ISTRI KE-101

ISTRI KE-101

Di Jual dimeja transaksi

"Kalian menjualku?"

"Bukan menjual! Menyelamatkan keluarga kita, Rose!"

Rose membanting gelas di meja.

Prenk!!

Pecah. Air bening membasahi laporan keuangan yang berserakan.

"Rose!" bentak ibuknya. Ayah hanya menunduk menyembunyikan sesuatu.

"Jadi ini cara kalian menyelamatkan keluarga? Menukar anak perempuan kalian dengan uang, pada pria tua gila itu?!" Suara Rose meninggi.

Ayahnya mengangkat wajah. Mata itu, dulu Rose percaya padanya. Kini ia hanya melihat sosok pengecut yang menjual anaknya untuk menambal kebangkrutan.

"Lucas Morreti bukan orang sembarangan, dia bisa menyelamatkan kita semua dari kehancuran..."

"Dengan menikahiku?Hahaha..." Rose tertawa getir, matanya berkaca-kaca, hatinya remuk. "Kalian bahkan tidak meminta persetujuanku!"

Ibuknya mencoba memeluk, tapi Rose menepisnya kasar.

Sett!

Tatapan tajam penuh kemarahan. Nafasnya terbakar. Dadanya sesak, bukan karena tangis, melainkan karena amarah.

"Kami tak punya pilihan..." Ibuk mulai menurunkan nada bicara, sambil memasang ekspresi lemah penuh harap. Jika orang lain yang melihat, pasti akan mengira wanita ini tulus dan baik. akan tetapi tida untuk Rose, yang sudah melihat wajah aslinya.

"Benarkah? Lalu anak kesayangan ibuk, apa gunanya dia hidup? dia bahkan tidak pernah membantu ayah. Kenapa tidak menjual dia saja? Dia tidak pernah melakukan apapun, kecuali minta uang untuk judi?"

"Rose! tutup mulutmu!" bentak ibuknya.

PLAK!!

Kepalan tangan tak terasa melayang dan mendarat di pipi Rose. Ayah membelalak, bukan karena kasian pada anak gadisnya, tapi karena dia akan di jemput sebentar lagi untuk dinikahkan.

Rose berlari ke kamarnya.

"Apa kau gila?" bentak tuan Radit. Istrinya segera menunduk takut.

"Mereka sebentar lagi datang untuk menjemputnya. Dan kau malah memp4r pipinya?"

"Aku tidak kuat mendengar ocehannya."

"Harusnya tahan saja, toh sebentar lagi dia pergi!" dumel pria tua itu, duduk dengan kening mengkerut memikirkan alasan, jika nanti tuan Hose datang dan bertanya.

Benar saja, belum kering mulut dari ucapan tadi. Suara pintu diketuk terdengar nyaring, membuat jantungnya bertabuh.

Dua pria berbadan besar berdiri mendampingi pria tua dengan kaca mata. Tatapan tajam, dengan senyum kecil. "Dimana pengantin wanita nya? kami tak bisa berlama-lama."

"Hhh! se-sebentar, akan saya panggilkan!" sambut tuan Radit melirik istrinya. Wanita itu segera berlari menuju lantai dua.

Tok!

Tok!

Tok!

"Rose! ibuk minta maaf, bisakan keluar sebentar!" bujuknya bernada lembut.

Di dalam kamar, Rose berdiri membelakangi pintu, mengenakan hoodie hitam, tas kecil tersampir dibahu. Ditangan tergenggam untaian sprei yang diikat sambung. Membuka jendela lebar, hingga langit malam nampak hitam pekat.

Angin dingin sedikit mengusik, dimana dia akan tidur malam ini? pikirnya. Namun tekad terlalu bulat, yang penting sekarang pergi dulu. Sisanya urusan nanti.

"Aku tidak akan menyerahkan hidupku pada mereka, enak saja! ini nyawaku, tubuhku. Lalu mereka menjualnya hanya karena bangkrut. Itu tidak akan pernah terjadi!" gerutu Rose, sambil mengikat keras ujung sprei pada kaki ranjang kayu.

Tak berpikir lagi, ia mulai memanjat jendela dan turun bergelayun di sprei yang menggantung.

BUGH!

BUGH!

"Rose! buka pintunya!" teriakan ibuk masih terdengar jelas. Jantung Rose berpacu, semakin semangat tak ingin menoleh lagi. Namun sebelum kakinya menyentuh tanah, kain sprei itu sudah habis tak bisa di pegang lagi.

BRACK!!

Kakak laki-lakinya, Sebastian. Dengan sekuat tenaga ia mendobrak pintu kamar itu. Ibuk membelalak, melihat Rose tidak ada di kamar. Segera berlari menuju jendela yang terbuka.

"Anak durhaka! kau akan membuat ibuk malu!" teriakan itu menggema, memecah keheningan malam yang belum begitu larut.

Di ujung jalan, di samping pohon rindang seorang pria duduk santai di dalam mobil mewahnya. Mendengarkan sesuatu dari balik benda kecil dikuping. Dengan serius.

Namun teriakan ibuknya Rose, dan kain sprei putih yang menjuntai panjang, menarik perhatainnya. Segera ia melepaskan benda kecil itu. Memakai topeng penutup muka, mantel panjang menangkal dingin, lalu keluar untuk menolong orang yang menggelantung hampir jatuh.

"Ambilkan ibuk pis4u! lebih baik dia cedera, dari pada kabur dan mambuat malu keluarga," teriaknya, pada Sebastian yang hanya ketawa memperhatikan tingkah adiknya.

Benar saja, tanpa belas kasihan ibuk memotong sprei. Tawa Sebastian menggelegar, Rose panik tapi jarak ke tanah masih tiga setengah meter lagi, "ini terlalu tinggi untuk lompat," pikirnya.

Pis4u tajam itu mengiris kain usang. Helaan napas tindakan terakhir membuat wanita tua itu lega.

"Hhh! Rasakan, itulah tulah dari durhaka. Kakinya pat4h tidak masalah, yang penting mahkotanya masih utuh." ocehnya, melempar pis4u ke atas kasur, berlari keluar untuk mengejar Rose.

SREK!!

Pangkal sprei sobek. Rose terjun menuju tanah dengan tumpukan batu dibawah sana.

"Aaakhhh!!" jeritnya panik, melayang pasrah.

KHAP!

Tiba-tiba, sebuah tangan kekar menangkapnya. Jantung Rose seolah akan copot, segera ia melirik orang asing itu. Semuanya serba hitam. Mata Rose membelalak, bahkan wajah nya hitam semua. Selain aroma parfum yang enak, tidak ada hal lain yang bisa dilihat.

Ia meletakan Rose dengan hati-hati.

"Apa kau monster hutan?" tanya Rose. Menahan tangannya. Pria itu berhenti, namun terus membelakangi.

"Aku mohon selamatakan aku! bawa aku kehutan, bawa aku dari sini! kemana saja__selamatkan aku! Aku akan jadi pelayanmu, seumur hidup!" rayunya dengan penuh harapan.

Bersambung!

Terpopuler

Comments

Dedeh Kuraisin

Dedeh Kuraisin

baru baca bakal marathon nih

2025-09-04

0

lihat semua
Episodes
1 Di Jual dimeja transaksi
2 Tiba-tiba menikah
3 Pallazo Delle spose
4 Makan Malam
5 Zona terlarang
6 Rencana Gila
7 Senyum pertama seorang Lucas Morreti
8 Mengejar Lucas Morreti
9 Apa anda ingin bercerai nyonya?
10 Sudah bukan bagian dari Pallazo
11 Keluarga
12 Tidak pernah pulang
13 Buku usang, peninggalan ibuk
14 Cari Rose!
15 Aku belum sempat membacanya
16 Lucas Morreti suamiku?
17 Melaporkan pada Walikota
18 Pallazo genting
19 Kota Velmorra
20 Menerobos Gerbang Pallazo
21 Tinggal bersama Lucas Morreti
22 Ijin pada istri
23 Pembantaian
24 Teh Hijau tanpa gula
25 Ini bukan tempatku
26 Di usir dari pesta
27 Cemburu
28 Kembali ke Bianco Reale
29 Tobias Mancini
30 Lahir dari luka yang kejam
31 Ingin memelukmu
32 Merebut panggung
33 Dua pria
34 Dua penguasa
35 Hanya angka seratus satu
36 Membabat hutan
37 Serangan di Batalkan
38 Wanita pembawa sial
39 Antar Aku ke Motessa
40 Kelemahan Lucas Morreti
41 Urus demammu sendiri!
42 Tidak boleh menangis
43 Nyonya Sheraphine elene sudah tersenyum di surga
44 Pria peneting dari Motessa
45 Mempermalukan
46 Rose Cemburu
47 Pelukan Lucas Morreti
48 Rose ada di Pallazo
49 Pertemuan dengan walikota
50 Mari Bertarung
51 Jika ini cinta, bagaimana car meraihnya?
52 Apa kau mencintaiku?
53 Ya, aku mencintaimu
54 Satu-satunya wanita
55 Wanita Motessa tidak pernah berhutang budi
56 Pilihanmu mesum sekali
57 Perang
58 Darah kita sama
59 Motessa Kalah
60 Dimana Lucas Morreti?
61 Bicara dengan Alien
62 Pembawa malapetaka
63 Wajah tampan di balik topeng
64 Hanya mimpi?
65 Wanita gila
66 Lubang May4t
67 Penjara Bawah tanah
68 Parjurit yang kehilangan komandan
69 Air yang berbau dar4h
70 Nadi kehidupan Motessa
71 Berpihak pada Penghianat
72 Sketsa Lorong tua
73 Rose ada di gunung
74 Lorong penjara bawah tanah
75 Reruntuhan yang dulu bernama Pallazo
76 Masih seorang wanita
77 Rasa bersalah
78 Pria asing yang ikutan gila
79 Tidur di atas pohon
80 Karena kau suamiku
81 Lucas Cemburu
82 Inikah Pallazo?
83 Pengintai Motessa
84 Salah sentuh
85 Rose membalas mereka semua
86 Suami seorang Roselyne
87 Kau memang membenciku
88 Aku mencintaimu Lucas
89 Untuk Motessa
90 Api dan air bersatu
91 Mereka tidak primitif
92 Orang penting
93 Dar4h Roselyne dan Morreti harus tumpah di tanah Motessa
94 Senj4ta manual Vs Senj4ta canggih
95 Ayah dengan seorang wanita
96 Masalah diambil alih Negara
97 Motessa sudah ditangani Militer
98 May4t ayah
99 Penyesalan buk Alviera
100 Alergi buah Pear
101 Kirim saya ke Motessa
102 Marceline D'avora
103 Wanita penggoda
104 Kejutan
105 Malam pertama
106 Anarkis
107 Mainan Baru
108 Kuda hitam kehilangan tuan
109 Menemui Ardan
110 Belajar tentang cinta
111 Poca hontas bertemu walikota
112 Gila karena cintamu
113 Panggil aku sayang!
114 Hukum tetap berjalan
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Di Jual dimeja transaksi
2
Tiba-tiba menikah
3
Pallazo Delle spose
4
Makan Malam
5
Zona terlarang
6
Rencana Gila
7
Senyum pertama seorang Lucas Morreti
8
Mengejar Lucas Morreti
9
Apa anda ingin bercerai nyonya?
10
Sudah bukan bagian dari Pallazo
11
Keluarga
12
Tidak pernah pulang
13
Buku usang, peninggalan ibuk
14
Cari Rose!
15
Aku belum sempat membacanya
16
Lucas Morreti suamiku?
17
Melaporkan pada Walikota
18
Pallazo genting
19
Kota Velmorra
20
Menerobos Gerbang Pallazo
21
Tinggal bersama Lucas Morreti
22
Ijin pada istri
23
Pembantaian
24
Teh Hijau tanpa gula
25
Ini bukan tempatku
26
Di usir dari pesta
27
Cemburu
28
Kembali ke Bianco Reale
29
Tobias Mancini
30
Lahir dari luka yang kejam
31
Ingin memelukmu
32
Merebut panggung
33
Dua pria
34
Dua penguasa
35
Hanya angka seratus satu
36
Membabat hutan
37
Serangan di Batalkan
38
Wanita pembawa sial
39
Antar Aku ke Motessa
40
Kelemahan Lucas Morreti
41
Urus demammu sendiri!
42
Tidak boleh menangis
43
Nyonya Sheraphine elene sudah tersenyum di surga
44
Pria peneting dari Motessa
45
Mempermalukan
46
Rose Cemburu
47
Pelukan Lucas Morreti
48
Rose ada di Pallazo
49
Pertemuan dengan walikota
50
Mari Bertarung
51
Jika ini cinta, bagaimana car meraihnya?
52
Apa kau mencintaiku?
53
Ya, aku mencintaimu
54
Satu-satunya wanita
55
Wanita Motessa tidak pernah berhutang budi
56
Pilihanmu mesum sekali
57
Perang
58
Darah kita sama
59
Motessa Kalah
60
Dimana Lucas Morreti?
61
Bicara dengan Alien
62
Pembawa malapetaka
63
Wajah tampan di balik topeng
64
Hanya mimpi?
65
Wanita gila
66
Lubang May4t
67
Penjara Bawah tanah
68
Parjurit yang kehilangan komandan
69
Air yang berbau dar4h
70
Nadi kehidupan Motessa
71
Berpihak pada Penghianat
72
Sketsa Lorong tua
73
Rose ada di gunung
74
Lorong penjara bawah tanah
75
Reruntuhan yang dulu bernama Pallazo
76
Masih seorang wanita
77
Rasa bersalah
78
Pria asing yang ikutan gila
79
Tidur di atas pohon
80
Karena kau suamiku
81
Lucas Cemburu
82
Inikah Pallazo?
83
Pengintai Motessa
84
Salah sentuh
85
Rose membalas mereka semua
86
Suami seorang Roselyne
87
Kau memang membenciku
88
Aku mencintaimu Lucas
89
Untuk Motessa
90
Api dan air bersatu
91
Mereka tidak primitif
92
Orang penting
93
Dar4h Roselyne dan Morreti harus tumpah di tanah Motessa
94
Senj4ta manual Vs Senj4ta canggih
95
Ayah dengan seorang wanita
96
Masalah diambil alih Negara
97
Motessa sudah ditangani Militer
98
May4t ayah
99
Penyesalan buk Alviera
100
Alergi buah Pear
101
Kirim saya ke Motessa
102
Marceline D'avora
103
Wanita penggoda
104
Kejutan
105
Malam pertama
106
Anarkis
107
Mainan Baru
108
Kuda hitam kehilangan tuan
109
Menemui Ardan
110
Belajar tentang cinta
111
Poca hontas bertemu walikota
112
Gila karena cintamu
113
Panggil aku sayang!
114
Hukum tetap berjalan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!