0o0__0o0
Setelah keributan tadi, disinilah mereka saat ini. Di ruangan VIP yang di pesan oleh Aksa. Mereka semua sibuk dengan kegiatan masing-masing. Dan Cia sebagai penonton setia.
Mereka semua duduk dengan pasangan masing-masing dan sekali menyesap minuman alkohol yang berjejer rapi di atas meja. minuman Cia beda sendiri, yaitu jus.
Entah dapat dari mana Ery tiba-tiba membawakan Cia segelas jus dengan ukuran besar. Cia tidak peduli yang penting dia bisa minum.
Cia mulai merasa tidak nyaman, saat melihat Ery dan Bastian bercumbu begitu intens dan menggebu. seperti biasa mereka selalu berciuman di depan banyak orang, tanpa memperdulikan sekitar-nya.
Kini tatapan Cia beralih ke arah Jefri dan Rava yang di tengah ke-dua'nya terdapat satu wanita yang sangat montok dengan baju kurang bahan, yang menonjolkan payudara-nya yang hampir keluar dari tempat-nya.
Dengan santainya mereka berdua meremas-remas payudara wanita itu satu persatu dan tangan si wanita mengusap gundukan ke-dua'nya masing-masing dengan kedua tangan'nya.
"Ini yang dinamakan bebasnya hidup di kota" Guman'nya frustasi sendiri. Hari ini entah sudah berapa banyak mata'nya ternodai oleh aktivitas vulgar anak kota.
"Mereka bahkan terlihat santai dan sangat menikmati'nya, tanpa rasa malu, dan tidak ada rasa risih sedikitpun" Guman'nya pelan. Sambil memakan kripik pedas di tangan-nya.
Tanpa Cia sadari, sedari tadi semua gerak geriknya di tatapan oleh sepasang mata elang milik Aksa. Sudut bibir Aksa terangkat sedikit, seolah dia paham apa yang sedang Cia rasakan.
"Cukup Menarik" ucap Aksa singkat dengan pandangan mata tidak lepas dari wajah meng-gemaskan Cia.
Hingga akhirnya tatapan kedua'nya bertubrukan untuk ke dua kalinya. Cia melotot terkejut, dia sempat terpaku beberapa detik. Lalu buru-buru mengalihkan pandangan'nya saat melihat Aksa menyeringai tipis ke arah-nya.
"Sumpah itu cowok menakutkan, dia seperti hantu, tidak bisa disentuh tapi bisa di lihat. Namun hanya sebentar" Gerutu-nya sendir sambil bergidik ngeri.
Untuk mengurangi rasa tidak nyaman, Cia mengeluarkan Hp'nya lalu berkirim pesan dengan sang kekasih yang ada di kampung halaman-nya.
Tanpa terasa sudah hampir lewat tengah malam, Cia bertukar pesan dengan Satya dan juga Neni sahabat-nya yang ada di kampung.
Hooaamm...!
Cia menguap begitu lebar, matanya mulai memerah karena rasa kantuk yang menyerang'nya. Di menggeser tubuh'nya ke arah Ery.
"Ery, Aku ngantuk.Ayo pulang" Bisik-nya merengek di samping telinga Ery.
"Ah ilah, Cia...Ini masih sore dan Lo merengek mintak pulang. Lo nikmati aja malam ini, kalau ngantuk tidur Sono di sofa panjang di samping Aksa. Nanti gue bangunin kalau sudah mau pulang" Balas-nya panjang lebar.
Mendengar itu seketika wajah Cia berubah masam, dia meng-geser kembali tubuh'nya ke tempat semula. Lalu mengambil camilan pedas yang ada di atas meja dan memakan-nya dengan kasar.
"Gini amat nasib aku, Ery ngajak aku kesini tujuan'nya apaan coba ? sedari tadi di lengket kayak prangko sama Bastian" Dumel-nya sendiri.
Cia memakan kasar lagi camilan'nya "Aku nyempil sendirian di sini. Udah kayak anak hilang aja" Gerutu-nya lagi.
Sampai akhirnya Ery beranjak sama Bastian "Cia Lo tunggu di sini sebentar dan jangan kemana-mana. Biar Lo tidak di gondol Om-om Omes" Kata'nya memperingati Cia panjang lebar.
Cia mendongak heran "Terus kamu mau kemana Ery'' Tanya'nya penasaran.
Ery memeluk erat lengan Bastian sambil tersenyum lebar "Gue mau nuntasin sesuatu dulu sama Bastian, Nanti gue balik kesini lagi" Jawaban menjelaskan.
Lora bingung namun dia tetap mengangguk singkat "Jangan lama-lama ya Ery" Kata'nya dengan suara lembut.
"Ok..!" Saut Ery singkat sambil terkekeh kecil. Dia langsung menarik tangan Bastian pergi dari ruangan itu dengan langkah cepat. Seolah sudah tidak sabar untuk menuntaskan sesuatu yang urgent.
Cia kembali duduk tenang, Namun raut wajahnya terpancar jelas gelisah. Di ruangan ini dengan pemandangan Vulgar tanpa teman ngobrol, Rasa'nya tuh kayak anak hilang.
Cia berdecak sebal di tambah rasa kantung yang menyerang matanya. Bau alkohol dan asap rokok Membuat-nya semakin merasa tidak nyaman.
"Aaa..Aku mau pulang" Katanya dengan suara pelan sambil mengayunkan kakinya sebal. Tingkah lucu dan raut wajah meng-gemaskan Cia tidak luput dari pandangan tajam mata Aksa.
Sampai akhirnya Cia bangkit dari duduknya dan membawa langkah kakinya keluar menuju ke arah toilet. Ia butuh menyegarkan wajahnya supaya tidak mengantuk.
Sampai di Toilet Cia langsung membasuh wajahnya kasar, Dia sangat kesal berada di tempat seperti ini. Seumur-umur Cia baru lihat pergaulan anak kota sungguh di luar akal Nurul.
Cia memandang wajah dari balik cermin "Pantas saja Ayah selalu mewanti-wanti aku, pergaulan orang kota ternyata sangat bebas. Dan aku menyaksikan sendiri hari ini" Guman'nya Lirih.
Cia merasa sangat pusing, dia ingin segera pulang dan membebaskan mata'nya dari adegan vulgar yang dia saksikan secara live.
Cia menarik nafas'nya berat "Aku pulang duluan saja, lagian aku juga tidak tau Ery mau kembali kapan". Putus-nya pada akhirnya.
Cia mengambil tisu, lalu mengelap wajahnya yang basah. Setelah selesai dia melangkah keluar dari toilet. Namun dia di kejutkan dengan kehadiran Aksa yang menghadang jalan-nya.
Cia melirik sekitar, dia mulai was-was. Sampai akhirnya dia memberanikan diri untuk bersuara. "Maaf, aku mau lewat. Tolong menyingkir" Cicitnya dengan suara lembut.
Aksa menunduk-kan kepala'nya, hingga jarak keduanya sejajar. Dia mengamati bolo mata Cia yang terlihat sangat cantik, namun di dalam sana terlihat jelas ketakutan.
"Ery tadi chat gue, dia akan pulang pagi. Dan Lo pulang bareng gue" Kata'nya datar memberitahu Cia.
Cian langsung mundur selangkah ke belakang "Terima kasih, aku bisa pulang sendiri". Jawabnya gugup. Cia langsung lari menerobos kesamping Aksa.
Cia begitu ngeri di tatap begitu intens oleh mata tajam Aksa, di tambah raut wajah Datar'nya yang terlihat sangat dingin. Dia sempat terpesona dengan ketampanan Aksa, namun Cia buru-buru menyadarkan diri-nya supaya tidak tenggelam dalam pesona-nya.
"Dia lebih menyeramkan dari pada hantu" Guman Cia di selah larinya. Bahkan dahinya sudah sangat berkeringat. dia terus berlari keluar dari dalam klub.
Di belakang sana, Akas menyeringai tipis. Dia membiarkan Cia lari tanpa ada niatan untuk menghentikan-nya. Lebih tepatnya dia sengaja melepaskan buruan'nya.
"Dia begitu murni dan sangat meng-gemaskan. Dan dia Cewek pertama yang begitu berani lari dalam tatapan mata gue, di saat cewek lain berbondong-bondong ingin gue tatap". Ucapnya menyeringai.
"Pertemuan pertama yang mengesankan" Sambung'nya sambil terkekeh kecil. Aksa berjalan keluar dari toilet dengan wajah yang kembali datar dan dingin lagi.
0o0__0o0
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Nuna Nellys
update tiap hari, jangan lupa kasih bintang 5. thank you /Drool//Drool/
2025-08-21
0
Maulana Abraham
owh, sumpah ya CIA, gue gemes banget sama lo/Sob//Sob/
2025-08-21
0
Ayah Is Back (💢`Д´)
Bawa jempol nih, Semangat Upദ്ദി◍˃ ᵕ ˂◍)
2025-08-13
0