REINKARNASI PANGERAN TERSEMBUNYI
...***...
Tawa yang begitu mengerikan, ia merasa menang setelah berhasil menghabisi banyak nyawa, terutama keluarga besar kaisar. Saat ini tinggal putra bungsu kaisar yang belum ia akhiri.
"Kau memang penjahat sejati jendral xiao chen tao!."
Hatinya bergejolak, ia berusaha berontak ketika dua orang mencengkeram kuat lengannya. Jika saja ia tidak dalam keadaan terluka parah?. Maka ia akan melawan, menghajar pengkhianat negara.
"Kau akan mendapatkan karma! Atas apa yang telah kau perbuat pada kami!."
Plak!.
Tamparan keras mendarat di pipi Xiao Lingyun Kai, hingga pemuda itu meringis kesakitan.
"Kegh!." Kini ia merasakan sakit yang luar biasa, lehernya dicekik kuat oleh Jendral Xiao Chen Tao.
"Kau tidak berhak untuk berkomentar seperti itu padaku!."
Cekh!.
"Uhuk!." Xiao Lingyun Kai muntah darah, dada kirinya ditusuk begitu dalam dengan sebilah pedang oleh jendral Xiao Chen Tao.
"Segera pergi, temui keluargamu di neraka." Sorot matanya begitu tajam. "Kau memang pantas mati!."
Srakh!.
Xiao Lingyun Kai ambruk, ketika pedang itu dicabut paksa dari tubuhnya.
"Xiao yuan." Dalam hati Xiao Lingyun Kai mengutuk. "Akan aku ingat kejadian ini, dan kau!." Dalam hatinya merasakan dendam yang luar biasa. "Akan mendapatkan balasan yang menyakitkan dariku."
...***...
Deg!.
Ia mendapatkan kembali kesadarannya, hingga terbangun dengan paksa.
"Kegh!."
Xiao Lingyun Kai meringis kesakitan, kepalanya terasa berdenyut keras.
"Kegh!."
Namun bukan hanya itu saja, kedua kakinya terasa keram, dan tidak bisa digerakkan sama sekali?.
"Apa yang telah terjadi padaku?." Ia mengusap dada kirinya, masih merasakan tusukan pedang di sana.
Xiao Lingyun Kai merasa bingung, pikirannya terasa kusut.
Sementara itu jendral Xiao Chen Tao, istrinya nyonya Fengying, dua anak laki-lakinya, dan beberapa pelayan rumah bergegas menuju kamar Xiao Lingyun Kai. Di sisi lain, seorang pelayan telah membuka pintu kamar Xiao Lingyun Kai dengan paksa.
"Tuan muda! Tuan muda lingyun kai!."
An Hong terlihat panik, ia segera mendekati tempat tidur Xiao Lingyun Kai.
"Tuan muda sudah bangun? Tuan muda!."
"Kecilkan suaramu." Ucapnya dengan suara serak. "Kepalaku terasa sakit."
"Maafkan saya tuan muda lingyun kai." Ia segera berlutut. "Tapi ini sangat gawat sekali."
Xiao Lingyun Kai mencoba mengingat apa yang telah terjadi padanya, namun pikirannya hanya teringat pada peristiwa menyakitkan itu.
"Apanya yang gawat?."
"Hah?." An Hong heran. "Apakah tuan muda lupa? Tertangkap basah sedang berbuat mesum di rumah bordil!." Jelasnya. "Tuan jendral xiao menyeret anda, dan hampir saja membunuh anda!."
Deg!.
Xiao Lingyun Kai merasakan benturan gaib, ia mengingat kembali apa yang telah terjadi padanya.
"Sepertinya aku kembali hidup." Dalam hatinya merasa aneh. "Aku kembali satu tahun, sebelum pemberontakan itu terjadi?." Ia menatap An Hong, pelayan setia itu menatapnya dengan perasaan cemas. "Uhuk!."
"Tuan muda!." An Hong panik ketika melihat tuan mudanya muntah darah, ia segera mengambil sapu tangan kecil.
"Xiao chen tao." Dalam hatinya merasakan sakit yang luar biasa. "Aku tidak akan membiarkan kau! Melakukan perbuatan sadis pada keluarga ku!." Hatinya dipenuhi oleh gejolak amarah tak terkendalikan.
...***...
Istana.
Kaisar Guo Haoyu jin sedang bersama permaisuri, dan ketiga putra mahkota. Duduk bersama di halaman istana kediaman permaisuri.
"Hari ini sangat cerah sekali kaisar."
"Permaisuri benar."
"Ada apa kakak pertama?." Pangeran Shoi-ming heran. "Apa yang sedang kakak pertama pikirkan?."
"Kejadian beberapa hari yang lalu."
"Maksud kakak pertama? Masalah tuan muda ketiga jendral xiao?."
"Benar sekali."
Mereka tampak menghela nafas, merasakan hal yang tidak biasa.
"Aneh sekali, anak seorang jenderal." Ucap pangeran Chaoxiang, putra kedua kaisar heran. "Tapi kelakuannya seperti anak seorang gundik." Ia menghela nafas. "Sangat memalukan sekali."
"Apakah nafsunya itu seperti kuda liar?." Pangeran Jun Hie putra pertama kaisar bergidik ngeri. "Sehingga ia masih nekat berbuat tidak senonoh di rumah bordil?." Lanjutnya. "Padahal kabar yang tersebar, dia sudah hampir lumpuh." Ia melihat ke arah Kaisar. "Tapi masih nekat ke sana?."
"Kalian jangan sampai seperti itu." Ucap permaisuri. "Kalian adalah laki-laki terhormat."
"Kami tidak akan seperti itu ibu."
Pangeran Jun Hie, pangeran Chaoxiang, dan Pangeran Shoi-ming memberi hormat.
"Baiklah." Ucap Kaisar. "Mari kita sarapan dulu."
"Baik ayah."
...***...
Kembali ke kediaman Jendral Xiao Chen Tao.
Seorang pelayan wanita berlari dengan cepat menuju tempat Selir jendral.
"Gawat nyonya selir!."
"Katakan."
"Tuan jendral menuju kamar tuan muda lingyun kai." Jelasnya dengan panik. "Saya takut, beliau akan membunuh tuan muda."
"Apa?!." Selir Kangjian terkejut. "Aku akan segera ke sana!."
Tanpa banyak berpikir, Selir Kangjian segera menuju kamar Lingyun Kai.
Sementara itu di depan kamar Lingyun Kai.
Brakh!.
"Oh?! Tuan jendral!." An Hong langsung bersujud. "Mohon ampun tuan jendral! Tuan muda lingyun kai hanya dijebak!." Ia berusaha menjelaskan. "Saya bersedia menjadi saksinya!."
"Diam kau budak sialan!." Nyonya Fengying memaki kasar. "Tidak ada gunanya kau memberikan penjelasan pada kami!."
"Lingyun kai!." Jianhong menatap tajam ke arah Lingyun Kai. "Berani sekali kau mempermalukan keluarga besar jendral xiao!." Tunjuknya kasar. "Apakah kau sudah bosan hidup? Hah?!."
"Ayah! Bunuh saja dia!." Junfeng menatap benci. "Dia benar-benar tidak berguna bagi keluarga kita! Hanya memberikan aib saja!."
"Membunuhnya saat ini terlalu mudah suamiku." Nyonya Fengying menatap benci. "Kenapa saya bisa melahirkan anak tidak berguna seperti dia?!." Ungkapnya penuh dengan amarah.
"Heh!." Dalam hati Lingyun Kai dipenuhi amarah yang membara. "Kalian memang pemeran opera yang sangat luar biasa." Dalam hatinya mengutuk. "Akan aku perlihatkan bagaimana? Kalian mendapatkan karma dariku!."
Deg!.
Mereka semua terkejut, melihat Lingyun Kai yang mencoba berdiri?.
Brukh!.
"Uhuk!."
"Tuan muda lingyun kai!." An Hong panik, ia mencoba menyandarkan tubuh Lingyun Kai di tepian tempat tidur.
"Bfuh!." Lingyun Kai muntah darah, dadanya terasa sesak.
"Tuan muda! Kenapa tuan muda bangun?." An Hong menyeka darah di sudut bibir Lingyun Kai. "Tuan muda masih sakit." Ia menangis sesenggukan, apalagi melihat wajah tuan mudanya semakin pucat.
"Ayah, ibu, kakak." Suara Lingyun Kai terdengar serak, dan kecil. "Keadaan saya yang lumpuh seperti ini." Ucapnya dengan perasaan pilu. "Apakah masih bisa menuju tempat itu?."
"Kelakuan keparat mu itu!." Balas Nyonya Fengying. "Tentu saja kau masih memiliki niat busuk! Untuk mencari kenikmatan di sana!."
"Oh?." Hatinya terasa hancur. "Ibu." Air matanya mengalir semakin deras. "Saya selalu patuh pada ibu." Ia menangis terisak. "Ibu selalu mengajarkan hal baik pada saya-."
"Tapi kenyataannya kau malah melakukan perbuatan tidak senonoh!." Jianhong langsung memotong pembicaraan. "Kau telah melemparkan kotoran pada keluarga jendral xiao!."
"Kau akan menerima hukuman dari kami!."
Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Apakah Lingyun Kai akan selamat dari hukuman?. Next halaman.
...*** ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Sarah Q. M
Halo apa kabar Author! Wow! aku tidak menyangka aku pembaca pertama di novel ini! aku tinggalkan jejak dulu deh. 👣 btw masih ingat aku tidak thor? ☺ semangat yah! 😊
2025-08-02
1