Married By Contract

Married By Contract

MARRIAGE WITHOUT LOVE

NovelToon
Di sebuah ruangan megah dengan dinding berlapis emas dan lampu kristal yang berkilauan, seorang wanita berdiri dalam keheningan. Gaun putih yang membalut tubuhnya begitu sempurna, tetapi hatinya terasa hampa. Hari ini seharusnya menjadi hari paling bahagia dalam hidupnya, namun kenyataannya jauh dari itu.
Langit sore itu tampak muram, seakan tahu bahwa hari ini bukanlah hari bahagia bagi Tamara Evangelyn Arthur. Ia berdiri di depan cermin dengan gaun pengantin putih yang indah, tetapi wajahnya sama sekali tidak menunjukkan kebahagiaan.
NovelToon
Amanda Genevieve Arthur
Amanda Genevieve Arthur
unnie, kau yakin akan melakukan ini?"
Suara Amanda, adiknya, terdengar ragu
Tamara Evangelyn Arthur
Tamara Evangelyn Arthur
[Tamara menarik napas panjang]
Tamara Evangelyn Arthur
Tamara Evangelyn Arthur
Sejak kapan aku punya pilihan?"
Pernikahan ini bukan tentang cinta. Ini tentang menyelamatkan perusahaan ayahnya yang berada di ambang kehancuran. Dan lelaki yang akan menjadi suaminya? Ethan Alexander Sterling—CEO yang terkenal, ia dingin dan arogan yang bahkan tidak mencoba berpura-pura senang dengan pernikahan ini.
NovelToon
Di altar, Ethan berdiri dengan ekspresi tak terbaca, mengenakan setelan hitam yang mahal. Sorot matanya tajam saat melihat Tamara berjalan mendekat, tetapi tidak ada kelembutan di sana. Tidak ada cinta.
NovelToon
Tamara melangkah dengan tenang, meskipun hatinya terasa berat. Setiap langkah mendekatkannya pada kehidupan yang tidak pernah ia inginkan—sebuah pernikahan tanpa cinta, tanpa kebebasan. Gaun putih yang membalut tubuhnya begitu indah, tetapi rasanya seperti belenggu yang mengikat erat.
Ethan tetap diam, matanya menatap Tamara dengan cara yang sulit diartikan. Seolah-olah ia hanya sedang menunggu transaksi ini selesai.
Saat akhirnya mereka berdiri berdampingan, pendeta mulai berbicara, tetapi suara itu terasa jauh di telinga Tamara.
pendeta
pendeta
Apakah kau, Ethan Alexander Sterling, menerima Tamara Evangelyn Arthur sebagai istrimu?"
[Hening]
Seakan waktu melambat, semua mata tertuju pada Ethan, menunggu jawabannya. Lelaki itu menatap Tamara sekilas, sorot matanya dingin seperti es. Kemudian, dengan suara datar tanpa emosi, ia akhirnya menjawab,
Ethan Alexander Sterling
Ethan Alexander Sterling
Ya
Tamara menggigit bibirnya, menahan perasaan yang berkecamuk di dadanya. Pendeta lalu menoleh padanya.
pendeta
pendeta
Tamara Evangelyn Arthur, apakah kau menerima Ethan Alexander Sterling sebagai suamimu?"
Jari-jarinya mengepal di sisi gaunnya saat akhirnya ia berkata
Tamara Evangelyn Arthur
Tamara Evangelyn Arthur
Ya.
Tepuk tangan memenuhi ruangan, tetapi Tamara hanya mendengar dentuman keras di dadanya. Pernikahan ini telah resmi. Sebuah ikatan yang tidak didasarkan pada cinta, tetapi pada kepentingan keluarga dan bisnis. Dan ia tidak tahu, apakah ini awal dari kehancurannya—atau justru sesuatu yang lebih dari itu.
Ia melirik Ethan di sampingnya—pria yang kini menjadi suaminya. Mata dinginnya menatap lurus ke depan, tanpa sedikit pun emosi.
Saat pendeta mengumumkan bahwa mereka resmi menjadi suami-istri, seharusnya ada ciuman pengantin. Namun, Ethan bahkan tidak repot-repot berpura-pura. Ia hanya menatap Tamara dengan ekspresi datar, lalu berbalik meninggalkan altar, meninggalkannya berdiri sendirian di sana.
Tamara menghela napas panjang. Ia tahu sejak awal bahwa pria itu tidak menginginkannya, tetapi melihatnya begitu acuh masih menyakitkan.
Ia melangkah turun dari altar dengan kepala tegak. Jika Ethan ingin bersikap dingin, maka ia juga bisa melakukan hal yang sama.
Di tengah pesta pernikahan yang megah, Ethan duduk di sudut ruangan dengan gelas whiskey di tangannya. Sorot matanya tetap tajam, tidak menunjukkan ketertarikan sedikit pun pada wanita yang kini menjadi istrinya.
Tamara bisa merasakan tatapan orang-orang di sekitarnya, berbisik-bisik tentang bagaimana pasangan pengantin baru itu tampak lebih seperti orang asing daripada sepasang suami-istri.
Tamara mencoba mengabaikan semuanya. Ia berjalan menuju meja tamu utama dengan ekspresi tanpa cela, menyapa keluarga dan relasi bisnis dengan senyum sopan.
Jika Ethan bisa bermain peran, maka ia juga bisa. Namun, saat matanya bertemu dengan milik Ethan dari kejauhan, pria itu hanya menaikkan alisnya sedikit, lalu kembali menyesap minumannya. Seolah mengatakan bahwa ia tidak peduli.
Sebelum Tamara sempat membalas tatapan itu dengan sesuatu yang sama dinginnya, suara seseorang memanggilnya.
.
NovelToon
NovelToon
NovelToon
NovelToon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!