Bab 2 : Kebaikan Pertama

Lilia memikirkan strategi agar dia bisa bertahan di sini untuk sementara waktu, tanpa harus membuat dirinya repot menghadapi kebencian warga dan suaminya. "Aku punya ide, jangan sebut aku Lilia kalau tidak bisa akting bagus," batin Lilia.

Lilia berpura-pura sedih, matanya mengeluarkan buliran air bening. Dia menundukkan kepala, seolah sangat menyesal dengan semua kesalahan yang dia perbuat.

"Hari ini aku baru sadar atas semua kesalahanku. Aku wanita tidak tau diri. Wanita tidak tau malu. Jangankan suamiku, pria selingkuhanku saja jijik padaku," ucap Lilia dengan suara lirih.

Pandu, Diah dan warga desa terkejut dengan ekspresi Lilia. Biasanya di situasi seperti ini Lilia tidak mau mengakui kesalahannya, hari ini dia tiba-tiba mengaku salah dan bicara dengan lembut.

"Kak Pandu, selain bersalah pada warga desa, kesalahanku padamu lebih banyak. Maafkan aku. Aku tidak pantas membela diri. Aku akan mengabulkan apapun keinginanmu agar kamu bersedia mengampuniku. Termasuk kalau kamu minta cerai," kata Lilia lagi.

Pandu semakin terkejut dengan permintaan cerai dari Lilia. Pernikahan mereka adalah kehendak Lilia sendiri, dan saat menikah, Lilia sudah bersumpah tidak akan melepas Pandu apalagi melihat Pandu bersatu dengan Diah. Kenapa hari ini dia minta cerai? Pandu bingung dengan perubahan Lilia yang begitu drastis. Apakah ini hanya sebuah trik untuk mendapatkan perhatian, atau ada sesuatu yang lebih dalam?

Tapi sebelum Pandu bisa memproses perasaannya, Lilia kembali berbicara lagi dengan suara yang lembut dan penuh penyesalan. "Diah, aku akan mengembalikan Kak Pandu padamu," kata Lilia dengan mata yang masih berkaca-kaca. "Aku tahu aku tidak pantas untuknya, dan aku tidak bisa memberinya kebahagiaan yang dia inginkan. Aku akan memperbaiki kandang ayam milik Bu Ira yang ku rusak tempo hari. Aku akan membantu Bu Sinta menanam sayur yang tempo hari ku curi. Aku juga akan mencari kerja untuk melunasi hutangku pada kalian, termasuk mengembalikan uang yang sudah ku curi."

Lilia menundukkan kepala, menunjukkan kesediaannya untuk menebus kesalahan-kesalahan yang telah dia lakukan. "Aku janji akan menebus kesalahanku. Hanya itu yang bisa ku lakukan. Kalian bisa kan memaafkan aku? Tolong beri aku kesempatan untuk memperbaiki semua kesalahan yang telah aku perbuat. Aku ingin membuktikan bahwa aku bisa berubah, bahwa aku bisa menjadi orang yang lebih baik."

Pandu dan Diah saling menatap, terkejut dengan perubahan sikap Lilia. Apakah Lilia benar-benar berubah, atau ini hanya sebuah trik untuk mendapatkan apa yang dia inginkan? Hanya waktu yang akan menjawab. Tapi satu hal yang pasti, Lilia telah menunjukkan kesediaannya untuk berubah, dan itu sudah merupakan langkah awal yang baik.

"Lihatlah wajah semua orang, mereka sudah tidak marah lagi. Yes, aku berhasil," batin Lilia bersorak riang.

"Lilia, aku tidak tau apakah kamu bersungguh-sungguh atau berpura-pura. Kita lihat saja nanti. Untuk kali ini aku akan memaafkan mu, tapi kalau kamu tidak menepati janjimu untuk menebus semua kesalahanmu pada warga desa, aku tidak akan membelamu lagi, walau mereka menghukum mu dengan berat," jawab Pandu.

"Kak Lilia jangan berbohong lagi. Nama kakak sudah jelek di mata kami. Kakak lupa? Kakak pernah membuat aku jatuh sakit demi menikahi Kak Pandu." Diah tidak bersedia memaafkan Lilia.

"Benar kata Diah. Kamu pasti bohong! Kami tidak percaya lagi perkataan kamu!" ucap salah satu warga.

"Aku ..."

Perkataan Lilia terpotong, tiba-tiba seorang anak kecil datang berteriak meminta tolong.

"Tolong ... Tolong ..." Dodo datang dengan nafas yang terengah-engah. "Bu Meimei, Bayu tenggelam di danau. Aku tidak bisa berenang menolongnya," lapor Dodo dengan wajah panik.

"Apa? Anakku tenggelam? Kenapa kalian main di pinggir danau?" Bu Memei panik dan langsung pergi ke danau untuk menolong anaknya yang tenggelam. Perhatian semua orang di sana teralihkan. Mereka pergi ke danau dan lupa dengan urusan Lilia.

"Tolong anakku ... tolong ... Siapa yang bisa berenang menolongnya ..." Bu Memei hendak menceburkan diri meskipun tidak bisa berenang. Namun, salah satu warga mencegahnya. Pandu yang seorang tentara, tanpa pikir panjang langsung menceburkan diri mencari anak Bu Memei yang tenggelam.

Namun, sebelum Pandu menemukan Bayu, seseorang lebih dulu keluar dari dalam air, dengan membawa Bayu di tangannya.

"Itu Lilia kan? Dia bisa berenang?" ucap salah satu warga.

"Seingatku Kak Lilia tidak bisa berenang. Dia juga tidak mungkin berbaik hati menolong seseorang," ucap Diah yang tidak kalah bingung.

Pandu membantu Lilia membawa Bayu ke pinggir danau. Sesampai di pinggir danau, Bayu langsung direbahkan. Tanpa banyak bicara, Lilia langsung memberikan pertolongan pertama. Apa yang dilakukan Lilia membuat Pandu kagum. Di zaman ini, hanya tentara dan tenaga kesehatan yang tau cara melakukan pertolongan pertama, tapi Lilia seolah sudah berpengalaman.

Bayu akhirnya siuman, mulutnya mengeluarkan air cukup banyak. "Bayu ... ibu sangat cemas ... syukurlah kamu selamat ..." Melihat anaknya siuman, Bu Memei langsung memeluk anaknya dengan hati yang lega. "Terima kasih Lilia, berkat kamu anakku akhirnya selamat," kata Bu Memei dengan tulus.

"Iya Bu Memei, syukurlah Bayu selamat," kata Lilia seraya tersenyum.

Semua warga desa kagum pada keberanian Lilia. Ternyata Lilia serius dengan penyesalannya. Warga desa memutuskan memaafkan Lilia untuk kali ini. Jika Lilia berani mengulangi kesalahannya lagi, barulah warga desa bertindak.

"Selamat nona, anda mendapatkan 100 koin emas atas kebaikan yang baru saja nona lakukan. Silahkan kumpulkan koin emas lebih banyak lagi untuk menukarnya dengan barang-barang di ruang ajaib." Sistem itu muncul lagi. Tentu saja suaranya hanya bisa di dengar oleh Lilia.

"100 koin emas? Kalau dalam sehari aku melakukan 10 kebaikan berarti tabunganku semakin banyak. Aku sangat hebat," batin Lilia. Dia bangga atas prestasi hebat yang baru saja dia lakukan.

Fokus Lilia tiba-tiba buyar setelah merasakan ada yang memasang jaket di tubuhnya. Ternyata Pandu lah yang melakukan itu. "Ayo kita pulang, kamu pasti kedinginan," kata Pandu dengan wajah dingin, masih seperti biasanya.

"Sistem, baru kali ini ada pria memasangkan jaket untukku. Jaket tentara pula. Dulu aku menjomblo sampai berusia 25 tahun. Hidupku selalu di penuhi dengan misi berbahaya hingga tidak pernah berkencan. Tak di sangka aku langsung punya suami tentara tampan di tempat ini," batin Lilia.

"Tapi dia tidak mencintai nona," kata Taro mengingatkan. Taro ternyata dapat mendengar suara hati Lilia.

"Iya, iya, aku juga tau. Pokoknya sebelum kami bercerai, aku harus mencicipinya dulu. Sangat sayang kalau tubuh berotot dan wajah tampan seperti ini di sia-siakan."

Terpopuler

Comments

Ken Dita Yuliati

Ken Dita Yuliati

nyimak dulu kayaknya alur ceritanya menarik apalagi ada ruang waktunya..

2025-10-11

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

tapi aneh punya suami kenapa mau mencuri apa enggak di kasih uang dia sm suaminya

2025-10-31

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

ha ..ha..ha. aaaa....dasar lilia...ada pula mau mencicipi dulu...ada saja

2025-10-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Sistem Ajaib
2 Bab 2 : Kebaikan Pertama
3 Bab 3 : Hujan Turun
4 Bab 4 : Koin Emas Bertambah
5 Bab 5 : Tidur Sekamar
6 Bab 6 : Awal Baru, Lilia Yang Baru
7 Bab 7 : Melunasi Semua Hutang
8 Bab 8 : Memasak Lobster
9 Bab 9 : Blender
10 Bab 10 : Bisnis Woman
11 Bab 11 : Laris Manis
12 Bab 12 : Jangan Menyukaiku
13 Bab 13 : Memberantas Korupsi
14 Bab 14 : Kebaikan Lilia
15 Bab 15 : Cinta
16 Bab 16 : Lilia Menjadi Kepala Desa
17 Bab 17 : Titan
18 Bab 18 : Berkebun
19 Bab 19 : Pemain Baru
20 Bab 20 : Menyusul Lilia
21 Bab 21 : Kejadian Aneh
22 Bab 22 : Rencana Licik
23 Bab 23 : Kembalinya Kekasih
24 Bab 24 : Tertangkap Basah
25 Bab 25 : Aku Mencintaimu
26 Bab 26 : Akhirnya Lilia Tahu
27 Bab 27 : Suami Bu Ira Hilang
28 Bab 28 : Burung Ajaib
29 Bab 29 : Mendarat Ke Pulau Monyet
30 Episode 30 : Meminta Pistol Pada Sistem
31 Bab 31 : Menembak
32 Bab 32 : Keluar Dari Pulau Monyet
33 Bab 33 : Berhasil
34 Bab 34 : Maukah Kau Menjadi Milikku?
35 Bab 35 : Kemunculan Antagonis Puncak
36 Bab 36 : Niat Jahat
37 Bab 37 : Bos Gangster
38 Bab 38 : Dio Di Gigit Ular
39 Bab 39 : Rencana Gagal Sebelum Dijalankan
40 Bab 40 : Air Suci Untuk Kolam Ikan
41 Bab 41 : Rencana Pasar Malam
42 Bab 42 : Titan Tertangkap
43 Bab 43 : Rai Terkepung
44 Bab 44 : Melumpuhkan Sistem
45 Bab 45 : Sistem Kembali
46 Bab 46 : Kemarahan Lilia
47 Bab 47 : Keluarga Yang Hangat
48 Bab 48 : Asap Ajaib Pembuat Amnesia
49 Bab 49 : Memupuk Kebun
50 Bab 50 : Guru Yang Hebat
51 Bab 51 : Mesra
52 Bab 52 : Pergi Berjualan
53 Bab 53 : Sedang Diawasi
54 Bab 54 : Siap Menyerang
55 Bab 55 : Lilia Ditangkap
56 Bab 56 : Titan Datang Menyelematkan Lilia
57 Bab 57 : Serang!
58 Bab 58 : Detik-detik Kematian Vivan
59 Bab 59 : Kematian Tragis Pimpinan Gangster
60 Bab 60 : Menjatuhkan Penguasa Jahat
61 Bab 61 : Akhir Tragis Rames Semesta
62 Bab 62 : Penen Raya
63 Bab 63 : Kabar Bahagia
64 Bab 64 : Seorang Jenderal Besar
65 Bab 65 : Kembali Ke Dunia Modern
66 Bab 66 : Memusnahkan Musuh
67 Bab 67 : Akhir Kisah Bahagia
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1 : Sistem Ajaib
2
Bab 2 : Kebaikan Pertama
3
Bab 3 : Hujan Turun
4
Bab 4 : Koin Emas Bertambah
5
Bab 5 : Tidur Sekamar
6
Bab 6 : Awal Baru, Lilia Yang Baru
7
Bab 7 : Melunasi Semua Hutang
8
Bab 8 : Memasak Lobster
9
Bab 9 : Blender
10
Bab 10 : Bisnis Woman
11
Bab 11 : Laris Manis
12
Bab 12 : Jangan Menyukaiku
13
Bab 13 : Memberantas Korupsi
14
Bab 14 : Kebaikan Lilia
15
Bab 15 : Cinta
16
Bab 16 : Lilia Menjadi Kepala Desa
17
Bab 17 : Titan
18
Bab 18 : Berkebun
19
Bab 19 : Pemain Baru
20
Bab 20 : Menyusul Lilia
21
Bab 21 : Kejadian Aneh
22
Bab 22 : Rencana Licik
23
Bab 23 : Kembalinya Kekasih
24
Bab 24 : Tertangkap Basah
25
Bab 25 : Aku Mencintaimu
26
Bab 26 : Akhirnya Lilia Tahu
27
Bab 27 : Suami Bu Ira Hilang
28
Bab 28 : Burung Ajaib
29
Bab 29 : Mendarat Ke Pulau Monyet
30
Episode 30 : Meminta Pistol Pada Sistem
31
Bab 31 : Menembak
32
Bab 32 : Keluar Dari Pulau Monyet
33
Bab 33 : Berhasil
34
Bab 34 : Maukah Kau Menjadi Milikku?
35
Bab 35 : Kemunculan Antagonis Puncak
36
Bab 36 : Niat Jahat
37
Bab 37 : Bos Gangster
38
Bab 38 : Dio Di Gigit Ular
39
Bab 39 : Rencana Gagal Sebelum Dijalankan
40
Bab 40 : Air Suci Untuk Kolam Ikan
41
Bab 41 : Rencana Pasar Malam
42
Bab 42 : Titan Tertangkap
43
Bab 43 : Rai Terkepung
44
Bab 44 : Melumpuhkan Sistem
45
Bab 45 : Sistem Kembali
46
Bab 46 : Kemarahan Lilia
47
Bab 47 : Keluarga Yang Hangat
48
Bab 48 : Asap Ajaib Pembuat Amnesia
49
Bab 49 : Memupuk Kebun
50
Bab 50 : Guru Yang Hebat
51
Bab 51 : Mesra
52
Bab 52 : Pergi Berjualan
53
Bab 53 : Sedang Diawasi
54
Bab 54 : Siap Menyerang
55
Bab 55 : Lilia Ditangkap
56
Bab 56 : Titan Datang Menyelematkan Lilia
57
Bab 57 : Serang!
58
Bab 58 : Detik-detik Kematian Vivan
59
Bab 59 : Kematian Tragis Pimpinan Gangster
60
Bab 60 : Menjatuhkan Penguasa Jahat
61
Bab 61 : Akhir Tragis Rames Semesta
62
Bab 62 : Penen Raya
63
Bab 63 : Kabar Bahagia
64
Bab 64 : Seorang Jenderal Besar
65
Bab 65 : Kembali Ke Dunia Modern
66
Bab 66 : Memusnahkan Musuh
67
Bab 67 : Akhir Kisah Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!