Bab empat

Kepala sekolah pun mulai bingung pasalnya dua-dua anak ini masih bersikukuh dengan pendapatnya masing-masing, akan tetapi di dalam hati yang teramat dalam kepala sekolah itu tahu siapa yang berbohong dan siapa yang tidak, hanya saja dia berusaha bersikap adil agar ketiga kembar itu tidak terus-terusan di bully oleh teman-temannya.

  "Baiklah kalau memang kalian tidak ada yang mau mengakui, di sini Bapak memasang CCTV di setiap sudut di dalam ruangan maupun di luar, jadi Bapak akan melihatnya langsung saja bagaimana kejadian yang sesungguhnya," ucap Bapak kepala sekolah itu sedikit mengancam.

  Meskipun sudah sedikit diancam anak-anak itu masih belum ada yang membuka suara, mereka terdiam seolah menyetujui apa yang di bilang oleh Bapak kepala sekolahnya itu.

 Saat ini luka Mona mulai di bawa ke UKS sekolah, anak itu masih saja menangis untuk mencari perhatian agar orang-orang bersimpatik kepada dirinya yang sudah di tonjok oleh anak seorang pengajar di sini.

  "Sakit Bu ... Hiks ... Hiks ....," tangis anak itu semakin pecah dan dibuat-buat.

  "Ini lukanya cukup serius mudah-mudahan saja orang tuanya tidak datang ke sekolah," ucap penjaga UKS itu.

Kabar itu mulai terdengar di telinga Anika yang kebetulan baru saja memulangkan para anak didiknya, dan hal itu benar-benar membuat dada Anika sesak entah kenapa rasanya tidak mungkin anaknya berbuat seperti itu, karena sang anak bukan tergolong anak-anak yang nakal.

  "Astaga! Nak, apa yang membuatmu marah seperti itu terhadap temanmu," gumam Anika lalu mulai berlari mendatangi sekolah anaknya yang hanya berjarak beberapa langkah saja.

Saat ini Anika sudah berada di ruangan kepsek menanyakan atas semua kejadian yang melibatkan ketiga anaknya, dan hal ini benar-benar membuat hati Anika semakin terpukul.

"Pak Abdul ini kenapa? Apa benar kejadian yang melibatkan anakku itu?" tanya Anika dengan suara yang bergetar.

"Ini benar Bu Anika, bahkan aku sangat prihatin dengan psikis anak-anak Ibu yang setiap hari harus mendapatkan bully, sebenarnya ini masalah intim keluarga Ibu, hanya saja jika mereka terus-menerus membully mereka takutnya kejadian seperti tadi harus terulang," ujar kepsek itu.

"Pak, aku tidak pernah habis pikir kenapa mereka selalu membully anak saya, padahal anak saya tidak pernah membully mereka, apa kejadian ini cukup parah Pak?" tanya Anika memastikan.

"Cukup parah, Bu. Barusan aku melihat CCTV siswi itu melempar kotak nasi pas mengenai wajah Arjun maka dari itu anak Ibu marah dan tidak terima karena nasi yang ia bawa dari rumah di lempar begitu saja, aku harap Ibu jangan memarahi dia ya, sepertinya anak itu mengalami tekanan batin karena setiap hari harus di bully," pesan Kepsek itu terhadap Anika, yang terkenal di sini sebagai guru TK yang baik bahkan prestasinya begitu banyak dalam memajukan sekolah ini.

Sebagai seorang ibu dia tidak kuasa menahan kehancuran di dalam hatinya, anak-anak yang dia besarkan, mereka bukan hanya mengalami tekanan ekonomi saja di dalam keluarganya, akan tetapi di dalam lingkungan masyarakat anak-anaknya mengalami tekanan mental, yang terus-terusan di alami sampai sekarang.

"Ya Allah Nak, maafkan Bunda yang masih banyak kurangnya dalam menjaga kalian," ucap Anika, yang merasa gagal menjadi seorang ibu.

"Jangan putus asa Bu, aku tahu Ibu kuat, maka dari itu Tuhan memberikan anda anak-anak yang kuat dan cerdas, anak-anakmu susah tahan akan makian dan cemoohan, semoga saja kelak dewasa mereka menjadi anak-anak yang sukses, intinya jalani saja proses kalian, saya sebagai rekan kerja anda hanya bisa membantu melalui doa dan bukti yang sudah ada, jika nanti orang tua dari wali murid itu tidak terima," ucap Kepsek tersebut.

"Makasih banyak Pak, semoga saja orang tua korban tidak memperberat kasus ini, kerena itu sudah termasuk kejahatan fisik," ujar Anika.

"Kita berdoa saja," sahut Kepsek itu.

Anika pun mulai keluar saat ini dirinya hanya bisa melihat ketika anaknya dari samping pintu yang sedikit terbuka, mereka bertiga mulai mengikuti pelajaran di kelasnya, akan tetapi ketika dirot mata Anika melihat anak tengahnya, dia merasa terharu, melihat raut wajah anaknya yang seperti tertekan mungkin Arjuna begitu ketakutan dengan kejadian tadi.

"Nak, jangan takut ya, ibu akan selalu berdiri di belakangmu, bukan berarti ibu membenarkan tindakanmu, akan tetapi Ibu tahu kamu perlu melindungi dari hinaan dan cacian mereka," gumam Anika sambil memandangi ketiga anaknya.

Saat ini Anika sudah mulai kembali ke ruangannya, sunyi sepi kini mulai melanda pikirannya, terkadang Anika teringat kejadian tujuh tahun silam yang membuatnya menjadi seorang ibu dari ketiga anaknya.

"Om, Aslan, lihatlah sekarang anak-anakmu dia tumbuh menjadi anak-anak yang kuat, hantaman badai setiap hari selalu menerpa ketiga anakmu, akan tetapi mereka tidak menyerah, sang Kakak dengan sigap selalu memegang kedua tangan adiknya, padahal dia sendiri sudah kehilangan sosok lelaki pertamanya," gumam Anika dengan bulir air mata yang mulai menetes di pipi.

*******

Di ibu kota saat ini seorang sahabat yang bernama Nivea sedang di sibukkan dengan bayinya yang saat ini begitu rewel sekali, bahkan semenjak peninggalan sahabat yang sekalipun asisten pribadinya, saat ini kehidupan Nivea seperti tidak terarah, karena tidak ada orang yang kerjanya ikhlas tidak perhitungan seperti Anika.

"Nik, kamu dimana, tahu gak saat ini keponakanmu sudah lahir, bahkan kau tega meninggalkan aku sendiri, dan aku menikah pun kamu tidak datang kau tega Anika," tangis Nivea pecah ketika dia mengingat perginya sang sahabat yang tidak tahu di mana keberadaannya.

Kepergian Anika masih menjadi misteri di dalam keluarga besar Nivea, karena memang Anika bukan tipikal perempuan pengemis status, nyatanya sampai sekarang rahasia itu terjaga rapih sampai detik ini.

"Sayang, kau kenapa?" tanya Marvin suami dari Nivea.

"Aku hanya teringat dengan sahabat lamaku saja, sudah tujuh tahun dia pergi tanpa sebab," sahut Nivea.

"Anika ya, bahkan aku sempat bingung kenapa gadis itu tiba-tiba pergi, apa mungkin ada rahasia besar yang dia bawa," ucap Marvin.

"Entahlah aku juga tidak tahu, oh ya Sayang, gimana keadaan Mama, maaf ya aku masih belum sempat jenguk," kata Nivea.

"Entahlah kondisi Mama semakin drop Sayang, Papa pun juga begitu dia langsung tidak bersemangat lagi, maka dari itu aku yang harus bolak-balik pergi ke luar kota untuk mengurus proyek beliau, karena kamu tahu sendiri kan, bagaimana papaku mencintai Mama," sahut Marvin dengan nada lemahnya.

"Sabar ya Sayang," ucap Nivea.

Ngomong-ngomong Nivea berjodoh dengan sepupunya sendiri karena memang mereka sudah saling ada rasa semenjak kecil, bahkan orangtuanya pun tidak bisa menentang kekuatan cinta mereka, beruntung Marvin hanyalah anak yang diadopsi oleh keluarga Aslan dan istrinya, sehingga tidak ada halangan apapun dengan pernikahannya.

Ketika mereka sedang Asyik menimang buah hati mereka tiba-tiba saja handphone Marvin berdering kembali, lalu pria itu segera mengangkatnya.

"Halo selamat siang," ucap Marvin.

"Selamat siang juga Pak, saya pihak dari rumah sakit ingin memberikan kabar kalau saat ini kondisi ibu Anda sedang kritis, begitu juga Tuan Aslan yang saat ini sedang tidak sadarkan diri," ucap dokter tersebut yang membuat tubuh Marvin seketika lemas.

"Sayang, kenapa?" tanya Nivea yang tidak dihiraukan oleh suaminya.

Bersambung. .

Terpopuler

Comments

Ayi

Ayi

Kira-kira ada apa dengan keluarga Aslan???

2025-07-04

1

Evy

Evy

Harusnya Ibu kembar 3 dapat jodoh yang lain.. biar Om Aslan yang tidak punya keturunan dari istri nya itu menyesal 7 turunan...

2025-09-01

0

Rusmini Mini

Rusmini Mini

ada apa dgn Aslan dan ibunya ,ibunya atau istrinya

2025-09-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab satu
2 Bab Dua
3 Bab tiga
4 Bab empat
5 Bab lima
6 Bab Enam
7 Bab Tujuh
8 Bab delapan
9 Bab Sembilan.
10 Bab Sepuluh
11 Bab Sebelas
12 Bab Dua Belas.
13 Bab Tiga Belas
14 Bab Empat Belas
15 Bab Lima Belas
16 Bab Enam Belas
17 Bab Tujuh Belas
18 Bab Delapan Belas
19 Bab Sembilan Belas
20 Bab Dua Puluh
21 Bab Dua Puluh Satu
22 Bab Dua Puluh Dua
23 Bab Dua Puluh Tiga
24 Bab Dua Puluh Empat
25 Bab Dua Puluh Lima
26 Bab Dua Puluh Enam
27 Bab Dua Puluh Tujuh
28 Bab Dua Puluh Delapan
29 Bab Dua Puluh Sembilan
30 Bab Tiga Puluh
31 Bab Tiga Puluh Satu
32 Bab Tiga puluh Tiga
33 Bab Tiga Puluh Empat
34 Bab Tiga Puluh Empat
35 Bab Tiga Puluh Lima
36 Bab Tiga Puluh Enam
37 Bab Tiga Puluh Tujuh
38 Bab Tiga puluh delapan
39 Bab Tiga Puluh Sembilan
40 Bab Empat Puluh
41 Bab Empat puluh Satu
42 Bab Empat Puluh Dua
43 Bab Empat puluh Tiga
44 Bab Empat Puluh Empat
45 Bab Empat Puluh Lima
46 Bab Empat Puluh Enam
47 Bab Empat Puluh Tujuh
48 Bab Empat Puluh Delapan
49 Bab Empat Puluh Sembilan.
50 Bab Lima Puluh
51 Bab Lima Puluh Satu
52 Bab Lima Puluh Dua
53 Bab Lima Puluh Tiga
54 Bab Lima Puluh Empat
55 Bab Lima Puluh Lima.
56 Bab Lima Puluh Enam
57 Bab Lima Puluh Tujuh
58 Bab Lima Puluh Delapan.
59 Bab Lima Puluh Sembilan
60 Bab Enam Puluh
61 Bab Enam Puluh Satu
62 Bab Enam Puluh Dua
63 Bab Enam Puluh Tiga
64 Bab Enam Puluh Empat
65 Bab Enam Puluh Lima
66 Bab Enam Puluh Enam.
67 Bab Enam Puluh Tujuh
68 Bab Enam Puluh Delapan
69 Bab Enam Puluh Sembilan
70 Bab Tujuh Puluh
71 Bab Tujuh Puluh Satu
72 Bab Tujuh Puluh Dua
73 Bab Tujuh Puluh Tiga
74 Bab Tujuh Puluh Empat
75 Bab Tujuh Puluh Lima
76 Bab Tujuh Puluh Enam.
77 Bab Tujuh Puluh Tujuh
78 Bab Tujuh Puluh Delapan
79 Bab Tujuh Puluh Sembilan
80 Bab Delapan Puluh.
81 Bab Delapan Puluh Satu
82 Bab Delapan Puluh Dua Tamat
83 Bonchap
84 promo karya baruku
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab satu
2
Bab Dua
3
Bab tiga
4
Bab empat
5
Bab lima
6
Bab Enam
7
Bab Tujuh
8
Bab delapan
9
Bab Sembilan.
10
Bab Sepuluh
11
Bab Sebelas
12
Bab Dua Belas.
13
Bab Tiga Belas
14
Bab Empat Belas
15
Bab Lima Belas
16
Bab Enam Belas
17
Bab Tujuh Belas
18
Bab Delapan Belas
19
Bab Sembilan Belas
20
Bab Dua Puluh
21
Bab Dua Puluh Satu
22
Bab Dua Puluh Dua
23
Bab Dua Puluh Tiga
24
Bab Dua Puluh Empat
25
Bab Dua Puluh Lima
26
Bab Dua Puluh Enam
27
Bab Dua Puluh Tujuh
28
Bab Dua Puluh Delapan
29
Bab Dua Puluh Sembilan
30
Bab Tiga Puluh
31
Bab Tiga Puluh Satu
32
Bab Tiga puluh Tiga
33
Bab Tiga Puluh Empat
34
Bab Tiga Puluh Empat
35
Bab Tiga Puluh Lima
36
Bab Tiga Puluh Enam
37
Bab Tiga Puluh Tujuh
38
Bab Tiga puluh delapan
39
Bab Tiga Puluh Sembilan
40
Bab Empat Puluh
41
Bab Empat puluh Satu
42
Bab Empat Puluh Dua
43
Bab Empat puluh Tiga
44
Bab Empat Puluh Empat
45
Bab Empat Puluh Lima
46
Bab Empat Puluh Enam
47
Bab Empat Puluh Tujuh
48
Bab Empat Puluh Delapan
49
Bab Empat Puluh Sembilan.
50
Bab Lima Puluh
51
Bab Lima Puluh Satu
52
Bab Lima Puluh Dua
53
Bab Lima Puluh Tiga
54
Bab Lima Puluh Empat
55
Bab Lima Puluh Lima.
56
Bab Lima Puluh Enam
57
Bab Lima Puluh Tujuh
58
Bab Lima Puluh Delapan.
59
Bab Lima Puluh Sembilan
60
Bab Enam Puluh
61
Bab Enam Puluh Satu
62
Bab Enam Puluh Dua
63
Bab Enam Puluh Tiga
64
Bab Enam Puluh Empat
65
Bab Enam Puluh Lima
66
Bab Enam Puluh Enam.
67
Bab Enam Puluh Tujuh
68
Bab Enam Puluh Delapan
69
Bab Enam Puluh Sembilan
70
Bab Tujuh Puluh
71
Bab Tujuh Puluh Satu
72
Bab Tujuh Puluh Dua
73
Bab Tujuh Puluh Tiga
74
Bab Tujuh Puluh Empat
75
Bab Tujuh Puluh Lima
76
Bab Tujuh Puluh Enam.
77
Bab Tujuh Puluh Tujuh
78
Bab Tujuh Puluh Delapan
79
Bab Tujuh Puluh Sembilan
80
Bab Delapan Puluh.
81
Bab Delapan Puluh Satu
82
Bab Delapan Puluh Dua Tamat
83
Bonchap
84
promo karya baruku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!