Makan Malam

“Tidak! Aku masih mual, nanti saja.” Rose  berjalan menuju bangunan paling ujung, lalu masuk dengan sesuka hati.

Hose melirik Dimitri. “Apa kau tidak memberitahunya? Rumah yang mana?”

“Belum tuan, kami bahkan belum sempat ngobrol.” Jawab Dimitri menunjuk, merasa bersalah.

“Buat pendekatan yang lebih lagi, sepertinya nyonya Rose ini berbeda.”

Hose pergi untuk menyelesaikan pekerjaan nya yang lain. Dimitri dan Elano segera menuju , bangunan dimana nyonyanya sudah memilih.

---

Rose melangkah masuk. Ruangan itu luas, dengan langit-langit tinggi dan jendela besar yang membiarkan cahaya sore menari di lantai marmer.

Namun, di balik rasa kagum yang tak bisa ia pungkiri, hatinya berbisik pelan,

"Lucas Morreti, kau bisa membungkus sangkar ini dengan emas dan marmer, tapi burung yang kau tangkap , akan mencabik tanganmu suatu hari nanti."gumam nya, menghembuskan napas panjang. Menatap bangunan di arah barat.

“Elano!” panggil Rose.

Elano segera datang. “Saya datang Nyonya__”

“Itu bangunan apa? Kenapa di kelilingi pohon seram?”

“Itulah yang ingin saya tanyakan pada Nyonya, kenapa Nyonya memilih rumah ini. Bangunan ini menghadap langsung ke Gedung terlarang,” jawab Elano.

“Pertanyaanya itu bangunan apa, kau bodoh sekali. Jawabannya tidak nyambung,” ketus Rose.

Elano menelan ludah.

“Elano benar Nyonya. Yang kami tahu itu bangunan terlarang__tidak boleh ada satupun yang masuk kesana, atau dia tidak akan pernah Kembali,” campur Dimitri.

“Sebaiknya Nyonya menatap kepemandangan yang lain saja, atau jika ingin pindah. Akan saya sampaikan pada tuan Hose,” lanjut Dimitri.

Namun Rose justru menatap bangunan itu lebih dalam. “Jangan-jangan Lucas Morreti jelek itu, bersekutu dengan setan. Lalu menumbalkan istri-istrinya, jadi ternyata di Gedung itu aku bisa bertemu dengannya,” gumam Rose, mulai memutar otak agar bisa menyusup dan masuk kesana.

**

Lampu gantung kristal di aula makan berpendar lembut, memantulkan cahaya ke meja panjang yang dipenuhi peralatan makan berlapis perak. Aroma sup krim jamur dan roti panggang memenuhi udara, namun entah kenapa ruangan itu terasa dingin.

Rose duduk di kursinya, memandangi deretan wajah-wajah cantik yang tampak seperti potret dari galeri bangsawan. Beberapa tersenyum sopan, beberapa lagi menunduk tanpa suara.

Seorang wanita berambut hitam panjang di sebelah Rose berbisik pelan sambil mengaduk supnya.

"Kau baru di sini, ya? Nikmati saja makan malammu… sebelum gilirannya datang."

Rose mengerutkan dahi. "Giliran apa?"

Wanita itu menatapnya sekilas, lalu menunduk lagi. "Lima orang… setiap minggu."

Sebelum Rose sempat bertanya, seorang istri lain di seberang meja__berpakaian gaun satin biru, menimpali dengan nada getir. "Mereka hilang. Tanpa pamit, tanpa jejak. Kadang tengah malam, kadang subuh. Pagi harinya, kursi mereka kosong seperti tidak pernah ada."

Rose berhenti mengangkat sendoknya. "Kenapa?"

Tak ada yang menjawab. Hanya bunyi denting sendok dan bisikan-bisikan kecil. Dari ujung meja, seorang wanita berwajah eksotis dengan mata hijau tajam tiba-tiba tertawa kecil.

"Tak ada gunanya kau bertanya. Lucas Morreti tidak akan memberitahumu. Dia bahkan tidak pernah mau bertemu kita."

Rose memandangnya. "Tidak pernah?"

Beberapa kepala mengangguk pelan, mata mereka menghindari tatapan Rose.

Wanita bermata hijau itu menegakkan punggungnya, lalu tersenyum sinis. "Kecuali aku."

Ia meletakkan garpu dengan suara nyaring di piring.

"Aku Valentina. Dan aku satu-satunya yang pernah tidur dengan Lucas Morreti."

Ruangan seketika hening. Beberapa istri menunduk lebih dalam, seakan nama itu sendiri adalah kutukan. Rose bisa merasakan denyut aneh di dadanya__antara penasaran, curiga, dan… rasa ingin tahu yang membuatnya tak bisa mengalihkan pandangan dari Valentina.

Bibirnya sedikit meringis, “Dia kenapa begitu merasa bangga, tidur dengan pria tua jelek yang banyak istri. Meskipun dia memang suamiku juga sekarang, tetap saja aku tidak sudi__” celoteh batin Rose, Kembali melanjutkan makan malamnya.

Satu hal pasti, Pallazo delle Spose tidak hanya indah, tapi juga menyimpan rahasia yang berlapis-lapis, dan setiap lapisnya berbau bahaya, pikir Rose. Mata bulatnya melihat ke sekitar. Mungkin saja ada camera tersembunyi yang mengawasi mereka.

**

Rose tidak bisa tidur. Kata-kata Valentina saat makan malam tadi terus terngiang di kepalanya.

“Lima orang… setiap minggu.”

Jam di kamarnya berdetak pelan. Pukul sebelas lewat.

Dari balkon kamarnya, ia bisa melihat sebagian halaman Pallazo delle Spose yang diterangi lampu taman. Indah… tapi terasa seperti kurungan emas.

Pintu kamarnya diketuk tiga kali, pelan dan cepat. Rose bergegas membukanya.

Di luar, berdiri Elano, pelayan termuda yang setia padanya, wajahnya pucat tapi matanya penuh tekad.

"Nyonya… kalau ingin tahu kebenarannya, ikut saya sekarang. Tapi kita harus hati-hati."

Rose mengangguk. Ia mengenakan jubah tipis, lalu mengikuti Elano melewati lorong-lorong panjang istana yang sepi. Hanya bunyi langkah mereka yang terdengar, teredam karpet merah tebal di bawah kaki.

Mereka sampai di ujung sayap timur bangunan, tempat pintu besi tinggi berdiri. Elano mengeluarkan kunci kecil dari saku celemeknya. "Pintu ini biasanya terkunci. Tapi malam ini… sepertinya mereka lupa."

Begitu pintu dibuka, aroma logam dan udara dingin langsung menyergap. Tangga spiral batu menurun ke bawah tanah.

"Ke mana ini?" bisik Rose.

Mira menelan ludah. "Tempat terakhir para istri yang… hilang."

Langkah mereka semakin hati-hati saat cahaya redup dari lampu minyak di dinding menyinari jalan. Di bawah sana, lorong bercabang. Dari salah satu cabang, Rose mendengar suara__suara roda berderit, lalu bisikan laki-laki.

Elano menariknya bersembunyi di balik pilar batu.

Dua pria bertubuh besar lewat, mendorong kereta tertutup kain hitam. Ada sesuatu di bawah kain itu kotak besar, yang entah apa isinya.

Rose menahan napas. Jantungnya berdentum begitu keras, ia takut suara itu akan terdengar.

Begitu langkah para pria menjauh, Elano berbisik, "Nyonya, sekarang mengerti? Mereka tidak pergi. Mereka… dibawa."

Rose menatap lorong yang menelan bayangan kereta itu, lalu kembali pada Elano.

"Mulai malam ini, kita akan cari tahu… siapa yang memerintahkannya." Ucap Rose.

Elano membelalak, melihat keberanian Rose. “Itu berbahaya Nyonya!”

Rose melirik, “Biar aku saja sendiri.” Ucapnya, Kembali ke tangga dimana tadi mereka turun.

Bersambung!

Episodes
1 Di Jual dimeja transaksi
2 Tiba-tiba menikah
3 Pallazo Delle spose
4 Makan Malam
5 Zona terlarang
6 Rencana Gila
7 Senyum pertama seorang Lucas Morreti
8 Mengejar Lucas Morreti
9 Apa anda ingin bercerai nyonya?
10 Sudah bukan bagian dari Pallazo
11 Keluarga
12 Tidak pernah pulang
13 Buku usang, peninggalan ibuk
14 Cari Rose!
15 Aku belum sempat membacanya
16 Lucas Morreti suamiku?
17 Melaporkan pada Walikota
18 Pallazo genting
19 Kota Velmorra
20 Menerobos Gerbang Pallazo
21 Tinggal bersama Lucas Morreti
22 Ijin pada istri
23 Pembantaian
24 Teh Hijau tanpa gula
25 Ini bukan tempatku
26 Di usir dari pesta
27 Cemburu
28 Kembali ke Bianco Reale
29 Tobias Mancini
30 Lahir dari luka yang kejam
31 Ingin memelukmu
32 Merebut panggung
33 Dua pria
34 Dua penguasa
35 Hanya angka seratus satu
36 Membabat hutan
37 Serangan di Batalkan
38 Wanita pembawa sial
39 Antar Aku ke Motessa
40 Kelemahan Lucas Morreti
41 Urus demammu sendiri!
42 Tidak boleh menangis
43 Nyonya Sheraphine elene sudah tersenyum di surga
44 Pria peneting dari Motessa
45 Mempermalukan
46 Rose Cemburu
47 Pelukan Lucas Morreti
48 Rose ada di Pallazo
49 Pertemuan dengan walikota
50 Mari Bertarung
51 Jika ini cinta, bagaimana car meraihnya?
52 Apa kau mencintaiku?
53 Ya, aku mencintaimu
54 Satu-satunya wanita
55 Wanita Motessa tidak pernah berhutang budi
56 Pilihanmu mesum sekali
57 Perang
58 Darah kita sama
59 Motessa Kalah
60 Dimana Lucas Morreti?
61 Bicara dengan Alien
62 Pembawa malapetaka
63 Wajah tampan di balik topeng
64 Hanya mimpi?
65 Wanita gila
66 Lubang May4t
67 Penjara Bawah tanah
68 Parjurit yang kehilangan komandan
69 Air yang berbau dar4h
70 Nadi kehidupan Motessa
71 Berpihak pada Penghianat
72 Sketsa Lorong tua
73 Rose ada di gunung
74 Lorong penjara bawah tanah
75 Reruntuhan yang dulu bernama Pallazo
76 Masih seorang wanita
77 Rasa bersalah
78 Pria asing yang ikutan gila
79 Tidur di atas pohon
80 Karena kau suamiku
81 Lucas Cemburu
82 Inikah Pallazo?
83 Pengintai Motessa
84 Salah sentuh
85 Rose membalas mereka semua
86 Suami seorang Roselyne
87 Kau memang membenciku
88 Aku mencintaimu Lucas
89 Untuk Motessa
90 Api dan air bersatu
91 Mereka tidak primitif
92 Orang penting
93 Dar4h Roselyne dan Morreti harus tumpah di tanah Motessa
94 Senj4ta manual Vs Senj4ta canggih
95 Ayah dengan seorang wanita
96 Masalah diambil alih Negara
97 Motessa sudah ditangani Militer
98 May4t ayah
99 Penyesalan buk Alviera
100 Alergi buah Pear
101 Kirim saya ke Motessa
102 Marceline D'avora
103 Wanita penggoda
104 Kejutan
105 Malam pertama
106 Anarkis
107 Mainan Baru
108 Kuda hitam kehilangan tuan
109 Menemui Ardan
110 Belajar tentang cinta
111 Poca hontas bertemu walikota
112 Gila karena cintamu
113 Panggil aku sayang!
114 Hukum tetap berjalan
115 Kehilangan yang tak bisa diganti
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Di Jual dimeja transaksi
2
Tiba-tiba menikah
3
Pallazo Delle spose
4
Makan Malam
5
Zona terlarang
6
Rencana Gila
7
Senyum pertama seorang Lucas Morreti
8
Mengejar Lucas Morreti
9
Apa anda ingin bercerai nyonya?
10
Sudah bukan bagian dari Pallazo
11
Keluarga
12
Tidak pernah pulang
13
Buku usang, peninggalan ibuk
14
Cari Rose!
15
Aku belum sempat membacanya
16
Lucas Morreti suamiku?
17
Melaporkan pada Walikota
18
Pallazo genting
19
Kota Velmorra
20
Menerobos Gerbang Pallazo
21
Tinggal bersama Lucas Morreti
22
Ijin pada istri
23
Pembantaian
24
Teh Hijau tanpa gula
25
Ini bukan tempatku
26
Di usir dari pesta
27
Cemburu
28
Kembali ke Bianco Reale
29
Tobias Mancini
30
Lahir dari luka yang kejam
31
Ingin memelukmu
32
Merebut panggung
33
Dua pria
34
Dua penguasa
35
Hanya angka seratus satu
36
Membabat hutan
37
Serangan di Batalkan
38
Wanita pembawa sial
39
Antar Aku ke Motessa
40
Kelemahan Lucas Morreti
41
Urus demammu sendiri!
42
Tidak boleh menangis
43
Nyonya Sheraphine elene sudah tersenyum di surga
44
Pria peneting dari Motessa
45
Mempermalukan
46
Rose Cemburu
47
Pelukan Lucas Morreti
48
Rose ada di Pallazo
49
Pertemuan dengan walikota
50
Mari Bertarung
51
Jika ini cinta, bagaimana car meraihnya?
52
Apa kau mencintaiku?
53
Ya, aku mencintaimu
54
Satu-satunya wanita
55
Wanita Motessa tidak pernah berhutang budi
56
Pilihanmu mesum sekali
57
Perang
58
Darah kita sama
59
Motessa Kalah
60
Dimana Lucas Morreti?
61
Bicara dengan Alien
62
Pembawa malapetaka
63
Wajah tampan di balik topeng
64
Hanya mimpi?
65
Wanita gila
66
Lubang May4t
67
Penjara Bawah tanah
68
Parjurit yang kehilangan komandan
69
Air yang berbau dar4h
70
Nadi kehidupan Motessa
71
Berpihak pada Penghianat
72
Sketsa Lorong tua
73
Rose ada di gunung
74
Lorong penjara bawah tanah
75
Reruntuhan yang dulu bernama Pallazo
76
Masih seorang wanita
77
Rasa bersalah
78
Pria asing yang ikutan gila
79
Tidur di atas pohon
80
Karena kau suamiku
81
Lucas Cemburu
82
Inikah Pallazo?
83
Pengintai Motessa
84
Salah sentuh
85
Rose membalas mereka semua
86
Suami seorang Roselyne
87
Kau memang membenciku
88
Aku mencintaimu Lucas
89
Untuk Motessa
90
Api dan air bersatu
91
Mereka tidak primitif
92
Orang penting
93
Dar4h Roselyne dan Morreti harus tumpah di tanah Motessa
94
Senj4ta manual Vs Senj4ta canggih
95
Ayah dengan seorang wanita
96
Masalah diambil alih Negara
97
Motessa sudah ditangani Militer
98
May4t ayah
99
Penyesalan buk Alviera
100
Alergi buah Pear
101
Kirim saya ke Motessa
102
Marceline D'avora
103
Wanita penggoda
104
Kejutan
105
Malam pertama
106
Anarkis
107
Mainan Baru
108
Kuda hitam kehilangan tuan
109
Menemui Ardan
110
Belajar tentang cinta
111
Poca hontas bertemu walikota
112
Gila karena cintamu
113
Panggil aku sayang!
114
Hukum tetap berjalan
115
Kehilangan yang tak bisa diganti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!