Anak baru

"Omg! panas banget sih nih angkot. Kalau nggak ngehamat uang, gue gak bakal mau naik angkot. Masa cantik-cantik gini, naik angkot. Mau ditaruh dimana muka gue. Mana keneknya liat-liatin gue lagi. Baru ngeliat orang cantik kali yah!" Setelah turun dari angkot Stella terus mendumel disempanjang jalan menuju kesekolahnya.

"STELLA."

Stella menghentikan langkahnya.

Dari kejauhan dia melihat Alexa yang keluar dari mobil nicholas dan berlari kearahnya.

"Ngapain sih lari-lari segala."

Alexa mengatur nafasnya." Bareng yuk." Alexa manarik tangan stella.

Stella melihat seorang perempuan keluar dari mobil Nicholas.

"Itu siapa?" Tanya Stella.

"Gak penting, yok kekelas." Alexa menarik tangan Stella, tapi ditahan oleh Stella.

"Apa lagi sih stel." Kata Alexa jengah.

"Lo liat tuh." Stella menunjuk pasangan yang baru sampai.

"Itu kan. Kiran sama Evan, kok kelihatan mesra. Kayak orang pacaran, tuh helmnya dibukain lagi. Jangan-jangan...." Alexa dan Stella saling berpandangan seperti mempunyai pemikiran yang sama.

"Hai guys." Kiran dan Evan datang dengan saling berpegangan tangan.

"Kalian pacaran?" Tanya Stella.

Kiran tersenyum malu, membuat mereka yakin kalau mereka berpacaran.

"Kayaknya kita dapet makan-makan gratis nih." Goda Alexa.

"Iya. Evan, lo harus teraktir kita. Kalau gak, lo nggak gue restuin sama Kiran." Ucap stella.

"Iya, gue teraktir makan sepuasnya."

Stella dan alexa bersorak senang dan bertos ria.

"Hai." Mereka menoleh keasal suara. Marsya dan Nicholas datang menghampiri mereka.

"Lex, kenapa lo ninggalin Marsya. Lo temenin dia nanti kalau nyasar gimana. Marsya lo sama alexa, kalau gitu Abang tinggal ya." Ucap nicholas mengusap kepala marsya dan berlalu dari sana.

"Iya bang."

'Apa peduli gue'batin Alexa.

"Lex, dia siapanya lo?" Kiran menyikut lengan Alexa.

"Hai, kenalin aku marsya. Aku sepupunya Alexa." Marsya tersenyum dan menyodorkan tangannya.

Stella menyambut uluran tangannya"gue Stella."

"Gue Kiran."

Disaat evan hendak menyalami tangan marsya, Kiran menghalanginya." Ini evan, pacar gue."

Marsya tersenyum dan menarik tangannya.

"Lex, kok lo diam aja sih, nih ada sepupu lo. Gak lo sapa?" Ucap Stella. Alexa hanya acuh.

"Ngapain kita masih disini. Yok masuk." Kiran menarik tangan evan.

"Mentang-mentang udah pacaran main narik-narik aja. Dulu aja ogah-ogahan." Stella merengut kesal.

Stella menoleh kearah Marsya yang berjalam disebelahnya.

"Lo udah tau kelas lo belum? Atau mau dianterin ke ruang kepala sekolah."

"Udah. Aku satu kelas sama Alexa." Jawab marsya. Stella hanya beroh ria.

Mereka berjalan dikoridor sekolah. Selama perjalanan banyak yang memandang mereka,lebih tepatnya kearah marsya.

Mereka bertanya-tanya, siapa gadis cantik yang berjalan disamping alexa dan stella?

"Udah sampai aja lo disini." Ucap kiran saat melihat stella dan alexa sudah duduk manis dikursinya.

"Lo yang lama. Mangkanya jangan pacaran mulu jadi lupa waktukan." Ucap stella.

"Biarin aja stel, kalo orang udah lama menjomblo mah gitu." Ledek alexa.

"Lo tu yang jomblo. Mangkanya iri sama gue kan. Dulu aja ngeledek gue,sekarang gue yang ngeledek lo." Kiran tertawa mengejek sedangkan stell lebih memilih menyibukan dirinya dengan ponsel.

...#####...

Saat ini mereka bertiga berada dikantin dan hendak memesan makanan.

"Hari ini kalian yang pesan, gue lagi males." Alexa duduk dengan wajah ditekuk.

"Ngapa sih ni anak?"

Stella mengangkat bahunya tidak tahu."lo aja yang pesenin gih."

"Yaudah." Lalu kiran pergi ke ibuk penjaga kantin.

Stella menoleh ke alexa yang tampak bad mood." Lo kenapa sih lex? dari tadi pagi mungka lo murung mulu. Biasanya lo yang paling bar-bar."

Stella merengut kesal karena alexa tidak menjawab pertanyaannya.

"Kok lo makin nyebelin yah."

"Lo diam kayak gini, malah tambah serem. Emang serem sih."

"Woi lo denger gak sih."

"Buta yah telinga lo."

"Kacang kacang kacang."

Alexa membekap mulut stella.

"Lo bisa diam gak sih,kok lo jadi tambah cerewet yah. Jangan-jangan cerewet gue nular lagi sama lo."

Stella melepas paksa tangan alexa." Tangan lo bau. gak cebok lo yah."

"Sembarangan lo ngomong wangi gini. Mulut lo tu yang bau."

"Dih. Mulut gue wangi ya. Mau cium lo sini-sini." Alexa mendorong kepala stella saat stella memajukan wajahnya.

"Iih stella lo apa-apaansih. gak waras ya lo. Makanya cari pacar sana. Gue masih waras, masih suka sama cogan."

"Lo pikir gue lesbi gitu,gue masih suka cowok kali. Lo nya aja yang baper,dasar jomblo."

"Inget status kita sama. Lo juga jomblo dari beberapa minggu yang lalu. Masih anget tuh, pasti masih ada bumbu-bumbu cinta." Alexa tersenyum mengejek.

"Lo. Udah menjomblo lama. Tapi masih gamon, gagal move on." Mereka saling meledek tanpa tau situasi. Mereka tidak menyadari bahwa suara mereka yang terlalu besar. Sampai mengundang perhatian penghuni kantin.

Bahkan mereka tidak menyadari bahwa kiran sudah berada dimejanya. Kiran terdiam malu,bmelihat kedua sahabat gilanya ini.

"Eh, kalian udah dong. Kalian ngak malu apa diliat orang-orang."

Mereka sontak melihat kesekeliling, ternyata benar yang dikatakan kiran. Semua orang menatap kearah mereka. Mata alexa tidak sengaja berserubuk dengan mata axel.

Mendadak alexa malu dan memalingkan wajahnya." Lo ngatain gue gamon kedengeran tau, kan gue jadi malu." Bisik alexa ditelinga stella.

"Lo dulu yang ngatain gue."

"Tapi suara lo, gak usah keras-keras kali."

" Lo duluan yang ngomong pakai teriak-teriak." Nyolot stella.

"Udah-udah. Plis deh kalian jangan buat malu gue. Gue malu banget,serasa menjadi artis dadakan." Kiran melerai perdebatan stella dan alexa agar tidak semakin membesar.

Lalu mereka bertiga memakan makananya.

Stella berdecak kesal,"ck nasi goreng lagi."

"Makan aja,dari pada nanti singa mengamuk. Kan jadi berabe."

"Ngamuk gimana. Orangnya lagi mesra-mesraan sama cewek lain."

Stella menoleh kearah kenan,dan disana dia meliahat kenan dan teman-temannya sedang duduk dimeja pojok kantin tempat biasa mereka tempati. Dia bersama dengan seorang cewek yang kelihatan mesra banget seperti orang pacaran,dan ternyata dia adalah marsya,sepupu alexa.

Marsya orang pertama yang beruntung bisa duduk diantara kelima most wanted itu. Stella yang mantan kenanpun tidak pernah duduk disana. Bahkan alexa yang notebenya adik kandung nicholas,tidak pernah.

Mendadak hati stella menjadi sakit. Stella memalingkan wajahnya disaat mata dia dan mata kenan bertemu. Kenan hanya menatapnya datar dan langsung tersenyum lembut menatap marsya.

Bahkan kenan tidak pernah tersenyum seperti itu sama dia. Yang dia tunjukan hanya senyum palsu,dan stella tau itu.

'Sebenarnya apa hubungan kenan dengan marsha? Apa mereka pacaran? Ngapain si lo stella mikirin cowok kayak dia. Ingat kalian udah nggak punya hubungan apa-apa lagi. Jadi itu bukan urusan lo. Okey.' Batin stella.

Alexa jadi kawatir melihat raut wajah stella."lo nggak papakan stel, cewek ular tu memang kurang ajar. Tampang aja yang polos,btapi hatinya. Iiih kesel gue." Alexa meremas ponselnya gemes.

"Lo kok kayak nggak suka banget sama marsya? Padahalkan dia sepupu lo. Keliatannya baik kok. gak ada tampang-tampang jahat." Ucap Kiran.

"Jangan liat luarnya aja. Lo belum tau dia sebenarnya."

"Makanya itu gue mau tau."

Alexa menghela nafasnya."gue belum siap cerita, sama kalian."

"Kalo lo nggak mau cerita gak papa. Mungkin itu privasi lo,kita gak bisa maksa." Stella tersenyum menenangkan alexa.

Alexa juga ikut tersenyum."makasih ya udah ngertiin gue. Tapi gue ingetin sama kalian berdua. Jangan percaya sama kata-kata secewek ular. Dia itu licik, kalian harus hati-hati."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!