Bab 4 : Koin Emas Bertambah

"Selamat nona, koin emas anda semakin banyak," kata sistem, sembari memperlihatkan koin emas di ruang ajaib yang jumlahnya semakin bertambah. Lilia tersenyum, dia tahu bahwa kebaikannya telah dihargai.

"Kalau begitu tukarkan koin emas yang sudah terkumpul untuk air suci. Buat hujan lebat selama dua jam!" titah Lilia dengan percaya diri.

Sistem menjawab dengan cepat, "Siap nona, kebaikan anda kali ini sangat hebat, semua warga desa bersyukur dan bahagia atas turunnya hujan."

Sistem kembali memproses koin emas yang didapat untuk menurunkan hujan selama dua jam sesuai perintah Lilia. Lilia menoleh ke Pandu, dengan senyum percaya diri. "Aku bilang juga apa, hujan pasti turun dengan lebat," ucap Lilia dengan nyaring.

Pandu menggelengkan kepala, masih tidak percaya pada Lilia. "Ini hanya kebetulan," jawab Pandu, mencoba mencari penjelasan logis.

Lilia tidak peduli dengan ketidakpercayaan Pandu, dia hanya tersenyum dan berkata, "Terserah!"

Lilia menatap Pandu dengan mata yang berbinar, "Kak Pandu, hujan akan berlangsung selama dua jam. Lihat saja nanti!" kata Lilia lagi, dengan nada yang penuh percaya diri. Pandu menatap Lilia dengan mata yang penuh pertanyaan. Hanya waktu yang akan menjawab apakah Lilia benar-benar bisa membuat hujan turun selama dua jam.

"Kalau benar hujan akan turun selama dua jam, berarti kita harus cepat pulang. Lama-lama mandi hujan bisa terkena flu," kata Pandu.

"Iya, ayo kita pulang," jawab Lilia dengan patuh.

Lilia kembali menaiki sepeda ontel Pandu. "Pegang yang erat, hujan membuat jalanan licin," kata Pandu.

Tanpa menjawab pertanyaan Pandu, Lilia langsung melingkarkan kedua tangannya di pinggang Pandu. Pandu sedikit tegang, dia dan Lilia sebelumnya tidak pernah sedekat ini. Sikap Lilia dulu membuat Pandu selalu takut bahkan lari terbirit-birit. Entah kenapa sikap Lilia sekarang tidak membuat Pandu takut.

Pandu kembali mengayuh sepedanya di tengah hujan yang menerpa, ban terus berputar menapaki jalanan desa yang licin. Tidak lama kemudian sampailah mereka di rumah, sebuah rumah sederhana dengan halaman yang luas dan sangat terawat. Halaman yang hijau dan rapi itu terlihat seperti oasis di tengah hujan.

Setelah Pandu dan Lilia turun dari sepeda, terlihat seorang wanita paruh baya dengan cepat membuka pintu. Orang itu membawakan payung untuk Pandu dan Lilia, "Pandu, Lilia, kenapa tidak berhenti dulu untuk meneduh. Kalian bisa sakit hujan-hujanan begini," kata Bu Ayu, ibu Lilia, dengan nada yang penuh perhatian dan kasih sayang.

Mereka pun masuk ke dalam rumah, Lilia melihat sekeliling dengan mata yang penasaran. Walau perabot rumah sudah ketinggalan zaman, tapi rumah itu sangat bersih dan rapi. Lilia tersenyum, memikirkan bagaimana ibunya telah menjaga rumah dengan baik.

Dalam ingatan Lilia, meski dirinya sendiri jahat dan pemalas, tapi ibunya sangat baik dan penyayang. Bu Ayu adalah sosok yang sangat baik hati, dia selalu menyambut Pandu dengan hangat dan penuh kasih sayang, membuat hati Pandu terasa hangat dan nyaman, seperti mendapat kasih sayang seorang ibu kandung.

Pandu sendiri seorang yatim piatu, yang telah kehilangan orang tua sejak kecil, sehingga kehadiran Bu Ayu dalam hidupnya sangat berarti. Dengan keberadaan Bu Ayu, Pandu merasa seperti memiliki ibu kandung sendiri, yang selalu ada untuknya, yang selalu menyayanginya, dan yang selalu mendukungnya.

Kalau bukan mertua sebaik Bu Ayu, sudah lama Pandu pasti menceraikan Lilia, karena sifat Lilia yang jahat dan pemalas. Tapi Bu Ayu selalu berusaha untuk memahami dan menerima Pandu dan Lilia apa adanya, dia tidak pernah memihak atau membeda-bedakan antara Pandu dan Lilia.

Dengan demikian, Bu Ayu telah menjadi sosok yang sangat penting dalam hidup Pandu dan Lilia, dia telah menjadi perekat yang menyatukan keluarga mereka, dan membuatnya menjadi lebih harmonis dan bahagia. Bu Ayu adalah contoh nyata dari seorang ibu yang baik hati, yang selalu berusaha untuk membuat keluarganya bahagia, dan yang selalu ada untuk mereka.

"Ibu sudah masakan air panas untuk kalian mandi. Cepatlah mandi, ganti pakaian, lalu keluarlah makan," kata Bu Ayu. "Hari ini hujan turun, pertanda baik untuk desa. Semoga ... juga pertanda baik untuk hubungan mereka. Mereka sepertinya baik-baik saja, berarti Lilia belum ketahuan selingkuh," batin Bu Ayu.

"Aku mandi duluan," ucap Pandu. Lilia dan Bu Ayu mengangguk.

Setelah Pandu pergi mandi, Bu Ayu menarik pelan tangan anaknya, bicara dengan serius pada anaknya di sudut ruangan. "Lilia, kamu dan selingkuhanmu belum ketahuan kan? Jangan sakiti Pandu. Kamu lupa siapa yang membiayai kita selama ini? Pandu suami kamu. Dia pria baik, belum tentu suami kedua kamu nanti sebaik Pandu," tegur Bu Ayu.

"Tadi aku sudah ketahuan selingkuh, Bu," jawab Lilia jujur.

"Apa?" Bu Ayu terkejut. "Dasar anak durhaka!" Bu Ayu syok dan marah besar.

"Aku sudah minta maaf pada Kak Pandu, Bu. Aku janji tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi. Sudah cukup aku berbuat salah selama ini. Aku juga sudah minta maaf pada warga desa dan berjanji pada mereka untuk menebus semua kesalahanku," jelas Lilia. Penjelasan Lilia membuat amarah Bu Ayu sedikit mereda.

"Lilia tidak pernah berjanji apapun setelah dia berbuat salah. Apa artinya dia memang sudah sadar? Anak ini, aku harus mengawasinya. Dia tidak boleh berpisah dengan Pandu," batin Bu Ayu.

"Jadilah istri yang baik untuk Pandu mulai sekarang, kamu ngerti kan?" pinta Bu Ayu pada anaknya.

"Perasaan tidak bisa dipaksakan Bu. Kalau Kak Pandu ingin berpisah denganku suatu hari nanti, aku hanya bisa setuju. Ibu juga tau Kak Pandu hanya terpaksa menikah denganku."

"Kamu berusaha saja dulu jadi istri yang baik, ibu tidak mau kehilangan menantu sebaik Pandu. Ibu tidak setuju kalau kalian bercerai! Langkahi mayat ibu dulu kalau kalian mau bercerai!" ancam Bu Ayu, dengan mata melotot tajam pada Lilia.

"Iya, iya, tapi aku tidak janji!" jawab Lilia.

"Cinta hanya omong kosong, aku bukan Lilia anakmu. Setelah menyesalkan misi ini, aku akan pergi dari tempat jadul ini," batin Lilia.

Terpopuler

Comments

azka aldric Pratama

azka aldric Pratama

air suci gk bisa buat ngilangin bau badan dan mempercantik diri kah😌😌

2025-10-14

1

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

ho..ho..ho....ibunya punya misi juga rupanya....
hayu lilia percantik diri dg mandi dg air suci

2025-10-31

0

Syah Raman

Syah Raman

haha lucu😄 tidak cinta kok difacksa ya😄

2025-10-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Sistem Ajaib
2 Bab 2 : Kebaikan Pertama
3 Bab 3 : Hujan Turun
4 Bab 4 : Koin Emas Bertambah
5 Bab 5 : Tidur Sekamar
6 Bab 6 : Awal Baru, Lilia Yang Baru
7 Bab 7 : Melunasi Semua Hutang
8 Bab 8 : Memasak Lobster
9 Bab 9 : Blender
10 Bab 10 : Bisnis Woman
11 Bab 11 : Laris Manis
12 Bab 12 : Jangan Menyukaiku
13 Bab 13 : Memberantas Korupsi
14 Bab 14 : Kebaikan Lilia
15 Bab 15 : Cinta
16 Bab 16 : Lilia Menjadi Kepala Desa
17 Bab 17 : Titan
18 Bab 18 : Berkebun
19 Bab 19 : Pemain Baru
20 Bab 20 : Menyusul Lilia
21 Bab 21 : Kejadian Aneh
22 Bab 22 : Rencana Licik
23 Bab 23 : Kembalinya Kekasih
24 Bab 24 : Tertangkap Basah
25 Bab 25 : Aku Mencintaimu
26 Bab 26 : Akhirnya Lilia Tahu
27 Bab 27 : Suami Bu Ira Hilang
28 Bab 28 : Burung Ajaib
29 Bab 29 : Mendarat Ke Pulau Monyet
30 Episode 30 : Meminta Pistol Pada Sistem
31 Bab 31 : Menembak
32 Bab 32 : Keluar Dari Pulau Monyet
33 Bab 33 : Berhasil
34 Bab 34 : Maukah Kau Menjadi Milikku?
35 Bab 35 : Kemunculan Antagonis Puncak
36 Bab 36 : Niat Jahat
37 Bab 37 : Bos Gangster
38 Bab 38 : Dio Di Gigit Ular
39 Bab 39 : Rencana Gagal Sebelum Dijalankan
40 Bab 40 : Air Suci Untuk Kolam Ikan
41 Bab 41 : Rencana Pasar Malam
42 Bab 42 : Titan Tertangkap
43 Bab 43 : Rai Terkepung
44 Bab 44 : Melumpuhkan Sistem
45 Bab 45 : Sistem Kembali
46 Bab 46 : Kemarahan Lilia
47 Bab 47 : Keluarga Yang Hangat
48 Bab 48 : Asap Ajaib Pembuat Amnesia
49 Bab 49 : Memupuk Kebun
50 Bab 50 : Guru Yang Hebat
51 Bab 51 : Mesra
52 Bab 52 : Pergi Berjualan
53 Bab 53 : Sedang Diawasi
54 Bab 54 : Siap Menyerang
55 Bab 55 : Lilia Ditangkap
56 Bab 56 : Titan Datang Menyelematkan Lilia
57 Bab 57 : Serang!
58 Bab 58 : Detik-detik Kematian Vivan
59 Bab 59 : Kematian Tragis Pimpinan Gangster
60 Bab 60 : Menjatuhkan Penguasa Jahat
61 Bab 61 : Akhir Tragis Rames Semesta
62 Bab 62 : Penen Raya
63 Bab 63 : Kabar Bahagia
64 Bab 64 : Seorang Jenderal Besar
65 Bab 65 : Kembali Ke Dunia Modern
66 Bab 66 : Memusnahkan Musuh
67 Bab 67 : Akhir Kisah Bahagia
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1 : Sistem Ajaib
2
Bab 2 : Kebaikan Pertama
3
Bab 3 : Hujan Turun
4
Bab 4 : Koin Emas Bertambah
5
Bab 5 : Tidur Sekamar
6
Bab 6 : Awal Baru, Lilia Yang Baru
7
Bab 7 : Melunasi Semua Hutang
8
Bab 8 : Memasak Lobster
9
Bab 9 : Blender
10
Bab 10 : Bisnis Woman
11
Bab 11 : Laris Manis
12
Bab 12 : Jangan Menyukaiku
13
Bab 13 : Memberantas Korupsi
14
Bab 14 : Kebaikan Lilia
15
Bab 15 : Cinta
16
Bab 16 : Lilia Menjadi Kepala Desa
17
Bab 17 : Titan
18
Bab 18 : Berkebun
19
Bab 19 : Pemain Baru
20
Bab 20 : Menyusul Lilia
21
Bab 21 : Kejadian Aneh
22
Bab 22 : Rencana Licik
23
Bab 23 : Kembalinya Kekasih
24
Bab 24 : Tertangkap Basah
25
Bab 25 : Aku Mencintaimu
26
Bab 26 : Akhirnya Lilia Tahu
27
Bab 27 : Suami Bu Ira Hilang
28
Bab 28 : Burung Ajaib
29
Bab 29 : Mendarat Ke Pulau Monyet
30
Episode 30 : Meminta Pistol Pada Sistem
31
Bab 31 : Menembak
32
Bab 32 : Keluar Dari Pulau Monyet
33
Bab 33 : Berhasil
34
Bab 34 : Maukah Kau Menjadi Milikku?
35
Bab 35 : Kemunculan Antagonis Puncak
36
Bab 36 : Niat Jahat
37
Bab 37 : Bos Gangster
38
Bab 38 : Dio Di Gigit Ular
39
Bab 39 : Rencana Gagal Sebelum Dijalankan
40
Bab 40 : Air Suci Untuk Kolam Ikan
41
Bab 41 : Rencana Pasar Malam
42
Bab 42 : Titan Tertangkap
43
Bab 43 : Rai Terkepung
44
Bab 44 : Melumpuhkan Sistem
45
Bab 45 : Sistem Kembali
46
Bab 46 : Kemarahan Lilia
47
Bab 47 : Keluarga Yang Hangat
48
Bab 48 : Asap Ajaib Pembuat Amnesia
49
Bab 49 : Memupuk Kebun
50
Bab 50 : Guru Yang Hebat
51
Bab 51 : Mesra
52
Bab 52 : Pergi Berjualan
53
Bab 53 : Sedang Diawasi
54
Bab 54 : Siap Menyerang
55
Bab 55 : Lilia Ditangkap
56
Bab 56 : Titan Datang Menyelematkan Lilia
57
Bab 57 : Serang!
58
Bab 58 : Detik-detik Kematian Vivan
59
Bab 59 : Kematian Tragis Pimpinan Gangster
60
Bab 60 : Menjatuhkan Penguasa Jahat
61
Bab 61 : Akhir Tragis Rames Semesta
62
Bab 62 : Penen Raya
63
Bab 63 : Kabar Bahagia
64
Bab 64 : Seorang Jenderal Besar
65
Bab 65 : Kembali Ke Dunia Modern
66
Bab 66 : Memusnahkan Musuh
67
Bab 67 : Akhir Kisah Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!