“Apa ?! Dimana Kamala ?!”
“Aku tidak tahu, dan aku tidak peduli, lagipula aku mencintai Ava bukan Kamala !!”
Plak
Suara tamparan dari Nyona Eleanor Marchel kepada putranya, Oliver Marchel. Tatapan penuh kebencian dan jijik dia tunjukkan kepada putranya itu.
“Maksudmu.. Menantuku, kau buang demi p*l*cur selingkuhanmu itu !!! Berani sekali kau !!”
Oliver hanya terdiam, dia memang tahu ibunya menyukai Kamala, apalagi sejak dulu Kamala sangat menghargai dan menghormati ibunya, bahkan menganggapnya seperti ibu kandungnya sendiri. Sejak awal pertemuan, Eleanor sudah menyukai karakter Kamala, jadilah dia berusaha menjodohkan Kamala dengan Oliver yang ternyata tidak pernah mencintai Kamala.
“Mom..”
“Kau bertemu dengan wanita itu di kafe O'Britanie, iya kan ?! Dengan pekerjaannya sebagai p*l*cur ?! Dan kalian melakukan hubungan di kafe itu, bukan ?! Kau pikir aku tidak tahu !! Aku bahkan tahu siapa pelanggan wanita itu.” Eleanor menatap sinis ke arah Ava, membuat wanita itu menelan ludahnya sendiri, merasa takut karena sepertinya Eleanor sudah mengerti banyak rahasia gelapnya.
Sementara Oliver menutup mulutnya, tidak berani berkata apapun, karena kenyataannya sudah terbuka disana. Tuan Theo Marchel hanya terdiam melihat istrinya memarahi putranya sendiri, tentu saja dia tidak akan membela putranya, bagaimanapun Theo juga sangat membenci wanita pekerja malam.
“Ayahmu dan aku selalu mendengar, jika rekan bisnis darinya hancur hanya karena wanita pekerja malam, dan aku selalu berdoa jika putraku tidak akan mengalami hal yang sama, tapis sepertinya kau sangat menikmati hubunganmu dengan wanita p*l*cur itu.”
“Aku tidak pernah mencintai Kamala, itulah kenapa rumah tanggaku hancur.”
“Lalu kenapa kau tidak katakan sejak awal !!! Kau menghancurkan banyak orang dengan caramu seperti ini !!! Ketika aku menanyakan beberapa kali dengan pernikahan ini, kau terlihat yakin, karena itulah aku melanjutkannya, meskipun Rosetta (Bibi dari Kamala) tidak menyetujuinya !!”
“Aku.. Aku hanya takut.. Jika.. Aku menolaknya aku akan mengecewakanmu.”
“Lalu dengan cara seperti ini kau menyenangkanku ?? Dengan cara apa ?? Apakah karena kehamilan wanita itu ?? Kau pikir kau ayah kandung dari kehamilannya ?? Disaat dia sudah berulang kali tidur dengan lelaki lain !!”
“Anak dari Kamala juga bukan dari anakku !!”
“Bukti ??”
“Apa ??”
“Aku punya banyak bukti, karena Ava sudah tidur dengan banyak rekan kerja ayahmu, bagaimana kau membuktikan jika anak Kamala bukan anak darimu ??”
“....”
Melihat putranya terdiam saja, membuat Eleanor semakin merasa kesal dan jijik, karena Oliver tidak punya pembelaan apapun terhadap perkataannya sendiri, Eleanor merasa jengah dengan semua ini.
“Benar, aku seharusnya bisa menerima kakakmu, daripada dirimu..”
Mendengar itu, membuat Oliver merasa sangat kesal.
“Kau membela mereka daripada anakmu sendiri !!”
“Mereka juga anak-anakku jika kau lupa, kalian hanya berbeda ayah, tapi tetap satu ibu. Dan lagi, mereka mendirikan perusahaan besar, sementara kau..” Eleanor tidak bisa melanjutkan ucapannya sendiri, karena nyatanya anak dari pernikahan keduanya justru menjadi sosok manja dan tidak bisa berbuat apapun, Oliver hanya bekerja pada perusahaan ayahnya, itupun tidak memberikan perubahan apapun.
“Huh.. Oliver.. Rumah ini.. Sudah atas nama Caio dan Caius.. Aku sudah memberikannya dan menetapkan hatiku untuk menyerahkan rumah ini kepada kedua cucuku.. Dan hanya Kamala yang pantas tinggal di rumah ini..”
“Tu.. Tunggu.. Mom.. Kau tidak berkata-”
“Keluarlah dari rumah ini bersama dengan wanita itu, dan jabatanmu di perusahaan ayahmu, akan aku turunkan.” Ujar Eleanor dengan tatapan datarnya membuat Oliver dan Ava membulatkan matanya, seberapa berharganya Kamala di mata Eleanor sehingga Oliver diusir dari rumah ?!
“Aku pikir ini adalah rumah pribadimu..” Ujar Ava dengan nada rendah memandang ke arah Oliver, sementara lelaki itu menggelengkan pelan.
“Tidak... Aku tidak memiliki rumah apapun, ini semua hanya pinjaman saja dari.. Kedua orang tuaku..”
Pinjaman rumah yang dimaksud adalah, Oliver diperbolehkan tinggal di rumah itu, tetapi sertifikat rumah itu di pegang oleh Eleanor dan Theo, jadilah Oliver sebagai anak, tidak memiliki kekuasaan apapun atas rumah itu.
“Kau memihak wanita asing daripada putramu sendiri..”
“Kau memihak wanita p*l*cur daripada istrimu sendiri.”
“Mom.. Anak dari Kamala jugalah bukan anak kandungku..”
“Lalu ?? Kenapa membela Ava yang juga mengandung anak yang bukan darimu ??”
“Aku mencintai Ava.”
“Aku lebih memilih Kamala, jadi kau harus keluar dari keluarga ini, karena aku tidak sudi menampung anak yang menjalin hubungan dengan wanita malam.”
Oliver tidak bisa berbicara banyak, karena dia tahu karakter dari ibunya itu seperti apa, jika dirinya sudah berbicara dengan tegas, maka sulit untuk menaklukannya.
Eleanor kemudian membalikkan badannya, “Aku memberikanmu waktu seminggu, carilah Kamala kemari, itupun jika dia mau kembali kepadamu. Jika kau tidak bisa menemukan Kamala, maka segeralah keluar dari rumah ini.”
Tanpa menyadari jika seseorang mengetahui perkataan dan mengenali sosok yang berbicara dan yang ada di dalam sana. Sosok itu terkekeh geli di dalam hatinya.
Sebuah pemandangan yang bagus, tuan akan sangat senang mendengarkan kabar ini.. Batin sosok lelaki itu dan pergi berlalu dari sana.
...
“Sekarang makanlah..”
“...”
Kamala tidak bisa berkata-kata apapun untuk saat ini, dirinya hanya bisa terdiam dan terkejut, melihat makanan yang tampak mewah ada di depan matanya. Daging panggang dengan ukuran yang besar, dan juga salad serta kentang yang di kukus menjadi mash potato membuat seluruh makanan didepannya terlihat enak dan mahal.
“I.. Ini untukku.. ??”
“Kau sedang menyusui anak-anakmu, bukan ?? Makanan ini pasti cukup untukmu.” Ujar Archer disana.
“Well, tidak semua.. Kita juga akan makan bersamamu, tapi kau boleh mengambil makanan apapun.” Lanjut Ardern.
Kamala terdiam, dia tidak terbiasa memakan makanan yang begitu mewah seperti ini.
“A.. Aku bingung... Aku tidak terbiasa memakan makanan seperti ini.” Ujar Kamala dengan polosnya, karena semua makanan terlihat enak, jadilah dirinya bingung harus memilih yang mana.
Archer menahan dirinya, dan Ardern tertawa kecil mendengarkan perkataan polos Kamala, tentu saja kedua lelaki itu tidak menyangka akan melihat sisi polos dari Kamala. Sementara wanita itu menatap dengan kesal ke arah Ardern.
“Berhenti menertawakanku !!”
“Pfftt maafkan aku cantik.. Tapi itu benar-benar menggelitikku.”
“Lagipula kau adalah menantu dari Keluarga Marchel, tidak mungkin jika kau tidak pernah mendapatkan makanan enak.” Ujar Archer sedikit sinis saat menyebutkan marga Marchel disana.
Kamala menundukkan kepalanya, “Suamiku tidak mencintaiku, dirinya hanya memberikan sedikit dari uang penghasilannya. Bahkan perlengkapan bayiku adalah hasil pemberian bibiku.”
Ardern kembali tertawa, tetapi kali ini malah menertawakan sosok lain.
“Suamimu benar-benar bodoh, meninggalkanmu demi wanita penghibur malam.”
Kamala terdiam, dia ingat nama yang disebutkan oleh Oliver sebelumnya, Ava. Wanita yang pernah menjadi sahabatnya, setelah Kamala berhasil menyelamatkannya malam itu, saat Ava hampir dip*rk**a oleh lelaki. Tetapi justru wanita itu pula yang menjadi selingkuhan suaminya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments