Berbalik

Hening menyelimuti kamar yang hanya diterangi lampu tidur berwarna kekuningan. Lania duduk di tepi ranjang, jari-jarinya menggenggam selimut yang terlipat rapi. Udara malam yang sejuk tak mampu menyejukkan dadanya yang sedang sesak. Sagara berdiri di depan jendela, punggungnya menghadap Lania, tubuhnya tegak, seolah menjaga jarak yang tak kasatmata.

"Aku mau tanya," suara Sagara terdengar tenang, tetapi cukup menusuk, "foto itu, kenapa kamu bisa ada di café malam-malam... sama Pandu?"

Lania mengangkat wajahnya. Matanya berkaca-kaca, dia mati-matian menahan air mata agar tak luruh. "Kamu tahu jawabannya, Sagara. Pandu itu sahabatku dari sebelum kamu datang."

Dengan ekspresi tak percaya, Sagara berbalik pelan menatap Lania. "Memang, dan tidak sepantasnya—perempuan yang sudah menikah terlalu dekat dengan pria lain—meski sudah lama saling. Karena cara pandang orang lain berbeda. Mereka lihat kalian berdua duduk dekat, tertawa, seperti..." Dia menggantungkan kalimatnya, dengan maksud yang sudah cukup jelas.

Lania berdiri pindah ke dekat tempat tidur, napasnya mulai memburu. "Seperti apa? Seperti aku berselingkuh? Begitu kata Adisty."

"Aku tidak bilang gitu."

"Tapi kamu pikir begitu."

Suasana kamar mendadak jadi dingin. Tak ada suara selain detak jam di dinding dan gemerisik angin malam yang menyusup lewat celah jendela.

"Selama ini aku diam, Ga," suara Lania bergetar, "waktu kamu terlalu sibuk, waktu kamu pulang tanpa kabar, waktu kamu lebih banyak cerita ke Adisty daripada ke aku—aku tahan. Karena aku percaya."

Seolah kalimat itu menamparnya, Sagara menunduk dalam. Sikapnya sukar diartikan, dia seperti bingung. Memijat pangkal hidung agak lama.

"Dan sekarang kamu meragukan aku... cuma karena tidak sengaja ketemu Pandu?" tanya Lania.

Sagara tak menjawab. Diamnya justru jadi bentuk penghakiman paling menyakitkan. Lania mundur selangkah, lalu perlahan kembali duduk. Kali ini tubuhnya sedikit membungkuk, seolah lelah menahan beban yang tak terlihat.

"Aku capek, Ga... kenapa justru kamu menuduhku. Aku sudah jarang ikut acara yang melibatkan teman lama tanpa kamu."

Di luar, hujan mulai turun perlahan, sedangkan di dalam kamar itu, badai sudah lebih dulu datang.

Sagara masih berdiri di tempat yang sama, diam, sorot matanya mulai berubah. Ada sesuatu yang bergetar dalam dirinya, entah rasa bersalah atau justru kebingungan yang selama ini dia sembunyikan di balik ketegasan wajahnya.

Lania menyandarkan tubuh ke sandaran ranjang. Pandangan menerobos langit-langit kamar yang abu-abu. Matanya terasa panas, ada air mata yang siap keluar. Sudah terlalu sering menangis untuk hal-hal yang seharusnya bisa selesai dengan kepercayaan.

"Aku tidak pernah minta kamu percaya sama Pandu," ucap Lania pelan, nyaris seperti bisikan. "Aku cuma minta kamu percaya sama aku."

Ucapan itu menghantam Sagara lebih keras daripada teriakan. Dia akhirnya bergerak, melangkah pelan ke sisi ranjang, lalu duduk di ujungnya—masih menyisakan jarak di antara mereka.

"Aku..." Sagara mulai bicara, tapi kalimatnya tersangkut di tenggorokan. Mendesah, meremas telapak tangan sendiri. "Aku bukan sengaja nuduh kamu, Lan. Aku cuma... tidak ngerti lagi sama semuanya. Akhir-akhir ini semua terasa... aneh."

Lania menoleh pelan. “Aneh? Setelah kecelakaan, Adisty mencuci otakmu.”

“Lania, Adisty tidak mungkin seperti itu.”

“Kamu... Sudahlah, aku tidak bisa berbuat banyak, Ga. Aku lelah, kehamilan ini cukup banyak menguras energi. Kamu percaya silakan, tidak juga tidak masalah.” Suara Lania masih rendah, tapi ketajamannya menusuk. Sagara tertunduk, tak langsung membalas.

"Difoto itu kalian... kayak deket banget," katanya akhirnya. "... aku pikir kamu minta pisah karena dia."

Ucapan itu membuat dada Lania mencelos. Dia menarik napas panjang, lalu bangkit berdiri, berjalan pelan ke jendela.

"Lucu ya... kamu ngomong kayak gitu, padahal kamu yang duluan bikin jarak. Kamu sibuk menghabiskan waktu bersama Adisty dengan dalih pekerjaan."

Sagara mendongak, menatap punggung Lania. Ada sesuatu yang perlahan runtuh di dalam dirinya—entah itu egonya, atau kesadarannya bahwa dia tak pernah benar-benar hadir.

Lania memeluk tubuhnya sendiri. Suara hujan makin jelas. Dalam bayangannya, Pandu—yang selalu ada untuk sekadar bertanya kabar, atau duduk mendengarkan—tiba-tiba terasa lebih hangat daripada Sagara yang selama ini hanya menjadi sosok bayangan di dalam rumah.

“Lan...” Sagara bangkit, melangkah mendekat, tapi berhenti di belakangnya. Tangannya terangkat, ragu-ragu ingin menyentuh pundak Lania, tapi tak jadi. Ia tahu: jarak itu kini lebih besar dari yang dia kira.

“Kamu tidak kehilangan aku karena Pandu, Ga,” bisik Lania. “Tapi karena kamu asyik bertukar pikiran sama Adisty. Dulu sewaktu aku masih ikut mengurus perusahaan, kamu sering menolak pendapatku tanpa alasan. Oh, tidak. Kamu percaya kepada Adisty, karena dia lebih lama bekerja.”

Lania melangkah menjauh, meninggalkan Sagara yang berdiri dalam diam, kamar itu benar-benar sunyi. Bukan lagi karena malam, tetapi karena dua hati di dalamnya sudah kehilangan arah.

Langkah tegas Lania goyah setelah tiba di ruang ganti. Dia membungkuk dalam sedalam-dalamnya hingga terduduk di lantai. “Aku kira setelah pernyataan ku, Sagara akan mencari tau dan menemukan kebenaran... tetapi, semua justru berbalik kepadaku.”

Tangis Lania pecah tanpa suara. Dia tidak mau Sagara mendengarnya.

Terpopuler

Comments

sindi

sindi

ga kebalik juga ya? Lu juga sama adisty terlalu dekat. bukannya itu juga ga sepantasnya Sagara? 😡

2025-08-17

0

Lena mula

Lena mula

tuh dengerin mba lania, bang Sagara. itu istrimu udah cape loh. kamu masih gituin terus.

2025-08-11

0

Lena mula

Lena mula

cape deh lania dituduh engga -engga. dan si bang Sagara masih percaya sama adisty terus.

2025-08-11

0

lihat semua
Episodes
1 Aku Istrinya, Bukan Tamu
2 Itu... Anak Kita, Atau...?
3 Merasa Bersalah
4 Cemburu Buta
5 Berbalik
6 Benih Ketidakpercayaan
7 Senjata Makan Tuan
8 Bahagia di Atas Derita
9 Ketenangan Dalam Gelombang Badai
10 Melanggar Janji
11 Tiba-tiba Kosong
12 Hadapi Semua
13 Topeng Kemunafikan
14 Bukan Kecelakaan Biasa
15 Getar Ketulusan
16 Tekad Gila
17 Duri Tersembunyi
18 Sabotase
19 Kena Kau!
20 Bebal
21 Sulit Disentuh
22 Penyusup
23 Seperti yang Dulu
24 Kamu Percaya?
25 Nomor tak Dikenal
26 Oh Lania Sayang
27 Bau Dosa
28 Berkedok Sahabat Sejati
29 Terus Bertahan atau Justru Menyerah
30 Wah, Cantik ya, Mas Calon Istrinya
31 Percayalah Padaku
32 Kamu tidak Pernah Berubah
33 Rencana Cadangan
34 Kamu—Membuatku Bersemangat dan Lapar
35 Selalu Ada Rencana B
36 Hari Ini Kayak Mimpi
37 Aku tidak Rela Orang Lain Menganggap Istriku … Miliknya
38 Dunia yang Disukai Sagara
39 Sagara Menemui Pandu
40 Firasat Buruk
41 Tidak Bisa Tinggal Diam
42 Tak Ada Celah Untuk Berkelit
43 Sukarela
44 Tidak Boleh Menyerah
45 Aneh, Tidak Masuk Akal
46 SOS
47 Denyut Jantungku, Separuh Jiwaku
48 Pria Bertopeng
49 Aku Bahagia Memilikimu
50 Merasa Hidup
51 Pertunjukan Meriah
52 Di Mana Sagara?
53 Bertukar Tempat
54 Menikahlah dengan Adisty.
55 Jangan Lepaskan Aku
56 Jejaknya Hilang
57 Keputusan Bijak
58 Melayanimu di Atas Ranjang
59 Penjara
60 Jalan Ceritanya
61 Wanita Simpanan
62 Tak Ada yang Menahanmu di Sini
63 Bekerja Semalaman
64 Ini Rumahnya
65 Sahabat Macam Apa?
66 Jalan Pulang
67 Menguasai Singgasana
68 Memberimu Pelayanan
69 Berhenti Bermesraan
70 Penerus Keluarga
71 Hatimu Sedang Terbagi
72 Sekadar Drama Rumah Tangga
73 Langkah Besar
74 Lania Terguncang
75 Siapa Lebih Berharga
76 Martabat
77 Apa Artinya Memiliki Dua Anak
78 Suami Istri
79 Membayar Mahal
80 Alasan Berkunjung ke Lapas
81 Saingan Terberat
82 Test DNA
83 Perintah Adisty Mutlak
84 Lania Awas!
85 Tidak Perlu Takut
86 Terlalu Serakah
87 Harus Mati
88 Ibu Peri yang Tersakiti
89 Mengalami Henti Jantung
90 Pejuang
91 Kuat Bersama Mereka
92 Baby Blues
93 Tidak Becus
94 Amarah Menggelegak
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Aku Istrinya, Bukan Tamu
2
Itu... Anak Kita, Atau...?
3
Merasa Bersalah
4
Cemburu Buta
5
Berbalik
6
Benih Ketidakpercayaan
7
Senjata Makan Tuan
8
Bahagia di Atas Derita
9
Ketenangan Dalam Gelombang Badai
10
Melanggar Janji
11
Tiba-tiba Kosong
12
Hadapi Semua
13
Topeng Kemunafikan
14
Bukan Kecelakaan Biasa
15
Getar Ketulusan
16
Tekad Gila
17
Duri Tersembunyi
18
Sabotase
19
Kena Kau!
20
Bebal
21
Sulit Disentuh
22
Penyusup
23
Seperti yang Dulu
24
Kamu Percaya?
25
Nomor tak Dikenal
26
Oh Lania Sayang
27
Bau Dosa
28
Berkedok Sahabat Sejati
29
Terus Bertahan atau Justru Menyerah
30
Wah, Cantik ya, Mas Calon Istrinya
31
Percayalah Padaku
32
Kamu tidak Pernah Berubah
33
Rencana Cadangan
34
Kamu—Membuatku Bersemangat dan Lapar
35
Selalu Ada Rencana B
36
Hari Ini Kayak Mimpi
37
Aku tidak Rela Orang Lain Menganggap Istriku … Miliknya
38
Dunia yang Disukai Sagara
39
Sagara Menemui Pandu
40
Firasat Buruk
41
Tidak Bisa Tinggal Diam
42
Tak Ada Celah Untuk Berkelit
43
Sukarela
44
Tidak Boleh Menyerah
45
Aneh, Tidak Masuk Akal
46
SOS
47
Denyut Jantungku, Separuh Jiwaku
48
Pria Bertopeng
49
Aku Bahagia Memilikimu
50
Merasa Hidup
51
Pertunjukan Meriah
52
Di Mana Sagara?
53
Bertukar Tempat
54
Menikahlah dengan Adisty.
55
Jangan Lepaskan Aku
56
Jejaknya Hilang
57
Keputusan Bijak
58
Melayanimu di Atas Ranjang
59
Penjara
60
Jalan Ceritanya
61
Wanita Simpanan
62
Tak Ada yang Menahanmu di Sini
63
Bekerja Semalaman
64
Ini Rumahnya
65
Sahabat Macam Apa?
66
Jalan Pulang
67
Menguasai Singgasana
68
Memberimu Pelayanan
69
Berhenti Bermesraan
70
Penerus Keluarga
71
Hatimu Sedang Terbagi
72
Sekadar Drama Rumah Tangga
73
Langkah Besar
74
Lania Terguncang
75
Siapa Lebih Berharga
76
Martabat
77
Apa Artinya Memiliki Dua Anak
78
Suami Istri
79
Membayar Mahal
80
Alasan Berkunjung ke Lapas
81
Saingan Terberat
82
Test DNA
83
Perintah Adisty Mutlak
84
Lania Awas!
85
Tidak Perlu Takut
86
Terlalu Serakah
87
Harus Mati
88
Ibu Peri yang Tersakiti
89
Mengalami Henti Jantung
90
Pejuang
91
Kuat Bersama Mereka
92
Baby Blues
93
Tidak Becus
94
Amarah Menggelegak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!