Fitnah untuk Kania

Persiapan ijab kabul sudah di lakukan pihak pesantren karena mereka akan menikah di pesantren itu, Dimas akan tetap disana sampai lusa karena dia ingin melihat kegiatan Kania di sekolah. Kania masih berada di asrama teman temannya karena masih merasa malu saat menatap Dimas.

‎"Kania ayo kamu kan harus ke tempat Abah Adrian dan nyai Sari" ajak teman Kania yang bernama Aqila

‎"Iya qila tunggu di depan ya, Kania mau ke toilet dulu" jawab Kania

‎"Kalau begitu aku duluan ya, kamu jangan lama" ucap Aqila dan Kania mengangguk

‎Kania berjalan dengan tenang ke arah toilet, dia tidak curiga pada siapapun karena setiap dia bertemu santri lain, mereka akan menatapnya seperti biasa, hingga tarikan tangan seseorang mengagetkannya.

‎"Pak ustadz" kaget Kania menunduk dan berusaha keluar tapi pintunya di kunci oleh orang itu

‎"Kania, saya kurang apa? Saya bahkan lebih baik dari orang yang kamu pilih tadi, saya sudah memendam rasa suka saya sejak kamu masuk kelas sembilan" ucap ustadz itu yang bernama Soleh

‎"Maaf ustadz Soleh, tapi saya memang sudah di lamar sejak lama, tolong buka pintunya, saya tidak mau kalau sampai ada fitnah" jawab Kania terus berusaha membuka pintu.

‎Brak. Brak. Brak.

‎"Tolong!" Teriak Kania ketika dia terus mengendor pintu itu

‎"Terus saja kamu gedor pintu itu, dan akan banyak orang yang datang, setelah itu kamu tidak bisa lari lagi dariku Kania, kita akan di nikahkan Abah Adrian" gumam Soleh tersenyum miring

‎"Pak ustadz tolong buka pintunya" ucap Kania sekali lagi

‎"Tidak akan sampai aku bisa menikahimu Kania" jawab Soleh

‎"Itu tidak mungkin ustadz" balas Kania malah membuat Soleh kesal

‎Soleh berjalan mendekati Kania yang masih berdiri di depan pintu kelas kosong yang dia gunakan untuk mengurung Kania, Kania yang takut langsung bergeser dan menghindari Soleh, bahkan dia terus waspada saat Soleh semakin dekat dengannya.

‎"Terima saya Kania, Karena saat orang orang menemukan kita disini, mereka akan menikahkan kita juga" bujuk Soleh

‎"Tidak, Abah Adrian pasti akan mendengarkan saya ustadz, Abah Adrian tahu saya tidak akan seperti yang orang tuduhkan" balas Kania

‎Brak.

‎Pintu tiba tiba terbuka dan Kania segera berlari keluar dengan wajah yang pucat dan keringat dingin di wajahnya. Dia bersyukur dan berterima kasih pada orang yang membukanya.

‎"Kalian sedang apa di dalam!" Bentak seorang pengajar dan beberapa santri yang mendengar gedoran pintu Kania.

‎"Kami hanya sedang bicara ustadz" jawab Soleh

‎"Saya di tarik Ustadz Soleh kedalam dan dia mengunci saya pak ustadz" adu Kania

‎"Kamu berdua di dalam? Apa dia menyentuh kamu?" Tanya ustadz dan para santri mulai heboh

‎"Tidak ustadz, tidak di sentuh kecuali tangan saya di tarik paksa ustadz Soleh" jawab Kania

‎"Bohong! Kami berpelukan karena Kania juga mencintai saya ustadz Fikri" jawab Soleh

‎"Bohong ustadz, saya tidak mungkin melakukan hal berdosa itu selain dengan mahrom saya ustadz" ucap Kania

‎"Ada apa disini ribut ribut?" Tanya Abidzar yang datang setelah di panggil seorang santri kalau ada orang yang berbuat mesum di ruang kelas. Dan santri itu adalah orang suruhan Soleh. Dia sengaja meminta orang yang mendukungnya berjodoh dengan Kiara, untuk menjebak Kiara agar tidak jadi menikah dengan Dimas.

‎"Ustadz Soleh berada dalam satu ruangan dengan Kania Kiai, dan mereka berpelukan" jawab santri tersebut

‎"Tidak Kiai, itu bohong" ucap Kania mulai panik karena tidak mau kalau sampai orang tuanya kecewa padanya apalagi itu sebuah fitnah

‎"Ustadz Soleh, ikut saya sekarang, Kania juga akan saya panggil orang tuanya" perintah Abidzar

‎"Baik Kiai" jawab Soleh

‎Galuh di panggil ke tempat para santri yang sering bermasalah di pondok, Galuh sengaja mengajak Bintang untuk ikut karena mempunyai firasat yang buruk tentang Kania.

‎"Saya akan bertanggung jawab Kiai, saya siap menikahi Kania" ungkap Soleh setelah mengatakan kalau dia dan Kania punya hubungan diam diam dan sering bertemu di ruangan itu saat kelas kosong.

‎"Tidak Kiai, saya tidak bersedia" balas Kania tegas

‎"Kamu tidak perlu bertanggung jawab karena saya tahu anak saya tidak bersalah" ucap Galuh menatap tajam Soleh

‎"Tapi Kiai, Citra pesantren ini akan tercemar karena banyak orang yang melihat ini tadi" ucap Fikri

‎"Kami akan keluar dari pesantren ini" ucap Bintang dan Galuh setuju

‎"Ini bukan masalah itu pak, ini masalah nama baik pesantren yang akan tercemar, masalah ini tidak pernah terjadi di pesantren ini dan sekarang banyak santri yang melihat hal itu" ungkap Fikri

‎"Saya perlu berdiskusi dulu dengan Abah Adrian" ungkap Abidzar karena dia juga khawatir dengan nama baik pesantren, tapi dia juga yakin kalau Kania tidak bersalah.

‎"Jangan cari mati anak muda, kamu tidak tahu Hal apa yang mungkin akan menimpamu kalau sampai kamu mendekati anak saya" ucap Galuh

‎"Kami saling mencintai, harusnya bapak bisa lihat itu, apa salahnya kalau kami menikah?' tanya Soleh

‎"Tentu salah, karena orang yang kamu kejar adalah jodoh orang lain" jawab Bintang

‎"Jodoh itu adalah saat Allah SWT yang menentukannya" ucap Soleh

‎Jangan menyebut asma Allah dengan mulut kamu yang kotor itu, seharusnya kamu malu dengan gelar ustadz yang kamu miliki sekarang, apa kamu tidak takut, ilmu yang selama ini kamu pegang hilang begitu saja" ungkap Bintang merasa geram

‎"Papa, sudah pa, Kania yakin Abah Adrian tidak akan menikahkan Kania dengan ustadz Soleh" bujuk Kania

‎"Mohon tenang sampai Kiai Abidzar datang bersama Abah Adrian" bujuk Fikri

‎"Apa kamu juga lebih percaya teman kamu ini?" Tanya Galuh menjauhkan Kania dari Soleh yang terus menatap Kania dengan tatapan kemenangan

‎"Saya tidak percaya pak, tapi semua murid juga mengatakan itu, saya memang ada disana dan saat Kania keluar dia dalam keadaan berantakan juga wajah yang pucat dengan keringat di wajahnya" jawab Fikri

‎"Tentu saja Kania akan pucat dan berkeringat, dia tidak pernah berada satu ruangan berdua dengan seorang laki laki jahat!" balas Galuh

‎Adrian sudah datang bersama Abidzar, di belakangnya juga ada Dimas yang mengikuti karena di ajak oleh Adrian setelah mendengar kesaksian Abidzar dari versi Soleh dan Kania.

‎"Assalamu'alaikum" sapa Adrian, Abidzar dan Dimas

‎"Wa'alaikumussalam" jawab semua yang ada di dalam

‎"Saya sudah dengar apa yang di sampaikan Abidzar tentang masalah ini, ustadz Soleh apa anda bisa mempertanggungjawabkan apa yang anda katakan?" Tanya Adrian

‎"Insya Allah Abah" jawab Soleh

‎"Kania apa kamu juga bersedia mempertanggungjawabkan perkataan kamu tadi saat menjelaskan versi kamu?" Tanya Adrian

‎"Insya Allah Abah" jawab Kania

‎"Apa kamu keberatan kalau saya meminta kamu untuk menikah dengan ustadz Soleh?" Tanya Adrian

‎"Iya saya keberatan Abah" jawab Kania

‎"Dimas apa kamu keberatan kalau Kania saya nikahkan dengan ustadz Soleh" tanya Adrian

‎"Saya keberatan Abah, karena mereka tidak melakukan apapun, kalau masalah kesaksian ustadz Soleh yang mengatakan Kania dia peluk, saya juga sering memeluk Kania, dia bahkan makan bersama saya di pangkuan saya dulu" jawab Dimas membuat Soleh dan Fikri terbelalak

‎"Tak hanya itu, kami juga pernah tidur berdua, apa saya juga boleh bertanggung jawab pada Kania?" Tanya Dimas menatap dingin Soleh

‎"Kamu dengar kan Soleh?" Tanya Adrian tanpa menyebutkan gelar ustadz pada Soleh

‎"Tapi ustadz, Kania bilang kalau dia mengagumi saya beberapa Minggu yang lalu" jawab Soleh

‎"Benar itu Kania?" Tanya Adrian dan Kania mengangguk

‎"Hanya kagum sebatas murid dan guru Abah" jawab Kania lagi

‎"Tidak, saya tidak terima Abah, saya harus menikahi Kania, bahkan saya sudah menelepon orang tua saya untuk datang hari ini" ucap Soleh memaksa

‎"Dia tidak sayang nyawanya" ucap Hala

‎"Harusnya dia merasa cukup dengan ilmu yang dia punya, masih banyak perempuan yang menyukainya selain Kania, tapi lihat akibat cinta buta seseorang, dia lupa dengan ilmunya" ungkap Rukmini

‎"Perlu Sahara sentil?" Tanya Sahara

‎"Tugas itu bukan tugas kita Sahara, sosok yang melindungi ikatan jodoh Antara Dimas juga Kania adalah jin lain" jawab Rukmini

‎"Siapa?" Tanya Hala

‎"Kamu pikir dengan tujuan apa dua anak Sahara lahir?" Tanya Rukmini

‎"Melenyapkan setiap orang yang menghalangi atau mengganggu hubungan Dimas dan Kania?" Tanya Hala dan Rukmini mengangguk

‎"Dimas, Kania kamu percaya pada ketetapan Allah SWT kan?" Tanya Adrian

‎"Insya Allah Abah" jawab keduanya

‎"Menikahlah dengan Soleh, dan lihat bagaimana Allah mengatur jodoh Kalian nanti, jika benar kalian berjodoh, maka kalian akan bersama meski ada duri sekalipun di jalan kalian" ungkap Adrian

‎"Tapi Abah" protes Galuh

‎"Percaya padaku, biar semua orang disini tahu, kalau pesantren tidak main main dalam mendisiplinkan penghuninya" bujuk Adrian

‎"Alhamdulillah, Kania aku akan berikan mahar terbaik untukmu, kamu tenang saja" ungkap Soleh

‎"Saya tidak akan menjadi walinya Abah" ucap Galuh

‎"Satu lagi Soleh, Kania ini adalah anak di luar nikah, jadi hak walinya akan di serahkan pada wali hakim, apa kamu menerimanya" tanya Adrian sedikit membuat Soleh terkejut tapi beberapa detik kemudian dia mengangguk ragu.

‎"Saya terima Abah, saya akan jelaskan nanti pada orang tua saya" jawab Soleh

‎Akhirnya rencana Dimas untuk mengikat Kania harus batal karena ulah dari Soleh, tapi Dimas meyakinkan Kania kalau ijab kabul itu tidak akan terjadi dan Kania tidak perlu khawatir.

‎"Jangan menangis, pakai ini, ini adalah hadiah pertemuan pertama kita setelah lima tahun" bujuk Dimas memberikan gelang emas pada Kania, karena Kania terus menangis bahkan sampai terisak.

‎"Kania.. Kania minta maaf kak, harusnya Kania diam saja di asrama atau tidak ke toilet santri saja" ungkap Kania masih terisak dengan tangan Dimas sudah memasangkan gelang di tangan Kania

‎"Dia calon istri saya, kenapa kamu sentuh!" Bentak Soleh

‎Bugh.

‎"Diam kamu! Jangan bangga karena kamu berhasil menjebak Kania" umpat Bintang memukul Soleh karena kesal

‎Adrian tidak membela Soleh sama sekali dia hanya melihat interaksi Dimas dan juga Kania yang sepertinya semakin kuat terikat, terlihat dari benang merah yang mengikat mereka sekarang sudah begitu kuat melekat di jantung mereka.

Terpopuler

Comments

Ayla Anindiyafarisa

Ayla Anindiyafarisa

cari mati tu si Soleh tu y kan Thor katanya ustad tapi kok kelakuannya kek gitu

2025-07-16

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan setelah tiga belas tahun
2 Fitnah untuk Kania
3 Algojo Perjodohan Darah
4 Berhasil ijab kabul
5 Sosok Hitam
6 Rukiyah
7 Pulang
8 Tanah kuburan
9 Merayu Sahara
10 Lingga angkat tangan
11 Buhul
12 Empat calon tumbal
13 Masih mengancam
14 Balasan dari Dimas
15 Teluh darah
16 Lintah
17 Balasan kejam
18 Di luar prediksi
19 Bahu Laweyan
20 Panji nekat
21 Ternyata.... hanya siasat Sahara
22 Kasmaran
23 Panji melawan kutukan
24 Sahara cemburu
25 Malam pertama
26 Masalah kecil
27 Masalah Adrian
28 Semakin kurang ajar
29 Tujuan Widuri
30 Balasan si algojo
31 Pulang
32 Bungkus
33 Tersedak ular
34 Sahara marah
35 Beraktifitas kembali
36 Mulai tertarik
37 Rencana dua bocah kematian
38 Rencana pelet Ki Suro
39 Pelet 2
40 Kena.....
41 Sosok misterius
42 Mereka tahu
43 Tentang Arjuna
44 Dimas mulai curiga
45 Jebakan untuk Jatmiko
46 Arjuna bergerak
47 Seumur hidup dalam rasa bersalah
48 Istri baru
49 manusia gatal
50 hipnotis
51 hukuman 1
52 Hukuman 2
53 galaunya Restu
54 Bucin sendirian
55 Keputusan Restu
56 Dukungan sahabat
57 Anggaran
58 Godaan masa lalu
59 Ancaman Dimas
60 Anggadana mencari
61 Pembalasan dari Anggadana
62 Cahaya kepercayaan
63 Kania versi tokek
64 Kantung Icang
65 Si bandar togel
66 Musuh baru Sahara
67 Sahara lengah
68 kerandoman Argadana
69 Taubat
70 Asap kematian
71 Saling curiga
72 Tantangan untuk Gandra
73 Gugur
74 Tiba tiba jadi ngetop
75 Masih bingung
76 Dua algojo hilang
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Pertemuan setelah tiga belas tahun
2
Fitnah untuk Kania
3
Algojo Perjodohan Darah
4
Berhasil ijab kabul
5
Sosok Hitam
6
Rukiyah
7
Pulang
8
Tanah kuburan
9
Merayu Sahara
10
Lingga angkat tangan
11
Buhul
12
Empat calon tumbal
13
Masih mengancam
14
Balasan dari Dimas
15
Teluh darah
16
Lintah
17
Balasan kejam
18
Di luar prediksi
19
Bahu Laweyan
20
Panji nekat
21
Ternyata.... hanya siasat Sahara
22
Kasmaran
23
Panji melawan kutukan
24
Sahara cemburu
25
Malam pertama
26
Masalah kecil
27
Masalah Adrian
28
Semakin kurang ajar
29
Tujuan Widuri
30
Balasan si algojo
31
Pulang
32
Bungkus
33
Tersedak ular
34
Sahara marah
35
Beraktifitas kembali
36
Mulai tertarik
37
Rencana dua bocah kematian
38
Rencana pelet Ki Suro
39
Pelet 2
40
Kena.....
41
Sosok misterius
42
Mereka tahu
43
Tentang Arjuna
44
Dimas mulai curiga
45
Jebakan untuk Jatmiko
46
Arjuna bergerak
47
Seumur hidup dalam rasa bersalah
48
Istri baru
49
manusia gatal
50
hipnotis
51
hukuman 1
52
Hukuman 2
53
galaunya Restu
54
Bucin sendirian
55
Keputusan Restu
56
Dukungan sahabat
57
Anggaran
58
Godaan masa lalu
59
Ancaman Dimas
60
Anggadana mencari
61
Pembalasan dari Anggadana
62
Cahaya kepercayaan
63
Kania versi tokek
64
Kantung Icang
65
Si bandar togel
66
Musuh baru Sahara
67
Sahara lengah
68
kerandoman Argadana
69
Taubat
70
Asap kematian
71
Saling curiga
72
Tantangan untuk Gandra
73
Gugur
74
Tiba tiba jadi ngetop
75
Masih bingung
76
Dua algojo hilang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!