My Man

My Man

Menjalani Tugas Penyamaran

PERHATIAN !!!

Novel yang kubuat ini hanya fiktif belaka. Bila ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian, ataupun cerita. Itu hanya kebetulan semata, dan tidak ada unsur kesengajaan.

Ayo, kita mulai...💃

...----------------...

Pada tahun 3075 Jakarta menjadi kota modern, namun menjadi kota bebas perjudian. Akibat itu prostitusi dan kejahatan merajalela dimana-mana. Klub malam, judi online, kasino, obat-obatan terlarang, bahkan senjata api diperjualbelikan bebas. Semua itu terjadi bermula dari kepala mafia Internasional hijrah ke Jakarta. Yang tentunya, mempunyai kekuatan yang sangat besar kemudian melebarkan sayapnya di Ibu Kota.

(Gambar hanya ilustrasi)

Pemerintah dibuat tak berkutik menangani sepak terjang kepala mafia itu bersama komplotannya. Karena mereka tersebar luas hampir di tiap sudut kota. Dan anak buah orang itu pun terlatih dalam perang. Sebenarnya pemerintah juga gerah dengan aksi kesewenang-wenangan dan tindakan anarkis mereka. Apa lagi ini menyangkut warga sipil. Jadi banyak masyarakat pada menjerit ketakutan dan tak merasa aman. Tapi pemerintah pun bingung harus bagaimana... Karena kalau membubarkan mereka secara paksa. Takutnya akan terjadi pertumpahan darah dimana-mana, dan itu pastinya berdampak ke warga sipil tak berdosa. Namun sebenarnya ada satu cara untuk melumpuhkan mereka. Nama perkumpulan mereka adalah Lion Drunk.

Bima Aditya seorang detektif swasta. Yang dulunya pernah dinobatkan sebagai salah satu polisi terbaik dibidangnya. Sudah dua bulan ini masuk dalam geng mereka. Dia dapat tugas dari pihak kepolisian untuk mencari dimana kepala mafia itu berada. Jadi untuk melumpuhkan geng mereka. Rencana pemerintah adalah memotong dulu kepalanya baru ekornya.

Kenapa pemerintah harus menyewa detektif? Karena misi ini bersifat rahasia, dan untuk menembus keanggotaan mereka sangatlah sulit. Jadi sebelum bergabung, geng itu akan mendeteksi dulu semua calon anggota mereka. Apakah dari pihak kepolisian, atau dari pihak yang patut diwaspadai. Dengan cara men-scan dari data kependudukan. Karena itulah menyewa detektif, dan karena itu juga pemerintah jadi mencurigai ada keterlibatan orang dalam. Selain itu, karena orang yang dihadapi ini adalah seorang kepala geng Internasional. Pastinya, memang ada keterlibatan orang dalam ditubuh pemerintahan itu sendiri. Yang membuka jalan orang itu agar bisa bebas melebarkan sayap di Ibu Kota.

Sampai detik ini, Bima masih belum tahu dimana targetnya berada. Jadi untuk bertemu kepala mafia itu harus memiliki posisi strategis dalam keanggotaan mereka. Minimal kepala geng di salah satu area di Jakarta. Saat ini posisinya belum mumpuni. Sebagai supervisor di salah satu kasino di daerah Jakarta Pusat.

(Gambar hanya ilustrasi)

Tentu dia tahu, itu bukan hal yang diinginkannya. Tapi dia harus hati-hati untuk mendapatkan posisi itu. Karena dia harus bisa mencari celah dulu, dan secara alami menggapai hal tersebut. Dalam arti, dia jangan membuat mencolok agar tidak dicurigai. Pastinya, targetnya adalah menjadi Kepala Geng Area Jakarta Pusat. Sesuai tempat dimana dia lagi menyamar. Dan seperti tadi dibilang diatas, karena dengan jabatan itu dia dapat memiliki akses bertemu kepala mafia terebut. Yang bernama Mister James seorang warga negara asing. Yang menjalankan bisnis haramnya dibelakang layar. Dalam penyamaran, Bima memakai nama samaran yaitu Putra.

Seperti biasa hari ini di tempat kerjanya, Putra berkeliling dari ruangan satu ke ruangan lainnya demi melihat suasana sekitar. Di sana, berbagai macam permainan dipertandingkan. Ada yang menggunakan kartu remi, dadu, ding dong, mesin putar, mesin komputer, dan lain sebagainya. Dan di sana, memberi pelayanan secara gratis untuk pengunjung dalam hal makan, minum, serta rokok. Sebagai informasi, untuk masuk sebuah kasino adalah bukanlah hal mudah. Sebenarnya syaratnya mayoritas sama. Pengunjung harus berpenampilan rapih, dilarang membawa hewan, senjata tajam, senjata api, kamera, dan seluler. Cuman ada satu hal yang membedakan, dan itu menurut kebijakan tiap-tiap kasino itu sendiri. Untuk tempat Putra, pengunjung wajib menaruh uang deposit minimal 25 juta.

Berdiri di samping bar, Putra memperhatikan tempat terakhir yang dikunjunginya. Mata elangnya mengawasi dari meja Scibo, Bacarrat, Roulette, Slot Machine, dan lain sebagainya. Lalu matanya fokus ke satu titik yaitu atas eforia pemain dalam kemenangan. Meja itu adalah meja Black Jack khusus VIP. Dengan minimal pasang taruhan 10 juta.

(Gambar hanya ilustrasi)

Setelah puas memandangi, dia meninggalkan lokasi pergi ke ruang CCTV. Lalu sesampainya di sana...

"Sudah berapa lama orang itu menang?" tanyanya, dengan mata mengamati monitor.

(Gambar hanya ilustrasi)

Karena lagi fokus, dan Putra berdiri di belakang. Mereka jadi sedikit terkejut, dan secara spontan menoleh. Biar begitu, mereka tahu apa yang ditanyakan. Karena itulah tadi mereka sedang fokus, dan itu memang tugas mereka. Alias jika ada hal yang merugikan, atau mencurigakan, dan semacamnya. Mereka harus benar-benar memperhatikan.

"45 menit lalu, Pak," jawab salah satu di antara mereka.

"Sudah berapa banyak chip di tangannya?" tanya Putra lagi.

Chip adalah kepingan kecil yang digunakan sebagai mata uang di kasino.

"Chip di tangannya sudah mencapai hampir 500 juta. Karena orang itu terus menggandakan taruhan," jawab yang satunya.

"Kenapa kalian nggak ada lapor?!" Putra melotot.

"....." Sontak mereka terdiam, nggak ada satu pun yang berani menjawab.

"Dasar, bodoh! Cepat! Kalian ganti Dealer-nya!" geram Putra, kemudian menampar mereka satu persatu.

Plak! Plak! Plak!

Dalam menjalani tugas, Bima memang harus menjalani sesuai karakter peran yang dimainkannya. Karena ini geng. Tentunya, terkenal bengis. Jadi jangan heran jika Bima begitu.

Setelah dapat tamparan, mereka dengan sigap segera melaksanakan perintah. Nggak lama Dealer alias bandar meja diganti. Putra tetap di ruangan itu, dan kembali fokus pada layar.

30 menit berlalu, rupanya hasilnya sama saja. Orang itu terus memperoleh kemenangan. Sekarang chip di tangannya pastinya sudah melebihi 1 milyar. Putra makin resah, sepertinya dia harus tangan sendiri.

Beberapa saat kemudian, dia berada di tempat orang itu. Dia menjadi Dealer di meja tersebut. Kini permainan jadi milik mereka berdua. Alias Putra dan orang itu.

"Sepertinya kasino ini meragukan kemenangan saya," sindir orang itu, atas ke tiga kalinya ganti Dealer.

"....." Putra tidak menjawab, tapi dia membagikan kartu dengan mengembangkan senyuman.

"Anda pernah dengar faktor, luck?" ucap orang itu lagi.

Dengan mengintip kartu miliknya yang tertutup yaitu As keriting. Lalu dia mengetuk-ngetuk meja meminta kartu berikut.

Tok! Tok! Tok!

Putra membagikan lagi dengan mata diam-diam terus mencermati. Memang dari awal sebelum duduk dia begitu. Bahkan sebelumnya, anak buahnya sudah diinstruksikannya untuk berjaga-jaga di tempat-tempat yang dapat mengamati orang itu.

Orang itu sumringah setelah melihat kartu yang datang padanya dua wajik. Maka dengan kartu sebelumnya yakni As keriting dan sekarang ini. Alias nilainya jadi 11 + 2 \= 13. Dengan hati senang, dia segera mendorong chip.

"Double."

Double adalah menggandakan taruhan dengan nominal taruhan awal, dan meminta kartu tambahan.

Putra segera membagikan kartu lagi. Rupanya kartu yang datang ke orang itu adalah kartu bagus lagi yakni 6. Maka total angka di tangan pemain jadi 19. Sedangkan Dealer hanya lah 17. Dengan itu, pemain jadi memperoleh kemenangan.

"Itulah saya penuh keberuntungan." Orang itu mengucap penuh rasa bangga, sambil menarik chip.

Putra tetap tidak merespon. Tapi memang seorang Dealer hanya boleh bicara seperlunya. Mungkin Putra merasa saat ini masih belum perlu.

30 menit berjalan, orang itu terus memperoleh kemenangan. Di meja itu pun jadi ramai penonton demi menyaksikan hal seru tersebut. Karena mereka baru sadar, orang itu dari tadi tiada henti menang.

Namun sepertinya kegembiraan orang itu mendadak jadi sirna. Karena permainan berikut, saat Putra membuka kartu, dan berkata...

"Black Jack."

Orang itu langsung merengut atas kekalahan pertamanya.

Black Jack adalah angka 21, dan pemain wajib memiliki kartu As dan kerajaan (King, Queen, Jack). Alias harus memiliki 2 kartu. Jadi angka 21 adalah angka maksimal dalam permainan. Tapi angka 21 bukan berarti tidak bisa dimiliki pemain yang memiliki 3 kartu. Cuman kalau ditanding dengan pemain yang memiliki kartu Black Jack. Alias orang yang memiliki angka 21 dengan 2 kartu (seperti tadi dibilang diatas), dan pemain yang memiliki angka 21 lewat 3 kartu. Maka otomatis yang punya Black Jack yang menang. Karena itulah permainan itu dinamai Black Jack. Jadi King, Queen, dan Jack bernilai 10. Sedangkan As bernilai 11. As bisa juga bernilai 1 jika pemain menginginkan hal itu.

Dengan tampang tetap merengut orang itu mendengus, saat Putra menarik tumpukan chip di meja. Bahkan wajah orang itu terus berlangsung begitu. Saat dipermainan berikutnya, Putra berkata...

"Hit, Tuan?"

Hit artinya, apakah pemain mau mengambil kartu tambahan, dan menambah taruhan.

Tentu pemain itu tidak mau. Karena kartu di tangannya kembali jelek.

"Tidak!" gelengnya.

Rupanya Putra dari awal sengaja terus memberi kemenangan. Demi memastikan orang itu murni menang atau bukan. Sebab sejak kemenangan pertamanya, kini dia yang memimpin pertandingan. Orang itu makin kesal sebab chip di tangannya jadi terus terkuras.

"Ini permainan terakhir saya. Saya lelah," alibi orang itu, demi mengamankan sisa chip di tangannya.

"Baik, Tuan," balas Putra.

Lalu setelah permainan terakhir mereka, orang itu pergi meninggalkan meja. Namun sebaik orang itu pergi, Putra segera menaikkan satu tangan ke udara. Berupa kode ke anak buahnya agar menangkap orang itu di pintu depan.

Beberapa saat kemudian di ruang kurungan. Alias ruangan khusus penyiksaan untuk pemain, termasuk karyawan di sana yang berbuat curang dan semacamnya. Intinya, yang merugikan tempat itu. Di sana juga, selain orang itu. Semua karyawan yang bekerja di ruang CCTV juga di tangkap. Selain karena perbuat salah akibat tidak melapor. Namun juga terbukti bersengkongkol dengan orang itu. Jadi ternyata orang itu memasang optik kecil di kaca matanya. Yang terhubung ke kamera CCTV yang menyorot belakang punggung Dealer. Jadi tiap kartu yang di pegang Dealer dia bisa tahu. Dan biar bisa terus menang, dia mengganti tiap kartu jelek di tangannya yang disembunyikannya di bawah meja.

Lantas, gimana tadi Putra bisa menang terus? Jadi Putra menggeser duduknya agar kartunya tidak terlihat CCTV, dan tentunya karena dia ahli tipuan kartu. Alias bisa mengatur kartu di tangannya, dan kartu lawannya. Makanya dia bisa menang terus.

"Cambuk mereka!" lantang Putra.

Algojo segera mencambuk mereka satu persatu. Jadi di ruangan itu ada Algojo yang bertugas menyiksa.

PAK! PAK! PAK!

"Terus, cambuk mereka!" perintah Putra lagi.

PAK! PAK! PAK!

Lalu setelah mereka berlumuran darah alias sudah tidak berdaya. Putra berteriak ke anak buahnya yang lain.

"Buang mereka di jalan!"

"Siap, Boss!"

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=@.@\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Kalau kalian suka novel ini. Yuk, beri dukungan ke Author dengan memberi like, komen & rating bintang 5. Biar Author semangat terus menulis novel ini.

Terpopuler

Comments

Martha

Martha

busyettt... author kesayangan gue comeback!!!!😍🎇 athor terantimaintream terkren sjagata mngatoon. kaget gw, lo dm. demi lo nih tor.. gw smpe instal lg ni mngaton.

2025-07-10

2

༄༅⃟𝐐Loeyeolly𝐙⃝🦜

༄༅⃟𝐐Loeyeolly𝐙⃝🦜

Maaf kak baru hadir 🙋‍♀️🙋‍♀️🙋‍♀️
Terimakasih atas infonya di DM ya kak😅😅😅

gk. ngerti permainan Judaaayyyy ngikuti alur dlu

2025-07-09

1

Juragan

Juragan

Mantap👌 nulis lagi 🔥...

2025-08-02

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!