Dimas terus menghela nafasnya panjang karena gugup, dia akan melakukan ijab kabul yang sudah di siapkan untuk Soleh, dia kembali mendapatkan apa yang jadi miliknya sekarang karena Soleh sudah tidak bisa melakukan apapun, setelah Adrian memberikan pengertian padanya tentang perjodohan darah yang sudah mengikat Dimas dan juga Kania.
"Saudara Dimas Arkha Darmawan bin Bintang Darmawan, saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Kania Tatiana Raharja yang hak perwaliannya telah di wakilkan kepada saya dengan maskawin seperangkat alat sholat, perhiasan emas seberat lima puluh gram dan uang tunai sebesar lima ratus juta rupiah di bayar tunai" ucap penghulu
"Saya terima nikahnya dan kawinnya Kania Tatiana Raharja dengan maskawin yang tersebut di bayar tunai" ucap Dimas lantang dengan satu tarikan nafas
"Bagaimana para saksi?" tanya penghulu
"SAH" jawab semuanya termasuk Bintang dan Galuh yang terlihat berpelukan karena saking bahagianya.
"Dimas, jemput pengantin kamu, dia pasti sedang menangis sekarang" ucap Adrian
Sedangkan Kania masih menangis di dalam kamar karena tidak di beri tahu siapapun kalau dirinya sekarang sudah sah menjadi istri Dimas, yang dia dengar hanya teriakan sah dan dia masih mengira kalau dirinya menikah dengan Soleh.
Ceklek.
"Assalamu'alaikum" sapa Dimas saat dia masuk ke dalam kamar Kania yang sudah di hias dengan sedemikian rupa di rumah Adrian.
"Wa.. Wa'alaikumussalam" jawab Kania terkejut sampai sampai mulutnya terbuka karena yang masuk justru adalah Dimas, padahal dia sudah berkeringat dingin karena mengira itu adalah Soleh
"Kak Dimas" gumam Kania
"Kenapa? Apa kamu sedang menunggu orang lain?" tanya Dimas langsung berdiri di depan Kania
Dimas menyentuh ubun ubun Kania, membacakan do'a untuk istrinya itu, kemudian mengecup keningnya setelah sebelumnya meniup ubun ubun Kania.
"Assalamu'alaikum istriku" sapa Dimas lagi membuat Kania semakin menitikkan air matanya dan langsung memeluk Dimas sambil terisak karena dia baru sadar kalau yang membacakan ijab kabul untuknya di luar adalah Dimas, bukan Soleh.
"Wa'alaikumussalam suamiku" jawab Kania
Cup.
"Ayo kita keluar sebelum yang lain mengira kita sedang melakukan hal lain" ajak Dimas menuntun Kania
"Ustadz Soleh?" tanya Kania
"Dia mendapatkan apa yang seharusnya di dapat orang yang keukeuh memisahkan tali yang sudah terikat pada kita" jawab Dimas
Mereka berjalan sambil menggenggam tangan masing masing, tak ada lagi kesedihan di wajah Kania yang sedikit sembab, make up nya juga sempat di rapikan Kania sebelum dia keluar dari kamar itu.
"Alhamdulillah, kalian sekarang sudah sah jadi pasangan suami istri, nasehat dari Abah, kalian harus selalu menjaga perasaan pasangan kalian, apalagi kalian akan terpisah untuk sementara, jadi kalian harus selalu menjaga Marwah Kalian sebagai seorang pasangan suami istri, jangan lupa untuk selalu membicarakan segala sesuatunya pada pasangan kalian" ungkap Adrian
"Insya Allah Abah" jawab Dimas dan Kania
"Kania masih akan satu tahun lagi disini, tapi kalau misalkan Kania ingin pulang, Abah tidak akan melarangnya karena sekarang kamu sudah jadi tanggung jawab suamimu" ungkap Adrian lagi
"Kania akan tetap disini bah, apalagi disini Kania juga sudah punya banyak teman, Dimas khawatir kalau sampai Kania pindah sekolah, Kania harus beradaptasi lagi dengan sekolah barunya" jawab Dimas
"Kami juga setuju bah, Kania akan menyelesaikan sekolahnya dulu sini" ungkap Galuh dan Bintang
"Apa kamu tidak akan cemburu kalau ustadz Soleh kembali mendekati Kania?" tanya Abidzar
"Melihat apanya terjadi padanya tadi, seharusnya dia sadar kalau itu akan terjadi lagi padanya kalau dia berani mendekati Kania lagi, ini juga berlaku untuk semua laki laki di sini" jawab Dimas menatap tajam semua santri laki laki yang juga melihat apa yang terjadi pada Soleh.
Mereka merinding apalagi setelah melihat tatapan Dimas yang begitu tajam menusuk dada mereka, jadi mereka akan lebih berhati hati saat melihat Kania lain kali.
"Hihihihi.. Akhirnya Sahara tak sia sia pakai baju kerajaan begini, Sahara jadi kondangan dan makan prasmanan" ungkap Sahara tertawa senang
"Ibunda, kami juga lapar, kami lelah karena melakukan pekerjaan yang berat" ucap Argadana
"Iya Ibunda, kami mau makan yang banyak" sahut Anggadana
"Memangnya kalian habis melakukan apa?" tanya Sahara polos karena sosok Argadana dan Anggadana tidak akan terlihat siapapun termasuk jin manapun saat melakukan tugas mereka sebagai algojo Pelindung perjodohan darah.
"Kami habis jalan jalan di dalam tubuh orang jahat, memperbaiki sel sel nya yang rusak Ibunda" jawab Argadana dan Anggadana mengangguk setuju.
"Oh my God, kalian baik sekali anak anakku, ayo kita minta makan pada cah Bagus kalau begitu" ungkap Sahara merangkul kedua anaknya itu
"Istriku, kenapa kamu lama sekali di sini?" tanya Gandra karena Sahara tak kunjung pulang ke kerajaan miliknya dan mengira Sahara berpacaran dengan Dimas.
"Ah suamiku, aku lapar mau makan prasmanan dulu" jawab Sahara
Para jin itu sudah di sediakan tempat khusus oleh Adrian, mereka tidak makan bersama para manusia dan akan makan di kamar yang sudah di siapkan Adrian juga Sari agar orang orang tidak terkejut melihat banyak piring dan sendok melayang sendiri.
"Ayo ayahanda kita ikut makan" ajak Anggadana
"Kalian semakin pintar saja, ibu kalian mencari kalian sejak Kemarin dan ternyata kalian disini" ungkap Gandra
"Kami sedang bertugas ayahanda" jawab Argadana
"Apa tugas kalian sudah beres?" tanya Gandra
"Sip ayahanda, semuanya berjalan sesuai takdirnya" jawab Anggadana
"Bagus, jaga terus dua pasangan itu" balas Gandra
"Pasangan yang mana suamiku?" tanya Sahara polos
"Pasangan yang saat ini sedang berpegangan tangan" jawab Gandra menggenggam tangan Sahara
"Hihihi.. Sahara jadi malu" ucap Sahara tersenyum malu malu tapi memeluk Gandra.
"Kami tidak mau punya adik ya, catat itu" ucap Argadana dan Anggadana serius
"Padahal kalau ayahanda tidak membuat ibunda kalian ini tidak bisa hamil lagi, mungkin kalian saat ini sudah punya adik dua puluh" ungkap Gandra
"Kami tidak mau" ucap keduanya
Argadana dan Anggadana akan terus jadi algojo Perjodohan Darah itu, mereka akan tetap mengawasi Dimas dan Kania karena mereka tahu, rumah tangga Dimas dan Kania tidak akan semulus yang mereka bayangkan.
"Kania, mungkin aku akan ada disini sampai besok saja, tapi aku akan ke sini sebulan sekali, kamu tidak apa apa kan?" tanya Dimas
"Tidak apa apa kak, Kania akan menjaga Marwah Kania sebagai istri kak Dimas di sini" jawab Kania
"Alhamdulillah, terima kasih, aku jadi tidak ingin melihat malam ini berakhir, aku masih ingin melihat wajah cantik istriku ini setiap malamnya" bisik Dimas membuat Kania tersipu malu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Ayla Anindiyafarisa
absen thor
2025-07-16
0