Suami Misteriusku Ternyata Seorang Dokter
Bab 01 - Hari pertama co-ass
Nadira Keisha Azzura
Pak, Nara berangkat dulu ya. (sambil mencium tangan Bapaknya).
Azzam Radiman
Hati-hati ya nak!. (sambil memberikan tangannya)
Nadira Keisha Azzura
Bapak yakin mau berangkat?
Azzam Radiman
Iya nak, Bapak sudah tidak apa-apa, kalau tidak berangkat mau bagaimana? kita makan dan biaya kamu kuliah dari mana kalau bukan dari usaha ini
Nadira Keisha Azzura
Baiklah Pak, hati-hati ya, jika lelah pulang ya Pak!, jangan memaksakan diri.
Azzam Radiman
Iya Nara, kamu juga jaga dirimu baik-baik ya nak
Nadira Keisha Azzura
Ya Pak, ya sudah Nara berangkat dulu, Assalamualaikum
Azzam Radiman
Wa'alaikumus salam
Setelah Nadira pergi tak lama Bapaknya Nadira (Azzam Radiman) juga berangkat untuk jualan sayuran keliling.
Sesampainya Nadira di rumah sakit, Nadira langsung ke meja suster. Tak lama dari itu datanglah pembimbing Nadira yang bernama Dokter Kendrick Mahendra P. Xander, menuju meja Nadira dengan tergesa-gesa.
Kendrick Mahendra Patrick Xander
Nadira, bantu saya di ruangan operasi, siapkan alatnya sekarang.
Lalu Ken berjalan kembali dengan tergesa-gesa, dan di kejar Nadira dengan mensejajarkan langkahnya.
Nadira Keisha Azzura
Pak, maaf saya baru kali ini mendapatkan tugas menemani operasi, saya belum mengetahui apa yang harus saya lakukan?
Kendrick Mahendra Patrick Xander
Ambil semua barang yang ada dilemari itu
Nadira Keisha Azzura
Semua?
Kendrick Mahendra Patrick Xander
Ya ampun anak koas lemot amat!
Kendrick Mahendra Patrick Xander
Ga usah semua tapi peralatan di sana ambil selengkapnya tanpa ada yang tertinggal
Nadira Keisha Azzura
🤔....
Datang suster siska yang sudah lama bekerja di rumah sakit itu, berjalan menghampiri Ken dan Nadira
Kendrick Mahendra Patrick Xander
Kebetulan ada kamu sus, tolong beri tahu Nadira peralatan yang akan digunakan untuk operasi saat ini, dan siapa yang akan membantu saya? segera bersiap!
Kendrick Mahendra Patrick Xander
Baik, ayo kita mulai operasinya
Operasi itu pun di mulai, mereka pun bekerja dengan khusu dan penuh konsentrasi.
Sedangkan di sisi lain di UGD, Thomas Edison sedang melakukan operasi kecil pada pasien tabrakan. Operasi kecil itu tidak menyita banyak waktu namun pemeriksaan akan pria paruh baya itu begitu menyita waktu karena kondisi yang cukup memprihatinkan.
Thomas Edison
Sus, Apakah Bapak ini ada keluarganya?, apa ada yang bisa kita hubungi?
Suster
Saya tidak mengetahui identitasnya Dok, dikarenakan beliau di bawa oleh Dokter Ken, saya kira ini saudaranya Dokter Ken.
Thomas Edison
Baiklah biar saya nanti bicarakan kembali dengan Ken, terimakasih sus sudah membantu saya, saya titip pasien ini, pantau terus hasilnya.
Kemudian Thomas pun bergegas menuju ruangan Ken, dengan langkah tegap dan berwibawa, juga berkharisma.
Thomas pun telah sampai di ruangan Ken tanpa mengetuk pintu.
Kendrick Mahendra Patrick Xander
Bisa kaga lo kalau masuk ruangan gue itu ketuk pintu apa gimana? perasaan ga ada sopan-sopannya jadi saudara.
Thomas Edison
Ken, Lo udah selesai operasinya?
Kendrick Mahendra Patrick Xander
Udah, ga liat apa Lo?, gue udah duduk di sini?, Ha!, dan itu punya koas lemot banget sih kalau di suruh?, kesel gue!
Thomas Edison
Gue mau nanya sama lo, lo nemuin orang tabrakan dari mana sih?, Sampai suster bilang itu orang kenalan lo atau saudara lo, Lo kenal nggak sama keluarganya? gimana ini nanti administrasinya?
Kendrick Mahendra Patrick Xander
Ya ampun, gue sampai lupa, ngomong-ngomong gimana hasilnya?
Thomas Edison
Gue nanya apa, lo jawab apa? kaga nyambung lo?
Kendrick Mahendra Patrick Xander
Lama ..., cepat! kasih tau gue gimana hasilnya?
Thomas Edison
Lo kenapa kaya panik banget? sebenarnya ada apa? cerita sama gue!
Kendrick Mahendra Patrick Xander
Cepat jawab gimana hasilnya? Lo kan yang periksa dari tadi?
Thomas Edison
Iya gue. Terus kenapa kalau gue? Lo sendiri kan yang nyuruh gue?
Kendrick Mahendra Patrick Xander
Iya gimana hasilnya?
Thomas Edison
Hmm, oke hasilnya kayak gitu, sobek-sobeknya udah gue jahit, gimana aja kain yang sobek, hahaha ...
Kendrick Mahendra Patrick Xander
Serius gue enggak usah bercanda deh!, bercanda mulu kamu Tom
Thomas Edison
Apaan sih Lo, thom, thom, emangnya gue tom n jerry gitu? iya lo jerrynya wkwk..., bisa kagak sih lo bilangnya jangan thom? ga suka gue dengernya
Kendrick Mahendra Patrick Xander
Ya udah kalau lo nggak mau dengar kata Thom, sekarang jelasin sama gue, bagaimana kondisi pasien itu? biar gue tahu hasilnya!
Thomas Edison
Oke gue jelasin sekarang keadaannya baik-baik aja, sampai sekarang dia belum sadarkan diri, gue tinggal nungguin hasil labnya, masa gue harus nungguin di sana ogah banget
Kendrick Mahendra Patrick Xander
Oke thanks gue pergi dulu
Thomas Edison
Lo mau ke mana buru-buru amat?
Kendrick Mahendra Patrick Xander
Mau ke ruangan pasien bye
Sesampainya di ruangan Pasien UGD
Kendrick Mahendra Patrick Xander
Assalamu'alaikum Pak, Apakah bapak baik-baik saja?, bagaimana keadaan Bapak?
Kendrick pun memperhatikan cairan infusan yang yang berada di hadapannya. Tak lama handphonenya pun bergetar. Lalu keluar sambil mengangkat telepon, dengan wajah serius.
Setelah melewati di meja Nadira dan siska. Ken kembali ke meja tersebut.
Kendrick Mahendra Patrick Xander
Nadira, Tolong ganti infusan di ruang rawat inap nomor 10 di UGD sekarang!
Nadira Keisha Azzura
Dokter tidak jelas, infusan apa coba yang harus gue ganti? mana gue tahu jenis infusannya kalau begini?
siska
Ra, baiknya lo cek di komputer biar bisa tahu itu orang sakit apa?, Dari sana lo bisa mengetahui cairan infus apa yang di gunakan pasien.
Nadira Keisha Azzura
Lo bener sis, thanks ya
Nadira Keisha Azzura
Lho kok pasiennya nggak ada namanya sih?, Malah ada nama dokternya aja sama ruangannya?
siska
Namanya juga pasien yang belum diketahui identitasnya, makanya datanya seperti ini
Nadira Keisha Azzura
Oh begitu baru tahu aku
siska
Ya udah cepet buruan ganti infusannya Nanti keburu Pak Ken marah lagi
Nadira Keisha Azzura
Beneran loh! gue sampai lupa, thanks ya gue pergi dulu.
Nadira Keisha Azzura
Aneh Pak Ken itu, kenapa harus gue yang ganti?, bukannya di ruang UGD sudah ada anak koas dan lain sebagainya.
Setelah sampai di ruangan 10 UGD, Nadira masuk, kemudian mengganti infusannya, lalu mengecek apakah mengalir dengan baik atau tidak alirannya tanpa sedikitpun melirik ke arah pasien.
Setelah selesai mengecek, Nadira melirik ke arah paruh baya itu, dan saat matanya beralih memandang pada wajah Bapak paruh baya itu, dia pun tercengang dan ....
Comments