Bab 3

Setelah selesai makan, Mbok Sumi mendekati Kinan dan berkata, "Nanti, sekitar jam 1 malam, Tuan Aryo akan datang ke sini, Non. Beliau tadi berpesan agar saya menyampaikan hal ini kepada Non Kinan."

Kinan mengangguk pelan.

"Baik, Mbok. Terima kasih sudah memberitahu Kinan."

Setelah itu, ia membawa piringnya ke wastafel dan mulai mencuci piring sendiri. Mbok Sumi yang melihatnya langsung berusaha melarang.

"Non Kinan, biar saya saja yang bereskan. Non kan majikan di sini."

Namun, Kinan hanya tersenyum lembut dan tetap melanjutkan mencuci piring.

"Tidak apa-apa, Mbok. Saya sudah biasa melakukan ini di rumah. Lagipula, saya juga pelayan tuan Aryo mbok."

Nampak wajah Kinan menahan sedih saat mengucapkannya. Mbok Sumi yang melihat perubahan di wajah Kinan hanya diam. Dia sendiri tidak tahu, bagaimana Kinan bisa bertemu dengan tuannya Aryo.

Tuannya hanya bilang, kalau dia akan menikahi perempuan lain yang bernama Kinan dan Mbok Sumi di tugaskan untuk menemani dan menjaga kinan, di apartemen. Mbok Sumi hanya menghela napas, sambil tersenyum kecil.

Setelah selesai, Kinan mengucapkan terima kasih lagi pada Mbok Sumi, lalu kembali ke kamarnya untu bersiap menunggu kedatangan Tủan Aryo.

🌻🌻🌻🌻🌻

Tepat pukul 10 malam, bel apartemen berbunyi, mengusik keheningan malam itu. Mbok Sumi segera melangkah ke pintu dan membukanya. Di depan pintu berdiri Tuan Aryo, wajahnya tenang namun berwibawa.

"Tuan Aryo," sapa Mbok Sumi dengan hormat.

Aryo langsung bertanya dengan nada serius, "Di mana gadis itu, Mbok?"

"Non Kinan ada di kamarnya, Tuan," jawab Mbok Sumi sambil menunjuk ke arah kamar yang tadi di tempati Kinan.

Aryo mengangguk dan melangkah masuk, menuju kamar Kinan. Saat pintu kamar terbuka, Kinan yang sedang duduk di atas ranjang sambil membaca buku terkejut, matanya melebar saat melihat sosok Aryo di ambang pintu.

Jantung nya berdegup kencang, rasa gugup menyeruak seketika. la tak menyangka Tuan Aryo akan datang tepat waktu.

Aryo menatapnya sejenak, lalu tersenyum tipis. "Selamat malam, Kinan. Saya harap tidak mengganggu waktu istirahat mu?"

Kinan segera turun dari ranjang dan berdiri dengan sapanya pelan sambil gugup.

"Selamat malam, Tuan"

Rasa takut menyelimutinya saat melihat Tuan Aryo berdiri di hadapannya. Aryo yang melihat ketakutan di mata Kinan memberi isyarat agar ia duduk.

"Duduk lah di sofa. Aku ingin bicara dengan mu," katanya tenang.

Kinan menurut, duduk di sofa yang ada di kamarnya, sementara Aryo duduk di depan nya dengan tatapan serius.

"Besok kita akan menikah, Kinan," ujar Aryo tanpa basa-basi.

Kinan terkejut, menatap Aryo dengan ragu.

"Besok?... Maaf tuan... apakah saya boleh bertanya?"

"Bicara lah, tanyakan apa yang ingin kamu tanyakan padaku."Jawab Aryo tegas.

"Apa....Tuan sudah punya istri?" tanya nya pelan.

Aryo terdiam sejenak mengamati ketakutan di wajah Kinan, lalu sesaat kemudian dia mengangguk.

"Ya, aku sudah menikah. Istri ku bernama Siska

Hati Kinan sedikit sakit mendengarnya. Ternyata dia akan menjadi seorang pelakor.

"Apakah... tidak apa-apa jika kita menikah?" Kinan bertanya hati-hati.

"Bagaimana jika Nyonya Siska tahu?"

Aryo hanya tersenyum tipis, tak terganggu oleh kekhawatiran Kinan.

"Itu urusan ku. Kamu tidak perlu khawatir tentang Siska, tugas mu hanya menurut padaku Kinan," jawabnya datar.

Kemudian ia melanjutkan dengan nada lebih serius,

"Alasan aku ingin menikahi mu adalah karena aku ingin memiliki anak darimu, Kinan. Aku dan Siska sudah lama menikah, tapi kami tidak punya anak."

Kinan mendengar penjelasan itu dengan hati yang berdebar. Situasi yang ia hadapi kini lebih rumit dari yang pernah ia bayangkan, dan kata-kata Aryo membuatnya diam dalam kebingungan.

Kinan menatap Aryo dengan ragu, lalu berkata, "Tuan Aryo.. saya masih muda, saya baru 18 tahun. Apakah tidak apa-apa kalau saya hamil di usia seperti ini?"

Aryo tertegun mendengar pengakuan Kinan. Dalam pikiran nya, ia mengira Kinan sudah berusia di atas 20 tahun karena tubuh nya yang terlihat matang dan proporsional.

Penampilan nya yang bongsor, serta badan nya yang berisi di beberapa tempat yang seharusnya, sempat membuat Aryo mengira Kinan lebih dewasa dari usianya. la menghela napas sejenak, terkejut bahwa gadis yang ada di hadapannya ternyata masih begitu muda.

Setelah berpikir sejenak, Aryo menenangkan diri dan berkata, "Kalau begitu, aku akan berkonsultasi dengan teman ku, yang berprofesi sebagai dokter kandungan. Dia bisa memberi tahu apakah ini aman atau tidak untuk mu."

Kinan hanya mengangguk pelan, merasa campur aduk di dalam hatinya. Aryo kemudian meyakinkannya,

“Kamu tidak perlu khawatir. Aku akan memastikan semuanya aman untuk mu."

Aryo memandang Kinan dengan serius, lalu bertanya,

"Bagaimana kamu bisa sampai ke tempat Madam Sonia? bagaimana bisa gadis seusiamu masuk ke dalam sana?"

Kinan menunduk, suaranya terdengar lemah saat menjawab,

"Ayah tiri saya menjual saya, Tuan... untuk membayar hutang nya pada seorang rentenir. Saya pun tidak tahu bahwa saya akan di lelang"

Aryo terdiam mendengar bahwa Kinan di jual oleh ayah tirinya sendiri, membuatnya merasa iba.

Setelah beberapa saat, Aryo berkata, "Sebenarnya, ini juga pertama kali aku mengunjungi tempat Madam Sonia. Aku ke sana karena ingin mencari wanita yang perawan, yang bisa saya nikahi dan menjadi ibu dari anakku. Aku tidak ingin, anakku di lahirkan oleh wanita yang bekerja sebagai wanita penghibur,"

Kinan hanya bisa mengangguk pelan. Ia merasakan keseriusan Aryo dalam kata-katanya, meskipun situasi ini terasa begitu sulit baginya.

Dengan suara pelan dan takut-takut, Kinan memberanikan diri bertanya,

"Tuan... apakah kita akan melakukannya? Maksud ku.. apakah saya harus melayani Tuan sekarang?"

Wajah nya memerah, dan matanya menunduk, memperlihatkan ketakutan yang tulus.

"Saya.. saya takut, Tuan... untuk melakukan itu..."

Aryo tersenyum kecil mendengar kata-kata Kinan, mencoba menenangkan gadis di hadapannya.

“Tenang saja, Kinan. Kita memang akan menikah secepatnya, tapi aku tidak akan menuntut apa pun darimu. Aku akan menunggu sampai kamu benar-benar siap untuk itu. Aku tidak ingin di anggap sebagai pemerkosa. "

Kinan menatap Aryo dengan rasa lega yang terpancar di wajah nya.

"Terima kasih, Tuan," ucapnya pelan, merasa sedikit tenang dengan kata-kata Aryo yang penuh kesabaran.

Setelah mengatakan itu, Aryo berdiri dan bersiap untuk pergi. Namun, sebelum melangkah keluar, ia memandang Kinan dengan tatapan tegas.

"Ingat ini, Kinan," ujarnya pelan namun penuh peringatan.

“Aku bisa berbaik hati padamu selama kau menurut dan tidak membuat masalah. Tapi jika kau mencoba kabur atau melanggar perjanjian ini, aku bisa berubah kejam. Jangan coba-coba menantang ku."

Kinan hanya bisa mengangguk pelan, merasakan ketegangan yang di sertai ancaman dalam nada bicara Aryo. Setelah itu, Aryo berbalik dan meninggalkan kamar, menutup pintu di belakangnya.

Kinan menarik napas panjang sedikit lega. Setidaknya untuk malam ini dan malam-malam berikutnya, ia masih bisa bernapas tenang tanpa harus memenuhi tuntutan Aryo.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30 Dipindahkan Ke Ruang VIP
31 Bab 31 Berhak Hidup Tanpa di Tindas
32 Bab 31 Moment
33 Bab 33 Teman
34 Bab 34 Siska Dan David
35 Bab 35 Malam Panas Dengan Istri Pertama
36 Bab 36
37 Bab 37 "Kangen"
38 Bab 38 Pengen Nasi Uduk Buatan Ibu
39 Bab 39 Perjalanan Dinas
40 Bab 40 Pertemuan Siska & Kinan
41 Bab 41 Dua Garis Merah
42 Bab 42 "Tanpa Aku Ditengah Mereka"
43 Bab 43 Memulai Hidup Baru
44 Bab 44 Kepanikan Aryo
45 Bab 45 Ingin Punya Cucu
46 Bab 46 Melamar Kerja
47 Bab 47 Tekad
48 Bab 48 Curiga
49 Bab 49 OTW Bandung
50 Bab 50 Berangkat Bareng Gusti
51 Bab 51 Cemburu Yang Membara
52 Bab 52 Pendarahan
53 Bab 53 Takut Menolak Anak ini
54 Bab 54 Meninggalkan Kesalahpahaman
55 Bab 55 "Aryo adalah milikku"
56 Bab 56 Hasrat Birahi
57 Bab 57 Ingin Kuliah Lagi
58 Bab 58 Kedatangan Bu Kartika
59 Bab 59 "Bukan Seorang Pelacur!"
60 Bab 60 Khawatir Memikirkan Pertemuan
61 Bab 61 Sambutan Nenek Lasmi
62 Bab 62 "Dia adalah Istriku!"
63 Bab 63 Keputusan Nenek Lasmi
64 Bab 64 Perkara Kamar
65 Bab 65 Jadi Berondong Simpanan Siska
66 Bab 66 Cintanya Lewat Tindakan, Bukan Kata-kata
67 Bab 67 Pengen Makan Sate
68 Bab 68 Hanya Sepupu
69 Bab 69 Rencana Untuk Hancurkan Kinan
70 Bab 70 Siska Menuntut Aryo Agar Bersikap Adil
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30 Dipindahkan Ke Ruang VIP
31
Bab 31 Berhak Hidup Tanpa di Tindas
32
Bab 31 Moment
33
Bab 33 Teman
34
Bab 34 Siska Dan David
35
Bab 35 Malam Panas Dengan Istri Pertama
36
Bab 36
37
Bab 37 "Kangen"
38
Bab 38 Pengen Nasi Uduk Buatan Ibu
39
Bab 39 Perjalanan Dinas
40
Bab 40 Pertemuan Siska & Kinan
41
Bab 41 Dua Garis Merah
42
Bab 42 "Tanpa Aku Ditengah Mereka"
43
Bab 43 Memulai Hidup Baru
44
Bab 44 Kepanikan Aryo
45
Bab 45 Ingin Punya Cucu
46
Bab 46 Melamar Kerja
47
Bab 47 Tekad
48
Bab 48 Curiga
49
Bab 49 OTW Bandung
50
Bab 50 Berangkat Bareng Gusti
51
Bab 51 Cemburu Yang Membara
52
Bab 52 Pendarahan
53
Bab 53 Takut Menolak Anak ini
54
Bab 54 Meninggalkan Kesalahpahaman
55
Bab 55 "Aryo adalah milikku"
56
Bab 56 Hasrat Birahi
57
Bab 57 Ingin Kuliah Lagi
58
Bab 58 Kedatangan Bu Kartika
59
Bab 59 "Bukan Seorang Pelacur!"
60
Bab 60 Khawatir Memikirkan Pertemuan
61
Bab 61 Sambutan Nenek Lasmi
62
Bab 62 "Dia adalah Istriku!"
63
Bab 63 Keputusan Nenek Lasmi
64
Bab 64 Perkara Kamar
65
Bab 65 Jadi Berondong Simpanan Siska
66
Bab 66 Cintanya Lewat Tindakan, Bukan Kata-kata
67
Bab 67 Pengen Makan Sate
68
Bab 68 Hanya Sepupu
69
Bab 69 Rencana Untuk Hancurkan Kinan
70
Bab 70 Siska Menuntut Aryo Agar Bersikap Adil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!