Two Different Worlds

NovelToon
Cahaya matahari pagi menyelinap masuk melalui celah tirai, menerangi kamar yang masih diselimuti suasana dingin.
Tamara membuka matanya perlahan, merasakan kehangatan selimut yang masih menyelimuti tubuhnya.
Ia melirik ke samping—Ethan masih terlelap, wajahnya tenang, napasnya teratur. Bahkan dalam tidurnya, pria itu masih terlihat arogan
Tamara mendengus kecil sebelum turun dari ranjang dengan hati-hati. Ia tidak ingin membangunkan Ethan. Bukan karena peduli, tapi karena tidak ingin memulai pagi dengan perdebatan.
Tamara berjalan menuju lemari pakaian dan mengambil setelan kerja favoritnya—blouse putih elegan dan rok pensil hitam yang selalu memberinya tampilan profesional. Setelah mengenakannya, ia merapikan rambutnya ke dalam kunciran kuda yang rapi, lalu mengenakan sepatu hak tinggi yang sudah menjadi bagian dari rutinitasnya.
Setelah memastikan semuanya siap, Tamara mengambil tas kerjanya dan berbalik, matanya kembali tertuju pada Ethan yang masih terlelap di ranjang. Pria ini bahkan tidak terganggu sedikit pun oleh keberadaannya.
Tamara mendesah pelan sebelum akhirnya melangkah keluar dari kamar dengan sikap percaya diri. Hari ini adalah hari pertama setelah pernikahan kontraknya, tetapi ia tidak akan membiarkan itu mengganggu pekerjaannya sebagai dokter bedah.
Tamara berjalan melewati lorong dengan langkah cepat, tumit sepatunya berbunyi setiap kali menyentuh lantai marmer. Rumah mewah Ethan Sterling begitu luas dan megah, tetapi baginya, tempat ini terasa dingin dan asing.
Saat tiba di depan lift, ia menekan tombol dengan sedikit kesal. Pintu lift terbuka beberapa detik kemudian, dan Tamara segera masuk, berdiri di tengah dengan tangan melipat di depan dada.
Begitu pintu mulai tertutup, suara berat yang familiar terdengar dari belakangnya.
Ethan Alexander Sterling
Ethan Alexander Sterling
Tidak sarapan dulu my dear wife?"
Tamara menoleh sekilas, menatap Ethan yang berdiri di luar lift dengan ekspresi santai. Pria itu masih mengenakan kaus hitam dan celana tidur, rambutnya sedikit berantakan, tetapi tetap terlihat mempesona dengan cara yang menyebalkan.
Tamara Evangelyn Arthur
Tamara Evangelyn Arthur
[Mendengus pelan]
Tamara Evangelyn Arthur
Tamara Evangelyn Arthur
Aku tidak punya waktu untuk itu.
Ethan menyeringai kecil, melangkah mendekat.
Ethan Alexander Sterling
Ethan Alexander Sterling
Kau seperti robot. Bangun, kerja, pulang, ulangi.
Tamara mendengus, menekan tombol lantai dasar. "
Tamara Evangelyn Arthur
Tamara Evangelyn Arthur
Dan kau seperti pria yang tidak punya pekerjaan selain mengganggu orang lain.
Pintu lift hampir tertutup, tetapi Ethan tiba-tiba melangkah maju, menahan pintu dengan tangannya sebelum masuk dan berdiri di sebelah Tamara.
Tamara Evangelyn Arthur
Tamara Evangelyn Arthur
[Melirik tajam Ethan]
Tamara Evangelyn Arthur
Tamara Evangelyn Arthur
Kau mau apa?"
Ethan menekan tombol ke lantai dasar tanpa menjawab, kemudian menyandarkan tubuhnya ke dinding lift dengan santai.
Ethan Alexander Sterling
Ethan Alexander Sterling
Aku hanya ingin tahu apakah kau akan terus bersikap dingin seperti ini selama dua tahun ke depan."
Tamara Evangelyn Arthur
Tamara Evangelyn Arthur
[Menghela napas panjang]
Tamara Evangelyn Arthur
Tamara Evangelyn Arthur
Kalau itu mengganggumu, kau bebas mengabaikanku."
Ethan tersenyum tipis, seolah menikmati sikap tajam istrinya.
Ethan Alexander Sterling
Ethan Alexander Sterling
Sayangnya, aku tidak bisa. Kita sudah menikah, Tamara. Setidaknya, aku harus tahu jadwal istriku."
Tamara berbalik menatapnya dengan sorot mata tajam.
Tamara Evangelyn Arthur
Tamara Evangelyn Arthur
Aku bukan istri sungguhanmu, Ethan. Aku hanya seseorang yang harus kau toleransi selama dua tahun."
Ding!
Lift akhirnya sampai di lantai dasar, dan pintu terbuka. Tanpa menunggu balasan, Tamara melangkah keluar dengan percaya diri, meninggalkan Ethan yang hanya terkekeh kecil di belakangnya.
Ethan menyelipkan tangan ke dalam saku celananya, matanya masih mengikuti sosok Tamara yang melangkah keluar dengan anggun.
Ethan Alexander Sterling
Ethan Alexander Sterling
Toleransi, ya?" [gumamnya pelan, senyum tipisnya tak memudar]
Ia keluar dari lift dengan santai, memperhatikan bagaimana Tamara berjalan menuju pintu utama tanpa ragu, seolah keberadaannya di rumah ini hanyalah kewajiban semata.
Sopir pribadi keluarga Sterling sudah menunggu di depan dengan mobil yang siap mengantarnya ke rumah sakit. Tamara membuka pintu mobil tanpa sedikit pun menoleh ke belakang.
Namun, sebelum masuk, ia sempat berhenti sejenak dan berbicara tanpa melihat Ethan.
Tamara Evangelyn Arthur
Tamara Evangelyn Arthur
Jangan menungguku untuk makan malam. Aku mungkin akan pulang larut."
Ethan menaikkan sebelah alis, menyandarkan tubuhnya pada pilar terdekat.
Ethan Alexander Sterling
Ethan Alexander Sterling
Siapa bilang aku akan menunggumu?"
Tamara mendengus kecil, lalu masuk ke dalam mobil tanpa repot-repot membalasnya lagi, Mobil itu pun melaju pergi, meninggalkan Ethan yang masih berdiri di sana dengan senyum tipis di wajahnya.
Ethan Alexander Sterling
Ethan Alexander Sterling
Menarik [Gumamnya]
Ethan menatap mobil yang membawa Tamara pergi hingga menghilang di kejauhan. Ia mendecakkan lidah, lalu mengusap tengkuknya, masih dengan senyum tipis yang tak kunjung pudar.
Wanita itu benar-benar tidak terpengaruh olehnya. Tidak seperti kebanyakan orang yang akan gugup atau berusaha menyenangkannya, Tamara justru tetap dingin dan tak terpengaruh.
Ethan Alexander Sterling
Ethan Alexander Sterling
Baiklah, kalau begitu. [Gumamnya]
Ethan menarik napas panjang, menghembuskannya dengan tenang sebelum melangkah masuk ke dalam rumah megahnya. Dalam sekejap, ekspresi santai di wajahnya menghilang, digantikan dengan tatapan tajam dan sikap dingin yang selalu ia tunjukkan pada dunia.
Begitu memasuki ruang kerjanya, asistennya, Daniel, sudah menunggu dengan beberapa dokumen penting di tangan.
Ethan Alexander Sterling
Ethan Alexander Sterling
Jadwal hari ini?
Tanya Ethan tanpa basa-basi, suaranya rendah dan tegas Daniel segera menyerahkan berkas-berkas itu dengan sikap profesional. "
Daniel Kim
Daniel Kim
Anda memiliki rapat dengan dewan direksi pukul sembilan, kemudian makan siang dengan investor utama.
Daniel Kim
Daniel Kim
Setelah itu, ada pertemuan dengan klien internasional untuk proyek ekspansi perusahaan."
Ethan mengangguk kecil, matanya menyapu laporan di tangannya dengan cepat.
Ethan Alexander Sterling
Ethan Alexander Sterling
Siapkan semuanya. Aku tidak ingin ada gangguan
Ucapnya dingin, sebelum berjalan menuju meja kerja dan duduk dengan postur sempurna seorang CEO yang dihormati sekaligus ditakuti.
Daniel Kim
Daniel Kim
[Mengangguk cepat]
Daniel Kim
Daniel Kim
Tentu, Tuan Sterling. Semua sudah diatur sesuai instruksi Anda.
Ethan tidak menjawab, matanya sudah fokus pada dokumen di tangannya. Ruangan itu dipenuhi suasana dingin yang khas—suasana yang membuat semua orang segan berbicara jika tidak diperlukan.
Setelah beberapa saat, Daniel kembali berbicara, kali ini dengan sedikit keraguan.
Daniel Kim
Daniel Kim
Tuan, ada satu hal lagi…
Daniel Kim
Daniel Kim
Media sudah mulai berspekulasi tentang pernikahan Anda. Beberapa dari mereka ingin wawancara atau pernyataan resmi."
Ethan mendongak, menatap asistennya dengan ekspresi tanpa emosi. "
Ethan Alexander Sterling
Ethan Alexander Sterling
Abaikan mereka."
Daniel Kim
Daniel Kim
"Tapi—"
Ethan Alexander Sterling
Ethan Alexander Sterling
Aku tidak peduli dengan opini media, Daniel. Mereka hanya mencari sensasi. Fokus pada urusan bisnis."
Daniel Kim
Daniel Kim
Dimengerti, Tuan. [menunduk]
.
NovelToon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!