Episode 5: Loopin' Around Like a Circus
Mungkin hanya aku yang mengendarai motor ketika salju tiba. 𝘽𝙧𝙪𝙢𝙢 𝙗𝙧𝙢𝙢 bus yang melaju dan gedung tinggi disana cukup mencolok.
Yang Jungwon
[ Berhenti di lampu merah tepat di depan bangunan iklan Wonyoung ]
Jang Wonyoung
𝐇𝐚𝐫𝐮𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐩𝐚 𝐚𝐥𝐚𝐬𝐚𝐧𝐤𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐧𝐭𝐚𝐦𝐮, 𝐚𝐩𝐚 𝐧𝐢𝐚𝐭𝐤𝐮 𝐝𝐚𝐧 𝐠𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧𝐤𝐮. 𝐃𝐮𝐥𝐮 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐛𝐞𝐠𝐢𝐭𝐮
Yang Jungwon
[ Melihat lampu lalu lintar menjadi hijau kemudian menginjakan gas ]
Jang Wonyoung
𝐌𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐭𝐚𝐧𝐝𝐚 𝐭𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧. 𝐀𝐤𝐮 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐩𝐢𝐤𝐢𝐫 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠, 𝐛𝐮𝐤𝐮 𝐭𝐮𝐥𝐢𝐬 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐤𝐮𝐢𝐬𝐢 𝐭𝐢𝐚𝐩 𝐥𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐭𝐚𝐧𝐝𝐚 𝐭𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧𝐤𝐮
Yang Jungwon
[ Mencengkrami stang motor sibuk teringat oleh momen kelas 12 SMA ]
Jang Wonyoung
[ 𝐌𝐞𝐦𝐞𝐥𝐮𝐤 𝐭𝐮𝐦𝐩𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐨𝐝𝐚 𝐚𝐧𝐠𝐠𝐮𝐫 𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐭𝐚𝐩 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐉𝐮𝐧𝐠𝐰𝐨𝐧 𝐥𝐮𝐠𝐮 ]
Yang Jungwon
( Agh!! Apa-apaan yang barusan. Itu gila. Untuk apa aku memikirkannya. Lebih baik naik subway saja )
Menaiki kereta pun percuma. Kini berdiri lesu kakiku melihat betapa panjangnya papan iklan berisi wajah Jang Wonyoung, ialah nostalgia.
ᴇᴘɪsᴏᴅᴇ 𝟻: ʟᴏᴏᴘɪɴ' ᴀʀᴏᴜɴᴅ ʟɪᴋᴇ ᴀ ᴄɪʀᴄᴜs
Yang Jungwon
[ Menaikkan alis ] Ne?
Dosen Park Joo Mi
Wonyoung mengatakan kamu ikut membantunya dalam publikasi, itu cukup eksperimental meski bagian metodologinya dipertanyakan
Yang Jungwon
Wo- Wonyoung?
Dosen Park Joo Mi
Caranya menulis cukup unik, meski begitu tetap mudah dipahami. Jika belum mendapatkan pembimbing, masih ada kursi disini
Yang Jungwon
[ Berbinar-binar ] Jika Ibu berkenan, tentu saja saya bersedia mengikuti program riset bersama anda
Dosen Park Joo Mi
Baiklah, daftarkanlah namamu
Yang Jungwon
[ Takjub ] Ne, kamsahamnida
Berkali-kali tubuhku membungkuk pada Park Joo Mi. Padahal seharusnya ku-ucapkan pula rasa terimakasih pada Jang Wonyoung
Yang Jungwon
Hmm sepertinya ada pencuri kecil, mantelku terus hilang. Sudah aku cari ditiap lubang pun tetap nihil
Yang Jihoo
[ Menjambak rambut Jungwon agar keluar dari lemarinya karena kusut ]
Yang Jungwon
Akk! Agh itu sakit, sakit sakit
Yang Jihoo
Kamu pakai chargerku?
Yang Jungwon
Gimana bisa aku pakai chargermu? Aku android user, yang katamu itu miskin dan pencinta low loading
Yang Jihoo
Chargerku dimana!
Yang Jungwon
Mantelku mana!
Yang Jungwon
Mantelku atau tidak sama sekali
Yang Jungwon
[ Frustasi ] AGHH!!!
Dihukum mengangkat tangan ke atas langit, ibuku cukup tegas soal ini. Aku serta Jihoo seperti kembar meski ia lahir lebih dulu
Jang Wonyoung
📩 : Kamu bisa ke rumahku
Yang Jungwon
[ Membaca notifikasi ]
Jang Wonyoung
📩 : Itu lucu
Yang Jungwon
[ Merasa malu ] Cih, penguping
Jang Wonyoung
📩 : Kutunggu
Yang Jungwon
📩 : Rasa sungkanku 100% hidup
Menyebalkan sekali. Bertetangga dengan sang Jang Wonyoung adalah ide buruk. Ibuku justru jauh lebih buruk. Makanan tradisional sudah—
Dokter Kim Hye Eun
Berikan itu kepada tetangga. Mama sudah bertemu dengan mereka. Itu harus dihantar, harus
Yang Jungwon
[ Merengek ] Kenapa aku?
Dokter Kim Hye Eun
Karena kamu masih meminta uang jajan dan mama harus praktek. Itu kaus kakimu, sana.
Yang Jungwon
Tapi mama sekalian keluar—
Dokter Kim Hye Eun
[ Kode ] Uang bensinmu
Yang Jungwon
Anda sangat mengerikan. Hidupku benar-benar dipegang oleh nyonya Kim. Agh!! [ Merengek-rengek ]
Dokter Kim Hye Eun
Namanya Pak Jung Jae, ingat itu
Jang Wonyoung
Ini pertama kalinya kamu masuk ke dalam sini tanpa memanjat seperti maling nihil malu
Yang Jungwon
[ Melihat sekitar mencari Jang Jung Jae untuk diberi rantang makanan ]
Jang Wonyoung
Papa sedang ngajar
Yang Jungwon
[ Menaikkan satu alis ] Ngajar?
Jang Wonyoung
Kenapa? Kamu kira papaku seorang pemegang saham, CEO real estate? Ohh atau mantan aktor ternama
Yang Jungwon
Mengingat kelakuanmu ketika SMA dan kuliah, itu sangat meragukan
Jang Wonyoung
[ Duduk bersandar ]
Yang Jungwon
[ Melihat batasan berbentuk pagar yang dipenuhi rerumputan cantik ]
Jang Wonyoung
Yup, setiap suara dari rumahmu ada disana, melalui dia. Bunga itu lebat. Kebetulan aku duduk disini dan—
Yang Jungwon
[ Menaruh rantang ] Sampaikanlah salamku untuk orang tuamu. Kalau begitu, aku duluan
Jang Wonyoung
Aku ingin bicara
Yang Jungwon
[ Berbalik ] Ahh satu lagi. Mintalah pujian, aku nggak mau berhutang budi. Bimbinganku sudah diajukan dan Bu Park yang handle
Yang Jungwon
[ Berjalan pergi ]
Jang Wonyoung
Yang Jungwon
Yang Jungwon
[ Terus berjalan ]
Jang Wonyoung
[ Lirih ] Itu...sangat buruk
Yang Jungwon
[ Berhenti berjalan ]
Jang Wonyoung
Aku ini aktris
Yang Jungwon
Bukannya terlalu vulgar dan agresif untuk mengemis-ngemis denganku disini? Di rumahmu? Jam segini?
Jang Wonyoung
17 Januari, tepat jam 9 pagi
Jang Wonyoung
Waktu dimana aku jatuh karenamu
Yang Jungwon
[ Menatap Jang Wonyoung ]
ʜᴀʟʟᴜᴄɪɴᴀᴛɪᴏɴs — ᴋɪʟʟ ᴍᴇ ʜᴇᴀʟ ᴍᴇ ᴏsᴛ
𝙆𝙞𝙥𝙜𝙚 𝙢𝙪𝙡𝙙𝙚𝙪𝙧𝙞𝙣 𝙗𝙖𝙢𝙝𝙖𝙣𝙚𝙪𝙧𝙚𝙪𝙣
𝙏𝙩𝙚𝙤𝙣𝙖𝙟𝙞 𝙢𝙤𝙩𝙝𝙖𝙣 𝙣𝙚𝙤𝙪𝙞 𝙢𝙤𝙨𝙚𝙪𝙗𝙞
𝙅𝙖𝙢𝙙𝙚𝙪𝙣 𝙣𝙖𝙧𝙚𝙪𝙡 𝙠𝙠𝙖𝙚 𝙪𝙜𝙤 𝙣𝙖𝙨𝙚𝙤
𝘿𝙖𝙨𝙞 𝙞𝙗𝙚𝙪𝙡 𝙢𝙖𝙩𝙘𝙝𝙪𝙜𝙤
Yang Jungwon
Bukan saatnya jadi Shin Segi. Kamu lebih cocok jadi Cha Ki Joon, karena mirip kecoa yang harus ditijak
Jang Wonyoung
Dan kamu Oh Ri Jin
Yang Jungwon
Tenagaku habis jika harus meladeni gadis berkepribadian ganda seperti dirimu, itu melelahkan
Jang Wonyoung
Aku benar-benar jatuh. Lihat, lutut dan betisku basah karena rumput
Jang Wonyoung
Dan aku rela rewatch Kill Me Heal Me denganmu. Kita bisa tertawa sampai gigi jadi kering dan nangis sampai botox-ku hancur
Yang Jungwon
[ Memijiti dahi ] Ahh...
Yang Jungwon
( Bahkan rumahnya punya perapian sebagus itu. Kapan aku bisa belikan mama rumah seperti ini... )
Jang Wonyoung
[ Memberikan selimut ]
Yang Jungwon
( Apa-apaan, dia pergi begitu saja? Harusnya dia menemaniku. Sendiri disini rasanya canggung, lebih baik kuikuti saja. Asal masih di— )
Jang Wonyoung
[ Memasuki dapur ]
Yang Jungwon
[ Melihat cara Wonyoung menaruh kain lap lalu mengatur saring buah ]
Jang Wonyoung
[ Mencuci buah manggis ]
Yang Jungwon
[ Menyilangkan kedua tangan lalu bersandar lesu di kabinet dapur ]
Jang Wonyoung
[ Menyediakan piring kemudian mengupasi satu persatu buah ]
Yang Jungwon
( Anak ini cukup mahir )
Jang Wonyoung
Kamu punya target hidup?
Yang Jungwon
[ Melirik ] Mm?
Jang Wonyoung
[ Mencuci nampan ]
Yang Jungwon
Hmm tentu saja punya
Jang Wonyoung
[ Mengunyah buah lalu menggeser mangkuk menawarkan Jungwon ]
Yang Jungwon
[ Memakan manggis ] Kenapa?
Jang Wonyoung
Sudah terpenuhi?
Jang Wonyoung
[ Bersandar di kabinet menghadap Jungwon menatap kedua matanya ]
Yang Jungwon
[ Menelan ] Aku punya beberapa
Jang Wonyoung
[ Siap mendengarkan ]
Yang Jungwon
Terkadang, tanpa terasa, hidup dan mati tidak jauh. Posisi manusia ada di tengah dan ambigu
Yang Jungwon
Makanya manusia berharap, target dicipta sambil menunggu hari esok. Itu sederhana, tapi complicated
Jang Wonyoung
Apa yang kamu lakukan dengannya?
Yang Jungwon
Dikejar agar terpenuhi
Jang Wonyoung
Bukannya itu melelahkan?
Yang Jungwon
Satu persatu sudah tercapai
Jang Wonyoung
Seperti motor impianmu?
Yang Jungwon
Yang itu belum
Jang Wonyoung
Motormu bagus, uang tabungan?
Jang Wonyoung
[ Terkekeh ] Dari papamu?
Yang Jungwon
[ Mengerutkan alis ] Ya...
Jang Wonyoung
[ Menyadari ekspresi Jungwon ]
Yang Jungwon
[ Mengunyah manggis ]
Wonyoung merasa meski pernah dekat ketika berteman, ia tidaklah tahu apapun. Sangatlah jauh. Jungwon tertutup akan beberapa hal.
Jang Wonyoung
Spill dong, pweeasee~
Jang Wonyoung
Aku juga akan memberitahu punyaku. Win-win, deal kan?
Yang Jungwon
Aku ingin menamatkan sekolahku. Sekarang aku sedang mengambil double degree
Jang Wonyoung
[ Terkejut ] Hah? Wow, dimana?
Yang Jungwon
Satunya di kampus swasta
Yang Jungwon
Teknik informatika
Jang Wonyoung
Kamu suka komputer?
Yang Jungwon
[ Senyum ] Aku cinta coding
Jang Wonyoung
[ Tersadar akan salah satu kalimat pada kertas berisi life list nomor 7 ]
Yang Jungwon
Aku sedang berusaha menamatkan keduanya. Awalnya aku nggak gitu suka. Itu repot
Yang Jungwon
Awalnya aku benci rencana mama. Dia memintaku terus sekolah. Tapi semakin kemari, rencana itu nggak begitu buruk
Jang Wonyoung
Kamu...suka sekolah?
Yang Jungwon
Aku menikmatinya
Jang Wonyoung
Dari sisi dan sudut mana?
Yang Jungwon
Di luar sana, banyak individu duduk di kasta tinggi. Di bagian lain sama saja, ada individu yang duduk diam sibuk menghabiskan waktu dengan buku. Ketika disandingkan...
Yang Jungwon
Keduanya sama-sama memiliki visi dan misi yang bagus dan terperinci bahkan mulia. Perbedaan yang aku temukan baru-baru ini terletak di—
Jang Wonyoung
Pola pikir mereka
Yang Jungwon
[ Menjentikkan jari ] Pola pikir. Apa? Bagaimana dan kenapa. Perbedaan itu terletak dari cara mereka dalam mengambil keputusan, berbudi dan bahasa, problem solving
Yang Jungwon
Perhatikanlah, apa yang membedai pebisnis dan seorang dosen. Dosen idealis dan pebisnis kapitalis. Meski tajam, tapi itulah realitanya. Orang yang sekolah memiliki 'elegansi'
Yang Jungwon
[ Menatap ] Bukan secara materi
Jang Wonyoung
Jadi, idealis itu bagus?
Yang Jungwon
Nggak juga. Idealis nggak selalunya bagus. Tergantung situasi, konteks dan alternatifnya
Jang Wonyoung
Idealis yang realistis itu ada?
Yang Jungwon
Jika diusahakan. Jadilah idealis yang optimis. Semua list targetmu, jamin dan yakin, nantinya akan terpenuhi
Jang Wonyoung
Tunggu disini [ Berlari ]
Yang Jungwon
[ Melihat Wonyoung naik tangga ]
Jang Wonyoung
[ Segera masuk kamar lalu mencari dan mengambil kertas berisi life list ]
Yang Jungwon
Kamu bisa jatuh
Jang Wonyoung
[ Memperlihatkan kertas runyam ]
Yang Jungwon
[ Membaca ] Life list?
Jang Wonyoung
Aku punya 22 buah
Yang Jungwon
Wow, itu banyak
Jang Wonyoung
[ Berbinar ] Mau dengar?
Yang Jungwon
Oke [ Menggigit manggis ]
Comments