Bab 2 Mencari Paman Jason

"Wow ini rasanya aneh" gumam Nerina, menatap ekornya yang berubah menjadi kaki. Ia mencoba untuk berdiri perlahan. Pasir terasa kasar di telapak kakinya, berbeda dengan halusnya dasar laut yang biasa ia pijaki

Nana mengelus kaki Nerina lalu mengeong pelan seakan memberi dorongan.

"Tenang, Nerina. Kau bisa menguasainya. Ingat, aku di sini untuk membantumu" kata Nana dengan suara yang hanya Nerina bisa dengar, berkat sihir yang diberikan Ratu Oceana.

Nerina menatap cakrawala, di mana hutan hijau dan langit biru bertemu. Dunia ini begitu indah, tapi juga asing dan penuh misteri. Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan jantungnya yang berdegup kencang.

"Baik, Nana mari kita lihat apa yang menunggu di daratan ini"

Langkah pertama Nerina terasa canggung, namun seiring waktu, ia mulai menyesuaikan diri. Pasir menempel di kulit kakinya, angin menyapu rambut panjangnya yang basah, dan aroma bunga liar bercampur dengan garam laut membuatnya terhanyut sejenak dalam rasa kagum. Nana melompat di depan, mengendus-endus udara dengan waspada.

"Hati-hati, Nerina. Aku merasakan sesuatu sesuatu yang berbeda di sini. Tidak semua manusia ramah"

Nerina mengangguk. Ia tahu dunia manusia memiliki aturan dan bahaya yang tidak ia temui di laut. Namun tekadnya untuk menemukan mermaid-mermaid yang hilang lebih kuat daripada rasa takutnya. Dengan bantuan Nana yang kini berbentuk kucing, Nerina mulai melangkah lebih jauh ke daratan, meninggalkan pantai dan memasuki dunia manusia yang luas dan penuh rahasia.

"Na,kamu tahu dimana rumah paman Jason?"Nerina menatap ke arah kucing disampingnya.

"Coba kau tanyakan kepada ibu mu lewat kalung itu" kata Nana.

"Baiklah,akan aku tanyakan" Nerina mengangguk lalu mengambil kalung kerang yang berada di lehernya. Ia segera membukanya lalu terlihat ibunya sedang tersenyum.

"Bunda dimana aku bisa menemukan paman Jason?"tanya Nerina lewat kerang itu.

"Hmm...sepertinya rumah paman jason ada di dekat pantai"sang ibu sedikit bingung.

"Ibu ingat ini ada alamatnya"dengan kekuatan ratu mermaid sebuah kertas kecil keluar dari dalam kerang itu.

"Ini alamat paman Jason bu?"tanya Nerina.

"Iya,kamu tinggal ikutin aja"jelas sang ibu lalu yang tadinya menampakkan wajah sang ibu sekarang berubah menjadi gelap.

"Bagaimana Ner?"tanya Nana.

"Ibu memberikanku kertas ini,katanya ini alamat rumah paman Jason" jelas Nerina

Nerina menatap kertas kecil di tangannya, mencoba memahami tulisan manusia yang terpampang di sana. Huruf-huruf itu tampak aneh di matanya, tapi ia berusaha keras untuk membacanya satu per satu. Nana yang melihat itu segera mengelus elus kaki Nerina.

"Kau harus bertanya pada manusia di sekitarmu, Nerina. Jangan hanya mengandalkan petunjuk ini" kata Nana.

"Mereka biasanya tahu jalan-jalan di sekitar pantai"

"Kau yakin aku harus bertanya pada manusia?" tanya Nerina ragu.

"Ya, itu satu-satunya cara" jawab Nana.

Nerina mengangguk lalu berjalan menuju jalan kecil di dekat pantai. Ia menghampiri seorang pria yang sedang membawa ember ikan.

"Permisi apakah Anda tahu alamat ini?" tanya Nerina sambil menunjukkan kertas itu.

Pria itu menoleh lalu membaca sebentar dan tersenyum.

"Oh, rumah Jason? Ikuti jalan ini sampai ujung pantai, kemudian belok kanan. Kau akan melihat rumah dengan pintu biru"

"Terima kasih" jawab Nerina sambil tersenyum.

Nerina melanjutkan perjalanan bertanya ke beberapa orang lain untuk memastikan arah. Setiap kali mendapat petunjuk yang sama, hatinya sedikit lega.

"Sepertinya kita hampir sampai, Nana" kata Nerina sambil menatap rumah dengan pintu biru yang terlihat di kejauhan.

Nerina melangkahkan kakinya mulai mendekat ke arah rumah itu,nana masi terus mengekorinya di sampingnya. Saat semakin dekat terlihat seorang pria paruh baya sedang mengangkat beberapa ember yang berisi ikan.

"Permisi,pak apakah anda kenal dengan paman Jason"tanya Nerina sambil tersenyum.

Pria paruh baya itu menoleh lalu tersenyum ke arah Nerina.

"Ya tuhan,kau sudah besar sekali Nerina"sang paman segera memeluk ponakannya itu.

"Apakah anda paman Jason"Nerina sedikit terkejut.

Paman Jason masih memeluk Nerina dengan erat.

"Tentu saja aku pamanmu! Kau pasti tak ingat wajahku, terakhir kali kita bertemu kau masih kecil sekali"

"Aku memang agak lupa tapi aku senang bisa bertemu dengan paman"Nerina mengangguk pelan.

Jason segera melepaskan pelukannya dari sang keponakan

"Ayo masuk, Nak. Jangan berdiri di luar, kau pasti lelah menempuh jarak dari laut ke daratan"

Mereka masuk ke dalam rumah itu. Begitu pintu terbuka, aroma masakan laut menyeruak. Seorang wanita paruh baya dengan senyum ramah langsung menghampiri.

"Nerina, kau sudah datang?" katanya sambil meraih tangan Nerina.

"Perkenalkan aku Anna, istri dari pamanmu. Jadi aku bibimu,sekarang kau sudah besar sekali ya" Bibi Anna mengelus pipi Nerina.

"Senang bertemu dengan Bibi Anna" Nerina tersenyum sopan.

Dari arah meja makan, seorang gadis remaja berlari kecil mendekat. Rambut hitamnya tergerai dan matanya berbinar penuh rasa ingin tahu.

"Halo! Aku Alia. Jadi kau sepupuku? Wah, akhirnya aku punya saudara seumuran juga" serunya riang.

Nerina sedikit terkejut dengan sambutan hangat itu, tapi ia ikut tersenyum.

"Hai, Alia. Senang bertemu denganmu juga"

Alia menatap Nana yang berdiri di samping Nerina.

"Eh? Kamu bawa kucing?"

Nerina menoleh sekilas pada Nana yang hanya mengeong pelan.

"Iya dia temanku,namanya Nana"

"Kau pasti lapar, Nak. Duduklah dulu, aku akan ambilkan teh hangat" Bibi Anna mengangguk sambil tersenyum.

Jason menambahkan sambil menunjuk ke salah satu kursi.

"Ya, duduklah, Nerina. Kita banyak cerita yang harus dibicarakan"

Alia ikut duduk di sebelah Nerina sambil menatapnya lekat-lekat.

"Jadi, kau dari mana sebenarnya? Kenapa baru sekarang datang ke sini?"

Nerina menunduk sejenak sebelum menjawab. "Perjalananku agak rumit, Alia tapi aku senang akhirnya bisa sampai di sini"

"Aku tahu kedatanganmu bukan sekadar untuk bersilaturahmi, kan? Ada sesuatu yang ingin ibumu sampaikan lewatmu"Jason menatapnya serius.

Nerina menelan ludah pelan, jantungnya berdegup.

"Iya, Paman aku memang datang membawa kesini karena diminta bunda"

Suasana meja makan langsung terasa hening, hanya terdengar suara cangkir beradu. Anna menatap Jason dengan wajah penasaran.

"Jason apa maksudnya?"

"Aku rasa kita harus mendengar dulu penjelasan Nerina" Jason menghela napas.

Nerina menggenggam kalung kerangnya erat.

"Ada sesuatu yang besar terjadi di lautan dan aku diminta bunda untuk meminta bantuan kepada kalian"

"Maksutnya bantuan apa?"tanya Alia bingung.

"Apakah Ratu meminta agar kami menjadi orang yang membantu mu untuk misi ini?"tanya bibi Anna.

Nerina mengangguk,lalu menatap mereka bergantian.

"Beberapa mermaid muda menghilang dan aku harus mencari tahu siapa dalangnya"

"Apa para mermaid menghilang?"tanya paman Jason.

"Bagaimana cara kita membantu?"bibi Anna menatap keponakannya itu.

Nerina menunduk, jemarinya masih menggenggam kalung kerang itu.

"Aku juga tidak tahu pasti bunda hanya bilang kalau aku harus menemui Paman Jason. Katanya Paman pasti tahu apa yang harus dilakukan"

Jason menghela napas panjang, lalu menatap sang istri sekilas sebelum kembali menatap Nerina.

"Ibumu benar. Aku memang sudah lama ditunjuk untuk berjaga di sini"

Alia mengernyit. "Maksudnya berjaga… apa Ayah?"

"Aku, Bibi Anna, dan dua mermaid lainnya ditunjuk langsung oleh Ratu untuk menjaga daratan. Tugas kami memastikan manusia tidak seenaknya merusak laut, apalagi menangkap mermaid yang naik ke permukaan" kata paman Jason dengan tegas.

Mohon dukungannya jangan lupa like dan komen sebanyak banyaknya ❤️❤️❤️terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!