Bab lima

Nivea pun mulai mengguncangkan tubuh suaminya yang memang tidak bergerak sama sekali, karena mendapatkan kabar yang begitu mengguncang hatinya.

"Honey, kenapa kau diam seperti ini, ayo jawab," ucap Nivea.

"Sayang, Mama kritis," sahut suaminya itu dengan nada yang begitu lemas.

"Apa kritis?!" tanya Nivea dengan keterkejutannya.

"Iya Sayang," sahut Marvin.

"Baiklah kalau begitu ayo kita kesana sekarang, biarkan saja Gea, bersama dengan pengasuh," ucap Nivea yang sebenarnya tidak tega meninggalkan bayinya yang masih berusia 4 bulan itu.

"Kau yakin mau ikut?" tanya Marvin memastikan.

"Iya aku mau ikut, apalagi aku dengan kalau Om Aslan tidak sadarkan diri," sahut istrinya itu.

"Papa Sayang," larat Marvin.

"Iya aku lupa, ya sudah kita berangkat sekarang!" ajak istrinya itu.

*******

Sedangkan saat ini di desa Suko Mulyo, seorang ibu tengah berjuang keras untuk mencari nafkah ketiga anaknya, selesai mengajar Anika tidak berdiam diri, dirinya langsung pergi berjualan di daerah dekat pesisir, dia mulai menjajakan ikan bakar kepada pengunjung pantai.

"Ikat bakar Bu," ucapnya menawari segerombolan keluarga yang sedang duduk beralaskan tikar di pinggir pantai ini.

"Berapaan Bu?" tanya pengunjung itu.

"Per biji lima belas ribu Bu," sahut Anika.

"Beli dua Bu, kebetulan kami bawa nasi putih banyak," sahut pembeli pertama itu.

Anika pun langsung membungkus ikan yang sudah dipilih oleh pembelinya itu, dan uang pun kini sudah berada di tangannya, saat ini wanita itu mulai menyusuri bibir pantai untuk mencari lagi pembeli yang ingin membeli ikan-ikannya.

"Ikan bakar Bu!" Suaranya kembali menggelegar.

"Bu, Anika," panggil seorang wali murid yang anaknya dulu pernah bersekolah di TK.

"Iya, mamanya Ara ya," sahut Anika.

"Iya Bu," sahut wali muridnya dulu.

"Berapaan Bu ikannya?" tanya ibu muda itu.

"Lima belas ribu per bijinya," sahut Anika.

"Beli lima Buk," ucap mamanya Ara itu sambil mengambil sendiri ikan-ikan uang dia pilih.

Setelah memilih mamanya Ara itu langsung menyerahkan uang sebesar tujuh puluh lima ribu kepada Anika, ibu dari tiga anak itu merasa bahagia akhirnya dagangan ikannya tinggal beberapa biji saja karena memang dirinya hanya membawa sepuluh biji saja.

"Mamanya Ara, terima kasih banyak ya sudah membeli daganganku," ujar Anika dengan senyum yang begitu tulus.

"Sama-sama Bu, lain kali Ibu jual di desa sebelah saja, karena penduduk sana jarang sekali masak maunya yang cepat saji seperti ini," sahut mamanya Ara.

"Apa benar? Tapi kan aku bisa jualan selepas ngajar, paling mereka sudah beli dengan yang lainnya untuk sarapan pagi," ucap Anika.

"Justru sore itu mereka malas masak untuk menu malamnya karena paginya sudah bekerja, di coba saja Bu, barang kali rejeki," sahut mamanya Ara yang diangguki oleh Anika.

Saat ini Anika mulai kembali menjajakan ikan bakarnya yang tinggal beberapa biji saja, meskipun dia selalu jualan ikan bakar, akan tetapi ketiga anaknya jarang sekali memakannya, karena memang Anika lebih membutuhkan uangnya untuk biaya yang lain daripada untuk memakan ikan bakar, apalagi dia hanya mengambil ikan bakar tersebut dari bakul, dan upah yang dia dapat lumayan untuk biaya hidup sehari-hari.

"Ikan bakar ... Ikan bakar ....," ucap Anika sambil menjajakan jualannya itu.

Setelah menyusuri bibir pantai cukup jauh, akhirnya Anika mulai menemukan pembeli terakhirnya yang langsung membeli tiga ikan yang tersisa, hati Anika pun merasa senang, karena akhirnya ikan yang dia jual habis tak tersisa, itu berarti hasil yang dia dapatkan sore ini lumayan, karena memang Anika mengambil untung dari perbiji ikan tersebut.

"Alhamdulillah kebetulan beras di rumah habis," ucapnya penuh dengan semangat.

Langkah kaki Anika sedikit dipercepat agar segera sampai di toko sembako, Alhamdulillah dengan jualannya tadi bisa kebeli beras tiga kilo gram dan sisanya bisa di belikan ayam potong ke pasar sore yang ada di kampungnya meskipun hanya dapat setengah kilo, tapi hal itu bisa membuat hatinya bahagia akhirnya sang anak bisa memakan ayam goreng yang diinginkan.

"Pak ayam potongnya setengah kilo saja," ujar Anika yang diangguki oleh pedagang ayam tersebut.

"Bu, ayamnya murah apa gak sekalian saja beli satu kilo harganya cuma 25 ribu," ucap pedagang tersebut.

"Uangnya gak ada lagi Pak," sahut Anika.

Entah kenapa pedagang itu sedikit iba lalu mulai menawarkan usus ayam yang masih layak di masak.

"Bu, mau gak aku kasih usus ayam, masih layak kok untuk di masak," ucap pedagang itu menawari.

"Kalau dikasih mah mau saja," sahut Anika.

Lalu pedagang tersebut langsung membelikan usus ayam tersebut kepada Anika. "Makasih banyak ya Pak," ucap Anika lalu mulai berjalan ke arah pulang.

******

Sesampainya di rumah dia langsung disambut dengan ketiga anaknya yang sepertinya terlihat ngos-ngosan karena habis pulang ngaji, biasalah anak-anak kalau pulang sukanya berlarian.

"Bunda bawa apa?" tanya si sulung.

"Bunda bawa belanjaan Nak," sahut Anika.

"Bun, mau kita bantu," ucap anak tengahnya itu.

"Gak usah Sayang, oh ya, coba tebak Bunda bawa apa?" tanya Anika dengan menyematkan senyuman untuk ketiga anaknya.

"Gak tahu, kan kereseknya hitam," sahut si bungsu.

"Bunda saat ini bawa ayam puting yang besok akan di goreng, hayo siapa yang menanti ayam goreng Bunda," ucap yang disambut dengan senyuman hangat yang terukir di wajah anak-anaknya.

*******

Sedangkan di belahan kota Jakarta sana suasana begitu tegang, karena saat ini dokter sedang berusaha keras untuk menyelamatkan nyawa pasiennya, sedangkan di ruang tunggu, keluarga pasien saling menguatkan karena memang kondisi anggota keluarganya sudah sakit-sakitan sejak tiga tahun yang lalu.

"Pa, sabar ya Mama pasti sembuh kok," ucap Marvin yang selalu mendengarkan hati papanya.

Sedangkan Aslan hanya terdiam, tatapan mata pria itu kosong seakan hidupnya tidak ada artinya tanpa wanita yang paling ia cintai di dunia, bahkan Aslan rela mengorbankan semuanya, itu semua ia tutupi demi menjaga hati sang istri.

'Ma, maafkan Papa, yang selama ini sudah merahasiakan masalah besar ini kepada Mama, jujur selama hidup Papa selalu dihantui rasa bersalah, akan tetapi hal itu Papa tutupi demi menjaga mental Mama, karena Papa tidak ingin menyakiti hati Mama,' batin Aslan yang merasa bersalah terhadap istrinya.

Tidak lama kemudian dokter pun keluar dari ruangan istrinya, saat ini Aslan langsung menghampiri dokter tersebut dengan perasaan yang begitu khawatir.

"Dok bagaimana keadaan istriku?" tanya Aslan.

"Maaf sekali Pak, kamu dan tim medis sudah berusaha semaksimal mungkin tapi nyawa istri Bapak tidak bisa tertolong kan," sahut dokter itu dengan perasaan yang begitu berat.

"Dokter sialan! Anda sudah aku bayar mahal tapi kenapa Anda tidak bisa menyembuhkan istri saya, percuma dong! Obat mahal yang selama ini aku beli semuanya sia-sia!" geram Aslan yang merasa tidak terima dengan kenyataan pahit yang menghantam dirinya.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

DIYAH

DIYAH

marvin(suami Nivea)nak angkat Aslan y?aq kira adik angkat aslan.yg kritis q kira ibu e Aslan.ualah malah istrinya.

2025-09-01

2

Misaza Sumiati

Misaza Sumiati

Aslan punya anak kandung suruh digugurkan , akhirnya ngangkat anak

2025-09-02

1

Rusmini Mini

Rusmini Mini

karma kah ini krn menghamili Anikah

2025-09-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab satu
2 Bab Dua
3 Bab tiga
4 Bab empat
5 Bab lima
6 Bab Enam
7 Bab Tujuh
8 Bab delapan
9 Bab Sembilan.
10 Bab Sepuluh
11 Bab Sebelas
12 Bab Dua Belas.
13 Bab Tiga Belas
14 Bab Empat Belas
15 Bab Lima Belas
16 Bab Enam Belas
17 Bab Tujuh Belas
18 Bab Delapan Belas
19 Bab Sembilan Belas
20 Bab Dua Puluh
21 Bab Dua Puluh Satu
22 Bab Dua Puluh Dua
23 Bab Dua Puluh Tiga
24 Bab Dua Puluh Empat
25 Bab Dua Puluh Lima
26 Bab Dua Puluh Enam
27 Bab Dua Puluh Tujuh
28 Bab Dua Puluh Delapan
29 Bab Dua Puluh Sembilan
30 Bab Tiga Puluh
31 Bab Tiga Puluh Satu
32 Bab Tiga puluh Tiga
33 Bab Tiga Puluh Empat
34 Bab Tiga Puluh Empat
35 Bab Tiga Puluh Lima
36 Bab Tiga Puluh Enam
37 Bab Tiga Puluh Tujuh
38 Bab Tiga puluh delapan
39 Bab Tiga Puluh Sembilan
40 Bab Empat Puluh
41 Bab Empat puluh Satu
42 Bab Empat Puluh Dua
43 Bab Empat puluh Tiga
44 Bab Empat Puluh Empat
45 Bab Empat Puluh Lima
46 Bab Empat Puluh Enam
47 Bab Empat Puluh Tujuh
48 Bab Empat Puluh Delapan
49 Bab Empat Puluh Sembilan.
50 Bab Lima Puluh
51 Bab Lima Puluh Satu
52 Bab Lima Puluh Dua
53 Bab Lima Puluh Tiga
54 Bab Lima Puluh Empat
55 Bab Lima Puluh Lima.
56 Bab Lima Puluh Enam
57 Bab Lima Puluh Tujuh
58 Bab Lima Puluh Delapan.
59 Bab Lima Puluh Sembilan
60 Bab Enam Puluh
61 Bab Enam Puluh Satu
62 Bab Enam Puluh Dua
63 Bab Enam Puluh Tiga
64 Bab Enam Puluh Empat
65 Bab Enam Puluh Lima
66 Bab Enam Puluh Enam.
67 Bab Enam Puluh Tujuh
68 Bab Enam Puluh Delapan
69 Bab Enam Puluh Sembilan
70 Bab Tujuh Puluh
71 Bab Tujuh Puluh Satu
72 Bab Tujuh Puluh Dua
73 Bab Tujuh Puluh Tiga
74 Bab Tujuh Puluh Empat
75 Bab Tujuh Puluh Lima
76 Bab Tujuh Puluh Enam.
77 Bab Tujuh Puluh Tujuh
78 Bab Tujuh Puluh Delapan
79 Bab Tujuh Puluh Sembilan
80 Bab Delapan Puluh.
81 Bab Delapan Puluh Satu
82 Bab Delapan Puluh Dua Tamat
83 Bonchap
84 promo karya baruku
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab satu
2
Bab Dua
3
Bab tiga
4
Bab empat
5
Bab lima
6
Bab Enam
7
Bab Tujuh
8
Bab delapan
9
Bab Sembilan.
10
Bab Sepuluh
11
Bab Sebelas
12
Bab Dua Belas.
13
Bab Tiga Belas
14
Bab Empat Belas
15
Bab Lima Belas
16
Bab Enam Belas
17
Bab Tujuh Belas
18
Bab Delapan Belas
19
Bab Sembilan Belas
20
Bab Dua Puluh
21
Bab Dua Puluh Satu
22
Bab Dua Puluh Dua
23
Bab Dua Puluh Tiga
24
Bab Dua Puluh Empat
25
Bab Dua Puluh Lima
26
Bab Dua Puluh Enam
27
Bab Dua Puluh Tujuh
28
Bab Dua Puluh Delapan
29
Bab Dua Puluh Sembilan
30
Bab Tiga Puluh
31
Bab Tiga Puluh Satu
32
Bab Tiga puluh Tiga
33
Bab Tiga Puluh Empat
34
Bab Tiga Puluh Empat
35
Bab Tiga Puluh Lima
36
Bab Tiga Puluh Enam
37
Bab Tiga Puluh Tujuh
38
Bab Tiga puluh delapan
39
Bab Tiga Puluh Sembilan
40
Bab Empat Puluh
41
Bab Empat puluh Satu
42
Bab Empat Puluh Dua
43
Bab Empat puluh Tiga
44
Bab Empat Puluh Empat
45
Bab Empat Puluh Lima
46
Bab Empat Puluh Enam
47
Bab Empat Puluh Tujuh
48
Bab Empat Puluh Delapan
49
Bab Empat Puluh Sembilan.
50
Bab Lima Puluh
51
Bab Lima Puluh Satu
52
Bab Lima Puluh Dua
53
Bab Lima Puluh Tiga
54
Bab Lima Puluh Empat
55
Bab Lima Puluh Lima.
56
Bab Lima Puluh Enam
57
Bab Lima Puluh Tujuh
58
Bab Lima Puluh Delapan.
59
Bab Lima Puluh Sembilan
60
Bab Enam Puluh
61
Bab Enam Puluh Satu
62
Bab Enam Puluh Dua
63
Bab Enam Puluh Tiga
64
Bab Enam Puluh Empat
65
Bab Enam Puluh Lima
66
Bab Enam Puluh Enam.
67
Bab Enam Puluh Tujuh
68
Bab Enam Puluh Delapan
69
Bab Enam Puluh Sembilan
70
Bab Tujuh Puluh
71
Bab Tujuh Puluh Satu
72
Bab Tujuh Puluh Dua
73
Bab Tujuh Puluh Tiga
74
Bab Tujuh Puluh Empat
75
Bab Tujuh Puluh Lima
76
Bab Tujuh Puluh Enam.
77
Bab Tujuh Puluh Tujuh
78
Bab Tujuh Puluh Delapan
79
Bab Tujuh Puluh Sembilan
80
Bab Delapan Puluh.
81
Bab Delapan Puluh Satu
82
Bab Delapan Puluh Dua Tamat
83
Bonchap
84
promo karya baruku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!