MOVE 05

Keesokan harinya gaura bangun lebih awal dan segera mengenakan pakaiannya untuk bergegas pergi ke rumah mamahnya mengambil perlengkapan dirinya yang masih tertinggal di sana.

"loh loh anak ayah mau kemana udah cantik sekali"tanya pandita yang melihat gaura turun dari anak tangga namun pandita merasa ada yang aneh dari penampilan gaura.

Ya gaura di hadapannya kali ini jauh lebih cantik berlipat lipat,tidak ada lagi rambut kepang dua dan pakaian rok dan baju polos tapi gaura sekarang berpenampilan sangat cantik,rambut panjang yang sengaja dirinya biarkan,celana levis hitam dan baju hitam dengan jaket kulit hitam pemberian pandita di kala gaura meminta di belikan jaket itu untuk mengendarai motor ke sekolah.

"cantik"kata pandita sambil senyum di wajahnya

"kamu mau kemana kok sudah rapih masih jam 7 loh ini"tanya pandita

"rumah mamah"jawab gaura sambil senyum di wajahnya membuat pandita terkejut dan mengerutkan keningnya

"mau ngapain?? ayah antar ya ayo ayah antar saja"kata pandita dan langsung di gelengkan oleh gaura.

"tidak perlu ayah saya bisa sendiri"jawab gaura dengan nada dingin dan segera mencium tangan pandita dan pergi

"dia berubah?? Seperti bukan gaura,auranya sangat menyeramkan ah syudahlah aku mikir apa mungkin saja dia masih marah sama aku"ucap pandita sambil melambaikan tanganya di depan wajahnya.

Gaura terus berjalan melewati banyak orang yang menatap dirinya terkesan dan tersenyum namun gaura hanya terus berjalan dan berhenti di depan halte bus

"hay gaura"panggil seseorang namun gaura tak menoleh sedikitpun ke arahnya.

"hay gaura"panggil seseorang itu dan menepuk pundak gaura membuat gaura menoleh dengan tatapan dingin dan ekspresi wajah yang datarnya.

"sudah lama tidak bertemu apa kabar? Terakhir aku mendengar kabar kalo kamu di rawat di rumah sakit maaf ya aku gak sempat menemui mu"

"ya,maaf saya duluan"kata gaura sembari berjalan masuk ke dalam bus dan duduk di paling belakang.

"gimana pun gw harus bisa masuk ke dalam apt gw semoga ajah gak ada siapapun di sana dan semoga orang orang itu belom bertindak sama sekali untuk mencari lokasi tempat tinggal ku"batun gaura sambil menatap keluar jendela.

Gaura mengeluarkan masker dan topi yang sendari tadi dirinya kantongi dan segera gaura kenakan sebelum bus berhenti di halte. Sesampainya di halte gaura masih harus berjalan sekitar 19 menitan untuk sampain di apt miliknya.

Gaura terus berjalan namun di tengah perjalanannya gaura melihat seseorang yang tak asing baginya membuat dirinya mengepalkan tangannya dan segera bergegas berlari ke dalam apt

"permisi ada yang bisa saya bantu?"tanya resepsionis

"kamar milik abhaya agrata balini dimana?"

"sebelumnya kakanya siapanya pemilik kamar?"

"saya temannya ada yang mau saya ambil"

"baik kamar nya ada di lantai 5 ada di sebelah kanan paling akhir "

Gaura segera pergi dan masuk ke dalam lift menuju lantai 5. Di dalam lift gaura bertemu dengan salah satu pria yang cukup dirinya mengenalinya namun gaura hanya diam dan hanya menunggu lift berbunyi.

Setelah lift terbuka gaura segera keluar dari lift di ikuti oleh pria yang bersamanya di dalam lift. Membuat gaura terus berjalan dengan santai dan menatap sekilas pria itu yang masuk ke dalam kamarnya dengan tatapan yang sulit di mengerti.

"kenapa boti itu ada di sini apa dia sudah kembali??"batin gaura sambil berjalan terus menuju kamar milik abhaya.

Sesampainya di kamar abhaya segera gaura memasukan pin nomer apt milik abhaya dan masuk ke dalamnya sembari berhati hati jika ada seseorang yang mengetahuinya.

"akhirnya gw bisa balik ke apt ini"katanya sambil tersenyum dan membandingkan tubuhnya di kasur.

"nyaman tapi kenapa gw harus terlibat dalam hidup yang rumit ini"batin gaura dan segera bangkit dari duduknya

"gw harus ambil beberapa barang milik gw setidaknya baju manusia ini gak ada yang bener rok semua mana bajunya dekil dekil. Tapi tunggu kalo gw pake baju punya gw yang ada zishya ngenalin gw lebih baik gw ambil di lemari satunya"kata gaura sambil menutup pintu lemari lamanya

"nah ini kan baju baru baru semua belom sempat gw pake udah mati ajah gw jadi oke lah gw pake sekarang, untung dulu gw sempat belanja baru gaura kalo gak apes gw harus beli baju lagi"kata gaura sambil menata baju baju yang ia mau bawa dan sepatu sepatu yang baru saja dia beli bulan lalu

"baju sudah,celana sudah,jaket sepatu sudah apalagi ya"ucap gaura sambil berjalan ke meja belajarnya dan membuka laci.

"sepertinya gw harus amanin flashdisk ini, cukup bawa 3 kartu untuk bertahan sebagai gaura"

Gaura mengambil 3 kartu dan flashdisk memasukannya ke dalam kantung dan memasukan laptop pribadinya ke dalam tas setelah merasa sudah semua gaura bersiap siap untuk keluar namun langkahnya terhenti ketika melihat kalung silver yang ada di atas meja keluar gaura mengambil dan menggenggam erat kalung itu.

"papa aku akan selesaikan dendam ini semua akan aku bunuh dia di depan keluarganya dan mengambil apa yang seharusnya jadi milik papa"ucap gaura sambil mengantongi kalung itu dan pergi keluar.

Gaura memesan taksi online karena tidak mungkin dirinya membawa koper dan tas menaiki bus itu akan ribet dan memakan waktu. Gaura melanjutkan perjalanan ke rumah mamahnya untuk mengambil barang sisa yang ingin dia bawa pulang sepanjang jalan gaura membuka laptop dan mengganti semua biodata dengan nama lain agar tak dapat siapapun mengetahui bahwa dirinya masih hidup.

"pak tunggu sini saya bayar 3 kali lipat"kata gaura dan turun dari mobil setelah dirinya mengetahui mobil sudah berhenti di depan rumah milik keluarga besar prama

"baik mba"

Gaura masuk dengan memutar bola matanya dan begitu saja melewati ruang tamu hingga suara teriakan menggema memanggil namanya.

"GAURA"

"Enak ya kamu setelah sebulan lamanya gak pulang pulang tidak ada sopan santunnya"amarah ahliya sambil berjalan ke arah gaura

Gaura yang mendapatkan cacian itu hanya memutarkan matanya dan memainkan kukunya sambil menunggu ahliya berhenti di sampingnya.

"kamu dengar saya bicara tidak! Darimana saja kamu?? Kamu pasti bikin drama kan biar saya di panggil ke sekolah kamu pake segala sok sokan masuk rumah sakit"sambungnya san berhenti tepat di hadapannya gaura

"GAURA"panggilnya dengan tangan yang mulai melambai

"saya dengan apa yang anda bicarakan,ringan tangan sekali"jawab gaura sembari menepis tangan ahliya membuat ahliya terkejut

"kamu sudah berani sama saya dasar anak pembangkang mati saja kamu"ucapnya sambil menatap tak suka ke arah gaura

"kenapa saya mesti takut?? Kita sama sama manusia?? Tunggu anak pembangkang?? Bukanya memang pantas anda di perlakukan seperti ini??"

"satu lagi jangan pernah anggap saya anak,permisi saya tidak ada banyak waktu"sambung gaura dan berjalan menuju kamarnya namun tangan ahliya segera menjambak rambut coklat gaura membuat gaura kesakitan dan mundur.

"berani beraninya kamu berbicara seperti itu sama saya kamu belom puas iyaa"ucap kesal ahliya sambil terus menjambak rambut gaura

Brukkk. Gaura yang kesal dan sakit mendorong tubuh ahliya hingga membentur lemari meja membuat ahliya kesakitan.

"aww sakit gaura kamu y

"sudah saya bilang sebelumnya, jangan pernah anggap saya anak dan saya tidak punya banyak waktu tapi kenapa anda masih menentang itu? Bosan hidup?"

"saya peringatkan sekali lagi sama anda jangan pernah akui saya anak anda dan jangan pernah sentuh saya lagi hubungan kita sudah berhenti dari SE KA RA NG" sambung gaura sembari mencekam pipi ahliya tatapan penuh amarah dan penuh tekanan di akhir pembicaraan membuat ahliya merasa merinding dan takut

Gaura segera bangkit dan berjalan ke kamarnya ahliya yang masih duduk di lantai hanya bisa menatap punggung gaura yang semakin lama semakin menghilang.

"anak itu kenapa kenapa seperti dia"ucap ahliya dengan mata yang berkaca kaca dan segera bangun

Gaura memasuki kamar dan menggelengkan kepalanya betapa perempuan sekali anak ini membuat gaura segera membuka lemarinya dan menatap baju baju yang tertata rapih

"rapih sih tapi gak ada yang buat gw mau pake cukup ambil beberapa ajah seragam sekolah paling utama"ucap gaura sambil mengemaskan bajunya dan ngambil buku buku sekolahnya.

Setelah itu gaura bergegas keluar dan menatap ke arah ahliya yang tengah duduk bingung di ruang keluarga namun ketika langkahnya ingin keluar seorang perempuan menabraknya dengan sengaja membuat gaura bingung .

"lu punya mata gak si kotor jadinya baju gw kena tubuh bau lu"teriaknya dengan nada yang di manja manja

"gw gak mau tau lu harus cuciin baju gw"tambahnya dengan nada yang meninggi

"lu denger gak sih?"

"gak usah teriak bisa?"tanya gaura sembari melihat tag nama perempuan di hadapannya Vira wartika pramana

Vira mentap wajah gaura yang menatapnya dengan tatapan yang berbeda dari sebelumnya membuat vira bingung

"yang nabrak lu,yang kotor baju lu terus apa hubungannya sama gw?"kata gaura memecahkan lamunan vira dan membuat vira mengepalkan tangan kesalnya

"jadi cewe jangan manja takut nanti"kata gaura terhenti dan memajukan badanya dan mulai berbisik lirih

"bokap lu mati jadi jatoh miskin,permisi"ucap gaura lirih namun mampu membuat vira membulatkan matanya

"GAURA"teriak vira yang emosi dan menghentakan satu kakinya dengan tangan mengepal

Gaura hanya tersenyum penuh kemenangan dan berjalan menuju mobil yang ia sudah pesan tadi untuk kembali ke rumah karena esok dirinya akan masuk kembali ke sekolah dan akan memulai bisnis barunya dengan identitas baru

BERSAMBUNG....

Terpopuler

Comments

raya

raya

mantap gaura

2025-07-18

0

raya

raya

lebay

2025-07-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!