Bab 3 AKTI

Perusahaan DW Group....

"Erlan, ayahmu baru saja menelpon menanyakan keberadaan mu." ucap Lucas yang merupakan sahabat sekaligus sekretarisnya.

Pria berkacamata itu melangkah masuk ke dalam ruangan atasannya. Dimana sosok atasannya tersenyum tipis melihatnya yang sedang duduk di kursi kebesarannya.

"Ya, aku sudah mengirimkan pesan kepadanya, bahwa aku setuju datang berkunjung ke hotel EQueen. Sekaligus aku ingin mengunjungi kekasihku disana. Kebetulan Shakira berada di luar kota karena tuntutan pekerjaannya." ucap Erlan bersemangat lalu bangkit dari duduknya.

"Kau akan berangkat sekarang?" tanya Lucas memastikannya dan melihat Erlan sedang bersiap-siap.

"Ya, kemungkinan aku tiba disana sekitar jam delapan malam." ucap Erlan sambil melirik jam tangan mewah yang melingkar di pergelangan tangan kekarnya. Dia pun mulai memakai jasnya.

"Terus bagaimana dengan aku?" tanya Lucas menunjuk dirinya sendiri.

"Kau tetap disini menghandle pekerjaanku. Kebetulan besok ada meeting dengan klien dari perusahaan Laquna Corp." ucap Erlan sambil mengedipkan sebelah matanya lalu melangkah lebar keluar dari ruangannya. Pria berusia 27 tahun ini semakin tampan dan berkharisma saja, bahkan digandrungi kaum wanita.

"Semoga perjalananmu ke luar kota berjalan lancar. Jangan lupa belikan aku Cumi kering." teriak Lucas mencoba menghentikan langkah atasannya.

"Oke" ucap Erlan sebelum benar-benar keluar dari ruangannya.

Erlan melangkahkan kakinya memasuki lift khusus, namun tiba-tiba ponselnya berdering. Dengan cepat dia merogoh ponselnya di saku celananya untuk melihat panggilan masuk di ponselnya.

"Mommy" Erlan langsung mengangkat panggilan masuk dari ibunya.

"Halo nak, apa kamu akan ke luar kota sore ini?" tanya Nyonya Hani di ujung telepon.

"Iya mom." jawab Erlan sambil mengusap rambutnya kebelakang.

"Oh, ternyata ucapan Daddy mu benar. Ya sudah, hati-hati di jalan. Setelah sampai di sana, jangan lupa kabari mommy." ucap Nyonya Hani dengan suara terdengar khawatir.

"Baik mommy." ucap Erlan tersenyum tipis hingga panggilan telponnya berakhir dan bersamaan pula pintu lift terbuka. Dia pun bergegas keluar.

Tampak supir pribadi yang ditugaskan oleh ayahnya untuk mengantarnya kemanapun, sudah berdiri di samping mobilnya dan begitu sigap membukakan pintu mobil untuknya saat melihatnya keluar dari perusahaan.

Karena semenjak mengalami kecelakaan beberapa tahun yang lalu, Erlan tak lagi di bebaskan berkendara, bahkan ayahnya menyiapkan supir pribadi khusus untuknya.

Erlan bergegas masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi belakang. Tak berselang lama, mobil mulai melaju meninggalkan perusahaannya.

"Pak Kasim, setelah sampai di kota A, aku mau mampir sebentar di apartemen temanku." ucap Erlan memberitahu supir pribadinya.

"Baik tuan muda." ucap Pak Kasim yang sedang fokus berkendara.

Perjalanan ke kota A membutuhkan waktu sekitar tiga jam lamanya, hingga akhirnya mobil yang ditumpanginya tiba di kota metropolitan itu.

"Pak berhenti di depan." ucap Erlan setelah melihat toko bunga di pinggir jalan. Dia pun bergegas turun dari mobil dan melangkah masuk ke dalam toko bunga tersebut.

Tak berselang lama kemudian, Erlan keluar dari toko bunga sambil membawa buket bunga mawar merah di tangannya. Dia pun bergegas masuk ke dalam mobil dan meminta supirnya untuk jalan.

"Sudah sampai tuan." ucap Pak Kasim.

"Hemm" ucapnya sambil melihat keluar kaca mobil dan tak lupa dia mengabari ibunya.

Erlan bergegas turun dari mobil dan melangkah lebar menuju lift yang akan membawanya ke lantai unit apartemen kekasihnya.

Erlan sengaja mendatangi apartemen sang kekasih secara diam-diam. Sudah dua tahun dia menjalin kasih dengan gadis cantik bernama Shakira, sosok gadis yang berprofesi sebagai model papan atas. Kedatanganya semata-mata untuk memberikan kejutan atas dua tahun hubungan mereka.

Dengan senyuman mengembang di wajahnya, Erlan membuka pintu apartemen kekasihnya, dia sangat hapal betul akses masuk di apartemen yang menggunakan pin tanggal jadian mereka. Bahkan apartemen tersebut sengaja dia beli khusus untuk sang kekasih.

Erlan membawa buket bunga mawar merah di tangannya, dia melangkah mengendap-endap memasuki apartemen kekasihnya, namun mendadak wajahnya berubah kala melihat sepasang sepatu pria tergeletak di lantai dekat sofa tempatnya berdiri saat ini.

Erlan langsung mengedarkan pandangannya dengan sorot mata tajam, hingga mendengar suara seseorang dari arah kamar utama. Tanpa basa-basi Erlan melangkahkan kakinya menuju kamar yang ditempati kekasihnya.

Dari arah pintu semakin terdengar jelas suara seseorang sedang mendesah persis orang yang sedang melakukan hubungan badan. Erlan semakin menajamkan pendengarannya, dia bukanlah pria polos yang tidak tahu jika urusan tersebut. Hanya saja saat ini kondisinya sangat memperihatinkan, sehingga dia persis pria tanpa memiliki senjata.

"Sayaang..lebih cepat..aaahh…"

" Okay babe"

“Aaaahh Carlos, ini sangat nikmat” suara desahan wanita mendayu indah dalam kamar tersebut.

Erlan hanya mampu mengepalkan tangannya dengan rahang mengeras, kilatan amarahnya terpancar jelas di wajahnya, bahkan Bunga ditangannya sudah di cengkram kuat.

“Shakira…aku sudah tidak tahan lagi, aku harus mengeluarkannya”

“Aaah....Carlooss!”

“Kau luar biasa, Shakira”

“Kau juga sangat perkasa…Carlos”

“Aaahh, Carlos!” Shakira terus menyebut nama pria yang terus bermain di atas tubuhnya.

Erlan langsung mendobrak pintu kamar yang tidak terkunci tersebut dan alangkah terkejutnya dia melihat kekasihnya bercinta dengan pria lain di depan matanya. Sementara dua insan itu juga sama terkejutnya melihat kedatangan Erlan.

“Erlan!”

Shakira terkejut sembari mendorong tubuh Carlos untuk menghentikan aksinya, membuat Carlos mengumpat kesal menggeser tubuhnya ke samping. Shakira langsung menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya dengan deru nafas ngos-ngosan.

Prok Prok Prok

“Sangat hebat, kau lebih pantas di sebut j*lang rendahan. Aku tekankan bahwa hubungan kita berakhir!” teriak Erlan dengan wajah memerah yang penuh emosi. Hatinya begitu sakit melihat wanita yang dicintainya bercinta dengan pria lain.

“Tidak bisa Erlan. Tidakkah kau sadar bahwa aku seperti ini karena dirimu. Pernahkah kau menciumku, mau menyentuh. Tidak kan!, kau itu lebih pantas di sebut gay.” ucap Shakira tidak terima.

“SHAKIRA!, jaga bicaramu!” bentak Erlan yang sedang tersulut emosi.

“Aku berkata sesuai fakta, berkali-kali aku menggoda mu dengan memakai pakaian seksi, tetap saja kau tidak pernah tergoda. Jadi, jangan salahkan aku mencari kepuasan dari pria lain.” ucap Shakira menohok memberikan pukulan telak bagi Erlan.

Tak memperdulikan ucapan Shakira, Erlan melangkah menuju pintu dan bergegas keluar dari apartemen mantan kekasihnya. Emosinya sedang meluap-luap, kalau dia tetap berada di apartemen, bisa saja dia membunuh keduanya.

Pak Kasim mengerutkan keningnya melihat tuan mudanya berjalan di basement apartemen, lalu membuka pintu mobil dengan kasarnya.

"Ke club malam." ucap Erlan dengan emosi.

"Bukannya tuan Erlan....."

"Apa kau tuli hah!" ucap Erlan dengan suara meninggi dan Pak Kasim langsung melajukan mobil menuju tempat hiburan malam.

Ketika memasuki mobil dan meninggalkan apartemen mantan kekasihnya, Erlan hanya diam dan menatap tajam ke depan dengan pikiran berkelana. Pak Kasim mengendarai mobil dengan sangat hati-hati, menembus jalanan yang masih ramai di jam yang semakin larut malam.

Hingga mobil yang ditumpanginya sampai di sebuah club malam. Disinilah tempat yang cocok untuknya mencari kesenangan.

“Tuan Erlan” ucap Pak Kasim sambil mengguncang lengan tuan mudanya yang sedang tertidur di meja bartender. Bahkan bau alcohol tercium dimana-mana.

Hingga pria setengah baya itu memutuskan untuk membawa tuan mudanya pergi dari tempat hiburan malam tersebut.

🍁🍁🍁🍁

Erlan tiba di hotel miliknya jam sebelas malam. Penampilannya sangat berantakan, rambut klimis nya sudah acak-acakan, tiga kancing bajunya terbuka hingga memperlihatkan dada bidangnya.

Petugas hotel yang menyambut kedatangannya hanya mampu terheran-heran melihat bosnya datang dalam kondisi mabuk. Namun mereka memilih diam saat Erlan membentaknya agar bubar.

Erlan berjalan sempoyongan memasuki lift. Dia memencet angka 20, lantai yang akan di tuju. Dalam kondisi mabuk, dia masih mengingat lantai menuju kamar khusus miliknya. Di dalam lift, Erlan terus memijit pelipisnya hingga pintu lift terbuka.

Sementara itu, Keysa baru saja menyelesaikan pekerjaannya, saat berbalik badan, tiba-tiba saja Keysa menabrak tubuh keras seseorang. Bahkan tubuh orang itu limbung dan hampir saja terjatuh kalau Keysa tidak bergerak cepat menangkapnya.

"Astaga berat sekali."

Erlan melotot mendengar gumaman seseorang. Dia pun menunduk untuk melihat wajah sosok yang menahan tubuhnya. Namun sialnya, dia hanya mampu melihat leher jenjang orang itu.

"Maaf" ucap Keysa dan segera menjauh setelah melihat pria tinggi itu berdiri tegak. Namun tiba-tiba pria itu menarik tangannya.

“Lepaskan, kau siapa?” ucap Keysa ketakutan sambil menarik tangannya, agar terlepas dari cengkraman tangan pria itu.

Erlan langsung menarik paksa tubuh Keysa dalam satu hentakan, seketika tubuh Keysa jatuh ke dalam pelukan Erlan.

"Tolong... tolong....eemm" Erlan langsung membekap mulut gadis mungil itu menggunakan tangannya.

“Aku akan membayarmu setelah ini” ucap Erlan menangkup tubuh Keysa dengan kedua tangannya lalu menggendong tubuh Keysa menuju kamar yang sudah dibersihkan Keysa.

Terpopuler

Comments

Ds Phone

Ds Phone

dia bukan suka macam tu

2025-09-09

0

tzyii

tzyii

next

2025-07-05

1

Ita sweet

Ita sweet

kamu dalam bahaya key

2025-07-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 AKTI
2 Bab 2 AKTI
3 Bab 3 AKTI
4 Bab 4 AKTI
5 Bab 5 AKTI
6 Bab 6 AKTI
7 Bab 7 AKTI
8 Bab 8 AKTI
9 Bab 9 AKTI
10 Bab 10 AKTI
11 Bab 11 AKTI
12 Bab 12 AKTI
13 Bab 13 AKTI
14 Bab 14 AKTI
15 Bab 15 AKTI
16 Bab 16 AKTI
17 Bab 17 AKTI
18 Bab 18 AKTI
19 Bab 19 AKTI
20 Bab 20 AKTI
21 Bab 21
22 Bab 22 AKTI
23 Bab 23 AKTI
24 Bab 24 AKTI
25 Bab 25 AKTI
26 Bab 26 AKTI
27 Bab 27 AKTI
28 Bab 28 AKTI
29 Bab 29 AKTI
30 Bab 30 AKTI
31 Bab 31 AKTI
32 Bab 32 AKTI
33 Bab 33 AKTI
34 Bab 34 AKTI
35 Bab 35 AKTI
36 Bab 36 AKTI
37 Bab 37 AKTI
38 Bab 38 AKTI
39 Bab 39 AKTI
40 Bab 40 AKTI
41 Bab 41 AKTI
42 Bab 42 AKTI
43 Bab 43 AKTI
44 Bab 44 AKTI
45 Bab 45 AKTI
46 Bab 46 AKTI
47 Bab 47 AKTI
48 Bab 48 AKTI
49 Bab 49 AKTI
50 Bab 50 AKTI
51 Bab 51 AKTI
52 Bab 52 AKTI
53 Bab 53 AKTI
54 Bab 54 AKTI
55 Bab 55 AKTI
56 Bab 56 AKTI
57 Bab 57 AKTI
58 Bab 58 AKTI
59 Bab 59 AKTI
60 Bab 60 AKTI
61 Bab 61 AKTI
62 Bab 62 AKTI
63 Bab 63 AKTI
64 Bab 64 AKTI
65 Bab 65 AKTI
66 Bab 66 AKTI
67 Bab 67 AKTI
68 Bab 68 AKTI
69 Bab 69 AKTI
70 Bab 70 AKTI
71 Bab 71 AKTI
72 Bab 72 AKTI
73 Bab 73 AKTI
74 Bab 74 AKTI
75 Bab 75 AKTI
76 Bab 76 AKTI
77 Bab 77 AKTI
78 Bab 78 AKTI
79 Bab 79 AKTI
80 Bab 80 AKTI
81 Bab 81 AKTI
82 Bab 82 AKTI
83 Bab 83 AKTI
84 Bab 84 AKTI
85 Bab 85 AKTI
86 Bab 86 AKTI
87 Bab 87 AKTI
88 Bab 88 AKTI
89 Bab 89 AKTI
90 Bab 90 AKTI
91 Bab 91 AKTI
92 Bab 92 AKTI
93 Bab 93 AKTI
94 Bab 94 AKTI
95 Bab 95 AKTI
96 Bab 96 AKTI
97 Bab 97 AKTI
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Bab 1 AKTI
2
Bab 2 AKTI
3
Bab 3 AKTI
4
Bab 4 AKTI
5
Bab 5 AKTI
6
Bab 6 AKTI
7
Bab 7 AKTI
8
Bab 8 AKTI
9
Bab 9 AKTI
10
Bab 10 AKTI
11
Bab 11 AKTI
12
Bab 12 AKTI
13
Bab 13 AKTI
14
Bab 14 AKTI
15
Bab 15 AKTI
16
Bab 16 AKTI
17
Bab 17 AKTI
18
Bab 18 AKTI
19
Bab 19 AKTI
20
Bab 20 AKTI
21
Bab 21
22
Bab 22 AKTI
23
Bab 23 AKTI
24
Bab 24 AKTI
25
Bab 25 AKTI
26
Bab 26 AKTI
27
Bab 27 AKTI
28
Bab 28 AKTI
29
Bab 29 AKTI
30
Bab 30 AKTI
31
Bab 31 AKTI
32
Bab 32 AKTI
33
Bab 33 AKTI
34
Bab 34 AKTI
35
Bab 35 AKTI
36
Bab 36 AKTI
37
Bab 37 AKTI
38
Bab 38 AKTI
39
Bab 39 AKTI
40
Bab 40 AKTI
41
Bab 41 AKTI
42
Bab 42 AKTI
43
Bab 43 AKTI
44
Bab 44 AKTI
45
Bab 45 AKTI
46
Bab 46 AKTI
47
Bab 47 AKTI
48
Bab 48 AKTI
49
Bab 49 AKTI
50
Bab 50 AKTI
51
Bab 51 AKTI
52
Bab 52 AKTI
53
Bab 53 AKTI
54
Bab 54 AKTI
55
Bab 55 AKTI
56
Bab 56 AKTI
57
Bab 57 AKTI
58
Bab 58 AKTI
59
Bab 59 AKTI
60
Bab 60 AKTI
61
Bab 61 AKTI
62
Bab 62 AKTI
63
Bab 63 AKTI
64
Bab 64 AKTI
65
Bab 65 AKTI
66
Bab 66 AKTI
67
Bab 67 AKTI
68
Bab 68 AKTI
69
Bab 69 AKTI
70
Bab 70 AKTI
71
Bab 71 AKTI
72
Bab 72 AKTI
73
Bab 73 AKTI
74
Bab 74 AKTI
75
Bab 75 AKTI
76
Bab 76 AKTI
77
Bab 77 AKTI
78
Bab 78 AKTI
79
Bab 79 AKTI
80
Bab 80 AKTI
81
Bab 81 AKTI
82
Bab 82 AKTI
83
Bab 83 AKTI
84
Bab 84 AKTI
85
Bab 85 AKTI
86
Bab 86 AKTI
87
Bab 87 AKTI
88
Bab 88 AKTI
89
Bab 89 AKTI
90
Bab 90 AKTI
91
Bab 91 AKTI
92
Bab 92 AKTI
93
Bab 93 AKTI
94
Bab 94 AKTI
95
Bab 95 AKTI
96
Bab 96 AKTI
97
Bab 97 AKTI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!