Bab 5 AKTI

Keysa berjalan dengan gontai keluar dari hotel EQueen. Suasana hotel sudah sepi hanya satpam penjaga yang berjaga-jaga di pos penjagaan. Dengan menahan rasa sakit hati dan sakit di sekujur tubuhnya, Keysa pulang ke rumah kontrakannya mengendarai motor maticnya.

Sepanjang perjalanan pulang ke rumah kontrakannya, air matanya terus mengalir membasahi pipinya. Dia meratapi nasibnya yang menerima kejadian menyakitkan ditempat kerjanya. Seharusnya dia tidak perlu datang bekerja di hotel EQueen, tapi semuanya sudah seperti nasi menjadi bubur.

Keysa membelokan motornya memasuki gang sempit jalan menuju kontrakannya, hingga dia berpapasan dengan dua pemuda di gang sempit tersebut.

"Baru pulang neng!" ucap salah satu pemuda itu yang sudah sering melihat penghuni kontrakan sederhana itu pulang larut malam.

Keysa tak menanggapi ucapan pemuda itu, dia sering ditanya hal demikian setiap pulang kerja. Keysa memilih acuh dan terus melajukan motornya hingga sampai di kontrakannya.

Keysa menghembuskan nafas kasar, dia kembali mencari kunci kontrakannya di dalam tas, setelah menemukan kuncinya, dia segera membuka pintu kontrakannya, lalu memasukkan motornya ke dalam rumah. Barulah dia mengunci pintu kontrakannya.

Keysa bersandar di pintu kontrakannya sambil menatap sendu kamar yang ditempati neneknya, dia sangat malu bertemu dengan neneknya dengan penampilannya yang sangat menyedihkan.

Apakah yang harus dia lakukan esok pagi. Haruskah dia berkata jujur kepada neneknya bahwa dia diperkosa di tempat kerjanya. Tapi, kalau dia menceritakan hal menyakitkan yang dialaminya, takutnya membahayakan kondisi neneknya.

"Nenek tidak boleh tahu masalah yang menimpaku." gumam Keysa dengan mata berkaca-kaca, dadanya terasa sesak setiap kali mengingat kejadian menyakitkan yang dialaminya.

Dia pun berjalan gontai masuk ke dalam kamarnya, dia meletakkan tasnya di atas ranjang lalu menyambar handuk di atas kursi. Dia ingin segera membersihkan tubuhnya.

Di dalam kamar mandi, Keysa kembali terisak melihat tubuhnya dipenuhi tanda merah. Dia merasa tubuhnya sangat-sangat kotor akibat perbuatan pria gila nan brengsek itu.

Keysa terus menyabuni seluruh tubuhnya berharap jejak pria brengsek itu hilang di permukaan kulitnya, dia bahkan sudah mandi sebanyak tiga kali dan menyabuni seluruh tubuhnya berkali-kali bahkan sampai membuat permukaan kulitnya memerah karena terus menggosok jejak pria bajingan itu yang tak mau hilang-hilang di kulit putihnya.

Tubuh Keysa sudah menggigil kedinginan di dalam kamar mandi, dia pun memilih mengakhiri ritual mandinya, dia sudah frustasi dengan tubuhnya yang masih terdapat jejak pria brengsek itu.

Tubuhnya sudah menggigil, Keysa langsung menyambar handuk yang digantung di dinding kamar mandi. Lalu dia keluar dari kamar mandi hanya menggunakan sehelai handuk yang menutupi sebagian tubuhnya.

Langkahnya membawanya menuju kamarnya, Keysa menatap lama bayangan dirinya di depan cermin. Dia mengernyit jijik saat mendapati keadaan tubuhnya yang benar-benar menjijikan untuk di pandang mata.

Jemarinya menyusuri ceruk leher jenjangnya. Ada banyak tanda kiss mark yang tertera di sana padahal dia sudah menggosoknya berkali-kali. Hingga bibirnya mengaduh pelan saat jemarinya mengenai bekas gigitan pria gila itu di leher jenjangnya.

"Dasar pria Brengsek!" ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Kemudian Keysa membuka lemari plastiknya dan mengambil piyama tidur bermotif bunga lalu memakainya, setelah selesai memakai piyamanya, Keysa langsung membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Dia sangat lelah dan ingin segera mengistirahatkan tubuhnya, berharap malam ini hanyalah mimpi buruk baginya.

🍁🍁🍁🍁

Keesokan harinya....

Erlan mulai mengerjapkan matanya saat sinar mentari pagi menembus jendela kamar hotel yang ditempatinya, hal itu sungguh menganggu tidurnya. Perlahan ia bangun dan tangannya langsung terangkat memegangi kepalanya yang terasa berat. Sisa-sisa mabuk semalam masih membuatnya pusing.

Sambil mengumpulkan kesadarannya Erlan terlonjat kaget mendapati dirinya tidak memakai sehelai benangpun yang melekat di tubuh kekarnya. Hanya selimut tebal yang menutupi sebagian tubuhnya.

"Apa yang terjadi." gumam Erlan dengan terkejut.

Erlan mencoba mengingat-ingat kembali kejadian semalam. Dia pun mengingat bahwa dia datang berkunjung ke apartemen kekasihnya dan sialnya dia mendapati kekasihnya bercinta dengan pria lain.

"Sialan!" umpat Erlan dengan kesalnya sambil mengepalkan tangannya dengan emosi meluap-luap jika teringat kembali dengan kejadian tersebut.

"Terus, bagaimana bisa aku berada di hotel?. Tunggu, bukannya ini kamar hotel yang sering ku tempati. Berarti aku berada di hotel EQueen." ucap Erlan berbicara sendiri sembari mengingat kejadian semalam dan masih hapal betul suasana kamar khusus yang ditempatinya.

"Padahal semalam aku meminta pak Kasim untuk membawaku ke club malam, terus aku minum sampai mabuk dan tak ingat lagi setelahnya. Apa mungkin pak Kasim yang membawaku ke hotel." ucap Erlan yang masih mengingat tempat terakhir yang didatanginya.

Perlahan Erlan menggeser tubuhnya, hingga kedua matanya membulat sempurna melihat noda merah di atas sprei nya. Apa yang sudah dia lakukan, apa mungkin dia sudah menghabiskan malam bersama seorang wanita.

Seketika pikiran Erlan mendadak gusar, dia langsung mengusap wajahnya dengan kasar sambil mengingat kembali kejadian semalam. Sekelebat bayangan semalam langsung terlintas dipikirannya, seorang gadis bertubuh mungil berpakaian seragam cleaning service dia bawa paksa masuk ke dalam kamarnya.

"Aku masih ingat betul kaki mulus gadis itu berwarna pink soft dan sangat menggairahkan berhasil menendang juniorku. Hingga membuat juniorku langsung terbangun, lalu...aku...aku memperkosa gadis itu." ucap Erlan dengan mata melotot.

"Ya Tuhan, aku sungguh bodoh. Karena mabuk, aku melakukan kesalahan fatal." gumam Erlan sambil mengusap wajahnya dengan kasar yang mulai mengingat jelas kejadian semalam.

Erlan langsung mengalihkan pandangannya mencari-cari keberadaan gadis itu, namun dia tidak menemukan jejak gadis berkaki mulus itu di dalam kamarnya.

Erlan memutuskan untuk membersihkan diri. Ia menyingkirkan selimut dari tubuhnya hingga matanya memicing melihat noda darah mengering di bagian junior nya dan di atas sprei nya.

"Mungkin darah ini...."

Erlan tidak melanjutkan ucapannya, dia tidak ingin asal menebak, dia pun melangkah masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Tak berselang lama kemudian, Erlan keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk yang terlilit di pinggangnya. Dia mengerutkan keningnya saat menginjak sesuatu, hingga dia berjongkok untuk mengambil benda kecil dibawah kakinya.

"Kancing baju" ucap Erlan sambil memegang kancing baju berwarna biru di tangannya, mungkinkah kancing baju tersebut milik gadis semalam.

"Aku harus mencari gadis itu. Aku bahkan belum membayarnya." gumam Erlan lalu bangkit berdiri.

Kemudian ia berjalan kearah lemari pakaian, lalu mengambil pakaiannya dari dalam lemari. Kebetulan kamar hotel yang ditempatinya selalu tersedia pakaiannya.

Selesai berpakaian, Erlan lalu mencari ponselnya, hingga dia melihat jasnya tergeletak di atas meja. Dia pun memeriksa saku jasnya dan menemukan ponselnya.

"Aku harus menghubungi pak Kasim untuk mencari gadis itu." gumam Erlan lalu menghubungi supir pribadinya. Namun sialnya panggilannya tak kunjung diangkat oleh Supir pribadinya.

Hingga terdengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya, dengan malas Erlan melangkah mendekat kearah pintu lalu membuka pintu kamarnya.

"Selamat pagi sayang!"

Erlan langsung membulatkan kedua matanya melihat seseorang berdiri di depan pintu kamarnya.

Terpopuler

Comments

Eonnie Nurul

Eonnie Nurul

bersyukur ya Erlan masih ingat kejadian semalam walaupun dalam keadaan mabuk 🙄

2025-07-05

2

Kak olaa

Kak olaa

hehehe erlan tergila-gila pda kaki mulus key

2025-07-05

1

Ds Phone

Ds Phone

perumpuan tu lah tu

2025-09-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 AKTI
2 Bab 2 AKTI
3 Bab 3 AKTI
4 Bab 4 AKTI
5 Bab 5 AKTI
6 Bab 6 AKTI
7 Bab 7 AKTI
8 Bab 8 AKTI
9 Bab 9 AKTI
10 Bab 10 AKTI
11 Bab 11 AKTI
12 Bab 12 AKTI
13 Bab 13 AKTI
14 Bab 14 AKTI
15 Bab 15 AKTI
16 Bab 16 AKTI
17 Bab 17 AKTI
18 Bab 18 AKTI
19 Bab 19 AKTI
20 Bab 20 AKTI
21 Bab 21
22 Bab 22 AKTI
23 Bab 23 AKTI
24 Bab 24 AKTI
25 Bab 25 AKTI
26 Bab 26 AKTI
27 Bab 27 AKTI
28 Bab 28 AKTI
29 Bab 29 AKTI
30 Bab 30 AKTI
31 Bab 31 AKTI
32 Bab 32 AKTI
33 Bab 33 AKTI
34 Bab 34 AKTI
35 Bab 35 AKTI
36 Bab 36 AKTI
37 Bab 37 AKTI
38 Bab 38 AKTI
39 Bab 39 AKTI
40 Bab 40 AKTI
41 Bab 41 AKTI
42 Bab 42 AKTI
43 Bab 43 AKTI
44 Bab 44 AKTI
45 Bab 45 AKTI
46 Bab 46 AKTI
47 Bab 47 AKTI
48 Bab 48 AKTI
49 Bab 49 AKTI
50 Bab 50 AKTI
51 Bab 51 AKTI
52 Bab 52 AKTI
53 Bab 53 AKTI
54 Bab 54 AKTI
55 Bab 55 AKTI
56 Bab 56 AKTI
57 Bab 57 AKTI
58 Bab 58 AKTI
59 Bab 59 AKTI
60 Bab 60 AKTI
61 Bab 61 AKTI
62 Bab 62 AKTI
63 Bab 63 AKTI
64 Bab 64 AKTI
65 Bab 65 AKTI
66 Bab 66 AKTI
67 Bab 67 AKTI
68 Bab 68 AKTI
69 Bab 69 AKTI
70 Bab 70 AKTI
71 Bab 71 AKTI
72 Bab 72 AKTI
73 Bab 73 AKTI
74 Bab 74 AKTI
75 Bab 75 AKTI
76 Bab 76 AKTI
77 Bab 77 AKTI
78 Bab 78 AKTI
79 Bab 79 AKTI
80 Bab 80 AKTI
81 Bab 81 AKTI
82 Bab 82 AKTI
83 Bab 83 AKTI
84 Bab 84 AKTI
85 Bab 85 AKTI
86 Bab 86 AKTI
87 Bab 87 AKTI
88 Bab 88 AKTI
89 Bab 89 AKTI
90 Bab 90 AKTI
91 Bab 91 AKTI
92 Bab 92 AKTI
93 Bab 93 AKTI
94 Bab 94 AKTI
95 Bab 95 AKTI
96 Bab 96 AKTI
97 Bab 97 AKTI
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Bab 1 AKTI
2
Bab 2 AKTI
3
Bab 3 AKTI
4
Bab 4 AKTI
5
Bab 5 AKTI
6
Bab 6 AKTI
7
Bab 7 AKTI
8
Bab 8 AKTI
9
Bab 9 AKTI
10
Bab 10 AKTI
11
Bab 11 AKTI
12
Bab 12 AKTI
13
Bab 13 AKTI
14
Bab 14 AKTI
15
Bab 15 AKTI
16
Bab 16 AKTI
17
Bab 17 AKTI
18
Bab 18 AKTI
19
Bab 19 AKTI
20
Bab 20 AKTI
21
Bab 21
22
Bab 22 AKTI
23
Bab 23 AKTI
24
Bab 24 AKTI
25
Bab 25 AKTI
26
Bab 26 AKTI
27
Bab 27 AKTI
28
Bab 28 AKTI
29
Bab 29 AKTI
30
Bab 30 AKTI
31
Bab 31 AKTI
32
Bab 32 AKTI
33
Bab 33 AKTI
34
Bab 34 AKTI
35
Bab 35 AKTI
36
Bab 36 AKTI
37
Bab 37 AKTI
38
Bab 38 AKTI
39
Bab 39 AKTI
40
Bab 40 AKTI
41
Bab 41 AKTI
42
Bab 42 AKTI
43
Bab 43 AKTI
44
Bab 44 AKTI
45
Bab 45 AKTI
46
Bab 46 AKTI
47
Bab 47 AKTI
48
Bab 48 AKTI
49
Bab 49 AKTI
50
Bab 50 AKTI
51
Bab 51 AKTI
52
Bab 52 AKTI
53
Bab 53 AKTI
54
Bab 54 AKTI
55
Bab 55 AKTI
56
Bab 56 AKTI
57
Bab 57 AKTI
58
Bab 58 AKTI
59
Bab 59 AKTI
60
Bab 60 AKTI
61
Bab 61 AKTI
62
Bab 62 AKTI
63
Bab 63 AKTI
64
Bab 64 AKTI
65
Bab 65 AKTI
66
Bab 66 AKTI
67
Bab 67 AKTI
68
Bab 68 AKTI
69
Bab 69 AKTI
70
Bab 70 AKTI
71
Bab 71 AKTI
72
Bab 72 AKTI
73
Bab 73 AKTI
74
Bab 74 AKTI
75
Bab 75 AKTI
76
Bab 76 AKTI
77
Bab 77 AKTI
78
Bab 78 AKTI
79
Bab 79 AKTI
80
Bab 80 AKTI
81
Bab 81 AKTI
82
Bab 82 AKTI
83
Bab 83 AKTI
84
Bab 84 AKTI
85
Bab 85 AKTI
86
Bab 86 AKTI
87
Bab 87 AKTI
88
Bab 88 AKTI
89
Bab 89 AKTI
90
Bab 90 AKTI
91
Bab 91 AKTI
92
Bab 92 AKTI
93
Bab 93 AKTI
94
Bab 94 AKTI
95
Bab 95 AKTI
96
Bab 96 AKTI
97
Bab 97 AKTI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!