Anak Kembar Tuan Impoten

Anak Kembar Tuan Impoten

Bab 1 AKTI

Keysa Bintang hidup berdua dengan neneknya yang sakit-sakitan. Sedari kecil dia bekerja banting tulang demi membiayai pengobatan sang nenek.

Tak sampai disitu, hidup Keysa semakin rumit ketika seorang pemilik hotel tempat ia bekerja memperkosanya hingga hamil. Hidup Keysa benar-benar hancur saat itu juga, bahkan pria yang menghamilinya dengan teganya tak ingin mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Saya sedang hamil anak anda, tuan Erlangga Dirgantara!" --- Keysa Bintang.

"Tidak mungkin, bagaimana bisa pria mandul dan impoten seperti diriku bisa menghamili mu. Aku berani bersumpah kalau anak yang kamu kandung bukan anakku!. Jadi untuk apa aku bertanggungjawab!" --- Erlangga Dirgantara

"AKU BERSUMPAH KAU MANDUL DAN IMPOTEN SELAMANYA!" ucap Keysa dengan suara meninggi lalu melenggang pergi.

*

*

*

Gulungan ombak terus menerjang kaki mulus, putih, berwarna pink soft gadis yang sedang mencari kerang-kerangan di pinggir pantai. Setiap pulang sekolah gadis berusia 17 tahun itu akan mencari kerang-kerangan di pinggir pantai bersama para ibu-ibu tetangga yang mayoritas istri dari seorang nelayan, mengingat mata pencaharian penduduk di desa pesisir pantai itu adalah nelayan.

Tak jauh dari tempatnya mencari kerang, terdengar suara keras seseorang memanggil nama gadis pencari kerang itu.

"Keysa, cepatlah pulang. Nenek mu jatuh pingsan. Saat ini para tetangga berbondong-bondong akan membawanya ke puskesmas." teriak pria paruh baya sambil membawa jaring ikan dan sepertinya pria paruh baya itu akan mencari ikan di laut.

"Ya Tuhan, nenek!" ucapnya terkejut sambil menjatuhkan ember plastik yang berisi kerang-kerangan di tangannya.

"Keysa cepat susul nenek mu, biar bibi saja yang membawa hasil tangkapan kerang mu hari ini." ucap wanita setengah baya yang menjadi temannya mencari kerang bernama Bu Dijah. Karena biasanya hasil tangkapan kerangnya di jual atau dijadikan lauk di rumah mereka.

"Iya Keysa, takutnya nenekmu kenapa-kenapa." sahut wanita paruh baya berbadan gemuk yang bernama Bu Rini.

"Baik bibi." ucap Keysa dengan wajah memelas lalu berlari menuju rumahnya yang tak jauh dari pesisir pantai tempatnya mencari kerang-kerangan.

Sementara keempat wanita paruh baya yang merupakan teman-temannya mencari kerang hanya mampu menatap iba kepergian Keysa, sosok gadis muda pekerja keras.

"Kasian sekali Keysa, harusnya dia menikmati masa-masa sekolahnya, tapi dia harus banting tulang bekerja menghidupi Mbah Sukarni." ucap Bu Dijah.

"Mau bagaimana lagi, Mbah Sukarni yang dulunya menemukan Keysa di pinggir pantai, jadi wajar kalau gadis itu gantian membalas budi kebaikan Mbah Sukarni, karena Mbah Sukarni sudah menghidupinya dari kecil." ucap Bu Rini panjang lebar yang tahu pasti seluk beluk gadis bernama Keysa.

"Iya, aku juga dengar begitu. Tapi, sayangnya sampai sekarang tak ada keluarganya yang datang ke desa ini untuk mencarinya." ucap Bu Jamila.

"Sudah ibu-ibu, kalau terus bergosip kapan ember nya penuh." tegur Bu Narti yang paling pendiam diantara mereka. Lalu merekapun kembali mencari kerang-kerang sebelum langit berganti malam.

Sementara Keysa baru saja tiba di puskesmas setelah sempat diantar oleh tukang ojek pangkalan di desanya.

"Keysa, akhirnya kamu datang juga." ucap Bu Wini yang merupakan tetangganya.

"Iya Bu, terus dimana nenek?" tanya Keysa dengan mata berkaca-kaca.

"Sudah di pindahkan ke kamar rawat inap puskesmas. Dokter sudah memeriksa kondisinya, stroke dan gagal ginjal yang diderita nenek mu perlu perawatan intensif di Rumah sakit besar, tapi taukan biayanya sangat mahal apalagi kita hanya mengandalkan BPJS kesehatan dari pemerintah. Semoga setelah meminum obat dari puskesmas, nenek mu kembali pulih seperti sedia kala." ucap Bu Wini memberitahu kondisi neneknya sambil mengelus lengan Keysa.

Keysa hanya mampu menundukkan wajahnya menyembunyikan kesedihannya, dia perlahan mengusap kasar air matanya yang tiba-tiba jatuh membasahi pipinya.

"Iya Bu, terima kasih sudah membawa nenek ke Puskesmas." ucap Keysa dengan mata berkaca-kaca.

"Ya sudah, masuklah, nenekmu sudah mencarimu." ucap Bu Wini lalu mengantar Keysa masuk ke dalam kamar rawat inap Mbah Sukarni.

Tampak Mbah Sukarni terbaring lemah diatas tempat tidur pasien dengan jaring infus tertancap di tangannya. Saat melihat kedatangan cucunya, dia pun tersenyum.

"Nenek...hiks...hiks.." Keysa langsung berhambur memeluk tubuh neneknya, sosok yang sangat disayanginya di dunia ini. Hanya neneknya keluarga yang dimilikinya.

*

*

*

Sementara di rumah sakit terbaik di pusat kota, tampak sosok pemuda tampan menempati ruang perawatan VVIP di rumah sakit tersebut. Tatapan pria itu sangat dingin menatap amplop ditangan sahabatnya lalu mengambilnya secara paksa.

"Tidak mungkin, semua ini tidak benar Lucas!. Aku tidak mungkin mandul dan.... argghh... gara-gara kecelakaan itu membuat hidupku hancur!!!" ucap pria tampan itu dengan frustasi yang sedang menempati tempat tidur pasien. Bahkan sebelah tangannya meremas lembaran kertas yang baru saja dibacanya hingga hancur lebur.

Sementara sosok pria yang berdiri di samping tempat tidur pasien dan sepertinya seumuran dengannya, hanya mampu menunduk dengan raut wajah sedih mengetahui sakit yang diderita oleh sahabatnya.

"Awalnya aku juga tidak percaya Erlan, tapi seperti itulah diagnosa dokter, benturan keras pada bagian vital mu itu...." Lucas tidak sanggup melanjutkan ucapannya, dia menjadi serba salah dan takut salah bicara.

"Akhhhhh...lebih baik aku mati saja!." ucap pria tampan itu yang dipanggil Erlan sambil melihat kearah bagian celananya lalu mengusap wajahnya dengan kasar, bahkan sikapnya menjadi tempramental, menghancurkan segala benda dalam ruang perawatannya.

Akibat kecelakaan yang dialaminya selama dua minggu yang lalu, bahkan sampai membuatnya koma selama beberapa hari memberikan mimpi buruk baginya untuk kelangsungan masa depannya kelak.

Bagaimana cara ampuh untuk mengobati sakit yang dideritanya itu, itulah menjadi tanda tanya besar bagi pria bernama lengkap Erlangga Dirgantara yang kini berusia 20 tahun dan sedang menjadi mahasiswa di salah satu kampus ternama di negaranya.

"Ya Tuhan, Erlan! apa yang sedang kamu lakukan nak!" teriak histeris sosok wanita paruh baya saat memasuki kamar perawatan putra sulungnya. Bahkan sang suami juga sama terkejutnya melihat ruang perawatan putranya sudah seperti kapal pecah.

"Astaga, kak Erlan lagi ngamuk." ucap gadis berpakaian putih abu-abu yang baru saja melangkah masuk ke dalam ruangan perawatan kakaknya.

"Mommy, Daddy, Erina!" ucap Erlan terlonjat kaget melihat kedatangan orang tua dan adik tersayangnya.

"Sayang, sepertinya Erlan sudah tahu kebenarannya." gumam wanita paruh baya itu cemas.

"Tetap berdiri di situ nak, mommy dan Daddy janji akan melakukan berbagai cara untuk mengobati sakit mu." ucap ibunya dengan tatapan hangatnya dan penuh kasih sayang, dimana wanita paruh baya itu adalah Hani Handoko dan pria disampingnya adalah suaminya Hans Prasetyo Dirgantara dan sosok gadis muda berwajah polos bersamanya adalah putri bungsunya yang bernama Erina Hans Dirgantara.

Sementara sosok pria tampan yang berdiri kaku menatapnya merupakan anak sulungnya, sekaligus sosok jagoan dan kebanggaannya yang akan menjadi penerus perusahaan keluarganya kelak.

Erlan diam membisu mendengar ucapan ibunya, sementara sang sahabat segera mendekatinya lalu menuntunnya duduk di kursi.

"Memangnya kak Erlan sakit apa mommy?" tanya Erina dengan polosnya.

"Sakit turun temurun keluarga." ucap Nyonya Hani dengan gamblang nya membuat sang suami langsung berdehem di sampingnya yang kembali mendapatkan sindiran halus dari istri tercintanya.

"Daddy akan carikan dokter terbaik untuk mengobati sakit mu. Jangan patah semangat Erlan, kamu sosok penerus perusahaan yang nantinya menggantikan posisi Daddy." ucap tuan Hans menasihati sekaligus memberikan semangat untuk putranya.

Siapa yang tidak mengenal keluarga Dirgantara, bahkan bisnisnya ada dimana-mana dan menjadi pengusaha ternama di negaranya dengan perusahaannya DW Group.

"Argghh"

Erlan hanya mampu mengusap rambutnya. Dia ingin berteriak keras meluapkan emosinya, dia sangat-sangat malu dengan sakit yang dideritanya, apalagi kedua orang tuanya sudah mengetahuinya.

*

*

Bersambung....

Selamat datang kembali di cerita terbaru author. Semoga kalian suka 🤗🙏

Jangan lupa di favoritkan dan beri like, komen, vote dan kasi ⭐⭐⭐⭐⭐ ya teman-teman, terima kasih 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Jeng Ining

Jeng Ining

bln kmren ibukku oprasi pengangkatan payudara tggl 4, stlah di cek ulang ternyata ada benjolan yg belom diangkat katanya udh jd kanker (benjolan ini udh pernah diangkat thn 2009 dn 2019 pake biaya pribadi) kemudian tggl 30 di bukan yg sama kudu oprasi lg angkat itu benjolan, alhamdulilah sangat lancar dn tdk dipersulit prosesnya, dn gratis tis dpt pelayanan yg tidak mengecewakan bhkn perawatnya menjalankan tugasnya sprti anak perempuan sndiri (testimoni org tua saya) ... jd alhamdulilah meskipun pake KIS ( BPJS yg tdk membayar) pun pelayanannya memuaskan, sbg catatan kami hanya org biasa, org tua saya petani di pelosok jogja

2025-08-20

2

Kak olaa

Kak olaa

q mampir thor.... sukses buat novel terbarunya

2025-07-04

1

Ita sweet

Ita sweet

aku sudah mampir thor.. sukses untuk novel terbarunya

2025-07-05

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 AKTI
2 Bab 2 AKTI
3 Bab 3 AKTI
4 Bab 4 AKTI
5 Bab 5 AKTI
6 Bab 6 AKTI
7 Bab 7 AKTI
8 Bab 8 AKTI
9 Bab 9 AKTI
10 Bab 10 AKTI
11 Bab 11 AKTI
12 Bab 12 AKTI
13 Bab 13 AKTI
14 Bab 14 AKTI
15 Bab 15 AKTI
16 Bab 16 AKTI
17 Bab 17 AKTI
18 Bab 18 AKTI
19 Bab 19 AKTI
20 Bab 20 AKTI
21 Bab 21
22 Bab 22 AKTI
23 Bab 23 AKTI
24 Bab 24 AKTI
25 Bab 25 AKTI
26 Bab 26 AKTI
27 Bab 27 AKTI
28 Bab 28 AKTI
29 Bab 29 AKTI
30 Bab 30 AKTI
31 Bab 31 AKTI
32 Bab 32 AKTI
33 Bab 33 AKTI
34 Bab 34 AKTI
35 Bab 35 AKTI
36 Bab 36 AKTI
37 Bab 37 AKTI
38 Bab 38 AKTI
39 Bab 39 AKTI
40 Bab 40 AKTI
41 Bab 41 AKTI
42 Bab 42 AKTI
43 Bab 43 AKTI
44 Bab 44 AKTI
45 Bab 45 AKTI
46 Bab 46 AKTI
47 Bab 47 AKTI
48 Bab 48 AKTI
49 Bab 49 AKTI
50 Bab 50 AKTI
51 Bab 51 AKTI
52 Bab 52 AKTI
53 Bab 53 AKTI
54 Bab 54 AKTI
55 Bab 55 AKTI
56 Bab 56 AKTI
57 Bab 57 AKTI
58 Bab 58 AKTI
59 Bab 59 AKTI
60 Bab 60 AKTI
61 Bab 61 AKTI
62 Bab 62 AKTI
63 Bab 63 AKTI
64 Bab 64 AKTI
65 Bab 65 AKTI
66 Bab 66 AKTI
67 Bab 67 AKTI
68 Bab 68 AKTI
69 Bab 69 AKTI
70 Bab 70 AKTI
71 Bab 71 AKTI
72 Bab 72 AKTI
73 Bab 73 AKTI
74 Bab 74 AKTI
75 Bab 75 AKTI
76 Bab 76 AKTI
77 Bab 77 AKTI
78 Bab 78 AKTI
79 Bab 79 AKTI
80 Bab 80 AKTI
81 Bab 81 AKTI
82 Bab 82 AKTI
83 Bab 83 AKTI
84 Bab 84 AKTI
85 Bab 85 AKTI
86 Bab 86 AKTI
87 Bab 87 AKTI
88 Bab 88 AKTI
89 Bab 89 AKTI
90 Bab 90 AKTI
91 Bab 91 AKTI
92 Bab 92 AKTI
93 Bab 93 AKTI
94 Bab 94 AKTI
95 Bab 95 AKTI
96 Bab 96 AKTI
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1 AKTI
2
Bab 2 AKTI
3
Bab 3 AKTI
4
Bab 4 AKTI
5
Bab 5 AKTI
6
Bab 6 AKTI
7
Bab 7 AKTI
8
Bab 8 AKTI
9
Bab 9 AKTI
10
Bab 10 AKTI
11
Bab 11 AKTI
12
Bab 12 AKTI
13
Bab 13 AKTI
14
Bab 14 AKTI
15
Bab 15 AKTI
16
Bab 16 AKTI
17
Bab 17 AKTI
18
Bab 18 AKTI
19
Bab 19 AKTI
20
Bab 20 AKTI
21
Bab 21
22
Bab 22 AKTI
23
Bab 23 AKTI
24
Bab 24 AKTI
25
Bab 25 AKTI
26
Bab 26 AKTI
27
Bab 27 AKTI
28
Bab 28 AKTI
29
Bab 29 AKTI
30
Bab 30 AKTI
31
Bab 31 AKTI
32
Bab 32 AKTI
33
Bab 33 AKTI
34
Bab 34 AKTI
35
Bab 35 AKTI
36
Bab 36 AKTI
37
Bab 37 AKTI
38
Bab 38 AKTI
39
Bab 39 AKTI
40
Bab 40 AKTI
41
Bab 41 AKTI
42
Bab 42 AKTI
43
Bab 43 AKTI
44
Bab 44 AKTI
45
Bab 45 AKTI
46
Bab 46 AKTI
47
Bab 47 AKTI
48
Bab 48 AKTI
49
Bab 49 AKTI
50
Bab 50 AKTI
51
Bab 51 AKTI
52
Bab 52 AKTI
53
Bab 53 AKTI
54
Bab 54 AKTI
55
Bab 55 AKTI
56
Bab 56 AKTI
57
Bab 57 AKTI
58
Bab 58 AKTI
59
Bab 59 AKTI
60
Bab 60 AKTI
61
Bab 61 AKTI
62
Bab 62 AKTI
63
Bab 63 AKTI
64
Bab 64 AKTI
65
Bab 65 AKTI
66
Bab 66 AKTI
67
Bab 67 AKTI
68
Bab 68 AKTI
69
Bab 69 AKTI
70
Bab 70 AKTI
71
Bab 71 AKTI
72
Bab 72 AKTI
73
Bab 73 AKTI
74
Bab 74 AKTI
75
Bab 75 AKTI
76
Bab 76 AKTI
77
Bab 77 AKTI
78
Bab 78 AKTI
79
Bab 79 AKTI
80
Bab 80 AKTI
81
Bab 81 AKTI
82
Bab 82 AKTI
83
Bab 83 AKTI
84
Bab 84 AKTI
85
Bab 85 AKTI
86
Bab 86 AKTI
87
Bab 87 AKTI
88
Bab 88 AKTI
89
Bab 89 AKTI
90
Bab 90 AKTI
91
Bab 91 AKTI
92
Bab 92 AKTI
93
Bab 93 AKTI
94
Bab 94 AKTI
95
Bab 95 AKTI
96
Bab 96 AKTI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!