Bab 3. kehidupan anak kota

0o0__0o0

Kamar Kos jam 19.00 malam, Ery datang ke kamar Cia. Dia langsung masuk menghampiri Cia yang lagi belajar.

Ery merebahkan tubuhnya di karpet, "Cia Lo sibuk gak hari ini ?" Tanya'nya.

"Enggak, Kenapa memang'nya ?" jawab Cia sambil membaca pelajaran kuliah tadi siang.

"Hari ini Lo iku gue ya ?" Ajak-nya antusias.

"Mau kemana memang-nya, Er ?" Tanya Cia. Sebenar-nya dia malas mau keluar apalagi kalau tidak ada hal yang penting.

"Ada deh, gue akan perkenalkan Lo sama dunia malam kota jakarta, biar Lo tidak kudet" Saut'nya semangat.

"Tapi Aku..." Ucap'nya Cia terhenti

"Gue tidak menerima penolakan, anggap saja kita merayakan pertemanan pertama kita" Samber-nya cepat. Memotong ucapan Cia.

Cia hanya mengangguk pasrah, sebenar-nya dia bukan tipe cewek yang suka keluyuran tidak jelas, apa lagi malam-malam. Namun demi pertemanan pertama-nya, dia tidak keberatan.

0o0__0o0

Disinilah saat ini Cia, Kamar milik Ery, Yang nampak sangat mewah, tidak seperti kamar kos milik'nya. Barang dan furniture terlihat jelas bermerek dan pasti'nya harga'nya fantastis.

Cia duduk pasrah di samping ranjang empuk milik Ery, dia hanya diam memperhatikan teman'nya yang lagi sibuk mengacak isi lemari-nya.

Cia tidak tau apa yang Ery cari sampai se-rempong itu. Sampai akhirnya Cia dibuat melongo dengan baju yang Ery tunjukkan.

"Gimana menurut Lo, Bagus gak, kalau gue pakai ini ?" Tanya Ery dengan senyum lebar.

Cia melotot-kan mata bulat'nya, "Ya ampun Ery, ini baju apaan ? Ini terlalu ketat dan seperti kekurangan bahan gitu". Komentar'nya tidak habis pikir dengan baju yang Ery tujukan.

Ery tidak mendengarkan, dia malah mencoba bajunya dengan santai di depan Cia. "Lihat, Bagus kan ? Anak kota sudah biasa pakai baju yang seperti ini, Cia". Beber'nya santai.

"Sudah biasa ?" Ulang'nya terkejut.

"Kamu tidak takut masuk angin Er ?" tanya'nya dengan polos.

"Ha..Ha...Ha"

Ery tertawa ngakak mendengar pertanyaan polos dari teman baru'nya itu. "Sumpah Cia, gue gemes baget sama Lo".

"Sekarang Lo boleh heran, tapi nanti..! Gue jamin Lo akan ngikutin gaya hidup anak kota sini'' sambung'nya penuh percaya diri.

Seketika bibir Cia jadi mengerucut "Gak akan" jawab'nya sebal.

Ery hanya tersenyum tipis, "Ok, kita lihat aja nanti. Sekarang Lo coba baju ini". Ucapnya sambil memberikan gaun warna merah sexy ke Cia.

Cia mengambil gaun itu, lalu dia bentangkan. Dan seketika Cia teriak keras.

"Aaaaaa...! Ini Gaun apaan ERY, Lo mau gue jadi Tante-tante yang harus belaian ?" Pekik-Nya frustasi.

Seketika Ery langsung tertawa ngakak, "Sumpah baru kali ini gue Nemu manusia langkah kayak Lo Cia".

Ha..Ha..Ha

"Perut gue sakit kebanyakan ketawa, anjir" Ucap'nya sambil terkekeh.

Wajah Cia langsung masam melihat teman'nya yang tertawa lepas dengan watados-nya itu. "Puas banget kamu ya, ketawanya ?" Sindir'nya sebal.

"Banget" sautnya cepat.

Ery mengambil gaun lain berwarna hitam, gaun itu tidak se-seksi sebelum-nya. Lalu menyerahkan kepada Cia.

"Noh, Coba sana" Titah-nya santai.

Cia hanya bisa meng-hembuskan nafas kasar, wajah'nya terlihat jelas frustasi dan tertekan.

"Apa lagi ini Ery ? Meskipun gaun'nya sedikit tertutup tapi belahan dada-nya sangat rendah". Komentar'nya.

Cia melempar gaun itu ke atas ranjang, "Aku tidak mau pakai itu. Udahlah aku pakai baju aku sendiri aja. Tinggal pakai celana jeans panjang dan kaos, Udah beres". Putus-nya pada akhirnya.

"Ya udahlah, Serah Lo Cia. Gue jadi ikut pening ngurusin Lo". Ucapnya pasrah.

"Aku jauh lebih pusing nge-ladenin Kamu" Saut'nya geram.

"Kembang desa emang seribet ini ya ? Padahal tinggal pakai beres. Nah ini harus banyak drama dulu, endingnya malah balik ke setelan awal". Gerutu-nya julid.

"Aku masih bisa denger Ery" Saut'nya ngegas.

"Itu tujuan gue, ngomong dengan suara keras, biar Lo denger". Samber-nya sambil nerusin Makeup.

Cia hanya memutar bola matanya malas sambil rebahan di ranjang Ery. "Mending aku tidur dulu, aku yakin dia dandan butuh waktu berjam-jam" Guman'nya pelan supaya Ery tidak mendengar.

Ery sibuk dandan, mengabaikan Cia dan Cia sibuk menjelajahi alam mimpi tanpa memedulikan kesibukan Ery.

0o0__0o0

"The Britama Arena Jakarta Pukul 22.00 Malam"

Arena tinju itu kini sudah di padati oleh banyak lautan muda mudi untuk menyaksikan pertandingan malam Minggu ini. Suara sorakan menggema di ruangan itu.

Sampai akhirnya sosok pria bertubuh jakun dengan bentuk tubuh atletis mulai memasuki area ring tinju.

Aksara Kalie Vandra sosok pemuda tampan usia 20 tahun, dengan kulit putih, rambut hitam pendek dan memiliki bola mata coklat tua yang tajam. Tinggi badan-nya 175 Cm dan berat badannya 65 kg.

"Siapa Lawan Gue ?" Tanya-nya singkat.

"Bima Lawan Lo malam ini, Dia hanya menang bacot bukan otot" Jawab teman'nya.

Aksa..! Aksa..! Aksa..! Suara para penonton yang terus menerus meneriaki namanya sampai membuat seluruh gedung itu menggema heboh.

Aksa adalah salah satu atlet boxing yang nama'nya cukup terkenal di kalangan pemuda pemudi. Dia menjadi salah satu atlet favorit pria maupun wanita.

Semua kaum hawa dan Adam bersorak heboh, Aksa sangat di gilai kaum hawa. Bagaimana tidak di gilai ? Selain memiliki wajah tampan, Aksa termasuk keturunan kaya raya yang ada di negara ini.

Banyak kaum hawa yang ingin bersanding dengan'nya, namun tidak ada berhasil mencuri hati-nya.

Aksa dengan wajah datarnya tetap berdiri tenang di tengah ring menunggu lawan'nya naik, dia mengabaikan suara teriakan heboh dari para penonton yang ada di ruangan itu. Dia sama sekali tidak merespon goda-godaan yang ada di sana dan itulah nilai plusnya.

Dari kejauhan mata elang Aksa dapat melihat Lawan main'nya yang mulai jalan menuju ke arah Ring. Dia menyeringai dan menatap lawan'nya dengan datar.

Kini Aksa VS Bima sudah berdiri berhadapan. Mereka berdua saling adu tatapan tajam. Aksa memberikan tatapan tajam pada lawan'nya.

Seketika Bima di bikin Tremor dan merinding melihat tatapan bola mata coklat Aksa yang begitu sangat tajam, seolah siap menghunus jantung-nya.

Suara sorakan dan teriakan meng-gema di ruangan itu, mereka semua menyebut nama favorit jagoan'nya masing-masing.

Wasit berdiri di tengah-tengah ke-dua'nya, dia menatap bergantian ke arah Aksa dan Bian. "Siap ? Mulai...!" Ucap si wasit.

Aksa dan Bima berdiri di atas ring tinju, keduanya siap untuk bertarung. Wasit memberikan instruksi terakhir dan pertarungan dimulai.

Aksa dan Bima saling serang dengan pukulan yang kuat.

Bug..! Bug..!

2 pukulan Aksa berhasil mengenai rahang Bima tapi dia tidak terluka parah, hanya mengeluarkan darah dari sudut bibir-nya.

Bima membalas dengan pukulan yang sangat kuat, namun Aksa menangkap pergerakan'nya dengan muda. Lalu memberikan tendangan kuat pada dada'nya.

Bug..!

Bima terjatuh ke kanan, seketika dadanya terasa sangat sakit. Pemuda itu berusaha bangun namun kalah cepat dengan Aksa yang langsung menghantam-kan Tinjunya dengan bertubi-tubi.

Bug..! Bug..! Bug..!

Bima berusaha bangun, tapi Aksa tidak memberikan kesempatan. Aksa menghantam Bima dengan kombinasi pukulan yang cepat dan kuat.

Bug..! Bug..!

Dua pukulan kuat dari Aksa, membuat Bima terkapar lemas dengan wajah yang sudah babak belur. kali ini dia tidak bisa bangun.

Aksa berdiri memberikan waktu untuk Bima bangkit, ternyata pemuda itu sudah nampak tidak kuat lagi bahkan hanya untuk sekedar meng-geser tubuh'nya.

Aksa terkekeh kecil, dengan wajah datar'nya Dia berjalan menghampiri lawan'nya yang sudah sekarat. Aksa jongkok di samping Bima, menatap dingin wajah-nya.

"Lo, tantang Gue lagi, kalau sudah jago" Ucap Aksa datar sambil menepuk pelan pipi Bima yang hanya bisa menyipitkan mata'nya dengan nafas lemah.

Wasit mulai menghitung mundur "10, 9, 8, dan di ikuti oleh para penonton 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1."

Wasit langsung mengangkat tangan Aksa ke atas dan menyatakan Aksa sebagai pemenang. Aksa hanya berdiri diam tanpa ekspresi dengan wajah datarnya.

Woooo....Aksa..! Aksa..! Aksa

Seketika ruangan ring tinju itu meng-gelegar dengan suara sorakan heboh para penonton. Mereka puas menyaksikan pertandingan yang berlangsung sebentar itu.

Dengan Akas yang keluar sebagai pemenang'nya Lagi dan Lagi.

Seorang juri maju, menyerahkan amplop coklat tebal yang berisi uang ke arah Aksa. "Selamat Aksa, Kamu selalu hebat. Dan ini hadiah untuk malam ini" Ucap'nya sambil tersenyum tipis.

Aksa hanya mengangguk singkat dengan wajah datar'nya, Dia mengambil tidak minat hadiah itu. Baginya itu hanyalah uang receh.

Aksa segerah turun dari ring, dan melempar uang itu ke salah satu teman'nya yang ada di sana. Dengan senang hati Jefri menangkap uang itu.

Jefri menepuk pundak Aksa dengan senyum lebar'nya "selamat bro, udah gue duga Lo pasti menang lagi, dia terlalu cupu untuk jadi lawan Lo". Ucap'nya santai.

"Kita party sampai pagi Bro" Ucapan'nya heboh sambil mengangkat uang segepok yang ada di tangan'nya dengan senyum lebar'nya.

Aksa mengabai-kan teman-nya, dia melangkah keluar meninggalkan gedung yang sangat berisik itu. Telinga Aksa rasanya sangat berdengung mendengar suara teriakan heboh dari para penonton.

0o0__0o0

Terpopuler

Comments

Arsifa Masyid

Arsifa Masyid

Ery oh ery/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2025-10-21

0

Jolins Noeos

Jolins Noeos

wah parah sih Ery/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/

2025-09-04

0

Baskom Majikom

Baskom Majikom

cia, definisi cwej yang gak mau ribet

2025-09-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Keputusan berat
2 Bab 2. Hari pertama kuliah
3 Bab 3. kehidupan anak kota
4 Bab 4. Club Colosseum
5 bab 5. frustasi-nya Cia
6 Bab 6. spot jantung di pagi hari
7 Bab 7. First kiss di curi Aksa
8 Bab. 8 vidcall dengan Satya
9 Bab 9. Rumpi malam
10 Bab 10. Black Night cafe
11 Bab 11. Berdebar
12 Bab 12. Ruang VIP Panas
13 Bab 13. Amarah Aksa
14 Kosan panas
15 15. Menuntut Tanggung jawab
16 16. Taktik Aksa
17 17. Sisi lain Aksa
18 18. Di Lecehkan
19 19. Murkanya seorang Aksa
20 20. Trauma
21 21. Terapis & rebutan mie
22 22. hukuman
23 23. Jebakan
24 24. Gagal
25 25. kepolosan Cia & frustasi Jefri
26 26. Lexa berulah lagi
27 27. Kegilaan Aksa
28 28. Tarik ulur
29 29. Berujung kokopan panas
30 30. Perasaan Cia
31 31. Bioskop
32 32. Cemburu
33 33. Perasaan terpendam
34 34. Pantai
35 35. Hari pernikahan
36 36. 1 waktu dua situasi.
37 37. Berakhir Adu jotos
38 38. Keos
39 39. Sakit tak berdarah
40 40. Ruang yang menghimpit hati
41 41. Tawa di markas
42 42. Udang di balik batu
43 43. Tatapan yang tak terucap
44 44. Di ambang bahaya
45 45. Siapa dia ?
46 46.Dendam Masa Lalu
47 47. Pengorbanan Aksa
48 48. Semakin Keruh
49 49. Semakin Keos
50 50. Terbakar bersama dendam
51 51. Dua nyawa di ambang perjuangan
52 52. Harapan Baru
53 53. Harga sebuah pengorbanan
54 54.Luka yang tak pernah sembuh
55 55. Rahasia Dalam Gelap
56 56. Sadar
57 57. Harapan Dalam Diam
58 58. Penuh kasih sayang
59 59. Tanpa judul
60 60. Surprise
61 61. Hasil tes DNA
62 62. Jefri mode ON
63 63. Keributan dan pasar malam
64 64. Challenge
65 65. Permintaan Rava
66 66. Cinta dalam diam
67 67. investasi masa depan versi Ery
68 68. Kehadiran masa lalu
69 69. Nadine Arshava
70 70. Ketegangan berlanjut
71 71. Ancaman Jefri
72 72. Main di balik layar
73 73. Pelindung Cia
74 74. Janji Aksa
75 75. Fakta yang membuat kecewa
76 76. Rahasia di balik sambutan hangat
77 77. Rahasia terpendam
78 78. Mulai terungkap
79 79. Liburan sejenak
80 80. truth or dare
81 81. Bukti
82 82. Penangkapan
83 83. Fakta dan hukum
84 84. Dua fakta satu waktu
85 85. Duka & dendam
86 86.Tanpa Judul
87 87. Pertemuan yang menyesakkan
88 88. Hasil Tes DNA
89 89. Keputusan dua keluarga
90 90. Hari Pernikahan.
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1. Keputusan berat
2
Bab 2. Hari pertama kuliah
3
Bab 3. kehidupan anak kota
4
Bab 4. Club Colosseum
5
bab 5. frustasi-nya Cia
6
Bab 6. spot jantung di pagi hari
7
Bab 7. First kiss di curi Aksa
8
Bab. 8 vidcall dengan Satya
9
Bab 9. Rumpi malam
10
Bab 10. Black Night cafe
11
Bab 11. Berdebar
12
Bab 12. Ruang VIP Panas
13
Bab 13. Amarah Aksa
14
Kosan panas
15
15. Menuntut Tanggung jawab
16
16. Taktik Aksa
17
17. Sisi lain Aksa
18
18. Di Lecehkan
19
19. Murkanya seorang Aksa
20
20. Trauma
21
21. Terapis & rebutan mie
22
22. hukuman
23
23. Jebakan
24
24. Gagal
25
25. kepolosan Cia & frustasi Jefri
26
26. Lexa berulah lagi
27
27. Kegilaan Aksa
28
28. Tarik ulur
29
29. Berujung kokopan panas
30
30. Perasaan Cia
31
31. Bioskop
32
32. Cemburu
33
33. Perasaan terpendam
34
34. Pantai
35
35. Hari pernikahan
36
36. 1 waktu dua situasi.
37
37. Berakhir Adu jotos
38
38. Keos
39
39. Sakit tak berdarah
40
40. Ruang yang menghimpit hati
41
41. Tawa di markas
42
42. Udang di balik batu
43
43. Tatapan yang tak terucap
44
44. Di ambang bahaya
45
45. Siapa dia ?
46
46.Dendam Masa Lalu
47
47. Pengorbanan Aksa
48
48. Semakin Keruh
49
49. Semakin Keos
50
50. Terbakar bersama dendam
51
51. Dua nyawa di ambang perjuangan
52
52. Harapan Baru
53
53. Harga sebuah pengorbanan
54
54.Luka yang tak pernah sembuh
55
55. Rahasia Dalam Gelap
56
56. Sadar
57
57. Harapan Dalam Diam
58
58. Penuh kasih sayang
59
59. Tanpa judul
60
60. Surprise
61
61. Hasil tes DNA
62
62. Jefri mode ON
63
63. Keributan dan pasar malam
64
64. Challenge
65
65. Permintaan Rava
66
66. Cinta dalam diam
67
67. investasi masa depan versi Ery
68
68. Kehadiran masa lalu
69
69. Nadine Arshava
70
70. Ketegangan berlanjut
71
71. Ancaman Jefri
72
72. Main di balik layar
73
73. Pelindung Cia
74
74. Janji Aksa
75
75. Fakta yang membuat kecewa
76
76. Rahasia di balik sambutan hangat
77
77. Rahasia terpendam
78
78. Mulai terungkap
79
79. Liburan sejenak
80
80. truth or dare
81
81. Bukti
82
82. Penangkapan
83
83. Fakta dan hukum
84
84. Dua fakta satu waktu
85
85. Duka & dendam
86
86.Tanpa Judul
87
87. Pertemuan yang menyesakkan
88
88. Hasil Tes DNA
89
89. Keputusan dua keluarga
90
90. Hari Pernikahan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!