Kehidupan manusia lainnya itu taakan ada yang tau bagaimana detail isinya. Mereka hanya akan tau sampai halaman prolog tanpa melihat isi dari tebalnya cerita dan secara tiba tiba Epilog hilang ketika ingin di baca.
Takdirpun sama, Takdir taakan bisa di tebak bahkan pertemuan keduanya benar benar di atur oleh takdir masing masing.
Sagara kini tengah menatap Navier, sementara lelaki ikal itu mendongak memberikan tatapan sendunya membuat Sagara mau tak mau mengangkat tangannya dan mengusap pipi Navier.
Entah bagaimana jadinya, keduanya tiba tiba pergi bersama.
Ramainya taman bermain tak mereka hiraukan, bahkan Keira hanya terdiam di gendongan sang paman mengabaikan kedua manusia yang tengah melupakan kehadiran dirinya.
Sagara menghubungi Navier untuk pergi keluar saat hari Minggu dengan alasan jika Keira ingin bertemu lagi dengan Navier.
Sementara alasan lainnya karna Sagara benar benar tertarik dengan lelaki muda ini. Ia benar benar tertarik dengan tatapan yang selalu Navier berikan.
Tatapan kebohongan, saat ini Sagara tengah menatap tatapan itu.
Keira
Kalian mau ciuman cepelti Dad and Mom?
Keduanya seketika tersadar, Sagara langsung menjauhkan dirinya dari hadapan Navier begitupun sebaliknya.
Niat keduanya ke taman bermain adalah untuk menyenangkan si kecil cantik ini.
Tapi entah kenapa suasana membawa keduanya terlalu jauh.
Sagara
Maaf Navier.
Navier
aku gapapa, benar aku gapapa.
Keira
Ayo jalan lagi, Kei Mau liat Wek Wek!!
....
Sudah seharian dan kini Keira sudah berada di pangkuan Navier dengan keadaan dirinya tengah menyandarkan dirinya di kursi taman yang ada disana.
Suasana sore membuat taman bermain itu semakin ramai. Apalagi ini hari Minggu dan kebetulan besok adalah tanggal merah yang berarti semua orang libur untuk bekerja.
dan, kemana Sagara?
Lelaki tinggi itu tengah berdiri di wastafel yang berada di luar kamar mandi. Wajahnya yang basah dan panas sudah ia usak menggunakan air mengalir.
Tapi rasanya sama saja.
Ia mendongak, wajahnya kembali merah mengingat bagaimana senangnya Navier saat bermain dengan Keira. Taada tatapan kebohongan yang sebelumnya Sagara lihat ketika Navier bersama orang lain.
Apa yang perlu Sagara lihat dari isi buku Navier?
Sagara
Dia benar benar manis.
Ternyata dan ternyata, Sagara benar benar tertarik dengan Navier.
Sagara menyukai seseorang yang baru saja bertemu beberapa kali. Bahkan umur keduanya bisa di bilang lumayan jauh.
iapun kembali menghampiri Navier dan Keira yang tertidur di pangkuan Navier, sementara Navier sendirian hanya terdiam mendongak dengan tangan yang terus mengusap punggung Keira.
Sagara yakin jika posisi Navier benar benar tak nyaman, iapun mengangkat Keira dan mengulurkan tangannya ke arah Navier.
Sagara
Posisi kamu ga nyaman banget buat punggung kamu.
Navier langsung menerima uluran itu dan duduk tegap. Pinggangnya memang benar benar sakit tadi.
Sagara duduk dengan Keira yang masih tidur nyenyak tetapi kali ini di pangkuan Sagara.
Sagara
Maaf.
Navier yang bingung dengan kata maaf Sagara tiba tiba terkejut dengan tangan Sagara yang memijat pelan punggung sampe pinggang Navier.
Sagara
Ini pasti sakit.
Navier hanya mengangguk sebari menundukan kepalanya. Tangan Sagara cukup lumayan besar bahkan pinggang Navier benar benar seukuran dengan tangan Sagara.
Sagara
Udah mendingan?
Navier
Udah, makasih pijatannya.
Sagara
coba sandaran.
Navier menurutinya. Ia menghela nafasnya saat punggungnya terasa nyaman.
Sagara
Maaf karna jadwal libur kamu jadi terganggu.
Navier
Gapapa pak, aku gamasalah.
Sagara
Pak?
Navier langsung menoleh, bukannya memang seharusnya begitu?
Karna yang Navier tau Sagara 10 tahun lebih tua darinya, jadi mau tidak mau sepertinya Navier harus memanggilnya dengan sebutan pak.
Navier
Sepertinya umur kita terpaut lumayan jauh.
Sagara
Oh ya?
Sagara
Jangan panggil aku begitu, nanti orang kira kamu anakku.
Navier terkekeh dengan ucapan Sagara, lagipula siapa orang yang akan menyangka jika keduanya terlihat seperti sepasang anak dan ayah?
Dengan hadirnya Keira di tengah tengah, Navier sepertinya malah terlihat seperti istri muda?
ngaco sekali.
Navier
Umur kita cuman terpaut sepuluh tahun, lagipula kita ga keliatan kayak gitu kok.
ucapan yang di seling kekehan entah kenapa membuat Sagara terdiam dan tersenyum. padahal sebelumnya ia anti sekali di panggil pak selain di kantor.
Tetapi entah kenapa jika Navier yang memanggilnya seperti ada kesan manisnya sedikit.
Comments
~R@tryChayankNov4n~
asyekkk...lgsg gas pol ya pak...🤭🤭🤭
2025-06-08
1
s'բɾҽղzԵ♀♂
lanjut thor
2025-06-07
1