Bab 2. Istri Sholeha vs Suami Arogan

Keenandra mengumpat dalam hati. Sumpah demi apapun dia begitu sangat membenci Jasmine. Air mata sang istri seakan tak menyentuh perasaannya sama sekali.

Jasmine pun melerai pelukannya dari sang abba. Dia berusaha menampilkan senyuman termanis demi orang-orang terkasih walau pada kenyataannya ia harus tersakiti karena menikah dengan pria yang sama sekali tidak ia cintai.

Jasmine bukanlah wanita bodoh. Dia dapat merasakan aura dingin dari raut wajah Keenandra. Tetapi, wanita berbalut gaun pengantin putih itu berusaha menetralkan perasaannya. Ia tidak ingin merusak kebahagiaan para orang tua yang mengira ikatan mereka baik-baik saja.

"Astaghfirullah, tatapannya memang benar-benar sangat tajam. Tak ku sangka jika jodohku adalah pria arogan," batin Jasmine dengan menundukkan pandangan saat menyadari tatapan Keenandra yang menghunus tajam padanya.

"Keenan, ayo bawa menantu mama bersanding di pelaminan! Masa istrinya dianggurin saja," kekeh mama Anya.

Naluri seorang ibu dapat merasakan hawa dingin dari raut wajah sang putra. Anya sangat menyadari jika Kenandra menikahi Jasmine karena terpaksa.

Anya tak punya pilihan lain demi menyelamatkan putranya dari jerat cinta wanita yang sama sekali tidak ia ridhoi menjadi kekasih sang putra.

Keenandra mengangguk dengan senyuman yang dipaksakan. Dia pun menggandeng lengan Jasmine tanpa peduli rupa yang bersembunyi di balik cadar itu. Ia hanya mengikuti naluri dengan berjalan lurus ke depan.

"Maafkan putra kami Abba, Umma. Mungkin karena mereka menikah karena perjodohan jadi masih malu-malu," ungkap mama Anya pada kedua besannya.

Wanita paruh baya itu sedikit merasa tak nyaman melihat sikap dingin putranya. Tetapi, Abba Hanan dan Umma Hanin hanya menanggapi dengan senyuman. Tak ada kecurigaan di sana. Mereka yakin putrinya akan bahagia.

Keenandra berjalan beriringan menggandeng Jasmine menuju kursi pelaminan. Beruntung di sana ada Qafiya adiknya Jasmine dan asisten MUA membantu sang pengantin wanita mengangkat gaun pengantin yang umumnya berat puluhan kilo tersebut.

"Kak selamat menikmati menjadi raja dan ratu sehari!" bisik Qafiya setelah mengantarkan sang kakak duduk bersanding di pelaminan.

Gadis berusia tujuh belas tahun itu tersenyum ramah. Ia pun menundukkan pandangannya pada Keenandra yang telah resmi menjadi kakak iparnya. Qafiya sama sekali tidak menyadari wajah dingin pria tersebut pada Jasmine. Ia pikir pasangan pengantin tersebut saling menyesuaikan diri satu sama lain lantaran pernikahan tersebut terjadi karena perjodohan.

"Iya, Dek. Syukron ya!" ucap Jasmine sembari tersenyum di balik cadarnya.

"Afwan, Kak." Qafiya pun turun dari pelaminan saat melihat sang kakak sudah merasa nyaman bersanding dengan Keenandra.

Kini dua insan yang sudah sah menjadi suami-istri itu duduk bersanding layaknya pasangan pengantin pada umumnya. Tetapi, sayang sekali hati keduanya saling bertolak belakang.

Para tamu undangan pun mulai berdatangan. Tabuhan rebana dan senandung lagu islami dibawakan langsung oleh tim nasyid demi untuk mensukseskan acara sakral tersebut. Namun, keindahan music realigi itu tak mampu mencairkan hati Keenandra yang beku.

Beruntung yang diundang pada acara sakral tersebut hanyalah keluarga inti dan beberapa rekan bisnis dari Keenandra dan juga para ulama, ustadz atau ustadzah serta jama'ah cahaya illahi dari Kyai Hanan.

Semua hal tersebut adalah atas permintaan Keenandra sendiri. Dia beralasan jika istrinya tidak boleh dilihat oleh orang banyak. Padahal, dia illfil memiliki istri bercadar. Lebih tepatnya ia malu terhadap publik jika CEO tampan sepertinya memiliki istri yang menurut kolot dan tertutup.

"Sekarang kamu bisa menikmati indahnya pesta. Tetapi, setelah ini kau akan merasakan bagaimana neraka bersamaku!" bisik Keenandra sembari mencengkram pinggang Jasmine dengan keras.

"Subhanallah, astaghfirullah, laa haulla walla quwwata illa billah ...."

Jasmine merintih di dalam hati saat mendengar ancaman suami arogannya. Kalau bukan memikirkan kebahagiaan orang-orang terkasihnya tentu saat ini juga Jasmine akan memberikan ultimatum pada pria yang baru menjadi suaminya tersebut.

"Kamu tu-li ya? atau memang pura-pura tak mendengar ucapanku?" gertak Keenandra dengan tangan mengepal erat.

"Mas, itu adalah sanak family dan sahabat-sahabat satu jama'ah dengan abba Hanan. Kita sambut mereka dengan baik ya," ucap Jasmine lembut.

Wanita bercadar putih itu sengaja berkilah. Dia tidak ingin menghancurkan suasana walimahan mereka yang sedang berlangsung dengan khidmat.

Jlebbb.

Keenandra merasa tertampar dengan keadaan. Dia setengah mati berlaku kasar pada Jasmine. Tetapi, wanita itu justru menghadapinya dengan sikap yang sangat lembut.

"Kau pikir aku akan tergoda dengan ucapanmu, tidakkk! Selembut apa pun perkataanmu takkan mampu untuk menyihirku," tegas Keenandra pura-pura berbisik ke arah Jasmine.

Pria berahang tegas itu bergerak aktif seraya mencengkram jemari tangan Jasmine. Seolah-olah mereka adalah pasangan yang serasi. Padahal, Keenandra hanya ingin menyakiti Jasmine. Namun, tiba-tiba jantungnya berdegup kencang. Niat ingin menyakiti sang istri, justru ia sendiri kena batunya.

"Si*l! mengapa aku mendadak gugup! Semenarik apa wajah di balik cadarnya sehingga sampai membuat hatiku bergetar? Tidak, hatiku hanya tergetar pada Celline-ku!" batin Keenandra seraya melepaskan genggaman tangannya dari Jasmine.

"Aku pikir kau tergoda padaku, Keenandra Nareswara Kalandra!" bisik Jasmine di tengah keramaian pesta.

Tak dapat dipungkiri pesona Jasmine mampu menghipnotis setiap kaum Adam yang melihatnya. Para ustadz muda anak muridnya abba Hanan pada berdatangan menghadiri acara walimahan tersebut. Mereka begitu mengagumi kepribadian Jasmine dari sejak dulu. Namun, sayangnya mereka kalah satu langkah dari sang CEO arogan.

Keenandra terlihat ketar ketir. Entah karena cemburu atau apa tetapi dia merasa kesal sendiri melihat wajah-wajah yang hadir nampak bercahaya dan berwibawa dengan sorban yang yang melilit di atas kepala.

"Kau pikir dirimu cantik? sehingga berani tebar pesona dengan pria lain! Tak kusangka wanita sepertimu pun gila kepopuleran," sindir Keenandra di dekat daun telinga Jasmine.

"Aku tidak sempat untuk meladeni pemikiranmu yang sangat primitif itu!" kecam Jasmine.

Wanita sholiha itu merasa jengah dengan tudingan Keenandra. Walaupun pada kenyataannya para ustadz muda tersebut memang patah hati saat Jasmine bersanding dengan pengusaha sukses yang bukan dari kalangan religius. Pikir mereka berapa beruntungnya pria yang mendapatkan bidadari sholihah seperti Jasmine Qurattul Ain.

"Kau! lihatlah apa yang akan aku lakukan padamu setelah ini!" kecam Keenandra dengan perasaan kesal karena diabaikan Jasmine. Dia yang mencari perkara namun ia sendiri yang merasa sakit hati.

Kedua insan tersebut benar-benar saling bertolak belakang. Istri sholeha vs suami arogan cocok disematkan untuk dua insan yang tidak saling cinta tersebut. Namun memilih tetap mengikrarkan ijab qobul. Sungguh aneh tapi nyata itulah yang terjadi.

"Aku tidak takut dengan ancamanmu suamiku! Mari nikmati acara pesta ini dengan baik dan tenang. Jangan bawa-bawa masalah rumah tangga dalam ranah publik," bisik Jasmine sembari merapatkan diri pada Keenandra.

Pria arogan itu pun mengikuti permainan Jasmine. Sehingga nampaklah mereka seperti pasangan serasi saat menyambut para tamu undangan yang datang silih berganti.

"Maa syaa Allah Ustadzah cantik sekali!" seru sekumpulan anak-anak TK dan TPA Qurattul Ain yang baru datang berkelompok menghadiri acara walimahan Jasmine dan Keenandra.

"Ustadzah? Maksud mereka apa?" tanya Keenandra di dalam hati.

Pria arogan itu nampak terkejut saat anak-anak berusia lima tahun sampai delapan tahun ke atas itu menghampiri Jasmine di pelaminan.

"Mereka adalah anak didikku, Mas." Jasmine tersenyum sembari menyambut uluran tangan-tangan mungil itu didampingi oleh ustadz dan ustadzah yang juga menghadiri pernikahan dua insan yang saling berbeda karakter tersebut.

"Owh ...."

Keenandra merasa speechless sendiri. Dia tidak menyangka jika ternyata sang istri adalah seorang ustadzah.

"Mimpi apa aku semalam? Hari ini aku harus berhadapan dengan anak kecil dan sosok istri misterius. Mama tidak bercerita jika wanita yang akan menjadi istriku adalah wanita kolot dan fanatik," kecam Keenandra di dalam hati.

Sumpah demi apapun Keenandra tidak begitu menyukai dunia anak-anak. Tetapi, ia terpaksa bermain peran demi untuk mensukseskan acara mereka hari ini.

"Menyakitkan pandang mata saja!" ketus pria berahang tegas itu di dalam hati sembari terpaksa ikut menyambut uluran tangan-tangan mungil yang menjadi tamu spesial Jasmine.

"Kamu jual aku beli!"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!