Bab 5: Kebangkitan yang Kejam

Andai saja ia bisa kembali ke masa lalu, ke masa di mana impian itu masih begitu jelas dalam pikirannya. Andai waktu bisa diputar kembali, dia mungkin akan memilih untuk tidak melangkah ke dalam dunia yang penuh dengan tipu daya dan kebohongan ini.

Dunia yang seharusnya dipenuhi oleh harapan kini terasa seperti jerat yang mengikat dirinya, mencekik setiap ambisi yang pernah ia miliki.

Tapi ia tahu itu tidak mungkin. Waktu tak bisa kembali. Semua yang telah terjadi sudah tercatat dalam sejarah hidupnya, tak bisa diubah lagi. Namun, meskipun tahu itu mustahil, perasaan itu tetap muncul.

Andai aku lahir di dunia yang berbeda—di dunia yang lebih baik, di dunia di mana kebaikan bukanlah kelemahan dan ketulusan bukanlah sebuah ancaman. Di dunia di mana seseorang seperti dirinya bisa hidup dengan damai, tidak dihancurkan oleh sistem yang sudah lama rusak.

Pikirannya melayang ke tempat yang jauh, ke dunia yang ia impikan dulu. Sebuah dunia yang penuh dengan kejujuran, kesederhanaan, dan rasa saling menghormati. Sebuah dunia yang tidak dipenuhi oleh orang-orang yang berpura-pura, yang hanya peduli pada keuntungan pribadi.

Di dunia itu, mungkin ia tidak akan merasa terasing, tidak akan merasa seperti sebuah bayangan yang terperangkap dalam kegelapan.

Namun, itu hanya sebuah mimpi. Dunia itu hanya ada dalam pikirannya, jauh dari kenyataan yang ia hadapi sekarang. Dan di situlah ia terperangkap—di antara kenyataan yang keras dan mimpi yang tak mungkin tercapai.

"Jika saja aku tahu," pikir Noir,

"mungkin aku tidak akan begitu naif. Mungkin aku tidak akan terlalu berharap pada dunia yang ternyata hanya menertawakanku."

Dengan segala penyesalan itu, ia merasa seakan terjebak dalam lingkaran yang tak bisa ia keluar. Mungkin, hanya mungkin, jika ia lahir di dunia yang berbeda, hidupnya akan berbeda pula. Tetapi kenyataannya, ia terlahir di sini—di dunia yang penuh dengan kebusukan, di mana impian seperti miliknya hanya bisa hancur perlahan.

Saat pikiran itu memenuhi benaknya, Noir batuk-batuk, semakin parah hingga dadanya sesak. Ia merasa tenggorokannya terbakar, dan paru-parunya menolak udara yang masuk. Tubuhnya kejang, dan ia terkapar di lantai, lumpuh oleh rasa sakit.

Dalam kegelapan itu, di ambang kesadaran dan ketidakberdayaan, ia melihat sekilas masa lalunya yang kelam, rasa sakit yang tak terlukiskan, dan kegagalan-kegagalan yang terus menghantuinya. Ia melihat wajah istrinya, anak bayinya, atasan dan rekan-rekannya yang telah merampas setiap inci kehidupannya.

Di saat itulah, sebuah suara dingin muncul di kepalanya, seperti bisikan dari jurang terdalam. Suara itu bukan miliknya, tetapi ia mengenali emosinya—kemarahan yang membeku, kebencian yang mendalam, dan kehausan akan balas dendam.

“Cukup sudah,” bisik suara itu.

“Kau sudah cukup menderita.”

Noir tidak punya pilihan selain mendengarkan. Ia sudah berada di titik terendah. Di situlah ia mengambil keputusan terakhirnya. Ia akan bangkit, tetapi tidak sebagai dirinya yang lama—bukan sebagai pria baik yang naif dan mudah dihancurkan. Ia akan bangkit sebagai sesuatu yang lain. Sesuatu yang lebih gelap, lebih kuat, dan lebih kejam.

Dalam kegelapan, ia menutup mata. Dan ketika ia membukanya lagi, sepasang mata itu kini menyala dengan dendam.

Dunia telah mengubahnya. Dunia telah menjadikannya monster. Dan sekarang, giliran dia yang akan mengubah dunia. Dengan cara yang paling mengerikan. Dengan cara yang hanya bisa ia lakukan.

Episodes
1 Bab 1: Hujan dan Bayang-Bayang Keadilan
2 Bab 2: Kehancuran yang Abadi
3 Bab 3: Bekas Luka yang Tak Terlihat
4 Bab 4: Saat Keadilan Menjadi Iblis
5 Bab 5: Kebangkitan yang Kejam
6 Bab 6: Kematian dan Kehampaan
7 Bab 7: Awal yang Tragis
8 Bab 8: Bayang-Bayang yang Mengisi Kekosongan
9 Bab 9: Sebutir Harapan di Tengah Sampah
10 Bab 10: Kebencian di Bawah Hujan
11 Bab 11: Bertahan Hidup dalam Kebencian
12 BAB 12: Sebuah Kisah Usang di Tangan yang Luka
13 Bab 13: Jalan Baru Menuju Kebebasan
14 BAB 14: Jerat Kekuasaan dan Percobaan yang Kejam
15 Bab 15: Kebangkitan Sang Iblis
16 BAB 16: Akhir yang Terlupakan
17 BAB 17: Kelaparan dan Kelangsungan Hidup
18 BAB 18: Sungai dan Beri Liar
19 BAB 19: Jamur Beracun dan Sebuah Pelajaran Pahit
20 BAB 20: Bertahan Hidup dalam Hutan
21 BAB 21: Kabut dan Kereta yang Berderak
22 BAB 22: Pasar Budak dan Pembeli Tak Terduga
23 BAB 23: Milik John Vale
24 BAB 24: Kehangatan yang Mematikan
25 BAB 25: Sebuah Celah di Kubus Baja
26 BAB 26: Pilihan Akhir dan Bom Waktu
27 BAB 27: Kedatangan Liora
28 BAB 28: Harapan dan Kehancuran
29 BAB 29: Perjalanan ke Neraka
30 BAB 30: Dua Jiwa yang Retak dan Kesepian yang Mendalam
31 BAB 31: Panggilan dari Dalam Jurang
32 BAB 32: Kedatangan Sang Pangeran
33 BAB 33: Tambang Merah dan Bara Dendam
34 BAB 34: Perut Dunia yang Dilupakan
35 BAB 35: Celah di Perut Bumi
36 BAB 36: Terlupakan dan Terperangkap
37 BAB 37: Cahaya di Dalam Kegelapan
38 BAB 38: Buah Neraka dan Kelahiran Kembali
39 Bab 39: Warisan Sage
40 Bab 40: Malam di Lembah Kematian
41 Bab 41: Perpustakaan dalam Pikiran
42 Bab 42: Bangkitnya Sang Joker
43 Bab 43: Aktor Utama Naik Panggung
44 Bab 44: Pengadilan Bawah Tanah
45 Bab 45: Bidak Pertama Runtuh
46 Bab 46: Racun dan Pengkhianatan
47 Bab 47: Senyum di Balik Bayangan
48 Bab 48: Kebangkitan Raja Hitam
49 Bab 49: Menuju Jantung Neraka
50 Bab 50: Penjaga Pintu Terakhir
51 Bab 51: Medan Pertempuran Pikiran
52 Bab 52: Permainan Pikiran
53 Bab 53: Danau Ilusi
54 Bab 54: Pengkhianatan Terakhir
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1: Hujan dan Bayang-Bayang Keadilan
2
Bab 2: Kehancuran yang Abadi
3
Bab 3: Bekas Luka yang Tak Terlihat
4
Bab 4: Saat Keadilan Menjadi Iblis
5
Bab 5: Kebangkitan yang Kejam
6
Bab 6: Kematian dan Kehampaan
7
Bab 7: Awal yang Tragis
8
Bab 8: Bayang-Bayang yang Mengisi Kekosongan
9
Bab 9: Sebutir Harapan di Tengah Sampah
10
Bab 10: Kebencian di Bawah Hujan
11
Bab 11: Bertahan Hidup dalam Kebencian
12
BAB 12: Sebuah Kisah Usang di Tangan yang Luka
13
Bab 13: Jalan Baru Menuju Kebebasan
14
BAB 14: Jerat Kekuasaan dan Percobaan yang Kejam
15
Bab 15: Kebangkitan Sang Iblis
16
BAB 16: Akhir yang Terlupakan
17
BAB 17: Kelaparan dan Kelangsungan Hidup
18
BAB 18: Sungai dan Beri Liar
19
BAB 19: Jamur Beracun dan Sebuah Pelajaran Pahit
20
BAB 20: Bertahan Hidup dalam Hutan
21
BAB 21: Kabut dan Kereta yang Berderak
22
BAB 22: Pasar Budak dan Pembeli Tak Terduga
23
BAB 23: Milik John Vale
24
BAB 24: Kehangatan yang Mematikan
25
BAB 25: Sebuah Celah di Kubus Baja
26
BAB 26: Pilihan Akhir dan Bom Waktu
27
BAB 27: Kedatangan Liora
28
BAB 28: Harapan dan Kehancuran
29
BAB 29: Perjalanan ke Neraka
30
BAB 30: Dua Jiwa yang Retak dan Kesepian yang Mendalam
31
BAB 31: Panggilan dari Dalam Jurang
32
BAB 32: Kedatangan Sang Pangeran
33
BAB 33: Tambang Merah dan Bara Dendam
34
BAB 34: Perut Dunia yang Dilupakan
35
BAB 35: Celah di Perut Bumi
36
BAB 36: Terlupakan dan Terperangkap
37
BAB 37: Cahaya di Dalam Kegelapan
38
BAB 38: Buah Neraka dan Kelahiran Kembali
39
Bab 39: Warisan Sage
40
Bab 40: Malam di Lembah Kematian
41
Bab 41: Perpustakaan dalam Pikiran
42
Bab 42: Bangkitnya Sang Joker
43
Bab 43: Aktor Utama Naik Panggung
44
Bab 44: Pengadilan Bawah Tanah
45
Bab 45: Bidak Pertama Runtuh
46
Bab 46: Racun dan Pengkhianatan
47
Bab 47: Senyum di Balik Bayangan
48
Bab 48: Kebangkitan Raja Hitam
49
Bab 49: Menuju Jantung Neraka
50
Bab 50: Penjaga Pintu Terakhir
51
Bab 51: Medan Pertempuran Pikiran
52
Bab 52: Permainan Pikiran
53
Bab 53: Danau Ilusi
54
Bab 54: Pengkhianatan Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!