(Suara hujan deras dan guntur di luar jendela penjara.)
AURELIA (Tokoh utama)
(Dingin... seluruh tubuhku mati rasa. Ini akhir dari semua yang kuperjuangkan.)
Seraphina
(Muncul dari bayangan, tersenyum manis.) Selamat tinggal, Aurelia. Betapa ironisnya, kan? Kita memperebutkan satu pria, dan kamu justru kalah oleh seorang teman yang kamu percaya buta.
AURELIA (Tokoh utama)
(Batuk darah.) Pengkhianat... Kau tidak akan pernah bahagia... Kael... dia tidak mencintaimu...
Seraphina
(Tertawa kecil.) Dia akan belajar. Dan saat dia mencintaiku, aku akan pastikan dia melupakan nama 'Aurelia' sepenuhnya. Oh, lihatlah, itu sang Putra Mahkota datang menjemputmu.
(Kael muncul, tatapannya dingin dan tanpa emosi.)
Kael (Putra mahkota)
(Mengulurkan tangan ke arah algojo.) Selesaikan ini.
AURELIA (Tokoh utama)
(Jantungku hancur berkeping-keping. Bukan karena Seraphina, tapi karena tatapan Kael. Tatapan yang sama saat ia menatap orang asing.)
(Air mata mengalir... dan kemudian, kegelapan.)
(Sebuah kilatan cahaya putih terang.)
[Catatan Author]
Hai hai 👋! Kematian memang pedih 💔, tapi tenang... ini baru permulaan dari petualangan Aurelia di kehidupan keduanya! Akankah ia membalas dendam 🔥 atau justru menemukan jalan lain 🤔?
Ikuti terus kisah serunya di 'Takdir yang Kembali'! Jangan lupa like 👍, komen 💬, dan share ke teman-teman kalian ya! Dukungan kalian semangatku 💪! Nantikan chapter berikutnya! 😉
Comments