Bab 2

"Selanjutnya!" suara Madam Sonia terdengar lantang, memanggil nama Kinan.

Dengan langkah berat dan hati penuh ketakutan, Kinan di paksa naik ke panggung. Lampu terang menyilaukan matanya, membuatnya nyaris tak bisa melihat wajah-wajah di seberang.

Namun, ia merasakan tatapan tajam mereka, tatapan penuh keinginan yang membuat tubuh nya semakin kaku. Madam Sonia berdiri di sampingnya, tersenyum penuh kemenangan.

"Hadirin sekalian," kata Madam Sonia dengan suara penuh percaya diri,

"inilah yang kalian tunggu. Perkenalkan namanya Kinan, gadis desa yang masih suci. Masih muda, wajah cantik alami, kulit putih bersih. Primadona kita malam ini."

Tatapan para lelaki di sana tak beranjak dari Kinan, seolah terpaku oleh kecantikannya yang polos dan ketakutan yang terpancar dari sorot matanya.

Senyuman malu-malu dan ekspresi takut Kinan justru semakin memicu ketertarikan mereka, menjadikannya semakin tak ternilai di mata mereka.

"Lelang kita buka," lanjut Madam Sonia, suaranya menggelegar di seluruh ruangan,

"mulai dari angka 100 juta."

Suasana langsung riuh, dengan suara-suara tawaran yang semakin tinggi setiap detiknya.

“Dua ratus!" seru salah satu lelaki di pojok ruangan.

"Dua ratus lima puluh!" sahut yang lain dengan semangat.

Kinan merasa tubuh nya lemas, ingin berteriak namun suaranya seolah tercekat di tenggorokan. la hanya bisa berdiri di sana, terjebak dalam sorotan dan tatapan yang menghancurkan harga dirinya.

Tiba-tiba, seorang pria di barisan depan mengangkat tangan nya. Dengan suara rendah tapi penuh otoritas, ia berkata, "Satu Milliar. Saya ingin dia menjadi istri muda saya."

Ruangan mendadak hening. Semua orang menoleh ke arahnya, terkejut oleh tawaran fantastis tersebut. Madam Sonia tersenyum lebar, matanya berkilat penuh kegembiraan, sementara Kinan hanya bisa menatap kosong ke arah pria itu, merasa dunianya hancur lebih dalam.

...🌻🌻🌻🌻🌻...

Keesokan paginya, Kinan duduk di kursi belakang mobil yang di kendarai sopir, Madam Sonia duduk di sebelah Kinan. Pandangannya kosong, tangan nya bergetar halus sementara pikiran nya terperangkap dalam rasa takut dan ketidakpastian.

Sepanjang perjalanan, Madam Sonia hanya tersenyum puas, sesekali melirik Kinan dengan tatapan tajam yang tak memberi ruang bagi pembangkangan.

Mobil berhenti di depan sebuah gedung apartemen mewah.

"Kita sampai," kata Madam Sonia, membuka pintu mobil dan memberi isyarat kepada Kinan untuk ikut masuk.

Di lobi, mereka di sambut oleh petugas keamanan yang langsung mengarahkan mereka ke lift. Kinan nyaris tak bisa merasa tenang, setiap langkah menuju apartemen pria yang membelinya seolah membawa ia semakin dekat ke dalam jurang yang tak berdasar.

Begitu tiba di lantai atas, Madam Sonia mengetuk pintu apartemen dengan nomor sesuai yang di berikan oleh pemenang lelang Kinan tadi malam.

Nampak wanita paruh baya yang menyambut mereka dengan senyum tipis dan gestur tenang, mengisyaratkan agar mereka masuk.

"Silahkan masuk, nyonya. Tuan Aryo sudah memberitahu bahwa akan ada tamu yang datang siang ini."

Tatapan nya wanita itu tertuju lurus ke arah Kinan, memperhatikannya dengan senyuman manis. Namun madam Sonia menolak masuk, dia berkata masih banyak urusan.

"Kinan, mulai hari ini, kamu akan tinggal di sini sebagai milik pak Aryo. Jangan coba-coba kabur, atau aku akan menghabisi keluargamu di kampung." Kata madam Sonia dengan suara rendah, nyaris berbisik.

"Baiklah, kalau begitu aku harus pergi. Bi...tolong jaga Kinan ya!"

Kinan merasa nyalinya menguap, seolah ruangan itu menghisap udara dan membuatnya sulit bernapas. Di samping nya, Madam Sonia menepuk bahunya ringan, seolah menyuruhnya untuk patuh dan menerima nasibnya.

"Pastikan kamu menurut dan memuaskan pak Aryo" bisik Madam Sonia sebelum beranjak pergi, meninggalkan Kinan yang masih berdiri mematung di apartemen milik Aryo, yang akan menjadi majikannya sekarang.

Kinan memasuki kamar luas yang di tunjukkan oleh Mbok Sumi. Wanita paruh baya itu tersenyum ramah, dia langsung menunjukkan dan menjelaskan semua fasilitas yang ada di kamar Kinan.

"Non Kinan ini lemari baju, semua isinya adalah milik mu. Kamu bebas menggunakannya kapan saja dan semua tas, sepatu, serta perhiasan yang ada di rak lemari ini bisa kamu pakai."

Kinan yang melihat semua isi di dalam lemari itu pun melongo, karena baju-baju, tas, bahkan perhiasan yang berada di lemari itu sangat bagus.

Lalu Kinan bertanya dengan polosnya, "Mbok ini semua siapa yang nyiapin? ini buat saya mbok?"

"Iya Non, ini semua untuk non Kinan pakai. Semua ini di persiapkan oleh asisten Tuan Aryo. Tuan yang meminta untuk menyiapkan semua perlengkapan non Kinan selama tinggal di sini," ucap Mbak Sumi menjelaskan kepada Kinan.

"Non Kinan bisa beristirahat dulu. Nanti malam Tuan Aryo akan datang untuk menemuimu," kata Mbok Sumi lembut sambil menutup pintu.

la hanya mengangguk, masih mencoba mencerna semua yang di lihatnya. Ketika Mbok Sumi sudah keluar, Kinan segera mandi, membiarkan air hangat meresap di kulitnya, menghapus rasa lelah yang menumpuk.

Setelah selesai, ia merebahkan diri di kasur empuk itu, memejamkan mata dan perlahan tenggelam dalam keheningan. Tak butuh waktu lama, kantuk pun merengkuhnya, dan ia tertidur dalam mimpi yang tenang.

Hari mulai gelap saat Kinan terbangun. Perut nya terasa kosong, dan rasa lapar memaksanya untuk bangkit. Ia mengenakan salah satu gaun santai yang tersedia di dalam lemari, lalu keluar dari kamar dan menuju dapur.

Sepi, tidak ada Mbok Sumi di sana. Kinan membuka kulkas dan melihat berbagai bahan makanan tertata rapi. la berpikir untuk memasak sesuatu yang sederhana demi mengisi perutnya.

Saat sedang asyik memilih bahan, tiba-tiba Mbok Sumi datang, tersenyum ramah sambil bertanya, "Cari apa, Non?"

Kinan sedikit tersentak, tapi segera tersenyum. "Aku lapar, Mbok. Aku ingin masak sesuatu untuk makan malam."

"Oh, Non Kinan lapar? Maaf, tadi Mbok melihat Nona tidur dengan nyenyak, jadi mbok nggak berani membangunkan non Kinan untuk makan siang. Tadi Mbok sudah masak non, kalau non mau makan, mbok akan menyiapkan untuk non Kinan," ujar Mbok Sumi sambil segera mengambil beberapa piring.

"Mbok sudah masak sop daging, tumis sayur dan beberapa lauk. Mungkin Non bisa coba dulu? Soalnya mbok belum tahu makanan kesukaan Non, jadi masaknya yang seadanya dulu. "lanjut mbok Sumi.

Kinan tersenyum dan mengangguk. "Terima kasih, Mbok. Itu sudah lebih dari cukup."

Mbok Sumi pun menyajikan makanan di meja, dan Kinan segera duduk, menikmati hidangan hangat yang terasa begitu nikmat di tengah suasana malam yang sunyi.

Lalu Kinan bertanya pada Mbok Sumi, "mbok nggak makan?"

Mbok Sumi menggeleng pelan sambil menjawab, "Udah Non, Mbok tadi sudah makan duluan. Non Kinan tenang saja, kalau lapar, non Kinan bisa manggil Mbok Sumi. Mbok pasti akan masakin buat non Kinan. Tuan Aryo tadi sudah berpesan, kalau Non Kinan tidak boleh kelaparan selama di sini."

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30 Dipindahkan Ke Ruang VIP
31 Bab 31 Berhak Hidup Tanpa di Tindas
32 Bab 31 Moment
33 Bab 33 Teman
34 Bab 34 Siska Dan David
35 Bab 35 Malam Panas Dengan Istri Pertama
36 Bab 36
37 Bab 37 "Kangen"
38 Bab 38 Pengen Nasi Uduk Buatan Ibu
39 Bab 39 Perjalanan Dinas
40 Bab 40 Pertemuan Siska & Kinan
41 Bab 41 Dua Garis Merah
42 Bab 42 "Tanpa Aku Ditengah Mereka"
43 Bab 43 Memulai Hidup Baru
44 Bab 44 Kepanikan Aryo
45 Bab 45 Ingin Punya Cucu
46 Bab 46 Melamar Kerja
47 Bab 47 Tekad
48 Bab 48 Curiga
49 Bab 49 OTW Bandung
50 Bab 50 Berangkat Bareng Gusti
51 Bab 51 Cemburu Yang Membara
52 Bab 52 Pendarahan
53 Bab 53 Takut Menolak Anak ini
54 Bab 54 Meninggalkan Kesalahpahaman
55 Bab 55 "Aryo adalah milikku"
56 Bab 56 Hasrat Birahi
57 Bab 57 Ingin Kuliah Lagi
58 Bab 58 Kedatangan Bu Kartika
59 Bab 59 "Bukan Seorang Pelacur!"
60 Bab 60 Khawatir Memikirkan Pertemuan
61 Bab 61 Sambutan Nenek Lasmi
62 Bab 62 "Dia adalah Istriku!"
63 Bab 63 Keputusan Nenek Lasmi
64 Bab 64 Perkara Kamar
65 Bab 65 Jadi Berondong Simpanan Siska
66 Bab 66 Cintanya Lewat Tindakan, Bukan Kata-kata
67 Bab 67 Pengen Makan Sate
68 Bab 68 Hanya Sepupu
69 Bab 69 Rencana Untuk Hancurkan Kinan
70 Bab 70 Siska Menuntut Aryo Agar Bersikap Adil
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30 Dipindahkan Ke Ruang VIP
31
Bab 31 Berhak Hidup Tanpa di Tindas
32
Bab 31 Moment
33
Bab 33 Teman
34
Bab 34 Siska Dan David
35
Bab 35 Malam Panas Dengan Istri Pertama
36
Bab 36
37
Bab 37 "Kangen"
38
Bab 38 Pengen Nasi Uduk Buatan Ibu
39
Bab 39 Perjalanan Dinas
40
Bab 40 Pertemuan Siska & Kinan
41
Bab 41 Dua Garis Merah
42
Bab 42 "Tanpa Aku Ditengah Mereka"
43
Bab 43 Memulai Hidup Baru
44
Bab 44 Kepanikan Aryo
45
Bab 45 Ingin Punya Cucu
46
Bab 46 Melamar Kerja
47
Bab 47 Tekad
48
Bab 48 Curiga
49
Bab 49 OTW Bandung
50
Bab 50 Berangkat Bareng Gusti
51
Bab 51 Cemburu Yang Membara
52
Bab 52 Pendarahan
53
Bab 53 Takut Menolak Anak ini
54
Bab 54 Meninggalkan Kesalahpahaman
55
Bab 55 "Aryo adalah milikku"
56
Bab 56 Hasrat Birahi
57
Bab 57 Ingin Kuliah Lagi
58
Bab 58 Kedatangan Bu Kartika
59
Bab 59 "Bukan Seorang Pelacur!"
60
Bab 60 Khawatir Memikirkan Pertemuan
61
Bab 61 Sambutan Nenek Lasmi
62
Bab 62 "Dia adalah Istriku!"
63
Bab 63 Keputusan Nenek Lasmi
64
Bab 64 Perkara Kamar
65
Bab 65 Jadi Berondong Simpanan Siska
66
Bab 66 Cintanya Lewat Tindakan, Bukan Kata-kata
67
Bab 67 Pengen Makan Sate
68
Bab 68 Hanya Sepupu
69
Bab 69 Rencana Untuk Hancurkan Kinan
70
Bab 70 Siska Menuntut Aryo Agar Bersikap Adil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!