Suara binatang malam terdengar, bersahutan dengan keras seakan tak membiarkan penghujung hari ini sunyi dan sepi. Sinar rembulan yang semu diiringi kencangnya hembusan angin, tak membuat kedua sosok yang tengah mengendarai motornya kedinginan sedikitpun. Suara derungan motor saling bersahutan dengan teriakan ricuh penonton.
"Elang!! Elang!!"
Elang menatap musuh yang sedang melaju di depannya. Perlahan ia menurunkan helm nya sambil ancang-ancang menginjak gas. Dan melesat jauh menyalipnya, hingga tak lama telah sampai di garis finish.
"Kata gue ge apa, Elang jagonya! Gak ada yang bakal bisa ngalahin!" ucap Aldo dengan bangga sambil menepuk-nepuk pundak Elang.
Tak lama motor di belakangnya baru saja sampai. Pria itu turun dari motornya dengan wajah di tekuk. Yang sudah pasti langsung mendapatkan ledekan dari mereka.
"Lo masih inget perjanjiannya kan?! Atau perlu gue ingetin?" sindir Bima sedikit meledek.
"Gak usah Bim, biar gue aja!" sahut Nathan sambil berjalan menghampirinya.
"Babang Nathan yang baik hati dan tidak sombong mau mengingatkan perjanjian yang telah di tetapkan," Nathan menghela nafas panjang bersiap-siap untuk mengatakannya.
"Gak usah, gue ta--"
"Lo jadi babu kita selama seminggu!!! Titik gak pake koma!!!" teriaknya tepat di telinganya
Plak!
"Iya anjing! Gak usah ngegas gue juga tau!" ketus Juan sambil menampar wajah Nathan kesal karena telinganya sangat berdengung.
"Oh udah tau kan? Yuk cabut, bawain tas gue!" Nathan melemparkan tasnya pada Juan yang langsung di ikuti oleh Bima dan Aldo.
Juan menerimanya dengan wajah memelas. Ia melirik ke arah Raka, si kutub utara yang sedari tadi diam saja.
"Kaa," lirihnya meminta bantuan.
Raka mengedikkan bahunya acuh dan berlalu pergi mengikuti yang lain. Membuat Juan semakin kesal.
"Lo pada tega banget sama gue!"
"Siapa suruh main-main sama kita!"
Kejadian tadi siang membuat mereka di panggil ke bk, yang sudah pasti karena Juan memberitahu pak Memet. Dan berakhir mereka di hukum membersihkan semua toilet yang ada di sekolah setelah pulang. Sekolah yang luas sudah pasti memiliki banyak toilet, membuat mereka harus pulang terlambat.
Sebenarnya bisa saja mereka melanggar hukumannya. Namun, pak satpam terus mengawasinya. Pak Memet yang juga pagi-pagi buta akan langsung mengeceknya. Jika mereka tidak melaksanakan, akan terancam di keluarkan. Memang guru bk yang satu itu tidak pernah main-main dengan ucapannya.
Itulah alasan mereka menantang Juan untuk balapan dengan Elang, hanya ingin mengerjainya. Jika Juan menang mereka akan mentraktirnya selama seminggu dan begitupun jika Elang menang Juan akan menjadi babu mereka selalu seminggu. Sebenarnya Elang tak terlalu tertarik dengan perjanjiannya, ia balapan karena ingin menghilangkan penat.
"Lo pada duluan aja, gue mau mampir ke minimarket bentar. Anggota lain juga udah ada di sana," ucap Elang yang di angguki oleh mereka.
"Beli makanan yang banyak! Perut gue dah keroncongan dari tadi!" teriak Juan yang di balas acungan jempol.
Memang Elang itu sahabat sekaligus pemimpin paling baik yang mereka kenal. Dia tidak pernah pelit dan selalu royal pada mereka. Jika datang ke markas pasti selalu membawa banyak makanan.
Di sebuah minimarket. Elang berjalan masuk berniat memilih beberapa minuman dan snack. Tiba-tiba terdengar suara pesan masuk dari ponselnya, Elang langsung mengeluarkan ponselnya. Terlihat ada beberapa panggilan tak terjawab dan chat dari papanya. Yang sudah pasti menyuruhnya pulang.
Bruk!
"Sorry!"
Karena fokus dengan ponselnya membuatnya tak sengaja menabrak seorang gadis hingga terjatuh. Elang berjongkok membantu gadis itu yang sedang membereskan coklat payungnya yang berserakan.
"Lo?!" Elang menatap gadis dihadapannya yang memakai celana jogger hitam dengan baju putih oversize. Rambutnya yang di kuncir satu dan tak lupa dengan kacamata bulatnya.
Gadis itu tak lain adalah Kia. Ia sontak mendongak dan menatap Elang dengan mengernyitkan dahinya. Pria itu belum pulang? Sudah malam begini dan Elang masih menggunakan seragam sekolah.
Sedangkan berbeda dengan pikirannya. Elang bangun dari posisinya sambil menatapnya remeh.
"Wah culun, lo pasti ngikutin gue kan? Iya kan? Ngaku lo!" ucapnya dengan pede.
Kia menggeleng singkat, lalu memilih kembali melangkahkan kakinya. Saat ingin pergi, tiba-tiba baju belakangnya di tarik oleh Elang. Sontak ia langsung membalikkan badannya dan menatap bingung.
Di tengah kebingungan Kia. Elang tanpa permisi langsung mencomot coklat payung di toples yang masih terbuka.
"Bagi!" ucapnya dengan santai sambil memasukkan dua coklat payung ke dalam sakunya. Dan pergi begitu saja tanpa mengucapkan terimakasih.
Setelah membeli beberapa minuman dan snack ringan. Elang memilih untuk segera menyusul teman-temannya. Tak lupa saat di jalan ia mampir untuk membeli martabak.
Dan kini di markas pasukan Black Demon, sangat ramai. Semuanya sedang asik menikmati makanannya.
Berbeda dengan Elang yang sedari tadi hanya diam saja asik memainkan coklat payung di mulutnya. Sambil sesekali ia menatap coklatnya, dengan raut wajah yang seperti sedang memikirkan sesuatu. Terkadang ia juga akan tersenyum tipis.
"Yaelah Lang, sini makan! Kayak cewek aja lo suka coklat!"
"Dengan gitu gue gak bakal pernah lupa sama dia!" sahutnya membuat yang lainnya bingung.
"Dia sebenernya siapa sih? Lo suka banget makan coklat sambil ngelamun, kadang senyam-senyum. Kerasukan baru tau rasa!"
Elang hanya diam tak memperdulikan. Namun, tiba-tiba dirinya teringat sesuatu. Ia mengobrak-abrik saku dan tas ranselnya. Wajahnya terlihat panik. Dengan cepat langsung beranjak dan meraih kunci motornya.
"Mau kemana?"
"Pulang!" jawabnya sambil berlalu pergi dengan tergesa-gesa.
Yang lainnya hanya menatap heran. Tak biasanya ia buru-buru pulang. Mereka tahu Elang paling tidak betah di rumah. Walaupun papanya selalu menyuruhnya pulang, ia tidak pernah memperdulikan.
Sedangkan di sisi lain. Di sebuah kamar yang tidak begitu luas. Seorang gadis sedang menatap sebuah foto di ponselnya. Dua gadis SMP yang sedang rebutan coklat payung. Ia tersenyum tipis menatap foto beberapa tahun lalu yang di potret oleh ayahnya.
"Ternyata dia juga suka coklat payung."
"Gue janji bakal bales semuanya, Ra. Dia harus lebih menderita dari lo!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
nikaloffv
🤔🤔🤔
2025-08-11
1