bab 5. frustasi-nya Cia

0o0__0o0

Setelah keributan tadi, disinilah mereka saat ini. Di ruangan VIP yang di pesan oleh Aksa. Mereka semua sibuk dengan kegiatan masing-masing. Dan Cia sebagai penonton setia.

Mereka semua duduk dengan pasangan masing-masing dan sekali menyesap minuman alkohol yang berjejer rapi di atas meja. minuman Cia beda sendiri, yaitu jus.

Entah dapat dari mana Ery tiba-tiba membawakan Cia segelas jus dengan ukuran besar. Cia tidak peduli yang penting dia bisa minum.

Cia mulai merasa tidak nyaman, saat melihat Ery dan Bastian bercumbu begitu intens dan menggebu. seperti biasa mereka selalu berciuman di depan banyak orang, tanpa memperdulikan sekitar-nya.

Kini tatapan Cia beralih ke arah Jefri dan Rava yang di tengah ke-dua'nya terdapat satu wanita yang sangat montok dengan baju kurang bahan, yang menonjolkan payudara-nya yang hampir keluar dari tempat-nya.

Dengan santainya mereka berdua meremas-remas payudara wanita itu satu persatu dan tangan si wanita mengusap gundukan ke-dua'nya masing-masing dengan kedua tangan'nya.

"Ini yang dinamakan bebasnya hidup di kota" Guman'nya frustasi sendiri. Hari ini entah sudah berapa banyak mata'nya ternodai oleh aktivitas vulgar anak kota.

"Mereka bahkan terlihat santai dan sangat menikmati'nya, tanpa rasa malu, dan tidak ada rasa risih sedikitpun" Guman'nya pelan. Sambil memakan kripik pedas di tangan-nya.

Tanpa Cia sadari, sedari tadi semua gerak geriknya di tatapan oleh sepasang mata elang milik Aksa. Sudut bibir Aksa terangkat sedikit, seolah dia paham apa yang sedang Cia rasakan.

"Cukup Menarik" ucap Aksa singkat dengan pandangan mata tidak lepas dari wajah meng-gemaskan Cia.

Hingga akhirnya tatapan kedua'nya bertubrukan untuk ke dua kalinya. Cia melotot terkejut, dia sempat terpaku beberapa detik. Lalu buru-buru mengalihkan pandangan'nya saat melihat Aksa menyeringai tipis ke arah-nya.

"Sumpah itu cowok menakutkan, dia seperti hantu, tidak bisa disentuh tapi bisa di lihat. Namun hanya sebentar" Gerutu-nya sendir sambil bergidik ngeri.

Untuk mengurangi rasa tidak nyaman, Cia mengeluarkan Hp'nya lalu berkirim pesan dengan sang kekasih yang ada di kampung halaman-nya.

Tanpa terasa sudah hampir lewat tengah malam, Cia bertukar pesan dengan Satya dan juga Neni sahabat-nya yang ada di kampung.

Hooaamm...!

Cia menguap begitu lebar, matanya mulai memerah karena rasa kantuk yang menyerang'nya. Di menggeser tubuh'nya ke arah Ery.

"Ery, Aku ngantuk.Ayo pulang" Bisik-nya merengek di samping telinga Ery.

"Ah ilah, Cia...Ini masih sore dan Lo merengek mintak pulang. Lo nikmati aja malam ini, kalau ngantuk tidur Sono di sofa panjang di samping Aksa. Nanti gue bangunin kalau sudah mau pulang" Balas-nya panjang lebar.

Mendengar itu seketika wajah Cia berubah masam, dia meng-geser kembali tubuh'nya ke tempat semula. Lalu mengambil camilan pedas yang ada di atas meja dan memakan-nya dengan kasar.

"Gini amat nasib aku, Ery ngajak aku kesini tujuan'nya apaan coba ? sedari tadi di lengket kayak prangko sama Bastian" Dumel-nya sendiri.

Cia memakan kasar lagi camilan'nya "Aku nyempil sendirian di sini. Udah kayak anak hilang aja" Gerutu-nya lagi.

Sampai akhirnya Ery beranjak sama Bastian "Cia Lo tunggu di sini sebentar dan jangan kemana-mana. Biar Lo tidak di gondol Om-om Omes" Kata'nya memperingati Cia panjang lebar.

Cia mendongak heran "Terus kamu mau kemana Ery'' Tanya'nya penasaran.

Ery memeluk erat lengan Bastian sambil tersenyum lebar "Gue mau nuntasin sesuatu dulu sama Bastian, Nanti gue balik kesini lagi" Jawaban menjelaskan.

Lora bingung namun dia tetap mengangguk singkat "Jangan lama-lama ya Ery" Kata'nya dengan suara lembut.

"Ok..!" Saut Ery singkat sambil terkekeh kecil. Dia langsung menarik tangan Bastian pergi dari ruangan itu dengan langkah cepat. Seolah sudah tidak sabar untuk menuntaskan sesuatu yang urgent.

Cia kembali duduk tenang, Namun raut wajahnya terpancar jelas gelisah. Di ruangan ini dengan pemandangan Vulgar tanpa teman ngobrol, Rasa'nya tuh kayak anak hilang.

Cia berdecak sebal di tambah rasa kantung yang menyerang matanya. Bau alkohol dan asap rokok Membuat-nya semakin merasa tidak nyaman.

"Aaa..Aku mau pulang" Katanya dengan suara pelan sambil mengayunkan kakinya sebal. Tingkah lucu dan raut wajah meng-gemaskan Cia tidak luput dari pandangan tajam mata Aksa.

Sampai akhirnya Cia bangkit dari duduknya dan membawa langkah kakinya keluar menuju ke arah toilet. Ia butuh menyegarkan wajahnya supaya tidak mengantuk.

Sampai di Toilet Cia langsung membasuh wajahnya kasar, Dia sangat kesal berada di tempat seperti ini. Seumur-umur Cia baru lihat pergaulan anak kota sungguh di luar akal Nurul.

Cia memandang wajah dari balik cermin "Pantas saja Ayah selalu mewanti-wanti aku, pergaulan orang kota ternyata sangat bebas. Dan aku menyaksikan sendiri hari ini" Guman'nya Lirih.

Cia merasa sangat pusing, dia ingin segera pulang dan membebaskan mata'nya dari adegan vulgar yang dia saksikan secara live.

Cia menarik nafas'nya berat "Aku pulang duluan saja, lagian aku juga tidak tau Ery mau kembali kapan". Putus-nya pada akhirnya.

Cia mengambil tisu, lalu mengelap wajahnya yang basah. Setelah selesai dia melangkah keluar dari toilet. Namun dia di kejutkan dengan kehadiran Aksa yang menghadang jalan-nya.

Cia melirik sekitar, dia mulai was-was. Sampai akhirnya dia memberanikan diri untuk bersuara. "Maaf, aku mau lewat. Tolong menyingkir" Cicitnya dengan suara lembut.

Aksa menunduk-kan kepala'nya, hingga jarak keduanya sejajar. Dia mengamati bolo mata Cia yang terlihat sangat cantik, namun di dalam sana terlihat jelas ketakutan.

"Ery tadi chat gue, dia akan pulang pagi. Dan Lo pulang bareng gue" Kata'nya datar memberitahu Cia.

Cian langsung mundur selangkah ke belakang "Terima kasih, aku bisa pulang sendiri". Jawabnya gugup. Cia langsung lari menerobos kesamping Aksa.

Cia begitu ngeri di tatap begitu intens oleh mata tajam Aksa, di tambah raut wajah Datar'nya yang terlihat sangat dingin. Dia sempat terpesona dengan ketampanan Aksa, namun Cia buru-buru menyadarkan diri-nya supaya tidak tenggelam dalam pesona-nya.

"Dia lebih menyeramkan dari pada hantu" Guman Cia di selah larinya. Bahkan dahinya sudah sangat berkeringat. dia terus berlari keluar dari dalam klub.

Di belakang sana, Akas menyeringai tipis. Dia membiarkan Cia lari tanpa ada niatan untuk menghentikan-nya. Lebih tepatnya dia sengaja melepaskan buruan'nya.

"Dia begitu murni dan sangat meng-gemaskan. Dan dia Cewek pertama yang begitu berani lari dalam tatapan mata gue, di saat cewek lain berbondong-bondong ingin gue tatap". Ucapnya menyeringai.

"Pertemuan pertama yang mengesankan" Sambung'nya sambil terkekeh kecil. Aksa berjalan keluar dari toilet dengan wajah yang kembali datar dan dingin lagi.

0o0__0o0

Terpopuler

Comments

Nesya Almairah

Nesya Almairah

gak semua cewek luluh, sa. buktinya cia ogah lihat lo /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2025-09-19

0

Nuna Mochi

Nuna Mochi

update tiap hari, jangan lupa kasih bintang 5. thank you /Drool//Drool/

2025-08-21

0

Maulana Abraham

Maulana Abraham

owh, sumpah ya CIA, gue gemes banget sama lo/Sob//Sob/

2025-08-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Keputusan berat
2 Bab 2. Hari pertama kuliah
3 Bab 3. kehidupan anak kota
4 Bab 4. Club Colosseum
5 bab 5. frustasi-nya Cia
6 Bab 6. spot jantung di pagi hari
7 Bab 7. First kiss di curi Aksa
8 Bab. 8 vidcall dengan Satya
9 Bab 9. Rumpi malam
10 Bab 10. Black Night cafe
11 Bab 11. Berdebar
12 Bab 12. Ruang VIP Panas
13 Bab 13. Amarah Aksa
14 Kosan panas
15 15. Menuntut Tanggung jawab
16 16. Taktik Aksa
17 17. Sisi lain Aksa
18 18. Di Lecehkan
19 19. Murkanya seorang Aksa
20 20. Trauma
21 21. Terapis & rebutan mie
22 22. hukuman
23 23. Jebakan
24 24. Gagal
25 25. kepolosan Cia & frustasi Jefri
26 26. Lexa berulah lagi
27 27. Kegilaan Aksa
28 28. Tarik ulur
29 29. Berujung kokopan panas
30 30. Perasaan Cia
31 31. Bioskop
32 32. Cemburu
33 33. Perasaan terpendam
34 34. Pantai
35 35. Hari pernikahan
36 36. 1 waktu dua situasi.
37 37. Berakhir Adu jotos
38 38. Keos
39 39. Sakit tak berdarah
40 40. Ruang yang menghimpit hati
41 41. Tawa di markas
42 42. Udang di balik batu
43 43. Tatapan yang tak terucap
44 44. Di ambang bahaya
45 45. Siapa dia ?
46 46.Dendam Masa Lalu
47 47. Pengorbanan Aksa
48 48. Semakin Keruh
49 49. Semakin Keos
50 50. Terbakar bersama dendam
51 51. Dua nyawa di ambang perjuangan
52 52. Harapan Baru
53 53. Harga sebuah pengorbanan
54 54.Luka yang tak pernah sembuh
55 55. Rahasia Dalam Gelap
56 56. Sadar
57 57. Harapan Dalam Diam
58 58. Penuh kasih sayang
59 59. Tanpa judul
60 60. Surprise
61 61. Hasil tes DNA
62 62. Jefri mode ON
63 63. Keributan dan pasar malam
64 64. Challenge
65 65. Permintaan Rava
66 66. Cinta dalam diam
67 67. investasi masa depan versi Ery
68 68. Kehadiran masa lalu
69 69. Nadine Arshava
70 70. Ketegangan berlanjut
71 71. Ancaman Jefri
72 72. Main di balik layar
73 73. Pelindung Cia
74 74. Janji Aksa
75 75. Fakta yang membuat kecewa
76 76. Rahasia di balik sambutan hangat
77 77. Rahasia terpendam
78 78. Mulai terungkap
79 79. Liburan sejenak
80 80. truth or dare
81 81. Bukti
82 82. Penangkapan
83 83. Fakta dan hukum
84 84. Dua fakta satu waktu
85 85. Duka & dendam
86 86.Tanpa Judul
87 87. Pertemuan yang menyesakkan
88 88. Hasil Tes DNA
89 89. Keputusan dua keluarga
90 90. Hari Pernikahan.
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1. Keputusan berat
2
Bab 2. Hari pertama kuliah
3
Bab 3. kehidupan anak kota
4
Bab 4. Club Colosseum
5
bab 5. frustasi-nya Cia
6
Bab 6. spot jantung di pagi hari
7
Bab 7. First kiss di curi Aksa
8
Bab. 8 vidcall dengan Satya
9
Bab 9. Rumpi malam
10
Bab 10. Black Night cafe
11
Bab 11. Berdebar
12
Bab 12. Ruang VIP Panas
13
Bab 13. Amarah Aksa
14
Kosan panas
15
15. Menuntut Tanggung jawab
16
16. Taktik Aksa
17
17. Sisi lain Aksa
18
18. Di Lecehkan
19
19. Murkanya seorang Aksa
20
20. Trauma
21
21. Terapis & rebutan mie
22
22. hukuman
23
23. Jebakan
24
24. Gagal
25
25. kepolosan Cia & frustasi Jefri
26
26. Lexa berulah lagi
27
27. Kegilaan Aksa
28
28. Tarik ulur
29
29. Berujung kokopan panas
30
30. Perasaan Cia
31
31. Bioskop
32
32. Cemburu
33
33. Perasaan terpendam
34
34. Pantai
35
35. Hari pernikahan
36
36. 1 waktu dua situasi.
37
37. Berakhir Adu jotos
38
38. Keos
39
39. Sakit tak berdarah
40
40. Ruang yang menghimpit hati
41
41. Tawa di markas
42
42. Udang di balik batu
43
43. Tatapan yang tak terucap
44
44. Di ambang bahaya
45
45. Siapa dia ?
46
46.Dendam Masa Lalu
47
47. Pengorbanan Aksa
48
48. Semakin Keruh
49
49. Semakin Keos
50
50. Terbakar bersama dendam
51
51. Dua nyawa di ambang perjuangan
52
52. Harapan Baru
53
53. Harga sebuah pengorbanan
54
54.Luka yang tak pernah sembuh
55
55. Rahasia Dalam Gelap
56
56. Sadar
57
57. Harapan Dalam Diam
58
58. Penuh kasih sayang
59
59. Tanpa judul
60
60. Surprise
61
61. Hasil tes DNA
62
62. Jefri mode ON
63
63. Keributan dan pasar malam
64
64. Challenge
65
65. Permintaan Rava
66
66. Cinta dalam diam
67
67. investasi masa depan versi Ery
68
68. Kehadiran masa lalu
69
69. Nadine Arshava
70
70. Ketegangan berlanjut
71
71. Ancaman Jefri
72
72. Main di balik layar
73
73. Pelindung Cia
74
74. Janji Aksa
75
75. Fakta yang membuat kecewa
76
76. Rahasia di balik sambutan hangat
77
77. Rahasia terpendam
78
78. Mulai terungkap
79
79. Liburan sejenak
80
80. truth or dare
81
81. Bukti
82
82. Penangkapan
83
83. Fakta dan hukum
84
84. Dua fakta satu waktu
85
85. Duka & dendam
86
86.Tanpa Judul
87
87. Pertemuan yang menyesakkan
88
88. Hasil Tes DNA
89
89. Keputusan dua keluarga
90
90. Hari Pernikahan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!