ethan.

Ethan kaget lalu menatap Haidar malas dan segera berjalan pergi ke arah mobilnya, Haidar dan Jacob yang takut ditinggal segera berlari mendekat ke arah Ethan.

Nerina menatap ke arah mobil Ethan yang baru saja pergi, matanya masih polos dan penasaran.

"Alia siapa manusia itu?" tanya Nerina penasaran.

Alia menghela napas panjang lalu menatap Nerina dengan sedikit kesal tapi juga prihatin.

"Dengar, Ner manusia seperti dia itu, mereka kadang suka mengganggu orang lain, suka bikin masalah, dan nggak ngerti batasan. Jadi kalau bisa kamu jauhin saja mereka" Alia menatap ke arah Nerina.

Nerina menunduk sejenak, jari-jarinya bermain dengan ujung rok.

"Tapi dia tampak berbeda. Rasanya aku seperti pernah bertemu dengannya tapi aku tidak tahu tepatnya dimana" jelas Nerina.

"Ya mungkin saja kamu pernah bertemu. Tapi percayalah, Ner. Jangan terlalu dekat dengan manusia yang belum kamu kenal. Mereka bisa bikin repot, apalagi yang suka macam-macam seperti tadi" Alia menepuk bahu Nerina pelan.

Nerina mengangguk pelan, tapi matanya tetap menatap ke arah jalan tempat Ethan pergi. Ada rasa penasaran yang samar, sulit ia jelaskan

"Dan satu lagi saat kamu disini ingat, jangan terlalu percaya begitu saja. Kita harus hati-hati, terutama saat manusia mulai ikut campur dengan masalah mermaid seperti kita" Kata Alia dengam tegas.

Nerina hanya mengangguk,karena ia tahu ia kurang tahu dengan dunia manusia. Sedangkan Nana hanya mengelus kakinya seolah mengatakan untuk setuju dengan perkataan Alia.

"Ya sudah daripada kita merusak hari ini,mending kita berjalan jalan saja di pantai ini"Alia mengenggam tangan Nerina dan mengajaknya mengelilingi pantai untuk melihat senja.

Sedangkan Ethan,Jacob dan Haidar sudah di dalam mobil. Ketiganya hanya terdiam karena seperti suasana hati Ethan sedang tidak baik, makanya Jacob dan Haidar memilih untuk diam kalau mereka bersuara yang ada mereka bakal kena amuk oleh Ethan.

"Kenapa dia diem aja ya dar"tanya Jacob sambil berbisik agar Ethan tidak mendengar.

"Mungkin dia kesal kena omel Alia"kata Haidar santai

"Tidak mungkinlah Ethan kesal dengan Alia,lagipula kita sudah beribu kali kena omel Alia" ucap Jacob.

"Yasudah lah nanti kita tanyakan kalau suasana hati Ethan sudah membaik"jelas Haidar.

Ethan mengendarai mobil itu dengan cepat,hingga sampailah mereka ke rumah mewah milik keluarga Blackwood, keluarga terkaya di kota Sea. Ethan segera turun dengan cepat,Haidar dan Jacob yang melihat Ethan berjalan dengan tidak santai segera mengikutinya hingga sampailah mereka di dalam kamar Ethan. Ethan mencari mutiara putih yang ia simpan,untuk mengenali gadis yang lama ia cari.

"Lo masi nyari gadis itu than ini sudah 3 tahun"Haidar menatap Ethan.

"Sudahlah than,gadis yang lebih cantik lebih baik sudah banyak yang menunggu untuk lo pacarin. Lo dari kelas 9 smp sampai sekarang sudah kelas 12 sma masi saja mencari gadis itu" kata Jacob sambil duduk di sebelah Ethan yang sedang memegang kotak yang berisi mutiara putih.

"Kalau kalian tidak mau bantu diam saja,jangan selalu menasihatiku"Ethan kesal.

"Baiklah kami akan selalu bantu lo,tapi lo punya clue lain ga selain gadis rambut panjang,mata biru dan pakai mahkota kecil"tanya Haidar.

"Dia pakai kalung kerang dan mutiara ini dia kasih dari dalam kerangnya"ucap Ethan sambil menatap ke arah mutiara itu.

"Tapi yang memakai kalung kerang banyak sekali"ucap Jacob frustasi.

"Eh...tapi gue rasa yang bareng sama Alia itu juga pakek kalung kerang,tetapi matanya tidak biru"Haidar mengingat penampilan Neira.

Ethan juga merasa kalau gadis itu tampak familiar bagi dirinya dari sorotan matanya Ethan merasa ada kelembutan yang sama dengan gadis yang selama ini ia cari.

"Gue rasa gadis yang bersama Alia itu mirip dengan gadis yang selama ini aku cari"ucap Ethan tampak bersemangat.

"Jadi maksut lo,cewe yang bareng Alia itu gadis yang nyelamatin lo?"tanya Jacob penasaran.

"Gue ga tau bener apa ga,makanya kita haris selidiki" kata Ethan lalu menaruh kotak itu ke dalam laci.

"Gila aja lo than,yang ada kita kena amukan Alia"Haidar merasa ngeri membayangkan ekspresi Alia yang mengamuk.

"Oke,kalau kalian ga mau bantu,ga gue bayarin lagi" Ethan menatap tajam ke arah kedua sahabatnya itu.

Jacob menatap Ethan sebentar, lalu tersenyum lebar.

"Hahaha, oke deh. Kalau begitu gue ikut. Kalau gini kan gue juga bisa deket deket Alia" ujarnya sambil mengangkat bahu.

"Itumah emang lo demen sama Alia Jacob. Gue nggak yakin, Than. Lo tahu kan Alia kalau marah serem banget. Gue takut kalau malah kita yang kena amukan duluan"Haidar mengerutkan kening, wajahnya tampak ragu.

"Ye lo aja yang takut sama Alia,padahal mah Alia baik"ucap Jacob santai.

"Sudahlah tidak usa berdebat,yang penting kita harus deketin gadis itu" ucap Ethan.

Alia dan Nerina sudah kembali ke rumah,setelah berjalan jalan dari pantai. Mereka dirumah hanya bertiga sedangkan bibi Anna dan paman Jason sedang mengadakan perkumpulan dengan mermaid penjaga yang lain.

"Nerina apakah di dalam laut sangat indah?"tanya Alia penasaran.

"Apakah kamu belum pernah ke laut?"tanya Nerina.

"Dari aku lahir sampe sekarang aku tidak pernah ke laut,jadi setiap bulan purnama saat aku berubah menjadi mermaid aku hanya berenang di kolam bersama ayah dan ibukku"ucap Alia.

"Di laut itu indah,Alia jika aku sudah menyelesaikan misiku. Kamu akan ku ajak bermain di dalam laut"ujar Nerina sambil tersenyum.

"Benarkah?"kedua mata Alia berbinar.

Nerina tersenyum lalu mengangguk,Alia segera memeluk saudaranya itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!